BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikannya. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006:7) Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. selain itu dibutuhkan kemampuan/skill dari guru yang bersa ngkutan dalam. menggunakan pembelajaran aktif.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran,

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk. nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional adalah. diharapkan dapat memberikan perhatian secara langsung terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Karena tanpa adanya minat belajar dari siswa proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anita Novianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Pendidikan, kita mengenal dengan Kegiatan Belajar Mengajar

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. dipahami. Oleh sebab itu pelajaran Biologi hendaknya diusahakan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. untuk membelajarkan siswa. Kemampuan pengelolaan guru sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat

PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar sehingga siswa tersebut tidak merasa bosan.

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

I. PENDAHULUAN. kualitas dan martabat kehidupan manusia Indonesia sehingga dapat mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. IPS merupakan mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati titik sentral pendidikan. Peranan guru yang sangat penting adalah

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat lebih efektif untuk digunakan sebagai solusi dalam

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam era globalisasi, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia guna

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

BAB I PENDAHULUAN. pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk. diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

I. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Eksperimentasi metode pembelajaran TGT (Teams Games

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah, diantaranya dengan melakukan perbaikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri tergantung dari kualitas pendidikannya. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006:7) Pendidikan merupakan sesuatu tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan. Dari pernyataan tersebut pendidikan memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan dan menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, terampil dan demokratis. Oleh karena itu perlu adanya pembaharuan dalam pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan adanya peningkatan kualitas pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Berbagai upaya telah ditempuh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, mulai dari pembaharuan kurikulum sampai dengan menaikkan kriteria kelulusan, namun disamping itu semua proses dalam belajar mengajar juga perlu mendapatkan perhatian karena pada dasarnya baik dan buruknya suatu hasil tidak terlepas dari bagaimana proses itu berlangsung. Begitu juga dalam suatu pembelajaran, keberhasilan suatu proses pendidikan tidak dapat dilepaskan dari proses belajar mengajar di sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu pelaksana pendidikan yang dominan dalam keseluruhan organisasi pendidikan disamping keluarga dan masyarakat. Dalam proses belajar 1

2 mengajar di sekolah diperlukan interaksi antara guru dan siswa, oleh karena itu guru dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan, dan sikap terbuka disamping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Demikian pula dari siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk belajar. Dengan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran maka akan menciptakan suasana belajar yang lebih hidup, sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa. Dalam suatu pembelajaran sering kali kita menemukan kondisi yang mana guru mendominasi proses pembelajaran di dalam kelas, sehingga siswa cenderung kurang aktif. Guru yang seharusnya berperan sebagai fasilitator tetapi beralih guru yang menjadi fokus utama dalam pembelajaran. Disisi lain, masih sering kita temui guru yang profesional tetapi tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Hal itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada pemilihan metode pembelajaran yang tepat, sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran yang menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Sedangkan, dalam pembelajaran ekonomi peserta didik tidak hanya dituntut menguasai pelajaran secara teoritis saja tetapi peserta didik dituntut dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya di dalam kelas VII.H SMP Negeri 1 Penawangan, Grobogan. Permasalahan yang timbul ketika kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung yakni tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi masih kurang terbukti dengan hasil observasi pra siklus yang dilakukan peneliti pada tanggal 27 April 2012, dari 36 siswa hanya 9 siswa atau 22,2% yang aktif

3 dalam proses pembelajaran dengan demikian dapat disimpulkan 77,8% pembelajaran dikuasai oleh guru, untuk nilai hasil belajar siswa yang dicapai rata-rata 56,08 sedangkan rata-rata ketuntasan 67. Siswa yang nilainya mencapai rata-rata ketuntasan adalah 17 dari 36 siswa atau 47,2%, dengan demikian sebanyak 52,8% siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hal ini disebabkan karena guru masih menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran. Rendahnya keaktifan siswa akan berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai. Berdasarkan kenyataan di atas agar proses pembelajaran di kelas dikatakan berhasil, maka seorang guru dalam mensikapi permasalahan tersebut harus mempunyai suatu tindakan dan inovasi yang baru pada saat melakukan proses belajar mengajar, seperti pemilihan metode pembelajaran yang efektif. Metode pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran dan dapat menerapkan teori yang didapat dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas salah satunya yaitu dengan penerapan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan meningkatkan hasil belajar adalah metode pembelajaran Index Card Match. Menurut Hisyam Zaini (2008:67) Metode Index Card Match merupakan metode yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan metode ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.

4 Sedangkan menurut Mel Silbermen (2004:121) metode Index Card Match merupakan sebuah metode pembelajaran yang membantu siswa untuk mendapat pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif serta menjadikan belajar tidak terlupakan. Metode pembelajaran Index Card Match bisa digunakan sebagai metode alternatif yang dirasa lebih bisa memahami karakteristik belajar peserta didik yang berbeda-beda. Metode pembelajaran ini membagi kelas menjadi dua kelompok besar dimana satu kelompok akan diberikan kertas yang berisi pertanyaan sedang kelompok yang lain akan diberi kertas yang berisi tentang jawaban dari pertanyaan yang diberikan pada kelompok satu, kemudian masing-masing siswa akan mencari pasangan soal dan jawabannya. Siswa yang menemukan pasangannya akan duduk berdekatan kemudian meminta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan pertanyaan yang diperoleh dengan keras pada teman-teman yang lain, Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya. Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu memacu belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi. Dengan diterapkannya metode pembelajaran Index Card Match maka peneliti dapat melakukan perbaikan proses pembelajaran, sehingga diharapkan setelah penelitian ini keaktifan dapat meningkat sebesar 75% dan nilai hasil belajar juga meningkat sebesar 75% serta dapat mencapai kriteria ketuntasan mengajar (KKM) yaitu 67. Metode pembelajaran ini tepat digunakan dalam

5 mata pelajaran ekonomi, karena pada dasarnya ekonomi merupakan mata pelajaran hafalan, namun disamping menghafal ilmu ini juga memerlukan pemahaman dengan disertai contoh-contoh nyata, selain itu ilmu ini juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas peneliti merasa perlu untuk mengadakan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 1 PENAWANGAN TAHUN AJARAN 2011/2012. B. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah memahami permasalahan perlu adanya pembatasan masalah, hal ini untuk menjaga agar masalah yang diteliti tidak lepas dari pokok permasalahan yang ditentukan. Oleh karena itu penulis hanya membatasi permasalahan sebagai berikut: 1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran yaitu keaktifan bertanya, minat menjawab pertanyaan, keaktifan dalam mengemukakan pendapat, kemauan mengerjakan soal, keaktifan dalam memperhatikan penjelasan guru, dan sikap saling membantu dalam menyelesaikan masalah. 2. Hasil belajar pada penelitian ini dibatasi dengan hasil belajar siswa kelas VII.H melalui nilai ulangan harian.

6 C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah sebagai berikut: Apakah penerapan metode pembelajaran Index card Match dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar ekonomi pada siswa kelas VII H SMP NEGERI 1 PENAWANGAN TAHUN AJARAN 2011/2012?. D. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan acuan yang akan dicapai, sehingga dengan tujuan penelitian akan dapat bekerja secara terarah sesuai dengan apa yang menjadi tujuan penulis. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Tujuan Umum a. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran ekonomi. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah dengan penerapan metode pembelajaran Index card Match dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Penawangan tahun ajaran 2011/2012. E. Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya dan ilmu

7 pendidikan ekonomi akuntansi pada khususnya. Adapun manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian selanjutnya. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya dalam peningkatan pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Memberikan kemudahan dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan dapat mengimplementasikan dalam bidang yang sesuai. b. Bagi Guru Sebagai motivasi untuk menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dalam proses pembelajaran untuk menghasilkan output yang berkualitas. c. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru untuk dapat berusaha sejak sekarang untuk menerapkan model atau metode pembelajaran yang tepat. F. SISTEMATIKA SKRIPSI Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai skripsi yang penulis susun, maka dikemukakan sistematika sebagai berikut :

8 1. Bab I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi. 2. Bab II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang tinjauan pustaka yang berisikan (hakekat belajar mengajar, hakekat mata pelajaran ekonomi, metode pembelajaran Index Card Match, definisi keaktifan, hasil belajar dan meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar ekonomi), penelitian yang relevan, hubungan antara penggunaan metode pembelajaran Index Card Match dengan keaktifan dan hasil belajar, kerangka berfikir, dan hipotesis. 3. Bab III METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian, jenis penelitian, prosedur penelitian, setting penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji validitas data, teknik analisis data.. 4. Bab IV HASIL PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang deskripsi latar/setting penelitian, refleksi awal, analisis pencarian fakta, deskripsi hasil tindakan siklus I, deskripsi hasil tindakan siklus II, pembahasan. 5. Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. 6. DAFTAR PUSTAKA 7. LAMPIRAN