Bab 2 Sejarah Singkat Tulisan Di Mesopotamia, Timur Tengah, dan Eropa

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 4 Tulisan Di Wilayah India dan Asia Tenggara (Daratan)

Bagian I Sistem Tulisan

DAFTAR ISI. Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

Bab 3 TULISAN BAHASA CINA, JEPANG, DAN KOREA

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

Aksara & Ejaan sistem tanda Bahasa Lisan bunyi Bahasa Tulis BAHASA LISAN Perbedaan Bahasa Lisan & Bahasa Tulis

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN KARANGANYAR. (Studi Deskriptif Kualitatif PadaKelas X Tahun Pelajaran 2012/ 2013)

A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw.

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BAGI MUBALLIGH IKATAN MASJID INDONESIA (IKMI) KOTA PEKANBARU TESIS

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TESIS... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. BAB II PERILAKU KONSUMEN PADA PERUSAHAAN JASA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 23

PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Penelitian tentang kemampuan menulis KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QURAN SISWA

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..

DAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI..

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI...

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dimensi Komunikasi Interpersonal C. Komitmen Organisasi

DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR GAMBAR... PEDOMAN TRANSLITERASI... ABSTRAK INDONESIA... ABSTRAK ARAB...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TRANSLITERASI ARAB LATIN.

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

PEDOMAN TRANSLITERASI. Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini

NASEHAT LUQMAN AL-HAKIM DALAM AL-QUR AN SURAT LUQMAN AYAT 13-19

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK...

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

PEDOMAN TRANSLITERASI

RANCANGAN PENGAJARAN TAHUNAN PENDIDIKAN ISLAM KBSR TAHUN SATU (SEMESTER SATU)

ARAB-LATIN. A. KONSONAN TUNGGAL Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan. Bâ' B - ت. Tâ' T - ث. Jim J - ح. Khâ Kh - د. Dâl D - ذ. Râ' R - ز.

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANAREKSA REPO SAHAM (DARSA) DI PT. DANAREKSA SURABAYA SKRIPSI IZZA RISDIANA NIM : C

METODE REHABILITASI NON-MEDIS DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA H. MUSTAJAB PURBALINGGA DALAM PANDANGAN TASAWUF

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 (SMA N 1) KOTO BARU DHARMASRAYA SUMATERA BARAT

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2

KONSEP MANUSIA MENURUT PLATO

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI (ERA KOMUNIKASI TULISAN)

MAKAN MINUM BERDIRI DALAM STANDING PARTY PERSPEKTIF ULAMA DAN AHLI MEDIS KOTA BANJARMASIN (STUDI LIVING HADIS)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii. HALAMAN PENGESAHAN... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. MOTTO... vii. ABSTRAK...

Daftar Tabel... Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia... Latar Belakang Masalah... Batasan Masalah Penelitian...

STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS)

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN...

Tulisan & Tanda Mushhaf

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SOAL MFQ TAJWID. A. Soal Paket Penyisihan 1. Soal :Apa yamg dimaksud dengan saktah atau sakt

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan... Halaman Persembahan... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Motto...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Kegunaan Hasil Penelitian...

DAFTAR ISI PENGAKUAN ABSTRACT PENGHARGAAN PANDUAN TRANSLITERASI

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN PEMECAHANNYA PADA SISWA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2010/2011

PERADABAN MESOPOTAMIA

SEJARAH SENI RUPA TOPIK 2 SENI RUPA TIMUR TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ LINLS KE INTERNET

MAKNA TRADISI SEDEKAH BUMI DAN LAUT

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 3

BAB I PENDAHULUAN. manusia apa yang tidak diketahuinya. (Qs. Al-Alaq 1-5). menulis. Alangkah baiknya jika umat manusia selalu menyempatkan

ANALISIS TRANSFORMASI AKAD MUDHARABAH KLASIK KE AKAD MUDHARABAH KONTEMPORER DI PERBANKAN SYARIAH

PERSEPSI ANGGOTA JEMAAH TABLIG BANJARMASIN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

LANGKAH I Pengenalan Huruf Tunggal

WALI DAN KARAMAH AMANG GAGA DI DESA UJUNG BARU, KECAMATAN BATI-BATI, KABUPATEN TANAH LAUT

TERJEMAHAN BERANOTASI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA BUKU WHAT DO MUSLIMS BELIEVE? TUGAS AKHIR

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 1

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA

PRAKTIK DISTRIBUSI ZAKAT UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ) KORPORASI DAN INSTANSI PEMERINTAH DI KOTA BANJARMASIN

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam

Abstrak. Kata kunci: Kurs Rupiah, BI Rate, JII, LQ45.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERADABAN PALMYRA. Sejarah Perkembangan Arsitektur Barat dan Timur

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MEMBENTUK GURU PROFESIONAL DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK JAWA TENGAH

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN. Alif - - Jim J Je ح. Dal D De Żal Ż Zet dengan titik di atas. Sin S Es. Syin Sy Es dan ye

DAFTAR ISI... Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR...

BAB III AKSARA SUNDA

HADIS TENTANG LARANGAN JUAL BELI KUCING (KAJIAN FIQH AL-HADĪTS)

PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN

PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA MENCEGAH DAN MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA(SISWA) DI SMP NEGERI 2 KASIHAN

BAB III ANALISA PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN DRILL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS MATERI QOLQOLAH KELAS VIII SEMESTER I

Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : Era Neolitikum Pertemuan 2

PENGELOLAAN DANA INFAK PADA BANK KALSEL OLEH: IDA MUSLIMAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1436 H

APLIKASI PEMBIAYAAN AKAD QARD} DAN JUAL BELI DI BMT AMANAH INSANI SURABAYA

TEORI KEADILAN (PENGARUH PEMIKIRAN ARISTOTELES KEPADA SISTEM ETIKA IBN MISKAWAIH) Oleh : Iskandar Zulkarnain. Pembimbing : Dr. Umar Ibrahim, M.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENGARUH KEMATANGAN EMOSI TERHADAP PERILAKU ALTRUISME PADA SISWA MA. AL-IHSAN TANAH GROGOT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK)

PENGESAHAN. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang pada tanggal : Semarang, 22 januari 2016.

MAKNA TRADISI REBO WEKASAN DI KECAMATAN SURADADI KABUPATEN TEGAL SKRIPSI

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP PENYELESAIAN HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Putusan PA Madiun No. 0403/Pdt.G/2014.Pa.Mn )

KHOLIFFATHUL FITROH NIM.

APLIKASI PEMBELAJARAN HURUF HIJAIYAH UNTUK ANAK USIA DINI BERBASIS ANDROID

Transkripsi:

Bab 2 Sejarah Singkat Tulisan Di Mesopotamia, Timur Tengah, dan Eropa 2.1 Tulisan Bahasa Sumeria dan Akadia ( Aksara Paku ) Sejarah tulisan mulai di Mesopotamia, Irak bagian selatan, antara sungai Tigris dan sungai Efrat (atau, dengan pengertian yang lebih luas, di daerah sekitar kedua sungai itu, termasuk sebagian dari Turki dan Syria). Mesopotamia melahirkan beberapa peradaban paling tua di dunia. Salah satu di antaranya adalah peradaban Sumeria, yang berjaya dari kurang lebih tahun 4500 SM 1750 SM. Kota-kota pertama dalam sejarah dunia muncul di Sumeria. Pada awalnya, orang Sumeria menulis di atas tanah liat yang masih empuk, dengan buluh (sejenis batang ilalang) yang diruncingkan. Tulisan mereka lahir dari kebutuhan dalam perdagangan: kala itu, para saudagar ingin mencatat berapa banyak dari satu komoditi (berapa ekor domba, misalnya) telah dijual atau masih disimpan. Pada tahap awal, grafemnya berupa gambar (pictogram), tetapi lama-kelamaan menjadi lebih abstrak, dan grafemnya tidak lagi terbatas pada komoditi saja. Lihat pada gambar 2-1 perkembangan dari grafem yang lebih realistis sampai ke grafem yang abstrak.

12 Sistem Tulisan dan Kaligrafi Gbr. 2-1: Tulisan bahasa Sumeria. Dari grafem gambar menjadi grafem abstrak. Antara kolom 1 dan kolom 2 ada suatu perubahan yang drastis: semua grafem diputar 90 derajat. Grafem 1, berbentuk kepala manusia, sebelumnya tegak; kemudian diputar menjadi telentang. Ada teori bahwa putaran ini berkaitan dengan perubahan alat tulis yang dipakai. Belum jelas kapan putaran ini terjadi. Juga belum jelas kapan satu perubahan lain terjadi dalam penulisan bahasa Sumeria, saat para penulis mengganti alat tulis. Daripada menggunakan buluh yang diruncingkan, mereka kemudian menggunakan buluh yang rata ujungnya. Bila ditekan ke tanah liat, buluh itu menghasilkan satu bentuk yang mirip dengan paku. Nama dalam bahasa Latin untuk paku adalah cuneus, dan makanya tulisan ini sekarang disebut cuneiform ( berbentuk cuneus, c berbunyi k) dalam bahasa Inggris, atau aksara paku dalam bahasa Indonesia.

Sejarah Singkat Tulisan di Mesopotamia, Timur Tengah, dan Eropa 13 Gbr. 2-2: Aksara paku (cuneiform). Pada kurang lebih tahun 3600 SM sudah ada kira-kira 1500 grafem dalam tulisan bahasa Sumeria. Kebanyakan adalah logogram (grafem logografis). Waktu itu, satu logogram bisa menandai beberapa kata berbeda. Misalnya, pada gambar 2.1, logogram 2 bisa dibaca /ka/ mulut, /dug/ berbicara, /zu/ gigi, dan /inim/ pembicaraan. Jadi satu logogram mempunyai makna yang ambigu (tidak jelas) bisa berarti ini, bisa berarti itu. Untuk mengurangi ambiguitas tersebut, dari kurang lebih tahun 3600 SM, penulis Sumeria mulai menggunakan grafem silabis sebagai tambahan. Dasar sistem tulisannya tetap logografis, tetapi grafem silabis mulai muncul juga. Kebetulan, dalam bahasa Sumeria itu, kebanyakan kata dasar terdiri dari satu silabel saja, dan terdapat banyak sekali homonim yaitu dua kata, tiga kata, atau lebih, dengan bunyi sama tetapi arti berbeda. (Homonim hampir tidak dijumpai dalam bahasa Indonesia, tetapi sering terdapat dalam beberapa bahasa lain, termasuk bahasa Inggris: hair [rambut] and hare [kelinci], dua-duanya dibunyikan /hεr/, dengan /ε/ seperti <e> dalam zed; eye [mata] dan I [saya], dua-duanya dibunyikan /ai/.) Daripada menggunakan sistem logografis, yang menuntut dua grafem untuk dua kata yang berbeda arti sekalipun bunyinya sama, penulis Sumeria mulai menggunakan salah satu grafem untuk dua-duanya, justru karena bunyinya sama. Misalnya, kalau ada silabel /ho/ yang berarti X dan juga Y, grafem untuk X bisa dipakai juga untuk menulis kata Y. Dan setiap kali ada silabel /ho/ muncul dalam kata lain, walau bukan merupakan kata lengkap, grafem untuk X bisa dipakai. Jadi, dalam hal ini, prinsip tulisan bukan logografis

14 Sistem Tulisan dan Kaligrafi (berdasarkan makna), melainkan fonografis (berdasarkan bunyi). Pada dasarnya tulisan orang Sumeria logografis. Mereka menggunakan prinsip fonografis dan silabis hanya dalam konteks terbatas untuk menulis nama-nama asing, misalnya. Yang lebih jauh mengembangkan prinsip silabis adalah orang Akadia, yang mendiami daerah yang sekarang termasuk Irak dan Syria. Mereka meminjam sistem tulisan Sumeria ke dalam bahasa Akadia kurang lebih tahun 2500 SM. Kebanyakan contoh tulisan aksara paku yang tersimpan sampai sekarang berasal dari orang Akadia (dan orang Babel atau Babilonia, sebuah subetnis orang Akadia), bukan dari orang Sumeria. 2.2 Tulisan Bahasa Mesir ( Hieroglif ) Prasasti paling tua dalam bahasa Mesir berasal dari sekitar tahun 3400 SM. Walaupun ada beberapa jenis tulisan Mesir Kuno, yang paling terkenal adalah tulisan hieroglif sejenis tulisan yang sangat indah dan mengesankan, penuh dengan gambar jelas. Tulisan hieroglif dipakai untuk monumen dinding istana dan kuil, patung dewa dan raja, serta makam raja. Gbr. 2-3: Hieroglif Mesir kuno. Penulis Mesir mengambil prinsip logografis (satu grafem untuk satu kata) dan prinsip silabis dari aksara paku, lalu untuk pertama kali dalam sejarah dunia mereka menciptakan prinsip alfabetis, dengan grafem yang menandai konsonan sendiri (tanpa vokal) atau dua atau tiga konsonan sekaligus. Pada umumnya tulisannya dari kanan ke kiri, tetapi bisa juga dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah.

Sejarah Singkat Tulisan di Mesopotamia, Timur Tengah, dan Eropa 15 Gbr. 2-4: Hieroglif Mesir kuno. Beginilah alfabet dalam tulisan bahasa Mesir Kuno. Dalam bahasa itu, kata untuk kaki mulai dengan bunyi /b/. Dan dalam tulisannya, kata untuk kaki itu ditulis secara logografis dengan gambar kaki. Inovasi penulis Mesir adalah: mereka ambil grafem untuk kaki itu dan menggunakannya bukan hanya untuk kata kaki tetapi untuk semua bunyi /b/. Dan demikian seterusnya untuk bunyi-bunyi lain, sehingga akhirnya ada satu alfabet untuk menandai 26 konsonan. Sebenarnya alfabet ini digunakan hanya dalam beberapa konteks tertentu, dan tidak menggantikan sistem logografis dan silabis. Misalnya, kalau suatu grafem bisa dibaca dengan beberapa arti (ingatlah contoh dari Sumeria: satu logogram bisa dibaca sebagai mulut, gigi, berbicara, dan pembicaraan), satu grafem alfabetis bisa ditambahkan untuk membantu si pembaca. Kalau yang ditambahkan adalah grafem untuk konsonan /k/, berarti kata yang ditandai oleh logogram adalah yang mulai (atau kadang-kadang berakhir) dengan /k/, bukan yang mulai (atau berakhir) dengan konsonan lain. Cara lain untuk membantu si pembaca adalah dengan grafem yang disebut penentu (Inggris: determinative). (Penentu ini juga dipakai dalam tulisan bahasa Sumeria/Akadia.) Misalnya ada satu kata yang bisa dibaca sebagai ikan dan juga sebagai tangis. Kata itu ditulis, lalu ditambahkan grafem yang menggambarkan ikan, jika yang dimaksudkan adalah ikan, atau ditambahkan grafem yang menggambarkan mata, jika yang dimaksudkan adalah tangis. Grafem penentu ini tidak dibunyikan si pembaca. Sebagaimana halnya dengan tulisan silabis yang diciptakan orang Sumeria tetapi lebih dikembangkan oleh orang lain (orang Akadia) tulisan alfabetis diciptakan orang Mesir tetapi lebih dikembangkan oleh orang lain yang dijajah Mesir. Perkembangan pesat atas dasar alfabetis

16 Sistem Tulisan dan Kaligrafi dari Mesir terjadi dalam beberapa sistem tulisan yang disebut rumpun tulisan Semitik Utara. 2.3 Tulisan Semitik Utara Tulisan Semitik Timur adalah aksara paku (dipakai untuk bahasa Sumeria, Akadia, Babilonia, dan Assyria). Tulisan Semitik Utara tidak menggunakan aksara paku melainkan mengandalkan alfabet konsonan yang diciptakan orang Mesir. Berbeda dengan tulisan bahasa Mesir, tulisan Semitik Utara tidak mencampurkan tulisan alfabetis dengan tulisan logografis: sistemnya fonografis (berdasarkan bunyi) belaka. Suatu grafem menandai bunyi saja, tanpa menandai makna sama sekali. Makna suatu kata hanya diketahui kalau semua tanda bunyi digabungkan. Kami ambil contoh dari bahasa Indonesia: dalam istilah kelas, arti kata itu tidak tergantung pada hurufhurufnya tetapi pada susunannya. Artinya baru muncul kalau huruf-huruf itu diletakkan dalam susunan itu. Kalau susunannya berbeda lekas atau selak artinya juga lain. Alfabet Semitik Utara terdiri dari konsonan saja, dan tidak mempunyai cara menandai bunyi vokal. (Kalimat tadi, kalau ditulis dengan konsonan saja, kelihatan begini: Lfbt Smtk Tr trdr dr knsnn sj, dn tdk mmpny cr mnnd bny vkl.) Sistem ini barangkali tepat untuk bahasa-bahasa Semitik, termasuk bahasa Arab, karena dasar atau akar (bahasa Inggris: root) dari setiap kata adalah konsonannya. Kebanyakan kata dalam bahasa Arab mempunyai dasar/akar yang terdiri dari tiga konsonan. Misalnya, k t b adalah dasar dari sekelompok kata yang berhubungan dengan tulisan: kitab buku katab menulis aktib saya menulis katib penulis maktub - tertulis maktab kantor Perbedaan di antara bentuk-bentuk dasar ktb ini terletak pada bunyi vokalnya. Seseorang yang tahu makna bahasanya biasanya dapat mengetahui melalui konteks (apa yang menjadi topik tulisannya) bentuk mana yang harus dilafalkan. Semua tulisan dalam rumpun Semitik Utara termasuk tulisan bahasa Aramaik, Phoenicia, Nabthi (Nabataean), dan Arab ditulis dengan garis mendatar dari kanan ke kiri.

Sejarah Singkat Tulisan di Mesopotamia, Timur Tengah, dan Eropa 17 Alfabet Semitik Utara yang paling awal muncul dalam kurun waktu tahun 1700 SM 1500 SM. Dua tulisan yang paling berpengaruh dalam rumpun tulisan Semitik Utara adalah tulisan bahasa Aramaik dan tulisan bahasa Phoenicia. Gbr. 2-5: Alfabet Aramaik.

18 Sistem Tulisan dan Kaligrafi Nama Simbol Nilai Gbr. 2-6: Alfabet Phoenicia.

Sejarah Singkat Tulisan di Mesopotamia, Timur Tengah, dan Eropa 19 2.4 Dari Tulisan Bahasa Aramaik ke Tulisan Bahasa Arab Sebenarnya, tulisan bahasa Aramaik dan tulisan bahasa Phoenicia sangat dekat, dan tulisan Aramaik bisa dianggap turunan dari tulisan Phoenicia. Tetapi dari segi wilayah pengaruh dan perkembangannya, kedua tulisan cukup berbeda. Tulisan Aramaik muncul pertama kali pada abad ke-9 SM. Antara abad ke-9 SM dan ke-6 SM, bahasa Aramaik (bersama tulisannya) menjadi bahasa administrasi untuk kekaisaran Assyria/Persia, dan dikenal dari Mesir sampai ke India. Sekitar tahun 150 SM, beberapa suku Arab nomadis di daerah Sinai, Arabia utara, dan Yordania timur bersatu dan mendirikan suatu kerajaan yang berpusat di Petra. Kerajaan ini disebut Nabthi (Nabataea). Walaupun bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa Arab, mereka juga menggunakan bahasa Aramaik menulis dengan tulisan Aramaik antara abad ke-1 SM abad ke-3. Mereka memasukkan beberapa variasi ke dalam tul i s a n A r a m a i k terutama gabungan huruf (seperti lam-alif dalam tulisan bahasa A r a b ). D a n j u g a bentuk-bentuk huruf khusus kalau hurufnya mengakhiri suatu kata. Ciri-ciri tulisan Nabthi ini menjadi unsur khas dalam tulisan bahasa Arab, dan tulisan bahasa Arab dianggap turunan langsung dari tulisan Nabthi. Transformasi tulisan Nabthi menjadi tulisan bahasa Arab terjadi pada abad ke-4 dan abad ke-5. Gbr. 2-7: Dari tulisan bahasa Nabthi ke tulisan bahasa Arab.

20 Sistem Tulisan dan Kaligrafi Nama Huruf Huruf Akhir Huruf Tengah Huruf Awal Berdiri Sendiri Bunyi Alif a Ba b Ta t Tsa ts Jim j Ha h Kha kh Dal d Dzal dz Ra r Zai z Sin s Syin sy Shad sh Dhad dh Tha th Dzha dzh Ain a Ghain gh Fa f Qaf q Kaf k Lam l Mim m Nun n Ha w Wau h Ya y Gbr. 2-8: Alfabet bahasa Arab.

Sejarah Singkat Tulisan di Mesopotamia, Timur Tengah, dan Eropa 21 Alfabet bahasa Arab menggunakan 28 konsonan dibanding 22 dalam alfabet Nabthi tetapi tiga di antaranya ( alif, wau, dan ya) berfungsi pula sebagai vokal panjang (/a/, /u/, /i/). Kebanyakan huruf mempunyai tiga bentuk tertulis, tergantung pada posisi dalam kata: pada awal, tengah, akhir kata. Semua huruf juga mempunyai bentuk khusus kalau berdiri sendiri. Juga ada tanda-tanda ( diakritik ) di atas atau di bawah huruf untuk menandai bunyi vokal pendek, atau untuk menandai penggabungan konsonan (misalnya dalam kata maktub). Tetapi diakritik ini biasanya dipakai secara sistematis hanya untuk menulis Al-Qur an dan puisi Arab. Dalam konteks lain, bahasa Arab biasanya ditulis gundul, tanpa diakritik untuk vokal pendek atau penggabungan konsonan. Hal ini menyulitkan orang yang ingin membunyikan tulisannya jika belum memahami bahasanya. 2.5 Dari Tulisan Bahasa Phoenicia ke Tulisan Bahasa Yunani dan Bahasa Latin Phoenicia dulu adalah satu daerah di pantai Timur Laut Mediterania. Tulisan bahasa Phoenicia muncul kira-kira tahun 1000 SM. Sebagaimana tulisan Aramaik, tulisan Phoenicia termasuk rumpun tulisan Semitik Utara, menggunakan alfabet konsonan dengan 22 huruf. Bahasa Phoenicia ditulis dari kanan ke kiri, seperti bahasa Semitik Utara lain, dan bahasa Arab sekarang. Sekitar tahun 800 SM, alfabet Phoenicia dipinjam orang Yunani lalu dikembangkan. Lima huruf konsonan dari alfabet Phoenicia yang tidak diperlukan untuk bahasa Yunani diberi bunyi baru, yaitu bunyi vokal. Dan alfabet Yunani itu menjadi alfabet pertama yang menganggap konsonan dan vokal sebagai huruf setara, tidak menganggap konsonan sebagai yang utama dan vokal sebagai tambahan (diakritik). Pada mulanya, bahasa Yunani ditulis dari kanan ke kiri, seperti bahasa Phoenicia. Sekitar abad ke-7 SM, arah menulis bahasa Yunani bergantiganti arah, dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri. Namun sekitar abad ke-5 SM, tulisan bahasa Yunani ditulis dari kiri ke kanan. Beberapa huruf yang bentuknya non-simetris (B, E, K, P, dan sebagainya) sebelumnya menghadap ke kiri, lalu sesudah pergantian, arahnya menghadap ke kanan. Gbr. 2.9 : Huruf Yunani pada abad ke-7, arah menulis berganti-ganti arah (kanan ke kiri dan kiri ke kanan).

22 Sistem Tulisan dan Kaligrafi Perkembangan bentuk huruf dari tulisan Phoenicia hingga tulisan Yunani yang terlihat dalam gambar 2-10. Gambar 2-11 memperlihatkan bahwa beberapa dari huruf dalam alfabet Phoenicia merupakan transformasi dari grafem Mesir kuno. Gbr. 2-10: Dari huruf Phoenicia ke huruf Yunani.

Sejarah Singkat Tulisan di Mesopotamia, Timur Tengah, dan Eropa 23 Mesir Proto- Sinaitik Phoenicia Yunani Awal Yunani Latin Gbr. 2-11: Dari tulisan bahasa Mesir kuno ke huruf Phoenicia dan kemudian ke huruf Yunani dan Latin. Alfabet Yunani tetap dipakai sampai sekarang untuk bahasa Yunani. Namun juga ada perkembangan lagi. Pendatang dari daerah Euboea di Yunani yang menetap di daerah Etruria di Itali membawa serta alfabet Yunani. Orang Etruria mengadopsi alfabet Yunani, masih dengan orientasi lama dari kanan ke kiri. Tulisan dalam bahasa orang Etruria (bahasanya disebut Etruska atau Etruscan) muncul dalam abad ke-7 SM (tahun 700 SM 600 SM). Kemudian, sekitar tahun 650 SM, orang Roma meminjam sistem tulisan Etruria untuk menulis bahasa Latin. Sejak saat itu berkembang alfabet Latin yang sekarang digunakan untuk banyak bahasa, bukan hanya di Eropa tetapi juga di negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Utara serta Selatan. Sebagaimana dengan bahasa Yunani sebelumnya, tulisan bahasa Latin berganti arah kanan-kiri menjadi kirikanan, sekitar tahun 100 SM. Lihat pada gambar 2-12 transformasi bentuk dari huruf Euboea (Yunani) ke huruf Latin.

24 Sistem Tulisan dan Kaligrafi Euboea Tahun 700 SM Etruska Tahun 600 SM Latin Awal Tahun 500 SM Latin Tahun 100 SM Gbr. 2-12: Dari huruf Euboea (Yunani) ke huruf Latin.