Dan juga dalam Q.S An-Nisa;

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kebutuhan hidupnya, dan yang akan menjamin akan. meliputi bidang aqidah, akhlak dan muamalat. 1

PERKEMBANGAN HARGA BERAS TERMURAH TK. ECERAN DI PROVINSI UTAMA s.d PERIODE MG-I JUNI 2017

PEMANTAUAN HARGA KEBUTUHAN BAHAN POKOK TAHUN 2017 KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. warung-warung kecil, pasar tradisional, swalayan sampai mall sekalipun.

PERANAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) BUANA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI DESA MULUR KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

PERKEMBANGAN HARGA DAN PASOKAN PANGAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE BULAN MARET TAHUN 2015

HARGA BAHAN PANGAN POKOK DI TINGKAT KONSUMEN

pertanian pada hakekatnya, adalah semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani menuju kehidupan yang lebih

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2017

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat. disimpulkan sebagai berikut:

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar 1.1 Persentase konsumsi pangan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi ton beras dari petani nasional khususnya petani di wilayah Jawa

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan

HARGA SEMBAKO DAN PRODUKSI KEDELAI NASIONAL Kamis, 27 Agustus 2009

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

Perkembangan Harga Beras, Terigu Dan Gula Di Indonesia Tahun 2008 Selasa, 31 Maret 2009

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang cenderung terus meningkat tampaknya akan menghadapi kendala yang cukup berat.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR APRIL 2015 INFLASI 0,39 PERSEN

KETIKA HARGA BERAS TURUN, PUJIAN PUN TAK KUNJUNG DATANG Kamis, 27 September 2007

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Al-Mushlih, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004, hlm.90.

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2016

KATA PENGANTAR. Semarang, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG K e p a l a, BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG.

PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

RAPAT KOORDINASI IDENTIFIKASI BARANG KEBUTUHAN POKOK MENGHADAPI PUASA DAN LEBARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah terbesar se-asia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Sapi Indonesia, 6 November 2012,

BAB I PENDAHULUAN. transfer barang dan jasa yang dimiliki oleh setiap objek ekonomi tersebut. Dengan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (Organization of. Tabel 1. Kondisi Perminyakan Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

Pola Inflasi Ramadhan. Risiko Inflasi s.d Akhir Tracking bulan Juni Respon Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kegiatan

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI APRIL 2016 DEFLASI 0,40 PERSEN

INBOX 2 : PERGERAKAN HARGA BEBERAPA BARANG di ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

Analisis Pola Pembentukan Harga Barang Kebutuhan Pokok Penyumbang Inflasi Pasar Tradisional di Kota Dumai ANY WIDAYATSARI HJ.

Boks 2. Perkembangan Harga Menjelang Hari Besar Keagamaan

BAB I PENDAHULUAN. Berdagang adalah salah satu jenis usaha yang dilakukan oleh seseorang

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI MEI 2016 INFLASI 0,18 PERSEN

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016

PENGARUH HARGA KOMODITAS PANGAN TERHADAP INFLASI DI KOTA MALANG TAHUN Dicky Zunifar Rizaldy BRI Life

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. pasar dunia mengalami keruntuhan/degresi dan mempengaruhi sektor lainnya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

TINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah

PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hidupnya sehari-hari. Pasar Tambak ini dibangun di atas lahan seluas m2

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR MEI 2014 INFLASI 0,21 PERSEN

POINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI. Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan harga bahan pokok (sembako). (Debby, 2008 : 3). tahun Tiga tahun berikutnya harga terus naik seiring dengan

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1. Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali

PUBLIKASI KINERJA SERETARIAT DAERAH TAHUN 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN JANUARI 2017

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN NOPEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. PUSTAKA SETIA, Bandung, 2013, hlm Lili M. Sadeli dan Bedjo Siswanto, Akuntansi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2004,

PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERGUDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU- BAU,

I. PENDAHULUAN. Pangan yang memiliki protein hewani antara lain daging, telur, susu, ikan dan

BAB IV METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JUNI 2015 INFLASI 0,69 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI JULI 2016 INFLASI 0,43 PERSEN

Oleh : Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta

gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan menyumbang pertumbuhan

ANALISIS KERAGAAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI RAWIT DI KOTA GORONTALO JURNAL ILMIAH MEIKO SAIDI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pangsa Pengeluaran Pangan Rumah Tangga. Ketahanan pangan merupakan kondisi dimana terpenuhinya pangan bagi

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 0,01% yoy 0,78% ytd -0,93% avg yoy 1 6,83% Beras.

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : JANUARI 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, hanya mengikuti perkembangan penduduk namun juga mengikuti

I. PENDAHULUAN. kecukupan pangan bagi suatu bangsa merupakan hal yang sangat strategis untuk

2016, No UndangUndang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JUNI 2016 INFLASI 0,66 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu dengan yang lain saling berinteraksi. Oleh karena itu, setiap manusia saling membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, karena manusia tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dari adanya sifat saling membutuhkan itulah muncul adanya kegiatan jual beli. Jual beli merupakan cara seseorang untuk mempertahankan kehidupannya dengan menjual apa yang dimiliki dan dibutuhkan oleh orang lain, dan membeli apa kita butuhkan sedangkan kita tidak memilikinya. Dalam peribahasa Islam, agama ialah mu amalah, ialah pergaulan hidup yang dipertalikan oleh materi dan inilah yang dinamakan ekonomi.1 Islam telah mensyariatkan kepada manusia, bahwa terpenuhinya kebutuhan sehari-hari dengan adanya tukar menukar atas dasar suka sama suka diantara penjual dan pembeli. Dalam hal ekonomi, Nabi SAW pun telah menyampaikan agar manusia hendaknya berusaha, termasuk dalam berdagang. Dalam Q.S Al- Baqarah; 275 telah disebutkan mengenai jual beli, dimana Allah telah mengahalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Artinya :... Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... (Q.S Al-Baqarah; 275) Dan juga dalam Q.S An-Nisa; 1 Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, Bandung, CV Pustaka Setia, 2002, hlm. 16 1

2 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu... (Q.S. An-Nisa;29) Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa manusia disyariatkan untuk jual beli guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena kebutuhan manusia berada di tangan sesamanya. Islam telah mensyariatkan kepada manusia, bahwa terpenuhinya kebutuhan sehari-hari dengan adanya tukar menukar atas dasar suka sama suka diantara penjual dan pembeli..2 Dalam ekonomi Islam, siapapun boleh melakukan jual beli. Namun Islam melarang melakukan ikhtikar, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi. Dalam konsep ekonomi Islam harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan dan penawaran. Keseimbangan ini tidak akan terjadi bila antara penjual dan pembeli tidak bersikap saling merelakan. Kerelaan ini ditentukan oleh penjual dan pembeli dalam mempertahankan kepentingannya atas tersebut. Jadi, harga ditentukan oleh kemampuan penjual untuk menyediakan barang yang ditawarkan kepada pembeli, dan kemampuan pembeli untuk mendapatkan barang tersebut dari penjual.3 Dalam perekonomian, pasar merupakan sarana bertemunya interaksi antara penawaran penjual dan permintaan pembeli. Dalam pasar, pembeli dapat memilih barang yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga penjual dapat menjual barang yang diperlukan oleh pembeli. Mekanisme pasar merupakan kebebasan sepenuhnya oleh pasar tanpa ada intervensi dari pihak manapun, yaitu interaksi antara permintaan dan 2 Enang Hidayat, M.Ag., Fiqih Jual Beli, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2015, hlm. 16 Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam : Suatu Pengantar, Yogyakarta, Ekonisia, 2002, hlm. 198 3

3 penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu, yang menimbulkan terjadinya sebuah transfer antara penjual dan pembeli.4 Aspek-aspek mekanisme pasar, meliputi komoditi, pelaku pasar, dan harga. Dalam ilmu ekonomi, pelaku pasar dibagi menjadi tiga, yaitu konsumen yang membentuk permintaan pasar, produsen yang membentuk penawaran pasar, dan pemerintah yang meregulasi harga.5 Harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan, ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. Oleh karena itu, untuk menganalisis mekanisme penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan, secara serentak perlulah dianalisis permintaan dan penawaran terhadap suatu barang tertentu yang wujud di pasar. Keadaan disuatu pasar dikatakan dalam keseimbangan atau ekuilibrium apabila jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut.6 Di Indonesia barang yang sering mengalami ketidakstabilan harga adalah barang-barang kebutuhan pokok masyarakat atau yang lebih sering disebut sebagai sembako, isilah sembako mengacu pada sembilan bhan pokok seperti yang tercantum dalam Keputusan Menteri Industri dan Perdagangan no. 115/mpp/kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998 yang terdiri dari beras, minyak goreng curah, daging baik itu daging ayam maupun daging sapi, telur ayam, gula pasir, susu, jagung, minyak tanah atau gas, dan garam beriodium. Sembako terdiri atas berbagai macam bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, karena merupakan kebutuhan pokok sehari-hari yang wajib ada dijual bebas di pasar. Pengkategorian produk-produk yang termasuk dalam sembako menjadi penting sebab pemerintah harus menjamin keberadaan produk-produk tersebut dan bertanggung jawab 4 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 13 5 Sunaryo, Ekonomi Manajerial: Aplikasi Teori Ekonomi Mikro, Jakarta, Erlangga, 2001,hlm. 47 6 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2003, hlm. 90

4 untuk tidak membiarkan stok barang dan harganya menjadi liar mengikuti mekanisme pasar. Ketidakstabilan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti adanya bencana alam, naiknya harga bahan bakar minyak, kebijakan pemerintah tentang kuota impor barang dari luar negeri, adanya ulah nakal oknum pedagang dengan menimbun barang pada saat-saat tertentu, seperti saat menjelang hari raya Idul Fitri, Natal dan tahun baru. Seperti yang terjadi di pasar Kalinyamatan, harga beberapa komoditi mengalami perubahan dari minggu ke-2 bulan November 2016, penurunan harga terjadi pada gula pasir yang semula Rp16.000/kg menjadi Rp13.000/kg, telur ayam turun dari Rp20.000/kg menjadi Rp18.000/kg dan kembali naik menjadi Rp24.400/kg, dan bawang merah turun dari Rp40.000/kg menjadi Rp35.000/kg karena sedang dalam masa panen, sedangkan komoditi yang mengalami kenaikan sebagian besar terjadi pada komoditi sayuran antara lain cabai merah yang melonjak tajam dari Rp25.000/kg menjadi Rp45.000/kg, tomat dari Rp8.000/kg menjadi Rp10.000/kg, kol dari Rp6.000 naik menjadi Rp8.000 dikarenakan cuaca yang tidak menentu membuat petani gagal panen karena tumbuhannya busuk.7 Harga beras medium naik dari Rp9.500/kg menjadi Rp10.600/kg, susu naik dari Rp9.500/gr naik menjadi Rp10.400/gr, minyak goreng curah dari Rp10.900/lt naik menjadi Rp11.700/lt, daging sapi dari Rp100.000/kg naik menjadi Rp115.000/kg, sedangkan daging ayam naik dari Rp30.000/kg menjadi Rp33.500/kg, jagung Rp7.100/kg dari semula Rp5.000/kg, serta garam halus beriodium dari Rp4.000/kg naik menjadi Rp5.600/kg, sedangakan harga eceran gas elpiji 3kg naik dari Rp17.000/tabung menjadi Rp21.000/tabung. Dalam pengendalian harga yang terjadi di lapangan, ditentukan oleh penyebabnya. Bila penyebabnya adalah perubahan pada permintaan dan penawaran, maka mekanisme pengendalian dilakukan dengan melalui 7 Hasil wawancara dengan pedagang sembako, ibu Tutik pada tanggal 20 November 2016.

5 intervensi pasar. Sedangkan bila penyebabnya adalah distorsi8 terhadap permintaan dan penawaran, maka mekanisme pengendalian harga dilakukan melalui penghilangan distorsi termasuk penentuan harga untuk mengendalikan harga pada keadaan sebelum distorsi. Intervensi pasar menjadi sangat penting dalam menjamin pengadaan barang kebutuhan pokok. Dalam keadaan kekurangan barang kebutuhan pokok, pemerintah dapat memaksa pedagang yang menahan barangnya untuk menjual barangnya ke pasar.9 Salah satu lembaga pemerintah yang mengatur dan mengawasi pasar adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Lembaga tersebut mewakili pemerintah dalam memberikan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan masalah perekonomian. Dan dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara. Dinas tersebut mewakili berbagai sektor, salah satunya sektor perdagangan. Dalam sektor perdagangan, khususnya pada mekanisme pasar pada 14 (empat belas) Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Jepara. Pada mekanisme pasar, khususnya dalam keterlibatan pemerintah atau intervensi (campur tangan) yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan dilakukan setiap hari, untuk memantau dan mengawasi pasar. Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan intervensi pemerintah dilakukan secara continue, dan setiap harinya dibuat dalam laporan khusus.10 Melihat adanya masalah di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul Analisis Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara dalam Menjaga Stabilitas Bahan Pokok di Pasar (Studi Kasus di Pasar Kalinyamatan, Jepara). 8 Distorsi biasanya terjadi dikarenakan menaikkan atau menurunkan harga ditentukan secara sepihak. 9 Heri Sudarsono, Op.cit, hlm. 201-202 10 Hasil wawancara dengan staff bagian perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Jepara pada tanggal 14 November 2016

6 B. Fokus Penelitian Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis hasil penelitian, maka penelitian ini difokuskan pada bagaimana cara Disperindag dalam menjaga stabilisasi harga sembako di Kabupaten Jepara, dan juga para pedagang dan pembeli barang pokok mengenai seberapa efektif peranan Disperindag dalam menjaga stabilitas barang pokok. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana Kondisi Harga Bahan Pokok pada Periode Januari-Juni Tahun 2017 di Pasar Kalinyamatan, Jepara? 2) Bagaimana Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara dalam Menjaga Stabilitas Bahan Pokok di Pasar Kalinyamatan, Jepara? 3) Bagaimana Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara dalam Menjaga Stabilitas Barang Pokok Ditinjau dari Sudut Pandang Islam? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk Mengetahui Kondisi Harga Bahan Pokok pada Periode JanuariJuni Tahun 2017 di Pasar Kalinyamatan, Jepara. 2) Untuk Mengatahui Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara dalam Menjaga Stabilitas Bahan Pokok di Pasar Kalinyamatan, Jepara 3) Untuk Mengetahui Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam Menjaga Stabilitas Bahan Pokok di Pasaran Ditinjau daari Sudut Pandang Islam.

7 E. Manfaat Penelitian 1) Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama tentang peranan pemerintah dalam mekanisme pasar. 2) Secara Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pertimbangan pengetahuan instansi terkait serta dapat dalam menjadi merumuskan bahan kebijakan selanjutnya. F. Sistematika Penulisan Sistematika yang dimaksud disini adalah penempatan unsur-unsur permasalahan dan urutannya di dalam skripsi sehingga membentuk satu kesatuan karangan ilmiah yang tersusun rapi dan logis. Sistematika ini digunakan sebagai gambaran yang akan menjadi pembahasan dan penelitian sehingga dapat memudahkan bagi pembaca. maka dapat disusun sistematika sebagai berikut : 1. Bagian Awal Dalam bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman motto, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan abstrak. 2. Bagian Isi Bab I PENDAHULUAN Bab ini menggambarkan latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisikan kajian pustaka atau teori-teori yang dibutuhkan dan menjadi landasan dalam penelitian, dan konsep yang relevan untuk membahas permasalahan yang telah

8 dirumuskan dalampenelitian ini, tinjauan atas penelitian terdahulu, serta kerangka berfikir dalam penelitian. Bab III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode yang dipakai dalam penelitian, yang meliputi jenis penelitian, pendekatan yang digunakan dalam penelitian, waktu dan lokasi penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji keabsahan data,serta analisis data. Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian, penyajian data dan analisis data, serta pembahasan. Bab V PENUTUP Bab ini berupa penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran, dan juga penutup. 3. Bagian Akhir Bagian akhir ini meliputi daftar pustaka, daftar riwayat hidup penulis dan lampiran-lampiran.