BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, hal ini disebabkan oleh pertambahan faktor -faktor yang berlaku.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran rakyat dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab dan sesuai kemampuan daya dukungnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup tinggi sehingga perubahan dalam harga BBM secara otomatis

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan harga minyak tanah tentunya akan berdampak pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor penyebab dan mempunyai dampak negatif yang sangat parah

Herdiansyah Eka Putra B

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. disuatu negara yang diukur dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan. merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. lalu-lintas modal, dan neraca lalu-lintas moneter. perdagangan dan neraca jasa. Terdapat tiga pokok persoalan dalam neraca

BAB I PENDAHULUAN. yang terakhir ini digunakan sebagai kounter indikator terhadap ukuranukuran

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

Kondisi Perekonomian Indonesia

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan stabil selama lebih kurang tiga puluh tahun tiba-tiba harus. langsung berdampak pada perekonomian dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi karena sebab-sebab sebagai berikut pertama perdagangan

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun memberikan dampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) merupakan kunci dari kebijakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang akan melaju secara lebih mandiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dewasa ini kita melihat dunia pasar modal semakin cukup

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi dan sekaligus menghadapi

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Pembangunan Nasional difasilitasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan stabilitas di bidang ekonomi yang sehat dan dinamis, pemeliharaan di bidang ekonomi akan tercipta melalui pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

VII. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

VI. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan meningkatnya tingkat kemiskinan. suatu negara. Gambar 1.1 dibawah ini menunjukkan tingkat inflasi yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mekanisme transmisi kebijakan moneter didefenisikan sebagai jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BEBAN HUTANG LUAR NEGERI PEMERINTAH INDONESIA PUBLIKASI NASKAH ILMIAH

BAB 2. Kecenderungan Lintas Sektoral

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Inflasi di Pulau Jawa

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang menggunakan sistem perekonomian terbuka.

BAB I PENDAHULUAN. didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB I PENDAHULUAN. Stabilitas perekonomian suatu bangsa dapat digambarkan dengan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2008 pendapatan per kapita Indonesia sudah meliwati US$ 2.000,

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

ANALISIS KEBIJAKAN KETAHANAN EKONOMI INDONESIA Rabu, 19 Oktober 2011

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada tingkat pengangguran seperti yang dijelaskan oleh teori trade-off

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. dan harus siap dalam menghadapi pasar bebas dimana setiap sekat. dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. ekspor. Ekspor merupakan barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dengan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

Transkripsi:

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomika jangka panjang. Di setiap suatu periode masyarakat akan menambah produksi barang dan jasa, hal ini disebabkan oleh pertambahan faktor -faktor yang berlaku. Berbagai negara tidak selalu dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan perkembangan kemampua n memproduksi yang dimiliki oleh faktor-faktor produksi yang semakin meningkat. Sebagai salah satu komoditi strategis, BBM telah menjadi salah satu komponen yang mendorong pertumbuhan ekonomi. (Arum, 2005:196) Komoditi minyak dan gas bumi (migas) mempunyai peranan yang sangat penting dalam kebijaksanaan umum pembangunan nasional. Migas mempunyai peran utama yaitu sebaga sumber energi dalam negeri, sebaga sumber penerimaan devisa, dan sebagai bahan baku industri, di mana hal ini samngat berpengaruh terhadap pendapatan nasional. Sejalan dengan pertumbuhan global dunia, kebutuhan energi migas semakin meningkat. Permintaan terhadap sumber energi primer migas masih dominan dibanding jenis energi lain.(isdinarmiati, 2000) Bahan bakar minyak sejak dulu sudah dianggap sebagai bahan pokok dan sumber energi strategis bagi penggerak roda perekonomian nasional. Pemerintah menetapkan harga BBM yang terlalu rendah dikhawatirkan akan

18 mengakibatkan pengurasan sumber daya energi. Dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektifitas pengeluaran rutin serta berbagai pertimbangan yang lain, pemerintah secara berkala telah berupaya menaikkan harga BBM. (Cahyono, 2000) Krisis ekonomi dan moneter yang hebat membuat semua sektor menjadi lesu. Pemerintah mengalami kesulitan keuangan yang besar, disatu pihak harus bertindak sebagi penyeimbang fiskal guna memoderatkan dampak krisis moneter terhadap penurunan daya beli masyarakat, namun di lain pihak mereka juga harus memberikan subsidi pada berbagai komoditi yang selama ini dianggap strate gis, termasuk BBM. Jumlah subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk BBM kembali melonjak dengan sangat tajam akibat depresiasi rupiah yang sangat dalam terhadap dollar Amerika dan karena naiknya harga minyak mentah dunia. (Misanam, 1998:82). Pada tahun 1996/1997 subsidi BBM baru mencapai Rp 1,4 triliun, tetapi pada tahun 1998/1999 sudah mencapai Rp 28,6 triliun. (Yusroni, 2002:226). Pembengkakan subsidi BBM yang dianggap semakin memberatkan keuangan negara, dan sesuai dengan kesepakatan IMF bahwa subsidi BBM harus dihapuskan secara bertahap hingga tahun 2003, maka akhirnya pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM lagi, meskipun pendapatan riil masyarakat sedang merosot dan ancaman inflasi akibat krisis belum selesai. Melalui keppres no.69 tahun 1998, harga BBM dinaikkan antara 25% sampai dengan 71,49% (Yusroni, 2002:226-227)

19 Bedasarkan laporan perekonomian Indonesia tahun 2003, bila ditinjau harga konstan 1993, pertumbuhan ekonomi perkapita selama kurun waktu 1995 sampai 2003 sempat mengalami penurunan pada tahun 1998 dan 1999, masing-masing sebesar 15,27% dan 0,24%. Hal ini terutama terjadi akibat krisis ekonomi yang terjadi pertengahan tahun 1997. Memasuki tahun 2000 pertumbuhan ekonomi perkapita penduduk Indonesia mulai meningkat sebesar 3,38%. Setahun kemudian pertumbuhan perkapita tersebut naik sabesar 1,04%. Selanjutnya pada tahun 2002 dan 2003 pertumbuhan ekonomi perkapita meningkat lebih tinggi dibanding peningkatan tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,19% pada tahun 2002 dan 2,58% pada tahun 2003.(Susilowati, 2005) Berdasarkan latar belakng masalah yang diuraikan diatas penulis ingin melakukan penelitian tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan nasional Di Indonesia Sebelum Dan Sesudah Kenaikan Harga BBM Tahun 1998. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dirumuskan masalah yaitu bagaimana pengaruh inflasi, investasi, pengeluaran pemerintah, utang luar negeri, ekspor, dan jumlah uang beredar terhadap pendapatan nasional sebelum dan sesudah kenaikan har ga BBM 1998.

20 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh inflasi, investasi, pengeluaran pemerintah, utang luar negeri, ekspor, dan jumlah uang beredar terhadap besarnya tingkat pendapatan nasional sebelum da n sesudah kenaikan harga BBM tahun 1998 dengan metode Chow Test. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi pemerintah baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif sebagai bahan rujukan dalam menentukan setiap kebijakan. 2. Bagi pembaca, yakni dapat dijadikan wacana untuk menambah wawasan dalam melihat situasi perekonomian Indonesia yang berkembang saat ini. E. Metodologi Penelitian 1. Alat dan Model Analisis Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel independent (inflasi, investasi, pengeluaran pemerintah, ULN, ekspor, JUB) terhadap variabel dependent (GDP) maka digunakan model analisis Chow Test. Adapun model yang digunakan: Sebelum : PDBt1=?1 +?2 INFt +?3 It +?4G t +?5 ULNt +?6 Xt +?7 JUB t + U t...(1.1) Sesudah : PDB t2 = ß 1 + ß 2 INF t + ß 3 I t + ß 4 G t + ß 5 ULN t + ß 6 X t + ß 7 JUB t + U t...(1.2)

21 Gabungan : PDB = a 1 + a 2 INF t + a 3 I t + a 4 G t + a 5 ULN t + a 6 X t + a 7 ULN t +U t...(1.3) Di mana :? 1, ß 1, a 1 : Konstanta? 2 -? 7, ß 2 - ß 7, a 2- a 7 : Koefisien regresi PDB t : Produk domestik bruto pada periode t INF t : Inflasi pada periode t It : Investasi pada periode t Gt : Pengeluaran pemerintah pada periode t ULN t : Utang luar negeri pada periode t X t : Ekspor pada periode t JUB t : Jumlah uang beredar pada periode t : Variabel pengganggu U t 2. Data dan Sumber Data Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari studi kepustakaan, data-data keuangan dari Bank Indonesia, dan data-data lain yang relevan. Adapun data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data time series (deret waktu) dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2003.

22 F. Sistematika Penulisan Skripsi berikut: Dalam penulisan skripsi ini tersusun sistematika penulisan sebagai BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitia n, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini dikemukakan landasan teori yang digunakan sebagai bahan pendukung atau mendasari penelitian dan hipotesis penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini memuat kerangka penelitian, metode penelitian, sumber data, dan metode analisa data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASANNYA Berisi mengenai gambaran umum penelitian, deskripsi penelitian serta hasil estimasi data. BAB V PENUTUP Berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran saran yang dianjurkan.