PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 26 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang a. b. c. d. bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan kejahatan kemanusiaan yang merupakan peanggaran Hak Azasi Manusia ; bahwa jumah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sidoarjo masih tinggi sedangkan peayanan dan perindungan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sidoarjo beum diakukan secara optima ; bahwa daan rangka peaksanaan otonomi daerah, maka pengaturan dan peayanan masyarakat khususnya terhadap perempuan dan anak korban kekerasan merupakan tugas dan fungsi pemerintah kabupaten ; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b, dan c, dipandang peru untuk menetapkan Penyeenggaraan Perindungan Perempuan dan Anak Karban Kekerasan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo ; Mengingat 1. UndangUndang Nomor 12 Tahun 195 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Daam Lingkungan Propinsi Jawa Timur Junto UndangUndang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wiayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 273) ; 2. UndangUndang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi mengenai Penghapusan Segaa Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 3277) ; 3. UndangUndang Nomor 5 tahun 1998 Tentang Pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perakuan atau Penghukuman Lain Yang Kejam, Tidak Manusiawi, Atau Merendahkan Martabat Manusia (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 1998 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 3783) ; " " ::.r., io>! r!3? :,.y t' ' :: ("''"'\ ' ;:.. :,.. 4t c. ; t i7,. v. Q 1 <.").. ;:,
2. 4. UndangUndang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 3886); 5. UndangUndang Nomor 23 Tahun 22 tentang Perindungan Anak (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 22 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 4235); 6. UndangUndang Nomor 1 Tahun 24 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 24 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 4389) ; 7. UndangUndang Nomor 23 Tahun 24 tentang Penghapusan Kekerasan Daam Rumah Tangga (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 24 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 4419) ; 8. UndangUndang Nomor 32 Tahun 24 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 24 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 4437) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 3952) ; 1. Peraturan Pemerintah Nom or 4 Tahun 26 tentang Penyeenggaraan dan Kerjasama Pemuihan Korban Kekerasan daam Rumah Tangga (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 26 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 464) 11. Keputusan Presiden Repubik Indonesia Nomor 182 Tahun 1998 tentang Komisi Nasiona Anti Kekerasan Terhadap Perempuan; 12. Keputusan Presiden Repubik Indonesia Nomor 12 Tahun 21 tentang Komite Aksi Nasiona Penghapusan BentuBentuk Pekerjaan T erburuk Untuk Anak ; 13. Keputusan Presiden Repubik Indonesia Nomor 59 Tahun 22 tentang Rencana Aksi Penghapusan BentukBentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak; 14. Keputusan Presiden Repubik Indonesia Nomor 87 Tahun 22 tentang Rencana Aksi Nasiona Penghapusan Ekspoitasi Seksua Komersia Anak ; 15. Keputusan Presiden Repubik Indonesia Nomor 88 Tahun 22 Tentang Rencana Aksi Nasiona Penghapusan Perdagangan ( Trafiking ) Perempuan dan Anak ; 16. Keputusan Menteri Daam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 5 Tahun 21 Tentang Penangguangan Pekerjaan Anak; 17. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 25 tentang Penyeenggaraan Perindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan (Lembaran Daerah Pr opinsi Jawa Timur Tahun 25 Nomor 4 Seri E) ; 18. Peraturan Gubernur Propinsi Jawa Timur Nomor 28 Tahun 26 tentang Petunjuk Peaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 25 tentang Penyeenggaraan Perindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan (Berita Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 26 Nomor 28, Seri E1); :.,.. ;s:.. v <.. 'i"' :. rv. c.:.)! :1 ' ' '"' [!; :.:
3. 19. Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 3 Tahun 21 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sidoarjo (Lembaran Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 21 Nomor 3 Seri C) ; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO dan BUPATI SIDOARJO MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN. BASI KETENTUAN UMUM Pasa1 Daam peraturan daerah ini, yang dimaksud dengan 1. Pemerintah Daerah adaah Pemerintah Kabupaten Sidoarjo ; 2. Bupati adaah Bupati Sidoarjo ; 3. Perangkat Daerah adaah Organisasi I embaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab kepada Kepaa Daerah daam rangka penyeenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Satuan Poisi Pamong Praja sesuai kebutuhan daerah; 4. Penyeenggaraan adaah Bentuk Peaksanaan Perindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan ; 5. Anak adaah seseorang yang beum berusia 18 tahun, termasuk yang ada daam kandungan ; 6. Kekerasan adaah setiap perbuatan yang berakibat atau dapat mengakibatkan kesengsaraan atau penderitaan baik fisik, seksua, ekonomi, sosia, psikis terhadap korban; 7. Kekerasan terhadap perempuan adaah setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis keamin yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksua, ekonomi, sosia, psikis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan, baik yang terjadi di depan umum atau kehidupan pribadi ; 8. Kekerasan fisik adaah setiap perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, cedera, uka atau cacat pada tubuh seseorang, gugurnya kandungan, pingsan dan atau menyebabkan kematian ; 9. Kekerasan seksua adaah setiap perbuatan yang berupa peecehan seksua, pemaksaan hubungan seksua, pemaksaan hubungan seksua dengan tidak wajar atau tidak disukai, pemaksaan hubungan seksua dengan orang ain untuk tujuan komersia dan atau tujuan tertentu ; 1. Kekerasan ekonomi adaah setiap perbuatan yang meneantarkan anggota keuarga daam bentuk tidak memberikan kehidupan perawatan atau pemeiharaan secara ayak; 11. Kekerasan psikis adaah setiap perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hiangnya rasa percaya diri, hiangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan atau penderitaan psikis berat pada seseorang ; r\1
4 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Karban adaah perempuan dan anak yang mengaami kesengsaraan dan atau penderitaan baik angsung maupun tidak angsung sebagai akibat dari kekerasan ; Perindungan terhadap perempuan adaah segaa kegiatan yang ditujukan untuk memberikan rasa aman yang diakukan oeh pihak kepoisian, kejaksaan, pengadian, embaga sosia, atau pihai< ain yang mengetahui atau mendengar akan atau teah terjadi kekerasan terhadap perempuan ; Perindungan anak adaah segaa kegiatan untuk menjamin dan meindungi anak dan hakhaknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optima sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perindungan dari kekerasan dan diskriminasi ; Pusat Peayanan Terpadu yang seanjutnya disingkat PPT adaah embaga penyedia peayanan terhadap korban kekerasan, yang berbasis rumah sakit, dikeoa bersamasama daam bentuk perawatan medik (termasuk medico ega), Psiko sosia dan peayanan hukum ; Komisi Pemberdayaan Perempuan dan Perindungan Anak yang seanjutnya disingkat KP3A adaah Komisi yang berfungsi merumuskan kebijakankebijakan program pembangunan daerah dengan strategi Pengarus Utamaan Gender (PUG) dan Pengarus Utamaan Anak (PUA) ; Lembaga Sosia Kemasyarakatan adaah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan atau Organisasi kemasyarakatan ainnya ; Penduduk adaah WNI dan orang asing yang masuk secara sah serta bertempat tingga di wiayah Indonesia. BAB II ASAS DAN TUJUAN Pasa2 Penyeenggaraan Perindungan Perempuan dan Anak Karban Kekerasan diakukan berasaskan penghormatan dan pengakuan atas hakhak dan martabat kemanusiaan yang sama, non diskriminasi, kesetaraan dan keadian gender serta Perindungan hakhak asasi perempuan dan anak serta kepentingan terbaik bagi korban. Pasa3 Penyeenggaraan Perindungan Perempuan dan Anak Karban Kekerasan bertujuan memberikan perindungan dan peayanan terhadap perempuan terhadap kekerasan yang berbasis gender dan kepentingan terbaik bagi anak yang terjadi di rumah tangga atau pubik. BAB I KELEMBAGAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN Pasa4., ' (1) Bupati meaui perangkat daerah membentuk unit kerja peayanan masyarakat yang berfungsi sebagai Pusat Peayanan Terpadu (PPT). (2) Pusat Peayanan Terpadu (PPT) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di Koordinatori oeh KP3A. (3) Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) daam menyeenggarakan perindungan Perempuan dan Anak Karban Kekerasan dapat meakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah ainnya.,. t 'I I!!i I " >., > iooo I i.2; t,. tor :..!""", \, """ a, [ ; J I Q.< ;:. i I o: :"1 I.r i J!1:, 'V c, ::.: _.., ; :=!
5. BAB IV PENANGANAN DAN MEKANISME Pasa5 c. (1) (2) (3) (4) Penyeenggaraan Perindungan kepada korban diaksanakan secara terpadu daam wadah KP3A; KP3A daam penanganan perindungan medis, hukum, medicoega, psycoogis maupun ekonomi yang daam peaksanaannya dapat meakukan kemitraan dengan embagaembaga Sosia Kemasyarakatan yang bergerak daam bidang perindungan perempuan dan anak ; Penyeenggaraan perindungan kepada korban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan normanorma agama serta hak dan kewajiban orang tua, wai, suami I orang ain yang secara hukum bertanggungjawab terhadap korban ; Mekanisme penanganan perindungan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BABV BENTUK KEKERASAN DAN PERLINDUNGAN c (1) (2) (3) (4) (5) Pasa 6 Bentuk kekerasan terhadap Perempuan dan Anak meiputi fisik, seksua, ekonomi maupun psikis ; Bentuk kekerasan fisik berupa setiap perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, cedera, uka atau cacat pada tubuh seseorang, gugurnya kandungan, pingsan dan atau menyebabkan kematian ; Bentuk Kekerasan seksua berupa peecehan seksua, pemaksaan hubungan seksua, pemaksaan hubungan seksua dengan tidak wajar atau tidak disukai, pemaksaan hubungan seksua dengan orang ain untuk tujuan komersia dan atau tujuan tertentu ; Bentuk Kekerasan ekonomi berupa peneantaran anggota keuarga daam bentuk tidak memberikan kehidupan perawatan atau pemeiharaan secara ayak ; Bentuk Kekerasan psikis berupa perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hiangnya rasa percaya diri, hiangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan atau penderitaan psikis berat pada seseorang. Pasa7 (1) Setiap perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan harus mendapat perindungan sesuai ketentuan yang beraku ; (2) Perindungan terhadap Perempuan dan Anak korban Kekerasan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) diakukan terhadap penduduk Kabupaten Sidoarjo baik yang diakukan di Sidoarjo maupun di uar Sidoarjo ; (3) Perindungan terhadap Perempuan dan Anak korban kekerasan seain diakukan terhadap penduduk Sidoarjo sebagaimana dimaksud pada ayat (2), juga terhadap bukan penduduk Sidoarjo yang diakukan di wiayah Kabupaten Sidoarjo. Pasa 8 (1) Bentuk perindungan terhadap Perempuan dan Anak Korban Kekerasan berupa perindungan medis, hukum, medicoega (kedokteran forensik), ekonomi maupun psikoogis ; i " s,._ i j :. ' '"" V) 1 (.!).
6. C (2) Bentuk perindungan medis terhadap Perempuan dan Anak Karban Kekerasan sebagaimana dimaksud pada pasa 8 ayat (1) berupa perawatan dan pemuihan ukauka fisik yang bertujuan untuk pemuihan kondisi fisik korban yang diakukan oeh tenaga medis dan paramedis; (3) Bentuk perindungan hukum terhadap Perempuan dan Anak Karban Kekerasan sebagaimana dimaksud pad a pasa 8 ayat (1) berupa peayanan dan pendampingan untuk membantu korban daam menjaani proses hukum dan peradian ; (4) Bentuk perindungan medicoega terhadap Perempuan dan Anak Karban Kekerasan sebagaimana dimaksud pasa 8 ayat (1) berupa ayanan medis untuk kepentingan pembuktian di bidang hukum ; (5) Bentuk perindungan psycoogis terhadap Perempuan dan Anak Karban Kekerasan sebagaimana dimaksud pada pasa 8 ayat (1) berupa pendampingan daam rangka memuihkan kondisi traumatis korban termasuk penyediaan rumah aman untuk meindungi korban dari berbagai ancaman dan intimidasi bagi korban dan memberikan dukungan secara psychoogis sehingga korban mempunyai rasa percaya diri, kekuatan dan kemandirian daam penyeesaian masaah ; (6) Bentuk perindungan ekonomi terhadap Perempuan dan Anak Karban Kekerasan sebagaimana dimaksud pad a pasa 8 ayat (1) berupa ayanan untuk keterampian dan memberikan akses ekonomi agar korban dapat mandiri. BABVI PERAN SERTA MASYARAKAT Pasa9 (1) Pemerintah Kabupaten Sidoarjo daam menyeenggarakan perindungan Perempuan dan Anak Karban kekerasan, dapat meibatkan peran serta masyarakat; (2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) dapat diakukan oeh perorangan, keompok maupun organisasi sosia kemasyarakatan. Pasa 1 (1) (2) Organisasi sosia kemasyarakatan yang berperan serta daam penyeenggaraan perindungan Perempuan dan Anak Karban Kekerasan sebagaimana dimaksud pasa 9 ayat (2), diberikan pembinaan oeh pemerintah Kabupaten Sidoarjo meaui Perangkat Daerah sesuai tugas pokok dan fungsinya ; Pembinaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), dapat berupa bimbingan sosia, bimbingan keterampian dan bimbingan teknis operasiona. BABVII SUMBER DANA Pasa 11 (1) Sumber dana Penyeenggaraan Perindungan Perempuan dan Anak Karban Kekerasan yang diakukan oeh perangkat daerah Kabupaten Sidoarjo sebagaimana dimaksud pad a pasa 4 ayat (1) dari Anggaran Pendapatan dan Beanja Daerah Kabupaten Sidoarjo. (2) Seain sumber dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasa dari sumbersumber ain yang sah ; (3) Sumber dana penyeenggaraan dari sumbersumber ain yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diakukan pengawasan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. "> > i %\! ; i,, f'r. t' ;s: as:, i r ) ' I :t.. '1 r."f,..,. r.:':
r 7. BABVIII KETENTUAN SANKSI Pasa 12 Lembaga atau wadah yang ditetapkan oeh Bupati untuk meaksanakan tugas peayanan yang meanggar prinsipprinsip peayanan dapat dikenakan sanksi administrasi BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasa 13 Haha ain yang beum diatur daam Peraturan Daerah ini, diatur ebih anjut daam Peraturan Bupati. BABX PENUTUP ;. \. f f Pasa 14 Peraturan Daerah ini muai beraku sejak tangga ditetapkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya daam Lembaran Daerah Kabupaten Sidoarjo. Ditetapkan di S I D A R J pada tangga \ 1 Noptrt'hv 26 o H. WIN HENDRARSO DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TANGGAL 17 NOPEMBER 26 NOMOR 14 TAHUN 26 SERI E., Drs. MOC :"ROCHANI. M.Si Pembina Utama Muda NIP. 1 57 923 [.. I I,...1 > i,,,, :za "E ::"'""'. <,i 'f., f. (V. V) ''