I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN. membeli Dolar. Situasi tersebut menimbulkan lebih banyak tekanan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat kredit international fitch

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. teratur setiap periode (Juliana dan Sulardi, 2003). Informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

BAB II DESKRIPSI IHSG

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan kekuatan lebih dari masing-masing perusahaan untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh tingkat pengembalian (return) berupa deviden dan capital gain. Investor

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini sangat stabil hal ini dibuktikan adanya pengakuan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktiva keuangan, biasanya yang mempunyai sifat jangka panjang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

I. PENDAHULUAN. sangat mengesankan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks harga saham-saham

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

I. PENDAHULUAN. yang sangat mengesankan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks harga sahamsaham

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara akan menunjang keberhasilan

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEK SKRIPSI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

I. PENDAHULUAN. krisis kredit properti (subprime mortgage crisis) di Amerika Serikat (AS) telah

BAB II DESKRIPSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. masa depan. Dari pengertian tersebut, ada dua atribut yang melekat yaitu risiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi merupakan komitimen sejumlah dana atau sumber dana lainnya

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang

ANALISIS PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM-SAHAM YANG OPTIMAL PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Masalah Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan alternatif kepada masyarakat untuk berinvestasi. Investasi sendiri sebenarnya terdiri dari dua jenis yaitu investasi pada sektor riil dan investasi pada sektor keuangan. Investasi pada sektor riil dilakukan dengan membeli aset berwujud berupa tanah, gedung, dan kendaraan dengan risiko yang dihadapi bisa berupa tingginya biaya pemeliharaan. Investasi pada sektor keuangan dilakukan melalui aktivitas jual-beli saham, obligasi, dan surat berharga (sekuritas) lainnya yang biasanya dilakukan melalui pasar uang dan pasar modal. Risiko investasi pada sektor keuangan adalah ketidakstabilan perekonomian dan ketidakpastian peraturan dan perundang-undangan. Ditinjau dari sisi investor, pada umumnya tujuan investor berinvestasi di pasar modal pasti mengharapkan tingkat keuntungan. Tingkat keuntungan yang diperoleh di pasar modal dalam bentuk surat berharga khususnya saham lebih besar dibandingkan tingkat keuntungan di pasar uang yang ditanamkan dalam bentuk deposito (Suhadak dan Sudjana, 2012). Dilihat dari besarnya tingkat keuntungan, risiko yang diperoleh di pasar modal lebih besar dibandingkan risiko di pasar uang karena risiko yang besar akan menghasilkan keuntungan yang besar, sedangkan risiko yang kecil akan menghasilkan keuntungan yang kecil pula

2 (Husnan, 2005). Untuk meminimalkan risiko dalam investasi saham di pasar modal, pemodal dapat melakukan portofolio (diversifikasi) saham yaitu dengan melakukan investasi pada banyak saham sehingga risiko kerugian pada satu saham dapat ditutup dengan keuntungan pada saham yang lainnya. Risiko saham secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu risiko sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko tidak sistematis dapat dihindari melalui diversifikasi saham dengan membentuk portofolio optimal, sedangkan risiko sistematis tidak dapat dihindari (faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan seperti keadaan ekonomi dan politik), (Brigham and Daves, 2004). Penentuan portofolio yang optimal merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kalangan investor institusional maupun investor individual. Portofolio yang optimal akan menghasilkan return yang optimal dengan risiko tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan. Masalah yang sering terjadi adalah investor berhadapan dengan ketidakpastian ketika harus memilih saham-saham untuk dibentuk menjadi portofolio pilihannya. Sudah pasti jawabannya adalah tergantung preferensi risiko para investor itu sendiri. Para investor berhadapan dengan banyak kombinasi saham dalam portofolio. Pada akhirnya harus mengambil keputusan portofolio mana yang akan dipilih oleh investor. Seorang investor yang rasional, tentu akan memilih portofolio yang optimal (Jogiyanto, 2013). Untuk membentuk portofolio yang optimal, investor harus menentukan portofolio yang efisien terlebih dahulu. Portofolio efisien adalah portofolio yang

3 menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi (Husnan, 2005). Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seseorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien (Tandelilin, 2001). Terdapat banyak metode untuk membentuk portofolio optimal. Penelitian ini menggunakan model indeks tunggal sebagai metode analisis pembentukan portofolio optimal. Jogiyanto (2013) menjelaskan bahwa model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Saham-saham secara umum akan mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik, demikian juga sebaliknya harga kebanyakan saham akan akan turun jika indeks harga saham turun. Melalui model indeks tunggal bisa diredusir jumlah variabel yang perlu ditaksir, karena tidak perlu lagi ditaksir koefisien korelasi untuk menaksir deviasi standar portofolio (Husnan, 2005). Hal ini merupakan kelebihan yang dimiliki oleh model indeks tunggal dibandingkan model lainnya. Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham. Indeks harga saham merupakan salah satu pedoman bagi investor dalam melakukan investasi di pasar modal khusunya saham. Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 12 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks

4 indeks tersebut adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Sektoral, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Kompas100, Indeks BISNIS-27, Indeks PEFINDO25, Indeks SRI-Kehati, Indeks Papan Utama, Indeks Individual, dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Studi dalam penelitian ini menggunakan saham-saham Indeks SRI-Kehati yang terdaftar di BEI selama periode Januari 2011 hingga Desember 2014. Untuk kalangan awam, sebagian investor dan pelaku bursa, nama Indeks SRI-Kehati memang belum sepopuler Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai indeks komposit, maupun indeks khusus lainnya semacam LQ45 (indeks 45 saham yang paling likuid) ataupun Jakarta Islamic Index yang merupakan indeks saham syariah. Indeks SRI-Kehati merupakan indeks hasil kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan pedoman investasi bagi investor yaitu dengan membuat suatu benchmark indeks baru yang secara khusus memuat emiten yang memiliki kinerja yang sangat baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks SRI-Kehati juga merupakan indeks dengan pertumbuhan yang baik sehingga merupakan indeks yang memuat sahamsaham dengan pertumbuhan yang baik pula. Pertumbuhan Indeks SRI-Kehati meningkat sekitar 25% per tahun sejak pertama kali diluncurkan (www.detik.com). Pertumbuhan indeks sekitar 25% per tahun menunjukkan bahwa saham-saham dalam Indeks SRI-Kehati mempunyai kinerja yang cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa saham-saham dalam Indeks SRI-Kehati

5 merupakan saham-saham yang cocok bagi investor yang hendak berinvetasi saham di pasar modal. Salah satu cara melihat kinerja indeks saham adalah dengan membandingkan kapitalisasi pasar dari tahun ke tahun. Jika kapitalisasi pasar mengalami peningkatan yang konstan dari tahun ke tahun menandakan bahwa indeks saham tersebut memiliki kinerja yang baik dan juga sebaliknya. Berikut merupakan grafik perkembangan Indeks SRI-Kehati periode 2010-2014 : Sumber : www.markets.ft.com Gambar 1.1. Pertumbuhan Indeks saham SRI-Kehati Periode 2010 2014 Mengacu pada Gambar 1.1., pergerakan indeks saham SRI-Kehati mengalami fluktuasi yang meningkat dari Januari 2010 sampai dengan Juli 2014. Tahun 2010, 2011, dan 2012 Indeks SRI-Kehati meningkat sebesar 27,10%, 6,24%, dan 16,19% secara beturut-turut. Tahun 2013 indeks ini mengalami penurunan sebesar 1,76%. Setelah mengalami penurunan di tahun sebelumnya, Indeks SRI-Kehati

6 mengalami peningkatan yang pesat pada tahun 2014 sebesar 27,09%. Ini membuktikan bahwa jual beli saham kini telah dapat dipercaya oleh masyarakat dan dijadikan salah satu pilihan utama dalam berinvestasi. Penelitian ini menggunakan saham yang terdapat pada Indeks SRI-Kehati, karena pertumbuhan Indeks SRI-Kehati meningkat dari tahun ke tahun saat indeks tersebut mulai dibentuk. Indeks SRI-Kehati juga beranggotakan emiten yang tidak hanya mementingkan keuntungan semata, tetapi juga usaha yang berkelanjutan dan bertanggung jawab pada lingkungan hidup dan SDM. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Portofolio Efisien pada Indeks SRI-Kehati di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014. 1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Saham-saham SRI-Kehati apa saja yang layak masuk dalam pembentukan portofolio selama periode Januari 2011 Desember 2014? 2. Berapakah proporsi investasi masing-masing saham dari kombinasi portofolio efisien Indeks SRI-Kehati tahun 2011 sampai tahun 2014?

7 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui saham-saham yang layak masuk dalam pembentukan portofolio selama periode Januari 2011 Desember 2014. 2. Untuk menentukan investasi portofolio yang paling baik berdasarkan model indeks tunggal. 3. Untuk mengetahui proporsi investasi masing-masing saham dari kombinasi portofolio efisien pada saham saham yang termasuk dalam Indeks SRI-Kehati tahun 2011 sampai tahun 2014. 1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai media implementasi teori-teori portofolio. 2. Sebagai tambahan wawasan informasi tentang investasi di pasar modal; khususnya validitas saham SRI-Kehati dalam pembentukan portofolio yang efisien. 3. Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi investor untuk menanamkan dananya di pasar modal, khususnya dalam analisis untuk pembentukan portofolio untuk investasi yang efisien.

8 1.4. Kerangka Pikir Setiap investor selalu mengharapkan return dari investasi yang mereka lakukan. Pada sisi lain, risiko selalu melekat dan berkorelasi positif dengan return yang diharapkan investor. Jogiyanto (2013) menjelaskan bahwa return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang ditanggung, semakin besar return yang dikompensasikan. Adanya risiko dalam investasi membuat investor harus melakukan cara- cara yang tepat untuk meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukannya. Oleh karenanya, investor harus melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko yang ada. Diversifikasi ini dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai sekuritas dalam investasinya (membentuk portofolio). Setiap investor tidak berhenti pada diversifikasi dengan pembentukan portofolio untuk mengurangi risiko yang ada. Mereka juga menginginkan return yang optimal dari investasi yang dilakukan. Dalam portofolio terdapat banyak kombinasi saham yang dapat dipilih oleh seorang investor. Seorang investor yang rasional, tentu akan memilih portofolio yang optimal (Jogiyanto, 2013). Untuk menentukan portofolio yang optimal, yang pertama kali dilakukan adalah menentukan portofolio yang efisien. Setelah diketahui portofolio yang efisien, kemudian dibentuk portofolio optimal untuk menjadi portofolio yang terbaik.

9 Penelitian ini menggunakan model indeks tunggal untuk membentuk portofolio yang optimal. Untuk menilai suatu sekuritas dapat dimasukkan ke dalam portofolio optimal sesuai dengan model indeks tunggal adalah dengan membandingkan Excess Return to Beta ( ERB ) dengan Cut Off-rate (Ci) dari masing-masing saham tersebut. Nilai Ci terbesar merupakan cut-off point (C*) batas saham dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Saham yang memiliki nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C* dapat dijadikan kandidat portofolio optimal (Jogiyanto, 2013). Bursa Efek Indonesia memiliki 12 indeks harga saham yang menjadi titik acuan bagi investor dalam berinvestasi, salah satunya adalah Indeks SRI-Kehati. Sejak 8 Juni 2009, Yayasan Kehati bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Indeks SRI-Kehati yang mengacu pada tata cara Sustainable and Responsible Investment (SRI) dengan nama Indeks SRI-Kehati. Tujuan dibentuknya indeks ini adalah untuk memberikan informasi secara terbuka kepada masyarakat luas mengenai ciri dari perusahaan terpilih pada Indeks SRI-Kehati yang dianggap memiliki bermacam bentuk pertimbangan dalam usahanya berkaitan dengan kepedulian pada lingkungan, tata kelola perusahaan, keterlibatan masyarakat, sumber daya manusia, hak asasi manusia, dan perilaku bisnis dengan etika bisnis yang diterima di tingkat international. Dengan latar belakang tersebut peneliti menggunakan Indeks SRI-Kehati sebagai objek dari penetian ini.

10 Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Saham SRI-Kehati Periode 2011-2014 Model Indeks Tunggal Return Risiko Portofolio Efisien Jika ERB > C* Portofolio Optimal Gambar 1.2. Kerangka Pemikiran Penulisan