WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DINAS KESEHATAN DAERAH KOTA BLITAR

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI PONDOK BERSALIN DESA DAN PONDOK KESEHATAN DESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

TENTANG BUPATI SERANG,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DI KABUPATEN KARANGASEM

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

TENTANG. dan Jaminan

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

suplemen Informasi Jampersal

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 7.K TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 25 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2012

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

DRAFT RANPERBUP TTG POLA BAGI JASA PELAYANAN RSUD BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN KEMATIAN WALIKOTA BLITAR,

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN JASA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BLITAR

panduan praktis Pelayanan Kebidanan & Neonatal

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG PENGURANGAN RETRIBUSI PELAYANAN PERSALINAN DI PUSKESMAS

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PERSALINAN DAERAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (Kementerian kesehatan RI, 2011). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

a. bahwa balai pengobatan dan rumah bersalin merupakan pelayanan kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh swasta;

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PURWAKARTA ISTIMEWA TAHUN 2015

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26.A TAHUN 2015 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 40 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN PROBOLINGGO

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BENGKULU SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 42 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

Draft 14/03/11 ISBN. Petunjuk Teknis. Jaminan Persalinan

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BERAU

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KOTA BLITAR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG

PANDANGAN PROFESI BIDAN SERTA REKOMENDASI PERBAIKAN KEBIJAKAN TERKAIT BELANJA STRATEGIS JKN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 11TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DI KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuatu yang diketahui. Menurut Notoatmodjo (2002), pengetahuan merupakan hasil

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN WALIKOTA BLITAR,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

Transkripsi:

1 WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DINAS KESEHATAN DAERAH KOTA BLITAR WALIKOTA BLITAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menurunkan angka kematian ibu bersalin dan angka kematian bayi serta untuk mendorong percepatan pencapaian Millenium Development Goals (MDG s), perlu ditetapkan kebijakan bahwa setiap ibu yang melahirkan, biaya persalinannya ditanggung melalui Program Jaminan Persalinan yang dilakukan secara efektif dan efisien oleh Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, serta agar Program Jaminan Persalinan dapat berjalan efektif dan efisien maka perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Jaminan Persalinan (Jampersal) Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar ; Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur/Tengah/Barat ; 2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) 3. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendahara Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor. 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 4. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) ; 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

2 6. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4436); 8. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Blitar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3243) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741) ; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 ; 14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 631/MENKES/PER/III/2011 tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DINAS KESEHATAN DAERAH KOTA BLITAR.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Blitar. 2. Walikota adalah Walikota Blitar. 3. Dinas Kesehatan Daerah adalah Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar. 4. Kantor Kas Daerah adalah Kantor Kas Daerah Kota Blitar. 5. Tim Pengelola Kota Blitar adalah Pengelola Program Jampersal Dinas Kesehatan Daerah yang ditetapkan berdasarkan Kuasa Pengguna Anggaran. 6. Jaminan Persalinan yang selanjutnya disebut Jampersal adalah pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB paska persalinan dan pelayanaan bayi baru lahir. 7. Pelayanan Persalinan Tingkat Pertama adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dan berwenang memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk KB pasca persalinan, pelayanan bayi baru lahir, termasuk pelayanan persiapan rujukan pada saat terjadinya komplikasi (kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir) tingkat pertama. 8. Jaringan pelayanan Jaminan Persalinan (Jampersal) adalah Puskesmas PONED, Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu (Pustu), termasuk bidan praktek swasta (BPS) dan fasilitas kesehatan swasta yang melaksanakan perjanjian kerjasama dengan Tim Pengelola Kota Blitar. 9. Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat yang berada di wilayah daerah. 10. Puskesmas PONED adalah Puskesmas yang mempunyai kemampuan dalam memberikan pelayanan obstetri dan neonatus emergensi dasar. 11. Bidan Praktek Swasta (BPS) adalah seluruh bidan yang berijin praktek di wilayah daerah. 12. Fasilitas Kesehatan adalah institusi pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan jampersal yang dilakukan oleh Puskesmas dan jaringannya termasuk bidan praktek dan fasilitas kesehatan swasta yang memiliki Perjanjian Kerja Sama dengan Tim Pengelola Kota Blitar. 13. Fasilitas kesehatan swasta adalah seluruh fasilitas kesehatan swasta yang melakukan PKS dengan Tim Pengelola Kota Blitar.

4 14. Perjanjian Kerjasama yang selanjutnya disingkat PKS adalah dokumen perjanjian yang ditandatangani bersama antara Tim Pengelola Kota Blitar dengan penanggungjawab institusi fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta yang mengatur hak dan kewajiban para pihak dalam jaminan persalinan. 15. Pelayanan KB pasca persalinan adalah Upaya Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) / Konseling untuk memastikan seluruh ibu pasca persalinan menjadi akseptor KB kontrasepsi jangka panjang yaitu Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau kontrasepsi mantap Metode Operasi Pria (MOP) dan Metode Operasi Wanita (MOW). 16. Jam kerja adalah jam kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) sesuai PP- 53/2010, tentang disiplin PNS adalah 7,5 jam dalam sehari serta 40 jam dalam 1 (satu) minggu, yaitu : Senin - Kamis : Jam 07.00---14.00 Jum at : Jam 07.00---11.00 Sabtu : Jam 07.00---12.30 Dimanapun tempat penolong persalinan 17. Di luar jam kerja yang selanjutnya disebut praktek swasta terkecuali PNS / PTT yang bekerja secara piket / bergantian di Puskesmas PONED adalah hari Senin - Kamis : Jam 14.01---07.01 Jum at : Jam 11.01---07.01 Sabtu : Jam 12.31---07.01 Minggu/Hari Libur : 24 jam BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 (1) Ruang lingkup Jaminan Persalinan dalam Peraturan Walikota ini adalah Pelayanan persalinan tingkat pertama yang diberikan di Puskesmas dan Puskesmas PONED serta jaringannya termasuk Polindes dan Poskesdes, fasilitas kesehatan swasta yang memiliki Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Tim Pengelola Kota Blitar. (2) Pelayanan persalinan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Pemeiksaan kehamilan ; b. Pertolongan persalinan normal ; c. Pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan ; d. Pelayanan bayi baru lahir ; e. Penanganan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.

5 BAB III PENDANAAN Bagian Pertama Besaran Tarif Pelayanan Pasal 3 Besaran tarif pelayanan Jaminan persalinan pada pelayanan persalinan tingkat pertama ditetapkan sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Walikota ini. Bagian Kedua Penggunaan Dana Pasal 4 Pemanfaatan dana Jampersal digunakan untuk pembayaran klaim fasilitas kesehatan atas pelayanan pemeriksaan kehamilan (ANC), persalinan normal, ibu nifas dan bayi baru lahir dengan komplikasi serta pelayanan pasca keguguran dan pertolongan persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar yang telah diberikan kepada peserta program Jampersal. Pasal 5 Pertanggungjawaban klaim pelayanan persalinan program jampersal dari fasilitas kesehatan kepada Tim Pengelola Kota harus dilengkapi bukti pelayanan berupa : a. Foto copy lembar pelayanan pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) / Kartu Ibu sesuai pelayanan yang diberikan untuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas, termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan ; b. Partograf yang ditandatangani oleh tenaga kesehatan penolong persalinan untuk pertolongan persalinan ; c. Foto copy / tembusan surat rujukan, termasuk keterangan tindakan pra rujukan yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan ; d. Foto copy identitas diri (KTP/identitas lainnya) dari ibu hamil / ibu bersalin ; e. Kwitansi penerimaan klaim ; f. Bukti layanan yang ditandatangani oleh pasien dan petugas pemberi layanan. Bagian Ketiga Pemanfaatan Pasal 6 Dana pembayaran klaim dari Tim Pengelola Kota yang diterima oleh Puskesmas dan jaringannya atas pelayanan yang telah diberikan kepada peserta Jampersal, ditetapkan sebagai berikut :

6 a. Dana hasil pendapatan Puskesmas tersebut disetorkan dan tercatat di Kantor Kas Daerah sebagai pendapatan Puskesmas, tetapi dalam waktu paling lambat 1 (satu) bulan dana tersebut dikembalikan untuk membayar jasa pelayanan kesehatan dan kegiatan lainnya. b. Pendapatan yang diterima Puskesmas sebagaimana dimaksud pada huruf a, penggunaannya untuk jasa tenaga kesehatan penolong persalian sebesar 75% dari pendapatan pelayanan kesehatan Jaminan Persalinan yang diterima oleh pelayanan kesehatan dan penggunaan dana 25% untuk operasional di Puskesmas. c. Dana yang telah menjadi pendapatan fasilitas kesehatan swasta (yang bekerjasama) sepenuhnya menjadi pendapatan fasilitas tersebut, termasuk Bidan praktik, Dokter praktik dan Klinik Bersalin. BAB IV TENAGA KESEHATAN Pasal 7 (1) Bagi tenaga PNS dan Pegawai Tidak Tetap yang melaksanakan pertolongan persalinan pada jam kerja, maka pemberlakuan klaim ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6 huruf a dan huruf b. (2) Bagi tenaga PNS dan Pegawai Tidak Tetap yang sudah melakukan kerjasama dengan Tim Pengelola Kota yang melaksanakan pertolongan persalinan diluar jam kerja maka pemberlakuan klaim ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6 huruf c. (3) Bagi fasilitas swasta yang melaksanakan pertolongan persalinan dan sudah melakukan kerjasama dengan Tim Pengelola Kota maka pemberlakuan klaim ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6 huruf c. (4) Bagi tenaga PNS dan Pegawai Tidak Tetap yang melaksanakan pertolongan persalinan tetapi tidak melakukan kerjasama dengan Tim Pengelola Kota, maka dalam pelayanan berlaku 24 jam sebagai fasilitas Pemerintah dan pemberlakuan klaim ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6 huruf a dan huruf b. (5) Bagi tenaga kesehatan dan fasilitas swasta yang melaksanakan pertolongan persalinan diwajibkan memasang papan nama yang bertuliskan Menerima Pertolongan Persalinan (Jampersal).

7 BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Blitar. Ditetapkan di Blitar pada tanggal 21 September 2011 WALIKOTA BLITAR Ttd. Diundangkan di Blitar pada tanggal 21 September 2011 MUH. SAMANHUDI ANWAR SEKRETARIS DAERAH KOTA BLITAR Ttd. Ichwanto BERITA DAERAH KOTA BLITAR TAHUN 2011 NOMOR 38 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT DAERAH KOTA BLITAR Kepala Bagian Hukum Hardiyanto

8 LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR : 38 TAHUN 2011 TANGGAL : 21 SEPTEMBER 2011 BESARAN TARIF PELAYANAN JAMINAN PERSALINAN PADA PELAYANAN PERSALINAN TINGKAT PERTAMA NO JENIS PELAYANAN FREK TARIF (Rp) JUMLAH (Rp) KET 1 Pemeriksaan Kehamilan 4 kali 10.000,- 40.000,- Standar 4 kali, yaitu 1 (satu) kali pemeriksaan pada Trisemester pertama, 1 (satu) kali pemeriksaan pada Trisemester kedua dan 2 (dua) kali pemeriksaan pada Trisemester ketiga 2 Persalinan normal 1 kali 350.000,- 350.000,- 3 Pelayanan nifas termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan 3 kali 10.000,- 30.000,- Standar 3 (tiga) kali 4 Pelayanan persalinan tak maju dan/atau pelayanan para-rujukan bayi baru lahir dengan komplikasi 5 Pelayanan pasca keguguran, persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar. 1 kali 100.000,- 100.000,- Pada saat menolong persalinan ternyata ada komplikasi, wajib segera dirujuk 1 kali 500.000,- 500.000,- WALIKOTA BLITAR Ttd. MUH. SAMANHUDI ANWAR Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT DAERAH KOTA BLITAR Kepala Bagian Hukum Hardiyanto