BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

KATA PENGANTAR. Penyusun. iii

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. meredesain kawasan Masjid Raya Baiturrahman Arsitektur Noe Vernakuler

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru 1

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

Redesain Taman Budaya Raden Saleh Semarang 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan transportasi meningkat dengan pesat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

T U G A S A K H I R 1

RELOKASI SEKOLAH DASAR ISLAM PANGERAN DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KUDUS BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

CONDOMINUM DI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT JAKARTA SELATAN Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern

Tugas Akhir 2015 BAB I PENDAHULUAN. Apartemen di Palembang Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Perencanaan dan Perancangan Tujuan. Apartemen di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Winda Inayah W L2B

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

BAB I PENDAHULUAN 1 PAUD DAN SD ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 ALIZA MELINDA (L2B ) 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bagian Perindustrian Depperindagkop Kota Pekalongan). Begitu dalam pengaruh batik bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan universitas terbesar di Kota Semarang. Lokasi kampus Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT PERBELANJAAN PASAR FESTIVAL Di Kawasan Waterfont Pusat Kota Pelembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

APARTEMEN DI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten

BAB I PENDAHULUAN HOTEL INNA DIBYA PURI SEBAGAI CITY HOTEL DI SEMARANG

REST AREA JALAN TOL SEMARANG - BATANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

Tugas Akhir Periode 135 BAB I PENDAHULUAN

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

RUMAH SUSUN BURUH PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI TERBOYO SEMARANG

TA 91. golf side town house. di Semarang. s a n t y l u s i a n i l2b BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TA 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Rusunawa Khusus Buruh di Kawasan Industri Air Raja Tanjungpinang 1

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

CITY HOTEL DENGAN FASILITAS MICE di SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

PUSAT BALAWISTA Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Palembang, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan saat ini menjadi salah satu kota tujuan di tanah air. Hal ini dikarenakan kondisi kota Palembang yang dalam 5 tahun terakhir mengalami kemajuan yang begitu pesat, terlihat dari maraknya pertumbuhan infrastruktur, sarana dan prasarana kota, dan roda perekonomian yang terus menggeliat. Saat ini, kota Palembang telah berstatus sebagai kota yang metropolis. Indikator pencapaian kategori metropolis ini ditinjau dari segi kepadatan penduduk, tingkat perekonomian dan sarana dan prasarana yang tersedia serta variabel-variabel penunjang lainnya. Letak kota Palembang yang strategis, yaitu pada lintasan utara-selatan Pulau Sumatera dan Selat Malaka akan mempengaruhi tingkat interaksi dengan kota-kota lain. Ditambah lagi dengan keberadaan Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II yang dapat melayani penerbangan internasional sehingga peluang warga Palembang untuk mendapatkan akses langsung dengan kota-kota internasional cukup besar. Hal ini juga ditunjang dengan luas wilayah kota Palembang yang masih sangat prospektif bagi rencana pengembangan sektor strategis dan infrastruktur penunjang seluruh aktivitas kota yang tersedia. Sejarah kota Palembang sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya yang sarat dengan warisan sejarah dan budaya serta objek wisata disekitar sungai Musi, tentu akan memperkuat daya tarik kota Palembang sebagai tujuan wisata internasional. Berdasarkan fenomena tersebut, potensi kota Palembang untuk berkembang sangat besar. Hal inilah yang menjadi alasan Pemerintah kota Palembang melalui walikota-nya Ir. H. Eddy Santana Putra, MT mencanangkan suatu visi strategis, Palembang sebagai kota bertaraf internasional. Palembang harus jadi kota internasional, minimal di level Asia. Setara dengan Chiang Mai dan Singapura. Sejarah kebesaran Sriwijaya harus kembali, kata Eddy. (sumber : http://www.wikimu.com/news/displaynews.aspx?id=9423)

Guna mencapai kota bertaraf internasional sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi, yang akan mengangkat kesejahteraan masyarakat, telah disiapkan beberapa strategi pengembangan kota yaitu : Mempercepat dan menditribusikan kegiatan kota ke kawasan yang berpotensi untuk berkembang, sehingga dikawasan pusat kota tidak lagi terjadi pemusatan kegiatan ekonomi. Hal ini dilakukan dengan memacu pertumbuhan kawasankawasan potensial dan strategis, yaitu dengan mengembangkan fasilitas perumahan, perdagangan, perkantoran, dan sarana olahraga. Percepatan penyebaran area pusat kegiatan kota (CBD) Pengembangan kawasan dan tata ruang kota dalam mengantisipasi kebutuhan ruang dan pola perubahan pengembangan kota internasional. Dengan strategi-strategi pengembangan kota tersebut, diharapkan dapat tercapainya visi kota Palembang yaitu : Palembang Kota Internasional yang Sejahtera dan Berbudaya. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pun sudah merencanakan beberapa program untuk pengembangan kota Palembang. Disebutkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang 2004-2014, kawasan wilayah pengembangan Jakabaring ditetapkan sebagai kawasan strategis pertumbuhan ekonomi yang akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu dengan berbagai fasilitas. Rencana kawasan wilayah pengembangan Jakabaring adalah sebagai kawasan pengembangan baru untuk distribusi kegiatan, keramaian dan perumahan dari pusat kota Palembang. Rencana pemanfaatan lahan wilayah pengembangan Jakabaring dikembangkan berdasarkan pada rencana pemanfaatan lahan kawasan ini yang sudah ditetapkan dalam RTRW Kota Palembang 2004-2014, kebijakan dan rencana pengembangan kawasan yang tertuang dalam RDTR, RTRK dan Masterplan yang sudah direncanakan sebelumnya. Selain itu juga dikembangkan berdasarkan isue-isue, potensi dan permasalahan yang berkembang saat ini. Rencana pemanfaatan kawasan ini adalah sebagai kawasan perumahan, perkantoran, perdagangan dan jasa, sarana olahraga serta rawa perlindungan. Dalam rangka mewujudkan visi Kota Palembang sebagai kota bertaraf internasional, maka pemerintah provinsi Sumatera Selatan sudah merencanakan beberapa program yang salah satunya program pengembangan kawasan Jakabaring sebagai

kawasan strategis pertumbuhan ekonomi kota Palembang dengan merelokasi kantor Gubernur Sumatera Selatan. Kantor gubernur yang lama direncanakan untuk area bisnis dengan sistem tukar guling atau sewa dengan pihak ketiga. Mengingat karena fungsi gedung pemerintahan yang satu ini sangat penting, yaitu kantor gubernur merupakan kantor pusat pemerintahan ibukota Provinsi. Kantor Gubernur Sumatera Selatan terletak di ibukota Provinsi Sumatera Selatan yaitu Kota Palembang. Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin mengatakan pembangunan kantor gubernur baru mendesak dilakukan, mengingat kantor lama yang letaknya di zona padat dan tak layak lagi sebagai pusat perkantoran. (sumber : Sriwijaya Post Minggu, 14 Februari 2010). Bila dilihat secara keseluruhan meliputi sarana dan prasarana kerja, tata ruang luar, layout bangunan dan konfigurasi massa bangunan, kantor gubernur sumatera selatan yang lama kurang memperlihatkan kejelasan sirkulasi dan tidak mempunyai kesatuan bentuk yang mempresentasikan kedudukan pemerintahan provinsi yang akan berdampak pada menurunnya kinerja dan kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut yang menggambarkan bahwa perlunya penataan kantor Gubernur Sumatera Selatan demi mewujudkan Palembang Kota Internasional yang Sejahtera dan Berbudaya, maka judul Tugas Akhir yang diambil adalah Kantor Gubernur Sumatera Selatan. Perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan ini menggunakan penekanan desain arsitektur neo-vernakular yang diharapkan dapat menghasilkan suatu rancangan kantor pemerintah provinsi sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan dengan sarana dan prasarana kerja yang sesuai dengan standar, kantor pemerintah provinsi yang mencerminkan eksistensi dari berdirinya lembaga pemerintahan daerah dan sebagai lambang kebanggaan daerah. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Tujuan yang hendak dicapai adalah tersusunnya Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Kantor Gubernur Sumatera Selatan. 1.2.2 Sasaran

Adapun sasaran-sasaran yang disusun sebagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain : Mengkaji fenomena-fenomena, potensi dan permasalahan yang ada di Kota Palembang; Mengkaji teori-teori yang mendukung perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan; Mengkaji peraturan pemerintah yang berlaku untuk perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan; Mengkaji contoh gedung kantor gubernur yang dianggap cukup baik sebagai studi komparasi; Mengkaji aspek fungsional yang meliputi studi pelaku, aktivitas dan kebutuhan ruang untuk perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan; Mengkaji lokasi dan tapak sebagai aspek kontekstual dalam perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan; Mengkaji aspek kinerja, teknis dan arsitektural dalam perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan; Mengkaji hubungan pengaruh tampilan fisik kantor gubernur dengan arsitektur daerah setempat; Menyusun program ruang dan program tapak sebagai konsep dasar perencanaan Kantor Gubernur Sumatera Selatan; Menyusun aspek kinerja, teknis dan arsitektural sebagai konsep dasar perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan. 1.3 Manfaat 1.3.1 Manfaat Teoritis Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan di bidang ilmu arsitektur, baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lainnya serta masyarakat umum yang membutuhkan. Selain itu dapat dijadikan sebagai salah satu rekomendasi dalam perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan.

1.3.2 Manfaat Praktis Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Kantor Gubernur Sumatera Selatan, yang diajukan sebagai ketentuan kelulusan sarjana Strata 1 (S1) di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 1.4 Lingkup Pembahasan 1.4.1 Ruang Lingkup Substansial Lingkup pembahasan secara substansial ditekankan pada aspek perencanaan dan perancangan yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur untuk Kantor Gubernur Sumatera Selatan yang meliputi standarisasi perancangan, kajian teori dan kebijakan pemerintah. Sedangkan hal-hal lain di luar lingkup ilmu arsitektur akan dibahas secara garis besar sepanjang masih berkaitan dengan masalah perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan. 1.4.2 Ruang Lingkup Spasial Secara administratif wilayah Perencanaan dan Perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan berada di kawasan Jakabaring Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan dengan skala pelayanan lokal dan regional. Pemilihan lokasi dan tapak memperhatikan potensi dan kendala serta peruntukan lahan yang direncanakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang 2004-2014, sehingga perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan berada di lokasi yang tepat. 1.5 Metode Pembahasan Pembahasan LP3A ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, memaparkan kompilasi dan menganalisa data sehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan yang akan digunakan dalam penyusunan konsep dasar perencanaan dan perancangan.

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data, sebagai berikut: a. Studi Referensi Studi referensi diperoleh dari buku, tesis, disertasi, jurnal ilmiah yang bias dipertanggungjawabkan. Sedangkan sebagai referensi dalam pembahasan LP3A ini diperoleh dari internet. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan landasan teori, kebijakan, dan standarisasi perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur. b. Studi Regulasi Studi regulasi diperoleh dari berbagai instansi pemerintahan, yaitu BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan, Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, instansi pemerintahan lainnya dan peraturan pemerintah lainnya yang membahas tentang peraturan yang berlaku untuk perancangan bangunan, kebijakan pemerintah, data kepegawaian, rencana pengembangan wilayah, kondisi eksisting wilayah meliputi tata guna lahan, jaringan utilitas, transportasi dan jenis tanah. c. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan melalui pengamatan langsung pada obyek yang diambil dan lokasi tapak perancangan yang direncanakan. Studi ini dilakukan untuk mendapatkan permasalahan pada Kantor Gubernur yang lama serta potensi dan daya dukung lokasi dan tapak perancangan yang direncanakan. d. Studi Komparasi Studi banding dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi, pelaku, aktivitas dan perilakunya serta sarana dan prasarana kerja di kantor Gubernur yang dianggap cukup baik, sehingga dapat mempermudah dalam perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur.

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam Landasan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur disusun dengan urutan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Memaparkan latar belakang pemilihan judul, tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, manfaat pembahasan, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan alur pikir. BAB II TINJAUAN UMUM Memaparkan beberapa kajian yaitu kajian referensi dan kajian pustaka yang berisi teori-teori yang dapat dijadikan landasan perencanaan dan perancangan kantor Gubernur Sumatera Selatan, kajian regulasi yang menjelaskan kebijakan dan peraturan pemerintah dalam perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan, studi lapangan yang mendeskripsikan mengenai tinjauan Kantor Gubernur Sumatera Selatan dan kajian komparasi yang mendeskripsikan mengenai tinjauan contoh kantor Gubernur yang dianggap cukup baik untuk dijadikan studi banding. BAB III TINJAUAN KOTA LOKASI Berisi uraian tentang kondisi kota / lokasi guna memperoleh gambaran tentang ketentuan-ketentuan atau persyaratan-persyaratan yang mengikat maupun tidak mengikat untuk penetapan lokasi dan tapak. BAB IV BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi batasan yang mempersempit lingkup bahasan dan anggapan yang mempersempit lingkup pekerjaan rancangan yang disesuaikan dengan keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan ilmu. BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi dasar-dasar pendekatan perencanaan kantor Gubernur Sumatera Selatan yang meliputi data dan analisa terhadap aspek fungsional dan aspek kontekstual serta pendekatan perancangan kantor Gubernur Sumatera Selatan

yang meliputi data dan analisa terhadap aspek visual/arsitektur, aspek teknis dan aspek kinerja. BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi program perencanaan yang meliputi program ruang dan program tapak, serta program perancangan yang meliputi penekanan desain, sistem struktur dan sistem utilitas. Program perencanaan dan perancangan inilah yang akan menjadi acuan dalam merancang kantor Gubernur Sumatera Selatan.

1.7 Alur Pikir Latar Belakang Aktualita Dalam rangka mewujudkan visi Kota Palembang, yaitu Palembang Kota Internasional yang Sejahtera dan Berbudaya, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan merencanakan relokasi Kantor Gubernur sebagai salah satu strategi pengembangan wilayah kota Palembang. Lokasi Kantor Gubernur Sumatera Selatan saat ini berada di zona yang sudah padat dan tidak layak lagi sebagai pusat perkantoran. Kantor Gubernur saat ini kurang memperlihatkan kejelasan sirkulasi dan tidak mempunyai kesatuan bentuk yang mempresentasikan kedudukan pemerintahan sehingga menurunkan kinerja dan kelancaran dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan. Urgensi Diperlukan suatu tempat untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan provinsi dengan sarana dan prasarana kerja yang sesuai dengan standar. Kebutuhan akan kantor gubernur yang mencerminkan eksistensi dari berdirinya lembaga pemerintahan daerah dan sebagai lambang kebanggaan daerah. Originalitas Perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan dengan penekanan desain Neo-Vernakular, yang diharapkan dapat menjadi tempat untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan dengan sarana dan prasarana kerja yang sesuai dengan standar, kantor pemerintah provinsi yang mencerminkan eksistensi dari berdirinya lembaga pemerintahan daerah dan sebagai lambang kebanggaan daerah. F E E D B A C K Studi Referensi dan Pustaka Landasan teori, kebijakan dan standarisasi perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan (melalui buku literatur, jurnal ilmiah dan internet) Pendekatan Perencanaan Aspek Fungsional (studi aktivitas) Aspek Kontekstual (studi lokasi dan tapak) Program Perencanaan Program Ruang Program Tapak Studi Regulasi Peraturan bangunan setempat, rencana pengembangan wilayah, kebijakan pemerintah untuk perencanaan dan perancangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan (melalui beberapa instansi pemerintahan provinsi Sumatera Selatan) Pendekatan Programming Studi Lapangan Kantor Gubernur Sumatera Selatan Tinjauan Kota Palembang Tinjauan Lokasi dan Tapak Studi Komparasi Kantor Gubernur Jawa Tengah Kantor Gubernur D.I. Yogyakarta Pendekatan Perancangan Aspek Visual / Arsitektur (penekanan desain) Aspek Teknis (sistem struktur dan bahan bangunan) Aspek Kinerja (sistem mekanikal elektrikal) Program Perancangan Aspek Visual / Arsitektur Aspek Teknis Aspek Kinerja Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Kantor Gubernur Sumatera Selatan