PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR. Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK PERBAIKAN SAMBUNGAN TERMOKOPEL TEMPERATUR TINGGI PADA HEATING-01

ANALISIS VISUAL PENDINGINAN ALIRAN DUA FASA MENGGUNAKAN KAMERA KECEPATAN TINGGI ABSTRAK ABSTRACT

Analisis Karakteristik Rewetting Dalam Celah Sempit Vertikal Untuk Kasus Bilateral Heating Berdasarkan Perubahan Temperatur Awal Plat

DISTRIBUSI TEMPERATUR SAAT PEMANASAN DAN PENDINGINAN PER- MUKAAN SEMI-SPHERE HeaTING-03 BERDASARKAN TEMPERATUR AWAL

KARAKTERISTIK REWETTING DALAM CELAH SEMPIT VERTIKAL UNTUK KASUS BILATERAL HEATING

INTEGRASI UNTAI UJI BETA (UUB) DENGAN BAGIAN UJI HeaTING-01 PADA BAGIAN MEKANIK

Analisis Eksperimental Fluks Kalor pada Celah Sempit Anulus Berdasarkan Variasi Suhu Air Pendingin Menggunakan Bagian Uji HeaTiNG-01

STUDI EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI TEMPERATUR TRANSIEN PADA SEMI SPHERE SAAT PENDINGINAN. Amirruddin 1, Mulya Juarsa 2

PENGAMATAN PERPINDAHAN PANAS PENDIDIHAN SELAMA PROSES PENDINGINAN PADA BATANG PEMANAS BERTEMPERATUR TINGGI

STUDI EKSPERIMENTAL PERPINDAHAN KALOR DI CELAH SEMPIT ANULUS SELAMA BOTTOM FLOODING BERDASARKAN VARIASI TEMPERATUR AWAL BATANG PANAS

Sigma Epsilon, ISSN

STUDI PERPINDAHAN PANAS SELAMA REWETTING PADA SIMULASI PENDINGINAN PASCA LOCA*

MODEL AUTOMATA PENGOPERASIAN DAN PERSIAPAN UNTAI UJI TERMOHIDRAULIKA BETA

PENENTUAN PREDIKSI WAKTU EKSPERIMEN PERPINDAHAN KALOR PENDIDIHAN MENGGUNAKAN BUNDEL UJI QUEEN-1

STUDI AWAL PENDINGINAN PADA BATANG PEMANAS BERTEMPERATUR TINGGI MENGGUNAKAN BAGIAN UJI QUEEN-II

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

KONSTRUKSI DAN PENGUJIAN PERALATAN EKSPERIMEN PERPINDAHAN PANAS PADA CELAH SEMPIT ANULUS

KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE-K PADA BAGIAN UJI HeaTiNG-03 MENGGUNAKAN cdaq-9188 ABSTRAK

TEKNIK PERA W AT AN BUNDEL un DINAMIK KOROSI PADA UNTAI un KOROSI MENGGUNAKAN BAHAN GRAFOIL

PENELITIAN EKSPERIMENTAL PERPINDAHAN PANAS PADA CELAH SEMPIT ANULUS: KONSTRUKSI DAN PENGUJIAN ALAT

PERHITUNGAN FLUKS KALOR UNTUK KURVA DIDIH SELAMA EKSPERIMEN QUENCHING MENGGUNAKAN SILINDER BERONGGA DIPANASKAN

PERANCANGAN KONDENSOR KOMPAK PADA UNTAI UJI BETA ABSTRAK

KINERJA PIPA KALOR DENGAN STRUKTUR SUMBU FIBER CARBON dan STAINLESS STEEL MESH 100 dengan FLUIDA KERJA AIR

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP PERPINDAHAN PANAS DI CELAH ANULUS VERTIKAL

Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl. KH. Soleh Iskandar KM.2 Bogor 16162

EFEK VARIASI TEMPERATUR PELAT PADA CELAH SEMPIT REKTANGULAR TERHADAP BILANGAN REYNOLDS

PENELITIAN KECELAKAAN KEHILANGAN PENDINGIN DI KAKI DINGIN REAKTOR PADA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA REAKTOR

KARAKTERISASI DEBIT POMPA PRIMER DAN SEKUNDER BERDASARKAN FREKUENSI PUTARAN DI UNTAI UJI BETA

SIMULASI EKSPERIMENTAL KECELAKAAN PARAH PADA PEMAHAMAN ASPEK MANAJEMEN KECELAKAAN

MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK LABVIEW. Kussigit Santosa, Sudarno, Dedy Haryanto

RISET KECELAKAAN KEHILANGAN AIR PENDINGIN: KARAKTERISTIK TERMOHIDRAULIK

ANALISIS FLUKS KALOR PADA CELAH SEMPIT ANULUS DENGAN VARIASI TEMPERATUR AWAL MENGGUNAKAN BAGIAN UJI HeaTiNG-01

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PENDIDIHAN PADA EKSPERIMEN REFLOODING MENGGUNAKAN BAGIAN UJI QUEEN

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

ANALISIS DISTRIBUSI TEMPERA TUR PADA BATANG PANAS BAGIAN un "HEATING-Ol"

SIMULASI KECELAKAAN KEHILANGAN PENDINGIN DI KAKI PANAS REAKTOR PADA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA REAKTOR

IV. METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISASI PERUBAHAN TEKANAN DAN TEMPERATUR PADA UNTAI UJI BETA (UUB) BERDASARKAN VARIASI DEBIT ALIRAN

EFEK BATASAN COUNTER CURRENT FLOW PADA PERPINDAHAN PANAS PENDIDIHAN DALAM CELAH SEMPIT

RANCANG BANGUN PERANGKAT SUMBER PANAS UNTUK SIMULASI UNTAI UJI REAKTOR TEMPERATUR TINGGI

L untuk 4 ss o i PROSIDING SEMINAR. kalor dapat. didih. (boiling. diklasifikasikan. saturasi (1) menjadi dua. benda yaitu. diperlihatkan (2) dengan,

KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K DENGAN HEAD BERDASARKAN SUHU PANAS KE DINGIN

ANALISIS KESELAMATAN KAPSUL FASILITAS IRADIASI PRTF

G bifenomena PERPINDAHAN PANAS PENDIDIHAN BERDASARKAN PERISTIWA LOCA DAN KECELAKAAN PARAH

BAB III METOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) VIII

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA COOLER TANK FASSIP - 01

EFEK PERUBAHAN KETINGGIAN COOLER TERHADAP KECEPATAN ALIRAN AIR PADA SIMULASI SISTEM PASIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

MODIFIKASI SEBUAH PROTOTIPE KALORIMETER BAHAN BAKAR (BOMB CALORIMETRY) UNTUK MENINGKATKAN AKURASI PENGUKURAN NILAI KALOR BAHAN BAKAR CAIR

ANALISIS KARAKTERISTIKA FRAKSI VOID PADA KONDISI RE-FLOODING POST LOCA MENGGUNAKAN RELAP5

KARAKTERISTIK PENDIDIHAN DALAM CELAH SEMPIT REKTANGULAR VERTIKAL DENGAN VARIASI TEMPERATUR AWAL PLAT

Analisis Termal Hidrolik Gas Cooled Fast Reactor (GCFR)

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

REAKTOR GRAFIT BERPENDINGIN GAS (GAS COOLED REACTOR)

PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN DAN TEMPERATUR BERBASIS PLC PADA SARANA EKSPERIMEN KONDENSASI (SEKONDEN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN SISTEM KELISTRIKAN PADA UNTAI UJI BETA DENGAN BAGIAN UJI HeaTiNG-01

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan

Pengaruh Penggunaan Baffle pada Shell-and-Tube Heat Exchanger

EKSPERIMEN AWAL ALIRAN SIRKULASI ALAMIAH PADA SIMULASI SISTEM KESELAMATAN PASIF

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN REAKTOR GASIFIKASI

PENGARUH LAJU ALIRAN PADA PERPINDAHAN KALOR PENDIDIHAN DI VERTICAL RECTANGULAR NARROW GAP

KARAKTERISTIKA PERPINDAHAN PANAS TABUNG COOLER PADA FASILITAS SIMULASI SISTEM PASIF MENGGUNAKAN ANSYS

ANALISIS LAJU ALIRAN AIR DI COOLER PADA HEAT SINK SYSTEM UNTAI UJI FASSIP

PENGHEMAT BAHAN BAKAR PADA KOMPOR GAS RUMAH TANGGA

KONSTRUKSI DAN KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K

Modifikasi Ruang Panggang Oven

RISET PROSES PELELEHAN TERAS SAAT KECELAKAAN PARAH

Bab 3 Perancangan dan Pembuatan Reaktor Gasifikasi

REAKTOR PENDINGIN GAS MAJU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT

KAJI EKSPERIMENTAL ALAT UJI KONDUKTIVITAS TERMAL BAHAN

PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN BERBASIS PLC PADA FASILITAS EKSPERIMEN SIMULASI PENDINGINAN SUNGKUP PLTN TIPE PWR

Fenomena Transport Heat Exchanger Sistem Untai

REAKTOR AIR DIDIH (BOILING WATER REACTOR, BWR)

PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING

Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap

Analisis Performa Kolektor Surya Pelat Bersirip Dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip

BAB III KARAKTERISTIK DESAIN HTTR DAN PENDINGIN Pb-Bi

Proses Desain dan Perancangan Bejana Tekan Jenis Torispherical Head Cylindrical Vessel di PT. Asia Karsa Indah.

Analisis Perpindahan Panas Pada Cooler Tank FASSIP - 01

BAB I PENDAHULUAN. pendinginan untuk mendinginkan mesin-mesin pada sistem. Proses pendinginan

VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

PENERAPAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER UNTUK PENENTUAN KINERJA PENUKAR KALOR

BAB III PERBAIKAN ALAT

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI PITCH COILED TUBE TERHADAP NILAI HEAT TRANSFER DAN PRESSURE DROP PADA HELICAL HEAT EXCHANGER ALIRAN SATU FASA

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

Sujawi Sholeh Sadiawan, Nova Risdiyanto Ismail, Agus suyatno, (2013), PROTON, Vol. 5 No 1 / Hal 44-48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Antonio Gogo. Kata kunei: SEM, tutup ruang spesimen, sistem buka-tutup, batang penarik.

Transkripsi:

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan DESAIN DAN KONSTRVKSI BAGIAN VJI HEATING-OJ Ismu Handoyo, Joko Prasetio W, Kiswanta, Edy Sumarno, Ainur Rosidi, M. Juarsa Laboratorium Termohidrolika Eksperimental Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir Gd.80 Kawasan PUSPIPTEK Serpong Tangerang /53/0 ABSTRAK DESAIN DAN KONSTRUKSI BAGIAN UJI HeaTiNG-01. Untuk memenuhi kebutuhan penelitian perpindahan panas pada celah sempit anulus dan sekaligus pelaksanaan tugas pengembangan pada bidang operasi fasilitas, telah didesain dan dikonstruksi bagian uji yang diberinama Bagian Uji HeaTiNG-O1. Bagian uji tersebut akan mengalami perlakuan panas pada temperatur tinggi, yakni hingga 900 C. Sehingga pemilihan bahan material untuk bagian uji harus sesuai dengan spesifikasinya. Bahan utama yang terdiri dari SS316, tabung gelas kuarsa, dan baja karbon merupakan dasar konstruksi. Tiga batang panas berbentuk silinder berbahan SS316 dengan 3 variasi diameter luar yaitu 40 mm, 39 mm dan 37 mm telah dikonstruksi untuk mevariasikan 3 macam ukuran geometri celah anulus, yaitu 0,5 mm, 1,0 mm dan 2,0 mm. Konstruksi telah dilakukan dan telah diuji selama eksperimen. Kata kunci: bagain uji, konstruksi, HeaTiNG-01. ABSTRACT CONSTRUCTION AND DESIGN ON HeaTiNG-01 TEST SECTION. To fulfill a needed for research on heat transfer in annulus narrow gap and also to perform the development duties in facility operation division, a test section named by Hea TiNG-01 has been designed and constructed. The test section will be work in high temperature condition, almost 90ifc. Then, the selection of material must be appropriate to their specification. The main materials of the test section consisting from SS316 material, quartz glass tube, carbon steel as a basic construction. Three. heated rod with cylindrical form made from SS316 cylinder with three variations of outer diameter, respectively 40 mm, 39 mm and 37 mm has been constructing to make three variations of gap sizes, respectively 0.5 mm, 1.0 mm and 2.0 mm. Construction has been done and it has been tested during experiment. Keywords: test section, construction, HeaTiNG-Ot. PENDAHULUAN Da'am rangka meningkatkan penguatan kelembagaan, dalam hal ini laboratorium termohidrolika eksperimental yang berada di bawah Bidang Operasi Fasilitas pada Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir, memiliki tugas untuk melakukan pengoperasian, perbaikan, perawatan dan pengembangan, fasilitas termohidrolika. Fasilitas termohidrolika terbagi dalam dua kategori, yang pertama adalah fasilitas dengan skala besar yang ditujukan untuk memahami keadaan umum selama kecelakaan di PLTN melalui simulasi eksperimental. Sekain itu fasilitas skala besar dapat digunakan pengujian kemampuan suatu alat yang akan diperasikan pad a tekanan dan temperatur tinggi. Fasilitas penelitian skala besar terdiri dari Untau Uji Termohidrolika Reaktor Modifikasi-I (UUTR Mod-\), Untai Uji Korosi (Primray Loop), Untai Uji Komponen (Test Component Rig) dan Emergency Cooling Water System (ECWS). Sedangkan fasilitas dengan skala kecil adalah peralatan eksperimen ditujukan untuk meneliti keadaan kecelakaan khusllsnya untuk memahami fenomena yang terjadi secara loka!. Fasilitas penelitian berskala kecil ini terdiri dari, Untai Uji BETA (UUB), Bagian Uji yang terdiri dari QUEEN-I dan QUEEN-II untuk simulasi kecelakaan reaktor pada keadaan Post-LOCA, 430 ISSN 1410-8178 Ismu Handoyo, dkk.

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan termasuk Sarana Eksperimental Kondensasi Uap (SEKONOEN). Sehingga untuk melayani kebutuhan penelitian terkait simulasi keeelekaan parah, maka mulai tahun 2007 dibuat bagian uji untuk penelitian dan memahami fenomena perpindahan panas pada keadaan keeelakaan parah, khususnya yang terjadi diantara lelehan teras dan dinding bejana reaktor yang membentuk eelah sempit. Penelitian perpindahan panas pada eelah sempit untuk geometri anulus merupakan tahap awal dalam rangkaian penelitian sejenis dengan geometri berbeda (pelat dan setengah bola) selama kurun waktu 2007 hingga 2009, yang dibiayai melalui OIPA KNRT. Penelitian dilakukan untuk memahami karaklteristik perpindahan panas pada eelah sempit. Sehinga, mulai tahun 2007 telah dikonstruksi alat eksperimen untuk penelitian perpindahan panas pada eelah sempit berbentuk anulus, dan dinamakan HeaTiNG-OI (Heat Transfer in Narrow Gap). Bagian uji HeaTiNg-Ol ini diraneang untuk mampu dioperasikan pada temperatur tinggi (sampai 900 C) selama eksperimen, namun dengan tekanan atmosfer dan temperatur air pendingin yang digunakan pada temperatur saturasi. Tulisan ini akan menjelaskan desain dan konstruksi bagian uji HeaTiNG-O\. TEORI Untuk membuat desain alat yang mampu dioperasikan pada temperatur tinggi (hingga 900 C), maka perlu dipikirkan bahan-bahan yang akan digunakan memiliki spesifikasi yang sesuai dengan kondisi yang ditetapkan dalam eksperimen, yakni dengan temperatur 900 C. Selain itu ada bagian yang terpenting dalam alat eksperimen yang akan dibuat, yaitu bagian yang bersifat tranparan untuk tujuan pengamatan selama eksperimen berlangsung. Sedangkan pemanasan dilakukan melalui sumber panas, yang memanaskan bagian uji seeara radiasi. Sehingga berdasarkan penearian data teknisl'], diperoleh spesifikasi bahan yang akan digunakan untuk membuat bagian uji, sebagai berikut: Tabel 1. Bahan-bahan utama untuk pembuatan Bagian Uji HeaTiNG-O 1 Titik Massa Jenis Bahan I Leleh Cl Jenis fk!!lm3 IKeterangan Stein less Steel 316 (SS3161 Gelas kuarsa Grafoil Carbon Steel 1610 2000 1537 Untuk uji utama Visualisasi Paekin Penooan bagian Setelah penentuan bahan yang akan digunakan untuk bagian uji HeaTiNG-OI, maka tahapan berikutnya adalah menentukan desain yang akan dibuat. Oesain dasar adalah bagaimana membentuk eelah sempit berbentuk annulus. Yang dimasud anulus adalah ruang yang terbentuk diantara 2 silinder yang memiliki pusat sarna, yaitu antara bagian luar silinder dan bagian dalam silinder seperti yang dijelaskan pada Gambar 1. TAT A KERJA Gambar 1. Celah Anulus Desain Alat!2] Silinder bagian dalam merupakan bagian uji utama dengan bahan SS316, sedangkan silinder bagian luar merupakan bahan transparan yang digunakan untuk visualisasi terhadap fenomena yang terjadi pada bagian anulus selama eksperimen berlangsung. Silinder bagian dalam akan dipanaskan hingga temperatur maksimal, yaitu 900 C. Pemanasan dilakukan melalui eara radiasi dari sumber panas di sekeliling silinder dalam, sehingga silinder luar selain berfungsi untuk visualisasi juga untuk melewatkan panas seeara radiasi menuju bagian dalam silinder. Tabung gelas kuarsa, yang memiliki temperatur leleh tinggi dipilih sebagai silinder bagian luar. Parameter ukuran eelah untuk penelitian perpindahan panas pada eelah sempit anulus telah ditetapkan, yaitu 0,5 mm, 1,0 mm dan 2,0 mm. Sehingga berdasarkan beberapa pertimbangan, khususnya ketersediaan bahan kuarsa dan kemudahan dalam desain, maka diputuskan bahwa untuk mevariasikan eelah, maka silinder bagian dalam (silinder SS316) dibuat tiga buah dengan 3 perbedaan diameter luar dan silinder bagian luar (tabung gelas kuarsa) hanya disediakan satu. Sehingga berdasarkan bahan kuarsa yang tersedia dipasaran, diperoleh data geometeri untuk 3 variasi eelah anulus (diperlihatkan pad a Tabel 2). Ismu Handoyo, dkk. ISSN 1410-8178 431

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan 5. 98. 3. 6. 7. 2. 10. 11. 12 13 4. KETERANGAN TC-04 TC-05 TC-06 TC-07 TC-03 TC-01 Boiler Termokopel TC-02,11,12 Katup Inlet/outlet Heater Plenumtefton (250 (550 (150 (0 (350 (450 atas mm) (atas) (50mm) 1. 20. 21 23. 22 26. 25. 18. 17. 16. 15. 24. 19. 14. Keramk Satang Tabung TC-09, TC-08 Termokopa Keluaran Beanng TC-10 Termokopel Inlet/outlet Plenum (650 (900 panas 13, gelas luncur bawah pemanas air (bawah) 14 mm) tipe kabel kuarsa, (750 K mm) OD: 45mm,ID 41 mm Gambar 2. Oesain Bagian Uji HeaTiNG-OJ KETERANGAN DAN PENAMAAN TERMOKOPEL TC-01 ( 0 mm, btik puncak batang panas) 3. 56 7. 8. 910 11 12. 14. 13 2. TC-09C TC-10(900mm) TC-02B TC-02C TC-09B TC-02A TC-03 TC-04 TC-05 TC-06 TC-07 TC-08 TC-09P. (550 (150 (250 (350 (450 (650 (750 (50 mm) mm, 3 3 posisiroolai12(0) poslsiradial posisi rooiai12(0) 12(0) 120") Gambar 3, Oesain Satang Panas 432 ISSN 1410-8178 Ismu Handoyo, dkk.

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan ProsesBahan 8 2,0 0,5 1,0 celah [mm] Ukuran Tabel 2. Ukuran celah dan diameter batang panas kuarsa 00 SS316 silinder IDgelas 40 [mm] tabung 37 39 Catatan : ID = diameteram, 00 = diameter luar Berdasarkan kebutuhan penelitian, panjang tabung gelas kuarsa yang diperlukan adalah 1000 mm (I meter), dan panjang batang panas (silinder dalam, SS316) adalah 1100 mm. Silinder bagian dalam (dapat disebutkan sebagai batang panas), akan dipasangi flange yang akan ditt:mpatkan pada flange yang terletak dipenopang bagian uji. Sedangkan tabung gelas kuarsa akan diikat oleh keping yang bagian tengahnya dilubang sesuai dengan kebutuhan, dalam hal ini tabung gelas kuarsa terlebih dahulu diikat oleh cincin SS316, sehingga ketika keping logam dikencangkan dengan flange penopang, gelas kuarsa tidak pecah. Kemudian diantara cincin SS316 akan dipasangi bahan sekat berupa grafoil bubuk yang elastis dan mampu bertahan pada tempertaur tinggi. Oiantara keping logam dan cincin SS316 dipasang packing berbentung ring (0 ring) untuk menghindari kebocoran air pendingin yang akan mengalir ke bagian dalam anulus. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka mulai dibuat desain bagian uji HeaTiNG-OI seperti pada Gambar 2 dan Gambar 3. Konstruksi Alat Komponen Peralatan Eksperimen bagian uji HeaTiNG-OI terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu komponen utama dan komponen pendukung. Uraian komponen bagian uji HeaTiNG-OI, seperti digambarkan pada desain dalam Gambar 2 dan lampiran, komponen utama (Bagian Uji HeaTiNG 01)adalah sebagai berikut: a. Plenum atas (tempat menampung air) dengan diameter 300 mm dibuat dari pelat SS316 dengan ketebalan 3 mm dan disambung dengan pipa SS316 dengan diameter 3 inch, kemudian dilas dengan flange yang akan dipasang pada bagian penopang (Gambar 2). b. Boiler (tempat pendidihan air pendingin). Boiler dibuat dari pelat SS316 dengan ketebal 3 mm, berbentuk siilinder (diameter = 200.mm) dengan bagian bawah berkerucut dengan lubang keluaran air pada bagian dasarnya (diameter = 50 mm). Boiler dipasangi heater dengan daya 2000 Watt dan 2 termokopel untuk mengukur temperatur air (Gambar 2). c. Tabung gelas kuarsa dengan ukuran p=iooo mm, 00 = 45mm, 10=41 mm (Gambar 2). d. Satang panas (heated rod) yang merupakan simulasi debris untuk geometri anulus, material yang digunakan adalah SS316 dengan panjang 1000 mm dan bagian panas aktifnya (heated length) 800 mm. Batang panas dibuat dari tube SS316 dengan diameter luar 41 mm dan tebal ± II mm. Untuk memvariasikan ukuran celah, tube SS316 digerus pada bagian luarnya hingga diameter luar menjadi 40, 39 dan 37 mm. Kemudain tube SS316 yang telah digerus, masing-masing dilubangi pada bagian silindernya sebanyak 14 buah dengan diameter 3 mm untuk dipasangi termokopel. Bagian atas tube ditutup dengan penutup SS316 dan bagian bawah dilas dengan blind flange dengan ukuran 228 mm (Gambar 3). e. Penomoran dan pemasangan termokopel dimulai dari titik tertinggi (puncak) dari batang panas. Titik ke-o adalah puncak batang pemanas, kemudian 50 mm kebawahnya dipasang 3 titik termokopel yang dipasang secara radial, I buah termokopel dipasang setiap 100 mm ke bawah dan kemudian terdapat 3 termokopel lagi yang dipasang secara radial pada titik ke 750 mm dari atas (Iihat Gambar 3). Komponen Pendukung 1. Komponen elektrik. 2. Komponen Instrumentasi. 3. Semi-silinder keramik pemanas yang dapat dibuka dan ditutup seperti pada Gambar 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah konstruksi dilakukan, diperoleh bagian uji HeaTiNG-OI seperti foto pada Gambar 5. Konstruksi dilaksanakan selama kurun waktu 10 bulan, dimulai dari kriteria desain, desain awal, pemilihan bahan atau material dan desain detail (Iihat lampiran). Tahap berikutnya adalah konstruksi. Konstruksi ini telah diuji melalui eksperimen yang dilakukan sebanyak 8 kali untuk tiga variasi temperatur batang panas, dari 6500C, 7500C dan 9000C. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa desain dan konstrkusi bagian uji HeaTiNG 01 telah memenuhi kriteria yang diharapkan selama eksperimen. Tidak terjadi tabung gelas kuarsa yang pecah membuktikan bahwa ekspansi termal kaca telah diantisipasi melalui desain celah antara gelas kuarsa dengan cincin SS316 yang diisi oleh grafoil. Kebocoran dari plenum atas tidak terjadi, karena telah diantisipasi melalui pemasangan packing 0 ring tipe Viton. Namun perlu diperhatikan bahwa, setelah dilakukan eksperimen sebanyak 3 kali 0 ring perlu diganti. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah agar kebocoran dapat dihindari. Ismu Handoyo, dkk. ISSN 1410-8178 433

PRO SIDING SEMINAR NASIONAL Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan POSISI TERTUTUP POSISI TERBUKA Garnbar 4. Posisi tutup dan buka pernanas kerarnik Batang dipanaskan & tabung gelas kuarsa support Kabellistril< Kabel termokopel (14 bh) Garnbar 5. Foto Bagian Uji HeaTiNG-Ol[2] KESIMPULAN Oesain dan konstruksi bagian uji HeaTiNG-O I telah dilakukan. Penentuan bahan untuk bagian uji perlu dilakukan dan disesuaikan dengan syarat yang diinginkan untuyk eksperirnen, khususnya kernarnpuan bahan pada ternperatur tinggi. Hasil konstruksi telah teruji rnelalui eksperirnen pada ternperatur tinggi (900 C), bagian uji telah rnernenuhi kriteria yang diinginkan untuk penelitian perpindahan panas pad a celah sernpit anulus. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terirnakasih disarnpaikan kepada pihak-pihak yang telah rnernbantu dalarn kegiatan ini, kepada ternan-ternan di Sub Bidang Termohidrolika. Kepada Ka. BOFa, Bp. Ari Satrnoko atas saran dan diskusi teknisnya 434 ISSN 1410-8178 Isrnu Handoyo, dkk

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Terimakasih atas dukungan dana dari D1PA KNRT T.A. 2007 untuk Program InsentifRiset Dasar. DAFTAR PUSTAKA I. FRANK P. INCROPERA & DAVID P. DE WITT, "Fundamental of Heat Transfer", John Wiley & Sons, Inc., 1981. 2. MUL YA JUARSA, "Studi Perpindahan Panas pada Celah Sempit (Geometri Celah Anulus)", Laporan Akhir Program Insentif Riset Dasar KNRT,2007. Ismu Handoyo, dkk. ISSN 1410-8178 435