PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Retno Sri Iswari, Sri Mulyani ES, Sigit Saptono, Endah Peniati, Eling Purwantoyo. Abstrak FMIPA UNNES

PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN MEDIA AJAR INOVATIF BERBASIS INTERNET BAGI GURU-GURU BAHASA INGGRIS

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

NILAI KARAKTER DAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI 1. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA PADA GURU-GURU SD DAN TK KECAMATAN SUKUN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS I KECAMATAN MARGA

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL. oleh,

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN SECARA TERTULIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan wadah mencerdaskan kehidupan bangsa sebab

Orientasi pada kinerja Individu dalam dunia kerja, 2) justifikasi khusus pada

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN FISIKA SMA

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

APLIKASI PENDEKATAN MODEL KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

MENDIDIK UNTUK MEMBENTUK KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Analisis Tugas Guru Dalam Mendidik Siswa Berkarakter Pribadi yang Baik

MENGUASAI SPEAKING SKILL BAHASA INGGRIS DENGAN KONSEP ENGLISH DAY BAGI GURU DAN KARYAWAN DI SMA ISLAM TERPADU FADHILAH PEKANBARU

di dalamnya seni tari. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan Cahyono (2006 : 241) bahwa

PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT PENULISAN KARYA ILMIAH BERBASIS LEARNING BAGI GURU-GURU SDN DI PROVINSI LAMPUNG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

Tahun 1994 bahasa Inggris diijinkan untuk diperkenalkan di sekolah dasar melalui kebijakan pemerintah (SK no 060/U/1993; SK no 170/105/1994), Jurusan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER POSITIF SISWA SD

Experiential Learning pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA MELALUI PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DI BANYUWANGI

Listiani dan Kusuma. Memperkenalkan Penerapan Strategi 1


BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab V ini dikemukakan simpulan dan saran-saran yang didasarkan

BAB I PENDAHULUAN. fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maimunah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membina dan mengantarkan anak

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System)

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

p-issn: Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn: PELATIHAN PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) BAGI GURU SMA NEGERI 2 PLUS SIPIROK

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. (Tarigan, 1994:4). Hal tersebut sejalan dengan pendapat Alwasilah (2012:43)

ARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM

PELATIHAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA GURU SMP/SMA TUGU SOEHARTO SEMARANG

SEBUAH PENELITIAN R&D. Ngasbun Egar, A.B. Prabowo K.A, Siti Musarokah, Fitri Yulianti IKIP PGRI Semarang

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING

berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU SD DI KOTA SEMARANG

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti

Penulisan Kegiatan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris SMP

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk berkomunikasi antar sesamanya. pendapat dan perasaan kita. Selain itu, bahasa juga dapat kita gunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU SMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GURU

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati titik sentral pendidikan. Peranan guru yang sangat penting adalah

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SCIENTIFIC DENGAN PEMBELAJARAN KARAKTER TERINTEGRASI

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mengajar mempunyai. sebagai wadah untuk menciptakan kehidupan manusia yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X ABSTRACT PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENINGKATAN KERJA ILMIAH SISWA KELAS II SD DENGAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK TINGKAT DASAR

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

PEMBELAJARAN MELALUI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR KELILING DAN LUAS DAERAH LINGKARAN SISWA SMP. Abstract

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG C. Murni Wahyanti, Joko Sutopo Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang Email: murni_wahyanti@yahoo.co.uk Abstract. This community service aims to train Elementary School teachers of English to develop learning materials based on character education. The participants for this program were 22 English teachers of public elementary schools in the Tembalang district. The training was held at SD Tandang 01, Semarang. This program consists of three phases, namely (1) identification of the problem, which is done prior to the training, (2) determination of the solutions which purpose is to decide the target participants and design the training materials, and (3) implementation of the service which is the training. The training strategy applied is giving information and models, group work and individual work. Through this community service teachers are motivated to develop their own materials. They also try to write samples of teaching materials. Keywords: Learning materials, English Abstrak. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melatih guru bahasa Inggris Sekolah Dasar (SD) untuk mengembangkan materi ajar yang berbasis pendidikan karakter. Khalayak sasaran program ini adalah guru bahasa Inggris SD negeri di kecamatan Tembalang, seluruhnya berjumlah 22 orang. Pelatihan diadakan di SD Tandang 01, Semarang. Langkah-langkah yang digunakan dalam pelatihan ini terdiri dari tiga tahap, yaitu (1) identifikasi masalah, yang dilakukan sebelum program pengabdian, (2) penentuan alternatif pemecahan yaitu dengan menentukan target sasaran dan merancang tindakan, dan (3) pelaksanaan tindakan, yaitu dengan memberi pelatihan. Dalam pelatihan metoda yang digunakan adalah pemberian informasi dan model, kerja kelompok dan kerja individual. Dengan kegiatan pengabdian ini guru menjadi termotivasi untuk mengembangkan materi ajar. Mereka juga mencoba membuat contoh materi ajar. Kata kunci: Materi ajar, Bahasa Inggris 105

106 PENDAHULUAN Salah satu fokus penting dalam pendidikan di Indonesia saat ini adalah pendidikan karakter. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan di Indonesia tidak hanya mengutamakan peningkatan kecerdasan siswa, namun juga kepribadian dan karakter yang unggul. Banyak cara untuk merealisasikan pendidikan tersebut, salah satunya melalui materi ajar. Penerapan pendidikan karakter melalui materi ajar berimplikasi pada perlunya variasi dan kemenarikan materi ajar. Dalam hal pendidikan bahasa, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan pendidikan karakter. Hal ini dikarenakan pendidikan bahasa pada dasarnya bertujuan untuk melatih siswa berkomunikasi dalam bahasa yang dipelajarinya dan pendidikan karakter sangat effektif dilakukan melalui komunikasi. Demikian pula halnya dengan pendidikan bahasa Inggris, melalui materi ajar bahasa Inggris pendidikan karakter dapat diimplementasikan dengan syarat materi dirancang dengan tepat. Bahasa Inggris saat ini merupakan bahasa asing yang paling banyak dipelajari. Penguasaan bahasa Inggris yang begitu penting membuat bahasa ini mulai diajarkan pada anak usia dini. Di Indonesia, penerapan pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak juga semakin meluas. Bahkan bahasa asing ini telah menjadi bagian dari kurikulum di banyak sekolah dasar (SD) terutama di kota-kota besar termasuk di Semarang, baik sebagai muatan lokal ataupun sebagai mata pelajaran tambahan. Bahasa Inggris ini diajarkan sejak kelas empat bahkan tidak sedikit pula yang sudah mengajarkannya sejak kelas satu SD. Masyarakat menyadari pentingnya mempelajari bahasa Inggris ini sejak lebih dini. Mereka berasumsi bahwa dengan memberikan kesempatan yang lebih lama bagi siswa untuk belajar, penguasaan bahasa Inggris siswa akan lebih baik. Dengan meluasnya pengajaran bahasa Inggris di tingkat SD ini guru, pengembang kurikulum maupun penulis buku perlu memikirkan materi pembelajaran yang tepat dan yang dapat mengakomodasi pendidikan karakter. Pada dasarnya diakui bahwa cara mengajarkan bahasa asing kepada anak-anak berbeda dengan cara mengajarkannya kepada orang dewasa. Dengan demikian model materi yang harus digunakan pun berbeda. Materi harus disesuaikan dengan karakteristik anak, teori pembelajaran bahasa untuk anak dan pendidikan karakter pada anak. Seperti diketahui, anak-anak mempelajari bahasa asing dengan cara menggunakan bahasa tersebut untuk berkomunikasi yang sangat sederhana. Unsur-unsur bahasa diajarkan secara terintegrasi, tidak secara terpisah. Anakanak tidak mempelajari bahasa dengan cara menganalisis tata bahasa atau menghafalkan rumus-rumus tata bahasa. Mereka mempelajari tata bahasa dengan cara menirukan model dan mengulanginya berkali-kali dalam konteks yang berbeda sehingga dengan sendirinya aturan-aturan bahasa tersebut akan dapat dipahami. Materi ajar bahasa Inggris untuk siswa SD seharusnya menerapkan prinsipprinsip tersebut sehingga pembelajaran akan optimal. Dari penjajagan awal yang dilakukan di sejumlah SD di Semarang, khususnya di kecamatan Tembalang, materi utama yang digunakan guru untuk mengajarkan bahasa Inggris pada umumnya masih kurang sesuai dengan cara anak-anak mempelajari bahasa asing. Unsur-unsur bahasa ini tidak diajarkan secara kontekstual sehingga materi yang digunakan kurang komunikatif dan kadang membosankan bagi siswa. Tidak adanya konteks dalam penyajian materi ajar tersebut juga cenderung memperkecil kemungkinan untuk menerapkan pendidikan karakter. Anak pada dasarnya senang dengan cara pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan (fun). Ada unsur bermain dalam belajar dengan misalnya menggunakan lagu, problem solving activities, permainan dan sebagainya. Dengan cara-cara tersebut pendidikan karakter dapat disisipkan, Rekayasa Vol. 11 No. 2, Desember 2013

107 misal dalam bekerja kelompok anak berlatih menghargai pendapat teman, disiplin dan mau bekerja sama. Sementara itu materi yang ada kurang mengakomodasi secara optimal karakteristik anak dan pendidikan karakter terrsebut. Materi ajar yang kurang bagus sebenarnya dapat menjadi materi yang lebih baik apabila guru menggunakannya dengan cukup kreatif dengan misalnya memodifikasi dan menambahkan bahan ajar yang relevan. Namun pada umumnya guru bahasa Inggris SD kurang memiliki keberanian untuk melakukan hal tersebut. Hal ini dapat dimaklumi karena cukup banyak guru bahasa Inggris SD yang tidak memiliki latar belakang pendidikan bahasa Inggris. Yang memiliki latar belakang pendidikan bahasa Inggris pada umumnya juga lebih memahami cara pembelajaran bahasa Inggris untuk siswa sekolah lanjutan. Dari penjajagan awal dapat diketahui pula bahwa hampir tidak ada guru bahasa Inggris SD yang menggunakan materi yang mereka susun sendiri. Pada umumnya para guru ini belum pernah menyusun materi ajar sehingga mereka merasa kurang memiliki kemampuan untuk menulis materi ajar. Materi ajar adalah segala bentuk materi yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Tomlinson, 1998 :ix). Dalam pengabdian ini materi ajar akan difokuskan pada materi yang tertulis. Materi ajar ini sangat berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan dan harus memberi dampak positif dalam proses belajar siswa. Oleh sebab itu, materi ini harus disesuaikan dengan karakteristik dan potensi siswa. Dalam pengembangkan materi, ada prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu kesesuaian/relevansi, konsistensi dan kecukupan (Juknis pengembangan bahan ajar SMA). Agar bermakna bagi anak-anak, materi ajar harus dapat menumbuhkan rasa ingin tahu, ketertarikan dan perhatian siswa. Hal ini dapat dicapai jika isi dan penyajian materi menarik dan bervariasi seperti yang diutarakan oleh Tomlinson (1998: 7). Dalam hal materi pembelajaran bahasa untuk anak-anak, hendaknya materi disusun dengan mempetimbangkan karakteristik anak,diantaranya yaitu mereka imaginatif namun lebih mudah belajar dari hal-hal yang konkrit, mereka aktif secara phisik, senang mempelajari hal yang baru namun mereka mudah bosan (Scott dan Ytreberg, 1990:2-5). Di samping itu, anak-anak mempunyai kelebihan dalam hal menirukan bunyi bahasa asing dngan baik. Mereka sangat suka meniru orang dewasa yang dianggap model (Linse, 2006: 87). Karenanya materi ajar harus menarik dan menyenangkan dan banyak latihan mengucapkan atau berbicara. Perlu diupayakan adanya unsur bermain dalam belajar. Materi juga perlu disesuaikan dengan tujuan pendidikan karakter (diantaranya adalah:mengembangkan potensi afektif, kreatif dan juga kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab (Kemendiknas, 2010) Melihat kenyataan yang telah diuraikan di atas yaitu pertama, semakin meluasnya pengajaran bahasa Inggris di tingkat SD; kedua, banyak guru yang menggunakan materi yang seadanya untuk mengajar bahasa Inggris, dan ketiga guru kurang punya keberanian atau kemampuan untuk memodifikasi dan mengembangkan materi ajar maka dianggap perlu untuk melatih guru menyusun materi ajar. Pelatihan ini dimaksudkan untuk membekali guru bahasa Inggris SD di kecamatan Tembalang, Semarang dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk membuat materi ajar bahasa Inggris. Dengan pelatihan ini diharapkan guru akan memiliki motivasi dan kemampuan untuk memodifikasi dan mengembangkan materi ajar sesuai dengan kebutuhan. Di kecamatan Tembalang ada 33 SD dan 22 diantaranya adalah SD negeri. Hampir semua SD tersebut telah mengajarkan bahasa Inggris kepada para siswanya, ada yang Pengembangan Materi Ajar Berbasis Pendidikan Karakter... (C. Murni Wahyanti, Joko Sutopo)

108 mulai kelas 1 dan ada yang mulai kelas 4. Dari hasil survey awal di beberapa sekolah, pemilihan materi ajar yang dipakai pada dasarnya berdasarkan kriteria yang sama, yaitu keterjangkauan harga oleh siswa dan kesesuaian isi materi dengan tes akhir bahasa Inggris SD. Dapat diasumsikan bahwa materi ini lebih berorientasi pada tes dan bukan pada pembelajaran bahasa Inggris yang seharusnya menyenangkan, menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris. dan mengakomodasi pendidikan karakter. Karenanya, dianggap perlu untuk memberi penyegaran kepada para guru SD di kecamatan tersebut tentang penyusunan materi ajar yang tepat untuk mengajarkan bahasa Inggris pada anak-anak. Pengabdian kepada mayarakat ini bertujuan untuk memberi pelatihan kepada guru bahasa Inggris SD di Kecamatan Tembalang di kota Semarang tentang cara mengembangkan materi ajar yang berbasis pendidikan karakter. Secara spesifik dalam pengabdian masyarakat ini peserta akan ditingkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka untuk: (1) memahami arti pendidikan karakter dan cara penerapannya dalam pembelaajaran bahasa Inggris kepada anak, (2) memahami tehnik pengembangan materi ajar, dan (3) berlatih membuat model materi ajar.berbasis karakter. Pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat bagi peserta pelatihan maupun pelaksana. Peserta pelatihan (1) mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang tehnik penyusunan materi ajar bahasa Inggris untuk siswa SD, (2) mendapatkan kesempatan untuk berlatih menulis contoh materi ajar, dan (3) mendapat kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dengan peserta lain dalam kaitannya dengan materi ajar yang digunakan. Sementara itu, tim pelaksana pengabdian dapat (1) menjajagi kemampuan guru bahasa Inggris SD dalam menyusun materi ajar berbasis pendidikan karakter sehingga dapat diketahui pengetahuan dan ketrampilan apa yang masih dibutuhkan oleh para guru tersebut, (2) membina hubungan dengan sekolah dasar dan guru bahasa Inggris SD, khususnya di kecamatan Tembalang, dan (3) mengetahui program atau pelatihan apa yang masih sangat dibutuhkan oleh guru bahasa Inggris SD. METODE Peserta pelatihan ini adalah guru bahasa Inggris SD negeri di Kecamatan Tembalang. Kecamatan ini termasuk kecamatan yang memiliki cukup banyak Sekolah Dasar baik negeri maupun swasta, seluruhnya berjumlah 33 sekolah, 22 dintaranya adalah sekolah negeri. Untuk pelatihan ini, peserta dibatasi pada guru yang mengajar di SD negeri. Dari jumlah sekolah tersebut, hampir semuanya telah mengajarkan bahasa Inggris. Guru bahasa Inggris di sini berasal dari berbagai latar belakang pendidikan. Ada yang berijazah S1, ada yang berijazah diploma 2 dan ada yang guru kelas. Para guru di sini belum pernah mendapat pelatihan tentang pengembangan matei ajar bahasa Inggris untuk anak-anak, khususnya dari Unnes. Karenanya, khalayak sasaran tersebut dianggap tepat untuk program pengabdian ini. Masalah yang ada yang dihadapi oleh guru bahasa Inggris SD tersebut terkait dengan materi ajar pada intinya adalah kekurang mampuan mereka dalam memodifikasi materi yang sudah ada atau mengembangkan materi. Sementara itu, materi ajar yang digunakan untuk mengajar siswa pada umumnya kurang memenuhi syarat, yaitu pada dasarnya kurang mengakomodasi karakteristik anak dan teori pembelajaran bahasa untuk anak. Pelatihan ini diadakan untuk mengatasi masalah tersebut. Materi ajar yang dikembangkan akan didasarkan pada pendidikan karakter, karena hal ini menjadi salah satu fokus dari kurikulum sekolah, termasuk Sekolah Dasar. Pelaksanaan pengabdian ini dimulai dari menentukan khalayak sasaran, kemudian merancang tindakan dan pada akhirnya melakukan tindakan atau melakukan pelatihan. Langkah dalam merancang tindakan Rekayasa Vol. 11 No. 2, Desember 2013

109 adalah dengan (1) Menyusun materi pelatihan dan mempersiapkan media, (2) Mengatur strategi penyampaian materi, dan (3) Membagi tugas tim. Sedangkan langkah dalam melakukan tindakan adalah (1) Mengurus ijin serta mempersiapkan tempat dan perlengkapan yang akan digunakan untuk pelatihan, (2) Menyiapkan materi pelatihan.dan (3) Memberi pelatihan kepada guru bahasa Inggris SD Negeri di Kecamatan Tembalang tentang penyusunan materi ajar yang berbasis pendidikan karakter. Pelatihan dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan antara teori dan praktek, serta kerja individual dan kelompok. (4) Memberi kesempatan kepada para guru untuk mempraktekkan materi pelatihan, yaitu menulis materi ajar. dan (5) Membimbing dan memberi balikan kepada guru atas materi ajar yang mereka tulis. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang dicapai dari pengabdian masyarakat ini dapat dilihat dari sisi instansi terkait dan peserta. Dari kedua unsur ini dapat diketahui apakah pengabdian yang dilaksanakan bermanfaat atau tidak. Para peserta penyuluhan yaitu guru bahasa Inggris SD negeri di Kecamatan Tembalang menyambut positif program pengabdian ini. Mereka menjadi termotivasi untuk menulis materi ajar. Hal ini dapat dilihat dari keseriusan mereka selama mengikuti penyuluhan, partisipasi aktif mereka dan pendapat mereka yang dijajagi pada akhir penyuluhan. Mereka juga mencoba membuat contoh materi ajar. Pendapat peserta terangkum dalam uraian berikut ini. (1) Peserta mendapatkan pengetahuan baru dari program pengabdian ini. Selama ini dari para peserta masih sangat terbatas dalam penulisan materi ajar bahasa Inggris.sehingga mereka merasa benar-benar mendapatkan sesuatu yang baru. Mereka mengatakan bahwa penyuluhan ini sangat berguna. (2) Peserta termotivasi untuk mengembangkan materi ajar. Mereka juga memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang penulisan materi ajar bahasa Inggris. Dalam penjajagan di saat penyuluhan, dapat diketahui bahwa hampir tidak ada peserta yang pernah menulis sendiri materi ajar atau memodifikasi materi yang ada. Materi yang diterapkan peserta dalam mengajarkan bahasa Inggris cenderung kurang bervariasi dan kurang kreatif. Karenanya, dengan diperkenalkannya cara penulisan materi ajar berbasis karakter, guru menjadi terbuka wawasannya. Guru menjadi lebih memahami bahwa mereka sebenarnya memiliki kemampuan untuk menulis materi ajar. (3) Peserta mendapatkan ketrampilam baru. Dalam program pengabdian ini peserta berpartisipasi aktif. Mereka aktif bertanya, mencoba dan mempraktekkan apa yang telah dipelajari. Mereka membuat contoh materi ajar dalam kelompok, walaupun hasilnya belum sempurna. (4) Peserta merasa senang karena dapat saling lebih mengenal teman satu profesi di wilayahnya, yaitu guru bahasa Inggris SD di Kecamatan Tembalang. Adapun tanggapan instansi terkait, yaitu UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang dan Sekolah Dasar target sangat positif. Sikap ini tercermin dari beberapa hal berikutt ini. (1) Pihak UPTD mengkoordinasi guruguru untuk mengikuti penyuluhan ini dan menyemangati para kepala sekolah agar mengikutsertakan para guru bahasa Inggris. (2) Pihak UPTD pendidikan kecamatan Tembalang berkoordinasi dengan salah satu sekolah untuk menyediakan tempat pelatihan. (3) Pihak sekolah menyambut baik kegiatan pengabdian ini. SDN Tandang 01 menyediakan tenaga yang mengatur dan membersihkan tempat. (4) Program pengabdian mendapatkan dukungan dari Sekolah Dasar Negeri di Tembalang yang sudah mengajarkan Bahasa Inggris. Para Kepala Sekolah memberi ijin kepada guru Bahasa Inggris di sekolah mereka untuk mengikuti kegiatan ini, bahkan ada kepala sekolah yang mengiginkan agar program semacam ini diadakan secara Pengembangan Materi Ajar Berbasis Pendidikan Karakter... (C. Murni Wahyanti, Joko Sutopo)

110 periodik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pengabdian masyarakat dengan topik pengembangan materi ajar berbasis pendidikan karakter bagi guru bahasa Inggris SD di kecamatan Tembalang ini telah dilaksanakan dan membuahkan hasil. Tujuan yang ingin dicapai, yaitu melatih guru bahasa Inggris SD di kecamatan tersebut untuk dapat menulis atau memodifikasi materi ajar telah tercapai dengan efektif dan efisien. Tujuan dicapai dengan efektif karena materi yang dirancang, walupun cukup padat telah dapat tersampaikan. Di samping itu, ketrampilan yang ingin dicapai, yaitu menulis materi ajar telah dapat dilatihkan. Para peserta, walaupun belum berpengalaman menyusun sendiri materi ajar menjadi tanpa ragu-ragu mencoba menulis dan memberi ilustrasi contoh materi ajar yang mereka kerjakan dalam kelompok. Program pengabdian ini mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, yaitu peserta, pimpinan dan staff UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang serta para Kepala Sekolah. Pihak-pihak tersebut memberikan dukungan dan perhatian terhadap kegiatan ini. Pihak UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang menghubungi sekolah penyedia tempat. Di samping itu mereka menyebarkan undangan ke sekolah-sekolah dan memotivasi kepala sekolah untuk memberi ijin kepada para guru mereka. Para kepala sekolahpun menyambut positif kegiatan ini. Hal ini ditunjukkan dengan tidak ada satupun dari mereka yang melarang guru bahasa Inggris mereka untuk mengikuti pelatihan ini. Sedangkan para peserta, mereka dengan antusias mengikuti pelatihan ini. Tidak ada yang meninggalkan tempat pelatihan sebelum pelatihan selesai. Mereka menyatakan bahwa pelatihan semacam ini sangat berguna; mereka memperoleh ketrampilan baru dalam menyusun materi ajar bahasa Inggris bagi anak-anak. Saran Dengan telah dilaksanakannya program pengabdian ini, beberapa saran diajukan. Saran-saran ini sebagian besar muncul dari lapangan. (1) Pelatihan yang serupa hendaknya diadakan secara periodik karena para peserta menganggap apa yang mereka dapat sangat relevan dengan kebutuhan. (2) Materi pelatihan dapat diperluas karena masih banyak hal yang perlu diketahui oleh guru bahasa Inggris SD. (3) Khalayak sasaran pelatihan hendaknya diperluas sehingga dampaknya juga akan lebih luas. (4) Sebagai tindak lanjut, perlu diteliti apakah para guru bahasa Inggris di kecamatan Tembalang menerapkan dalam pengajaran apa yang telah mereka dapat dari program pengabdian ini. DAFTAR PUSTAKA Direktorat pembinaan SMA, 2010. Juknis pengembangan bahan ajar SMA.Linse, Caroline T. 2006. Young Learners. New York: McGraw-Hill. LP2M Unnes, 2013. Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UnnesScoot, Wendy A and Lisbeth H. Ytreberg. 1990. Teaching English to children, New York : Longman. Tomlinson, Brian, ed. 1998. Materials Development in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press. Rekayasa Vol. 11 No. 2, Desember 2013