I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian. Pembahasan secara rinci beberapa subbab tersebut dikemukakan sebagai berikut. A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hasil belajar siswa semakin menjadi sorotan utama disetiap lembaga pendidikan, baik disekolah maupun perguruan tinggi. Masih rendahnya hasil belajar para peserta didik membuat lembaga pendidikan semakin berupaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, dengan demikian mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain. Banyak cara yang ditempuh oleh setiap lembaga pendidikan, seperti pelajaran tambahan atau les, penggunaan metode-metode baru dalam mengajar hingga penggunaan media pembelajaran yang canggih. Namun perlu diperhatikan pula untuk tidak terlalu memaksakan peserta didik untuk belajar terlalu keras, bisa membuat peserta didik kelelahan dan stress. Selain itu lembaga pendidikan juga perlu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa yang beraneka ragam dalam menyerap dan memahami setiap materi pelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.
2 Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Media pembelajaran merupakan salah satu faktornya. Dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai, dapat membantu peserta didik dalam menangkap dan memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Selain itu dapat merangsang psikomotorik siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran siswa dapat memperhatikan materi melalui media tersebut sekaligus mendengarkan penjelasan dari guru. Namun, seringkali pada saat mengajar dikelas, guru tidak menggunakan media pembelajaran secara optimal. Tidak sedikit pula guru yang hanya menjelaskan melalui ceramah tanpa bantuan media. Selain itu terkadang guru salah memilih penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang dipelajari sehingga membuat siswa bingung dalam memahami materi tersebut. Proses belajar tidak hanya melalui kegiatan tatap muka dikelas antara guru dengan siswa. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan membaca buku-buku referensi yang berkaitan dengan bahan pelajaran atau materi yang sedang dipelajari, baik itu yang ada diperpustakaan maupun yang ada di tokotoko buku. Buku merupakan sumber belajar yang penting mengingat hampir sebagian besar materi pelajaran ada didalam buku pelajaran. Namun, guru perlu mewaspadai serta mengawasi peserta didik agar benar-benar membaca buku yang berhubungan dengan materi pelajaran yang diberikan, dan jangan sampai siswa membaca buku-buku lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.
3 Ketersediaan sarana belajar yang lengkap di sekolah atau dirumah juga sangat mendukung untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa dapat menggunakan sarana tersebut untuk membantunya dalam belajar dan memahami materi pelajaran. Sarana belajar seperti laboratorium sangat membantu siswa dalam kegiatan praktik sesuai dengan pelajaran yang diikuti. Namun penggunaan sarana belajar ini juga perlu diawasi, sarana belajar ini harus benar-benar digunakan sesuai dengan ketentuan dan jangan hanya sekedar untuk bermain saja sehingga tujuan utama penggunaan sarana belajar ini tidak tercapai. Terkadang sarana belajar yang sudah ada tidak digunakan secara optimal, bahkan ada juga yang jarang menggunakan sarana tersebut untuk proses pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh kegiatan pembelajaran didalam kelas. Kegiatan tatap muka sangat mempengaruhi pemahaman siswa akan materi pelajaran, sehingga guru perlu menyiapkan segala sesuatunya saat pembelajaran berlangsung. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat membantu peserta didik memahami materi yang sedang berlangsung, selain itu dapat meningkatkan aktivitas siswa di kelas. Namun, guru perlu mempersiapkan metode yang akan dipakai seperti metode diskusi, agar sesuai dengan materi pelajaran. Jangan sampai siswa merasa bosan dan bingung dengan metode yang dipakai yang akan membuat siswa enggan mengikuti pelajaran. Terkadang guru tidak memperhatikan penggunaan metode yang dipakai saat pembelajaran dikelas, sehingga terkesan monoton dan kaku, apalagi bila guru menggunakan metode klasik dengan cara ceramah di kelas.
4 Selain itu penggunaan model-model pembelajaran juga perlu diperhatikan. Model-model pembelajaran dewasa ini juga semakin banyak dan bervariasi sehingga guru dapat memilih secara tepat penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar. Seorang guru dapat memilih beberapa model pembelajaran yang menarik dan sederhana sehingga mampu memicu gairah siswa untuk mengikuti pelajaran. Namun perlu diperhatikan oleh guru bahwa tidak semua model pembelajaran dapat diterapkan dalam setiap materi pelajaran sehingga perlu pemilihan model pembelajaran yang tepat. Dalam pemilihan model pembelajaran, guru harus menyesuaikan dengan sistem kurikulum yang digunakan agar penggunaan model pembelajaran tersebut sesuai dengan standar isi maupun standar kompetensi yang telah ditetapkan. Dalam kurikulum baru yang diterapkan, dalam hal ini KTSP, siswa menjadi pusat pembelajaran (student center) sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam memahami materi pelajaran. Maka dari itu, siswa harus lebih aktif dalam mencari dan menemukan materi melalui berbagai sumber. Namun demikian, guru harus tetap hadir dikelas untuk membimbing dan mengarahkan siswa dalam memahami pelajaran. Kehadiran guru dapat memacu semangat siswa untuk belajar. Guru juga berkewajiban menuntun siswa dan membantu siswa apabila siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Selain itu, guru juga perlu memberikan evaluasi kepada siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa. Hasil evaluasi inilah yang dapat digunakan untuk merancang sistem pembelajaran yang lebih baik lagi.
5 Salah satu sikap yang perlu dimiliki setiap siswa agar berhasil dalam pelajaran adalah sikap disiplin. Setiap siswa perlu menanamkan sikap disiplin tinggi sejak dini, karena sikap inilah yang akan mendorong siswa untuk rajin belajar sehingga tujuan mendapatkan hasil belajar yang baik akan tercapai. Sikap disiplin ini dapat berupa tindakan seperti tidak terlambat datang ke sekolah, tidak menunda dalam mengerjakan PR dan lain sebagainya. Namun perlu disadari oleh setiap guru yang mengajar, bahwa mendisiplinkan siswa bukan dengan cara memaksa siswa untuk belajar atau mengerjakan tugastugas yang diberikan, tetapi dengan memberikan pengertian dan contoh yang dilakukan oleh guru, seperti guru datang tepat waktu dan menyiapkan bahan atau materi pelajaran. Dengan sikap seperti ini, tidak hanya melatih siswa untuk bersikap disiplin tetapi juga bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban siswa. Salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa adalah dengan memberikan tugas mandiri. Dengan demikian siswa secara individu akan selalu merasa memiliki kewajiban untuk mengerjakan tugas tersebut dan secara tidak langsung memotivasi siswa untuk giat belajar. Siswa juga akan belajar bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas tersebut, dan lebih dari itu siswa dapat belajar bertanggung jawab atas seluruh kehidupannya kelak dikemudian hari. Namun, guru juga harus memahami siswa dalam memberikan tugas mandiri, jangan memberikan tugas terlalu banyak atau tugas yang terlalu sulit. Hal ini akan membuat siswa menjadi jenuh dan justru malas dalam mengerjakan tugas mereka. Hal ini dapat mengakibatkan siswa menjadi trauma atas tugas mandiri sehingga nilai tugas siswa menurun.
6 Lingkungan juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi hasil belajar siswa. Lingkungan yang tenang dan sejuk akan membuat siswa nyaman dalam belajar sehingga membantu siswa menangkap pelajaran. Selain itu lingkungan yang rapi dan bersih juga berperan dalam menciptakan suasana yang nyaman dalam proses pembelajaran. Namun perlu diperhatikan juga bahwa hubungan antar siswa, guru dan karyawan sekolah perlu di jaga keharmonisannya, agar benar-benar tercipta suasana yang nyaman dan harmonis didalam lingkungan sekolah, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal. Penelitian pendahuluan yang telah peneliti lakukan di SMP Negeri 22 Bandar Lampung, memberikan gambaran bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai standar kelulusan sehingga harus mengikuti remedial. Standar kelulusan yang ditetapkan Sekolah adalah 60. Dibawah ini akan disajikan tabel hasil ujian semester genap siswa kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2010/2011. Tabel 1. Hasil Ujian Semester Genap Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII SMPNegeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 No Kelas Nilai < 60 Nilai 60 Jumlah siswa 1 VII A 7 24 31 2 VII B 14 18 32 3 VII C 22 10 32 4 VII D 24 7 32 5 VII E 27 5 32 6 VII F 24 5 29 7 SISWA 119 69 188 8 % 63,30 % 36,70 % 100 % Sumber : Guru bidang studi ekonomi
7 Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa masih cukup banyak siswa yang belum mencapai nilai standar kelulusan yang ditetapkan, yakni dibawah nilai 60 sebanyak 63,30% atau 119 orang siswa. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat kelulusan siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS terpadu. Oleh karena itu, perlu adanya usaha peningkatan kualitas pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Abdurrahman (2001 : 37), hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Jadi hasil belajar adalah suatu kemampuan yang diperoleh anak setelah proses belajar terjadi, baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka penguji ingin mengkaji bahwa diduga terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa. Dari dugaan diatas maka peneliti mengambil judul penelitian Pengaruh penggunaan metode diskusi, media pembelajaran dan lingkungan terhadap hasil belajar siswa kelas VII mata pelajaran IPS Terpadu pada SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Masih rendahnya hasil belajar para peserta didik.
8 2. Belum optimalnya guru mengajar di kelas menggunakan media pembelajaran. 3. Kurangnya kesadaran untuk membaca buku-buku referensi yang ada di perpustakaan atau toko buku. 4. Belum optimalnya penggunaan sarana belajar yang menunjang pembelajaran siswa. 5. Belum optimalnya penggunaan metode pembelajaran disetiap kelas. 6. Penggunaan model-model pembelajaran yang kurang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 7. Belum optimalnya kehadiran guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas untuk membimbing siswa. 8. Kurangnya sikap disiplin siswa dalam belajar yang ditanamkan sejak dini. 9. Kurangnya kesadaran siswa untuk mengerjakan tugas mandiri guna melatih kedisiplinan. 10. Belum optimalnya lingkungan sekolah yang menyenangkan bagi siswa dan guru. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada Pengaruh penggunaan metode diskusi (X 1 ), media pembelajaran (X 2 ), dan lingkungan (X 3 ), terhadap hasil belajar siswa kelas VII mata pelajaran IPS Terpadu (Y) pada SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012.
9 D. Perumusan Masalah Bertitik tolak dari pembatasan masalah diatas maka masalah yang perlu dicarikan jawabannya dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa? 2. Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa? 3. Apakah ada pengaruh lingkungan terhadap hasil belajar siswa? 4. Apakah ada pengaruh penggunaan metode diskusi, media pembelajaran, dan lingkungan terhadap hasil belajar siswa? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa. 2. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh lingkungan terhadap hasil belajar siswa. 4. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan metode diskusi, media pembelajaran, dan lingkungan terhadap hasil belajar siswa.
10 F. Manfaat Penelitian Pada hakekatnya penelitian yang dilakukan seseorang diharapkan akan mendapatkan manfaat tertentu. Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis a. Merupakan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan SMP pada khususnya. b. Sebagai bahan atau referensi bagi para peneliti-peneliti lainnya yang ingin mengembangkan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. b. Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian dapat digunakan sebagai input bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitannya dengan peningkatan hasil belajar siswa. c. Bagi Guru Dapat memberikan masukan kepada guru untuk menerapkan metode pembelajaran, menyiapkan dan menggunakan media pembelajaran untuk keberhasilan belajar siswa.
11 G. Ruang Lingkup Penelitian Agar tidak terlalu melebar maka penulis memberi batasan ruang lingkup penelitiannya adalah sebagai berikut. 1. Subjek Penelitian Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII mata pelajaran IPS Terpadu. 2. Objek Penelitian Ruang lingkup objek yang akan diteliti adalah pada Penggunaan Metode Diskusi (X 1 ), Media Pembelajaran (X 2 ), Lingkungan (X 3 ), dan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu (Y). 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 22 Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2011/2012. 5. Disiplin Ilmu Penelitian ini termasuk ke dalam ruang lingkup manajemen pendidikan.