BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

dokumen-dokumen yang mirip
adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

BAB IV ANALISIS TERHADAP RESCHEDULING TAGIHAN MURA>BAH{AH BERMASALAH PADA PT. BNI SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS PRAKTIK PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGUPAHAN DI DESA SUMBERREJO KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO. Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Akad Kerjasama antara Pemilik Modal. dengan Pemilik Perahu di Desa Pengambengan

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bahagia dan sejahtera dalam rumah tangga Islam, sehingga terwujud sendi-sendi

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SIMPAN PINJAM BERGULIR PADA P2KP (PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN)

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah perubahan. Sekedar contoh, dalam sejarah manusia telah terjadi

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai pengelolah kawasan perkotaan adalah menyediakan prasarana parkir,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

BAB IV. Sebagaimana deskripsi pada dua bab terdahulu dapat dipahami. bahwa dalam hukum Islam dan hukum positif di Indonesia menjelaskan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

BAB IV PERNIKAHAN SEBAGAI PELUNASAN HUTANG DI DESA PADELEGAN KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Sebagai makhluk sosial, dalam hidupnya manusia memerlukan

BAB IV. dan pemborong cat yang dilakukan masyarakat Tambak wedi. Musha>rakah

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PROLIMAN DALAM PENGAIRAN SAWAH DI DESA BEGED KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP UTANG-PIUTANG BERSYARAT

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB II UTANG-PIUTANG DALAM HUKUM ISLAM. menurut istilah fiqh, terdapat beberapa definisi yang dikedepankan oleh

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB. SIDOARJO Bagi masyarakat petani desa Gisik Cemandi, tanah merupakan sumber harta kehidupan yang teramat penting. Oleh sebab itu dalam urusan tanah, pemerintah desa selalu berusaha untuk menerbitkan dan membuat aturan-aturan yang sangat ketat agar masyarakat tetap terpelihara. Adapun tipe yang banyak dipakai oleh masyarakat desa Gisik Cemandi sekarang adalah tipe intensif untuk membudidayakan ikan bandeng dan tipe semi intensif untuk membudidayakan udang windu. 1 Tata cara praktek sewa menyewa tambak di Desa Gisik Cemandi pada awalnya dilakukan dengan menawarkan harga sewa tambak kepada calon penyewa, kemudian pemilik tambak menggunakan harga yang berlaku bagi masyarakat tersebut yang lebar, luas dan hasil (kebiasaan) tambak yang akan disewakan. Dalam proses transaksi sewa menyewa tambak, kepala desa beserta aparatnya juga turut menyaksikan jalannya akad. Dalam akad ini Kepala Desa disertai Ketua RW, Ketua RT dan saksi yang terdiri dari orang dan bukti 1 Wawancara dengan Bpk. H.Abdul Aziz, tanggal 25 juli 2009

71 dokumen tertulis (segel). Jadi aturan yang dipakai dalam transaksi sewa menyewa tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan umum. Oleh karena itu seharusnya setiap transaksi persewaan patutnya dilaksanakan dengan adanya pembuktian secara tertulis maupun persaksian yang telah dicanangkan oleh pemerintah desa. Sebagaimana Islam telah menganjurkan agar dalam setiap transaksi dicatat dengan tujuan untuk menghindari adanya perselisihan nantinya, sebagaimana tercantum dalam firman Allah SWT dalam surah al-baqarah ayat 282: ي ا ا يه ا ال ذ ي ن ام ن و ا ا ذا ت د اي ن ت م ب د ي ن ا لى اج ل م س مى فا كت ب و ه Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabilah kamu bermu amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menulisnya... 2 Selain itu dalam praktek sewa menyewa tambak di Desa Gisik Cemandi masih perselisihan terjadi antara pemilik tambak dengan penyewa yaitu terjadinya praktek penambahan uang yang diminta oleh si pemilik ketika masa sewa tambak belum habis, pemilik tambak pada umumnya menjual tambaknya pada orang lain sehingga penyewa harus menghentikan masa sewa. Dalam hal ini pemilik tambak secara sepihak membatalkan perjanjian sewa menyewa tambak dengan penyewa. Dan pemilik tanah akan mengurungkan niatnya untuk menjual tambak dengan syarat penyewa sudi membayar sejumlah uang walaupun penyewa telah melunasi uang sewa di awal perjanjian. 2 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemah, h.263

72 Adapun alasan pemilik tambak menjual tambaknya yang masih dalam masa sewa karena: 1) Kebutuhan yang tak terduga dari pemilik tambak sehingga harus menjual tambak; 2) Terkena gusuran (landasan) yang mengharuskan pemilik tambak menjualnya. 3 Apabila ditinjau dari pendapat salah satu Tokoh Agama di Desa Gisik Cemandi Bapak Fatanul. Penambahan uang sewa pada akad sewa yang masih berlangsung dan belum berakhir adalah dilarang atau tidak diperbolehkan karena praktek tersebut merupakan cara yang tidak patut untuk dilakukan, sehingga hal itu dilarang. 4 Sedangkan menurut Tokoh Agama lainya H. Misbah. Penambahan uang sewa pada saat akad sewa yang masih berlangsung dan belum berakhir adalah dilarang atau tidak diperbolehkan dikarenakan hal tersebut tidak sesuai dengan perjanjian sewa semula, bagi pemilik tambak tidak berhak untuk meminta uang sewa pada saat sewa belum berakhir kepada penyewa. 5 Sedangkan menurut tokoh Agama lainnya Bapak Sukiat. Penambahan uang sewa pada saat akad sewa yang masih berlangsung dan belum berakhir dilarang atau tidak diperbolehkan karena akan merugikan salah satu pihak dan 3 Wawancara dengan pemilik tambak, Bpk.H Yasan, tanggal 20 juli 2009 4 Wawancara dengan tokoh agama, Bapak Fatnun, tanggal 1 Nopember 2009 5 Wawancara dengan Tokoh Agama Bapak H. Misbah tanggal 4 November 2009

73 akad sewa yaitu penyewa dalam hal ini penyewa memberikan uang tambahan kepada pemilik tambak padahal sebelumnya uang sewa telah dilunasi di muka. 6 Namun terdapat perbedaan pendapat menurut salah satu tokoh agama H.Toyyibi. Memperbolehkan penambahan uang sewa pada saat akad sewa yang masih berlangsung dan belum berakhir dengan syarat harus ada sepakatan bersama dan harus saksi, sehubungan adanya berkenaan terjadinya muamalah. Seperti hukum piutang perdagangan sewa menyewa secara tunai atau tidak yang penting harus ada kesepakatan dari kedua belah pihak secara tertulis. 7 Menurut penulis pendapat mayoritas tokoh agama setempat sesuai dengan ajaran agama Islam, karena praktek yang terjadi seputar penambahan uang sewa merupakan praktek yang menimbulkan perselisihan yang pada awalnya mengandung unsur pemaksaan, karena Islam sendiri mengajarkan agar di setiap transaksi terdapat unsur ridha pada masing-masing pihak yang bertransaksi.sebagaimana telah dijelaskan bahwa sewa-menyewa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, guna meringankan salah satu pihak atau saling meringankan antara sesama, serta termasuk salah satu bentuk kegiatan tolong menolong yang dianjurkan oleh agama. Mengenai uz\ur yang dijadikan alasan si pemilik tanah untuk menjual tanahnya hal itu dapat ditinjau dengan pendapat maz\hab Hanafi yang mengatakan bahwa adanya uz ur juga merupakan salah satu penyebab putus atau 6 Wawancara dengan Tokoh Agama Bapak Sukiat tanggal 8 november 2009 7 Wawancara dengan Tokoh Agama Bapak H.Toyyibi tanggal 12 November 2009

74 berakhirnya perjanjian sewa-menyewa, sekalipun uz ur tersebut datangnya dari salah satu pihak. Dan uz ur tersebut berupa suatu halangan yang menyebabkan perjanjian sewa-menyewa tersebut tidak mungkin dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, seperti halnya tanah yang menjadi obyek sewa-menyewa disita oleh negara karena suatu sebab tertentu, maka perjanjian sewa-menyewa tersebut dapat dibatalkan atau berakhir. 8 Sedangkan menurut pendapat jumhur, uz ur yang dapat membatalkan perjanjian sewa-menyewa adalah apabila obyek sewa-menyewa tersebut mengandung cacat atau hilangnya manfaat dari barang yang dipersewakan, seperti kebakaran dan dilanda banjir. Karena salah satu hal yang menyebabkan batal (fasakh)nya menurut Imam Abu Hanifah sewa-menyewa salah satunya yaitu terdapat uz ur bagi pemilik barang yang terpaksa menjual barang yang disewakannya. Seperti seseorang yang memiliki barang mempunyai hutang dan tidak punya harta untuk membayar hutangnya selain menjual barang yang disewakan tersebut, maka fasakh-lah sewa-menyewa itu. 9 Mengenai pemilik tambak yang meminta tambahan uang sewa kepada si penyewa dalam pertengahan akad yang belum selesai sehingga si penyewa harus membayar sejumlah uang yang tidak ditentukan dalam akad. Hal ini tidak sesuai 8 Chairuman Pasaribu, Hukum Perjnjian Dalam Islam, h.58 9 Abdurrahman Al-Jaziry, A-fiqih Ala Mazahib Al-Arba ah, h.263

75 dengan dasar hukum dari sewa-menyewa sebagaimana Firman Allah SWT. Dalam Surat al-baqarah, ayat 233 yang berbunyi:... و ا ن ا ر د ت م ا ن ت س ت ر ض ع وا ا و لاد كم فلا ج ن اح ع لي كم ا ذا س لم ت م م ا ا ت ي ت م ب ا لم ع ر وف و ا ت قوا الل ه و اع لم وا ا ن الل ه ب م ا ت ع م لو ن ب ص ير Artinya: Dan jika dan jika ingin anakmu disusukan orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S al-baqarah:233) 10 Apabila dihubungkan dengan penarikan sejumlah uang yang dilakukan oleh pemilik tambak, maka dapat dipahami bahwa pemilik tambak telah melakukan hal yang tidak patut karena uang sewa telah dibayar oleh si penyewa pada awal akad. Karena untuk sahnya perjanjian sewa menyewa harus memenuhi syaratsyarat sewa menyewa di antaranya sebagai berikut: 1) Masing-masing pihak rela untuk melakukan perjanjian sewa menyewa, maksudnya kalau dalam perjanjian sewa menyewa itu terdapat unsur pemaksaan, maka sewa menyewa itu tidak sah. 2) Harus jelas dan terang mengenai objek sewa menyewa, yaitu barang yang disewakan disaksikan sendiri, termasuk juga masa sewa (lama waktu sewa berlangsung) dan besarnya uang sewa yang diperjanjikan. 11 Sebagaimana pendapat Sayyid Sabiq bahwa masing-masing pihak harus rela untuk melakukan perjanjian sewa menyewa, maksudnya kalau 10 Ibid, h. 57 11 Chairuman Pasaribu, Hukum Perjanjian Dalam Islam, h.53

76 dalam perjanjian sewa menyewa itu terdapat unsur pemaksaan, maka sewa menyewa itu tidak sah dan harus jelas dan terang mengenai objek sewa menyewa, yaitu barang yang disewakan disaksikan sendiri, termasuk juga masa sewa (lama waktu sewa berlangsung) dan besarnya uang sewa yang diperjanjikan. 12 Apabila ditinjau dari pendapat tokoh agama yang memperbolehkan penambahan uang namun terdapat syarat yang harus dipenuhi seperti rid}anya para pihak dalam bertransaksi, hal ini sebenarnya telah dianjurkan terlebih dahulu oleh Islam dengan memerintahkan untuk menulis dalam setiap transaksi, sebagaimana firman Allah dalam surah al-baqarah ayat 282: ي ا ا يه ا ال ذ ي ن ام ن و ا ا ذا ت د اي ن ت م ب د ي ن ا لى اج ل م س مى فا كت ب وه ا Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menulisnya... 13 Namun menurut hemat penulis hal tersebut masih menimbulkan pertikaian antara kedua belah pihak, maka lebih baik hal itu tidak dilakukan, karena akad yang ada telah dirusak salah satu pihak, hal ini tidak sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana kewajiban bagi setiap muslim untuk memenuhi segala perikatan yang telah disepakatinya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah an-ma>idah ayat 1 sebagai berikut: 12 Ibid, h.54 13 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, h.263

77...ÏŠθà)ãèø9$Î/ (#θèù ρr& (#þθãψtβ#u š Ï%!$# $yγ ƒr' tƒ Artinya: Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad itu 14 Sehingga lebih baik praktek penambahan uang sewa tidak dilakukan demi menjaga agar tidak terjadi perselisihan antara para pihak,, menimbang dengan kaidah fiqih. Artinya: Kemudharatan itu harus dihilangkan 15 ال ضر ار ي ز ا ل 14 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, h.156 15 Muchlis Usman, Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah (Pedoman Dasar Dalam Istinbath Hukum Islam), h.132