BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa peran perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi. pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan salah satu jantung perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembiayaan Bermasalah terhadap Profitabilitas. pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. No.7 Tahun 1992 Bank Syariah berdiri ditengah-tengah krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem bunga, walaupun masih banyak negara yang mengalami kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perbankan syariah di Indonesia telah muncul pada tahun

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam UU perbankan No. 10 Tahun 1998 pasal 4 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam. pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

I. PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan yang paling besar peranannya adalah perbankan. disalurkan kembali kepada komponen penggerak ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan suatu bangsa. Strategi pembangunan seperti ini hanya dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi utama dari perbankan adalah intermediasi keuangan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Resesi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat telah menyebabkan kasus

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan Indonesia. Adanya rentang waktu pengembalian pinjaman

kemaslahatan, Keseimbangan, dan Universalisme.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

BAB I PENDAHULUAN. sistem keuangan yang berfungsi sebagai Financial Intermediary, yaitu suatu

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang bagaimana perbandingan antara kinerja perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan. kemunculan bank atau lembaga keuangan ini sangat didukung oleh

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. peran lembaga keuangan tersebut menjadi sangat penting. taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1 /perkembangan-perbankan-syariah. Diunduh pada tanggal 24 Desember 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya yaitu. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus) dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah bank yang beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. Moh Rifai, Konsep Perbankan Syariah, CV.Wicaksana, Semarang, 2002, hlm. 1.

PENDAHULUAN. usaha yang dibiayainya. Risiko ini dapat diatasi dengan cara memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan syariah merupakan institusi yang memberikan pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

yang mampu mempunyai profitabilitas yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. ialah pihak manajemen, pemilik, pemerintah, karyawan dan investor.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu jantung perekonomian suatu negara, dimana perbankan memiliki peran aktif sebagai lembaga intermediasi antara pihak investor dengan pihak lain yang membutuhkan pendanaan. Hal ini menegaskan bahwa peran perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara, sehingga kemajuan suatu bank dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara. Seperti di negara maju, bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara. Pada negara berkembang, bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dan penyaluran dana melainkan tersedianya pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank. Legalitas bank syariah di Indonesia telah dilindungi oleh hukum semenjak dikeluarkannya UU Perbankan No 7 tahun 1992 yang kemudian direvisi ke dalam UU No 10 tahun 1998. Namun, karena dirasa belum spesifik dan kurang mengakomodasi karakteristik operasional perbankan syariah yang mana di sisi lain pertumbuhan dan volume usaha bank syariah berkembang cukup pesat maka UU No 10 tahun 1998 disempurnakan lagi sesuai keadaan perbankan yang tertuang dalam UU No 21 tahun 2008. 1 1 http://www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/documents/uu_21_08_syariah.pdf, diaksespada 25 februari 2017 1

2 Untuk menghindari operasional bank dengan sistem bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam. Dengan kata lain Bank syariah lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Bank Syariah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok ekonom dan praktisi perbankan muslim yang berupaya mengakomodasi desakan dari berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip syariah dalam Islam. Bank syariah membuka peluang memperoleh keuntungan pada kondisikondisi yang tidak normal. Hal ini terbukti ketika krisis pertengahan tahun 1997, Pada tahun 1997 Masyarakat melakukan penarikan dan pengalihan dana secara besar-besaran (bank run),sehingga sejumlah bank mengalami mismatch dan terus mengalami saldo negatif (saldo debet) pada gironya di Bank Indonesia. Saat perbankan nasional tengah terjangkit virus negative spread dimana terjadi kerugian akibat bunga simpanan lebih tinggi dari bunga kredit tetapi bank syariah dengan prinsip bagi hasil justru beroperasi seperti biasa bahkan terlihat tanpa beban. 2 Hal ini dikarenakan bank syariah yang menggunakan prinsip bagi hasil, sehingga bunga tidak terlalu berpengaruh pada operasionalnya. Bank syariah mempunyai sistem perbankan yang sehat dan tangguh. Oleh karena itulah, maka mekanisme perbankan bebas bunga yang biasa disebut bank syariah didirikan. Perbankan syariah didirikan didasarkan kepada 2 M. Lutfi Hamidi, Jejak-Jejak EkonomiSyariah, (Jakarta Selatan :Senayan Abadi Publishing, 2003), hlm. 48

3 alasan filosofis maupun praktik. Secara filosofis, karena dilarangnya pengambilan riba di dalam transaksi keuangan maupun non keuangan. Secara praktis, karena sistem perbankan berbasis bunga atau konvensional mengandung beberapa kelemahan, sebagai berikut : Transaksi berbasis bunga melanggar keadilan atau kewajaran bisnis, tidak fleksibelnya sistem transaksi berbasis bunga menyebabkan kebangkrutan dan ini menyebabkan hilangnya potensi produktif masyarakat secara keseluruhan, sejalan dengan menganggurnya sebagian besar orang, komitmen bank untuk menjaga keamanan uang deposan berikut bunganya membuat bank cemas untuk mengembalikan pokok dan bunga mereka, sistem transaksi berbasis bunga menghalangi inovasi oleh usaha kecil, dalam sistem bunga, bank tidak akan tertarik dalam kemitraan usaha kecuali bisa ada jaminan kepastian pengembalian modal dan pendapatan bunga mereka. 3 Dalam mengambil keuntungan manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini berarti bahwa besarnya keuntungan haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal untung. Teknik mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, dapat menggunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas 4. Bank harus senantiasa menjaga profitabilitasnya untuk menjaga keberlangsungan usahanya. Tingkat kinerja profitabilitas suatu perusahaan 3 Muhammad, Manajemen Bank Syariah. (Yogyakarta:UPPAMP YKPN, 2002),hal.7 4 Kasmir.Analisis Laporan Keuangan. (Jakarta : Rajawali Pers. 2014). Hal.196

4 dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis dan menghitung rasio-rasio dalam kinerja keuangan. Karena rasio-rasio tersebut mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Dengan begitu, profitabilitas bank tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu. Banyak diantara bank-bank konvensional yang kelimpungan tercekik oleh tingginya bunga karena harus membayar bunga simpanan masyarakat dengan bunga yang selangit, sementara bank tidak bisa menarik bunga kredit sebesar itu dari para nasabah. Sampai pada titik dimana mulai tumbangnya satu persatu bank-bank konvensional karena kesulitan likuiditas dan semakin parah ketika kredit yang telah dikucurkan kepada para debitur banyak yang macet sehingga bank pun kolaps. Tingkat kesehatan bank menjadi salah satu indikator yang digunakan masyarakat dalam menilai kualitas suatu bank. Kesehatan bank sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi kewajibannya dengan baik dengan caracara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Tingkat kesehatan juga berkaitan dengan penyaluran pembiayaan bermasalah atau NPF (Non Performing Financing) yang ada di bank syariah tersebut.

5 Grafik 1.1 Profitabilitas Bank Syariah Mandiri 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 triwulan I triwulan II2 triwulan III triwulan IV Sumber: diolah dari laporan triwulan bank syariah mandiri Pada grafik 1.1 dapat dilihat gambaran umum tentang laporan profitabilitas bank syariah mandiri dari tahun 2009-2016. Laporan ini menunjukan bagaiman kesehatan bank pada periode tersebut. Pada tahun 2014 profitabilitas bank syariah mengalami penurunan yang sangat signifikan hingga mencapai 0,17%. Calon nasabah ataupun investor yang akan meletakkan dana nya pada perbankan syariah tentunya akan melihat atau mengkaji tentang baik tidaknya perbankan tersebut. Lancar tidaknya perusahaan perbankan yaitu dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh bank untuk publik. Sehingga laporan keuangan yang dipublikasikan oleh bank menjadi gambaran tentang bagaimana kondisi keuangan dari perbankan tersebut. Para calon investor dan calon nasabah tentunya akan mengkaji laporan keuangan tersebut sebelum melakukan kegiatannya tersebut. Sehingga kesehatan sebuah bank dapat dilihat dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh bank tersebut.

6 Pembiayaan bermasalah merupakan rasio keuangan yang menunjukkan total pembiayaan bermasalah dalam suatu bank syariah. Tingkat NPF (Non Performing Financing) yang tinggi pada suatu bank syariah menunjukkan kualitas suatu bank yang tidak sehat. Selanjutnya, bank dapat dikatakan sehat apabila dapat menjaga keamanan dana masyarakat yang dititipkan kepada mereka, dapat berkembang dengan baik serta mampu memberikan keuntungan yang berarti terhadap perkembangan ekonomi nasional. Begitu juga bank Syariah, meski bank-bank syariah tidak terkena virus negative spread, namun tetap tidak banyak memberikan pertolongan pada citra perbankan nasional. Kontribusi perbankan syariah masih sangat kecil sehingga bisa dijadikan maklum atas kondisi diatas. Tetapi bukan berati bank syariah tidak melakukan suatu hal yang berarti bagi perekonomian. Dengan bukti yang dihadirkan oleh bank syariah, menjadikan masyarakat Indonesia yang notabene adalah muslim beralih memilih bank syariah sebagai lembaga keungan yang mampu membawa perubahan pada dunia perekonomian. Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait.

7 Grafik 1.2 Rasio Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah Mandiri 30 25 20 15 10 5 triwulan IV triwulan III triwulan II triwulan I 0 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: diolah dari laporan publikasi triwulan bank syariah mandiri Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa Bank Syariah Mandiri dalam kurun waktu 2009-2016 untuk rasio pembiayaan bermasalah mengalami fluktuasi. Dapat dilihat antara tahun 2009-2012 mengalami penurunan yang signifikan, kemudian mulai tahun 2013 terus mengalami peningkatan hingga 2015 dan mengalami penurunan kembali di 2016. Peningkatan NPF ini menunjukan kinerja bank syariah mandiri yang kurang baik. Selain tercermin dari kredit macet tingkat keberhasilan bank juga dapat dilihat dengan beberapa indikator, salah satunya dengan melihat Rasio Perputaran Aktiva (Total Aset Turn Over). Rasio ini menunjukan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan bank dalam mengelola sumber dana dalam menghasilkan pendapatan (revenue). Total asset turn over digunakan untuk mengetahui berapa kali banyaknya perputaran aktiva selama satu periode,

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 8 sehingga dapat dilihat seberapa besar perputaran aktiva ini mampu menghasilkan penjualan atau pendapatan bagi bank syariah. Grafik 1.3 Rasio Perputaran Aktiva Bank Syariah Mandiri 12 10 8 6 4 2 0 triwulan III triwulan I triwulan I triwulan II triwulan III triwulan IV Sumber : diolah dari publikasi laporan triwulan bank syariah mandiri Pada grafik diatas menggambar rasio perputaran aktiva bank syariah mandiri yang menunjukan adanya penurunan yang terjadi hingga tahun 2016. Pada grafik tersebut menunjukan rasio perputaran aktiva yang semakin tidak stabil yang terjadi pada bank syariah mandiri indonesia. Ini menunjukan kinerja bank yang kurang baik. Profitabilitas bank juga sangat terpengaruh oleh permodalan bank itu sendiri. Modal merupakan faktor penting dalam mengembangkan usaha bank. Bank Indonesia menetapkan ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bank sebesar 8 % yang disebut Capital Adequacy Ratio (CAR). Dengan adanya modal yang cukup memungkinkan suatu bank dalam melaksanakan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan kerugian yang

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 9 mungkin akan timbul kemudian berdampak pada menaiknya tingkat profitabilitas. 5 CAR merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Grafik 1.4 Rasio Tingkat Kecukupan Modal Bank Syariah Mandiri 20 15 10 5 0 triwulan III triwulan I triwulan I triwulan II triwulan III triwulan VI Sumber: diolah dari publikasi laporan triwulan bank syariah mandiri Pada grafik diatas dapat dilihat gambaran umum bank syariah mandiri untuk rasio tingkat kecukupan modal mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan yang paling tinggi terjadi pada tahun 2015 dan peurunan yang paling rendah terjadi pada tahun 2015 yang menunjukan hingga 15%. Ini 5 Dahlan Siama, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI, edisi kelima, 2005) hal.291

10 memperlihatkan bahwa rasio kecukupan modal pada bank syariah mandiri tidak stabil Kebijakan bank dalam mengelola jumlah modal secara tepat akan menghasilkan keuntungan yang benar-benar diharapkan oleh bank, sedangkan akibat pengelolaan modal yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian. Kegiatan penyediaan modal tersebut bersifat dinamis sehingga harus disesuaikan dinamis sehingga harus disesuaikan dengan perkembangan bank. Besarnya modal merupakan salah satu alat ukur yang dapat dipergunakan untuk menyeleseikan masalah likuiditas perusahaan. Lembaga Perbankan Syariah di Indonesia terbesar selain Bank Muamalat yang patut dan layak untuk diperhitungkan adalah adalah Bank Syariah Mandiri. Sudah dapat dipastikan bahwa keberadaan Bank Syariah Mandiri juga merupakan salah satu pendorong pertumbuhan pembiayaan Bank Syariah yang dinilai cukup baik. Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan lembaga perbankan yang berdiri pada 8 September 1999 secara oprasional berubah berdasarkan prinsip syariah. Bermula dari empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, kemudian merger ditindak lanjuti dengan diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Dari sinilah bank yang mula-mula beroprasi secara konvensional setelah berubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Bank syariah mandiri adalah lembaga keuangan yang

11 menerapkan prinsip bagi hasil dalam menjalankan perannya sebagai lembaga intermediasi keuangan, yaitu lembaga yang memiliki peran sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat. 6 Penelitian ini mencoba meneliti Bank Syariah Mandiri Indonesia karena Bank Syariah Mandiri merupakan bank syariah yang dapat di perhitungkan di Indonesia. Bank Syariah Mandiri patut di teliti lebih jauh mengenai profitabilitasnya dengan melihat dari beberapa indikator yang telah di paparkan di atas untuk mengetahui tingkat keberhasilan bank itu sendiri sehingga dapat menjalankan fungsinya yang tetap berlangsung sampai saat ini Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai masalah risiko pembiayaan, rasio perputaran aktiva, dan tingkat kecukupan modal di Bank Syariah. Untuk itu pada penelitian ini peneliti mengambil judul Pengaruh Pembiayaan Bermasalah, Rasio Perputaran Aktiva, dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Pada PT Bank Syariah Mandiri, Tbk. B. Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini ditemukan beberapa masalah yang muncul dalam seiap variabel penelitian berdasarkan temeuan penelitian yakni: 1. Profitabilitas Profitabilitas bank mengalami kenaikan maupun penurunan setiap tahunya. Ini juga terjadi pada bank syariah mandiri yang justru mengalami 6 https://www.syariahmandiri.co.id, diakses pada 25 februari 2017

12 perunan pada tahun 2009-2016, hingga pada tahun 2014 profitabilitas bank syariah mengalami penurunan yang sangat signifikan hingga mencapai 0,17%. Dan kemudian mulai naik lagi pada tahun 2015. 2. Pembiayaan bermasalah Rasio pembiayaan bank mengalami fluktuasi setiap tahunya. Di bank syariah mandiri antara tahun 2009-2012 mengalami penurunan yang signifikan, kemudian mulai tahun 2013 terus mengalami peningkatan hingga 2015 dan mengalami penurunan kembali di 2016. Peningkatan NPF ini menunjukan kinerja bank yang kurang baik. 3. Rasio perputaran aktiva Rasio ini sangat berpengaruh untuk mengetahui kinerja bank. Pada bank syariah mandiri mengalami penurunan yang terjadi hingga tahun 2016. Rasio perputaran aktiva yang semakin tidak stabil yang terjadi pada bank syariah mandiri indonesia. Ini menunjukan kinerja bank yang kurang baik. 4. Tingkat kecukupan modal Tingkat kecukupan modal bank mengalami flutuasi setiap tahunya. Pada bank syariah mandiri kenaikan yang paling tinggi terjadi pada tahun 2015 dan peurunan yang paling rendah terjadi pada tahun 2015 yang menunjukan hingga 15%. Ini memperlihatkan bahwa rasio kecukupan modal pada bank syariah mandiri tidak stabil.

13 C. Rumusan Masalah Agar mempermudah dalam penyusunan, maka perlu kiranya dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah tingkat pembiayaan bermasalah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri? 2. Apakah rasio perputaran aktiva berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri? 3. Apakah tingkat kecukupan modal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri? 4. Apakah pembiayaan bermasalah, rasio perputaran aktiva dan tingkat kecukupan modal berpengaruh secara bersama-sama terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka penulis bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian sehingga dapat dicapai tujuan dari penelitian sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan bermasalah terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri. 2. Untuk menganalisis pengaruh rasio perputaran aktiva terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri. 3. Untuk menganalisis pengaruh tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas pada Bank Muamalat Syariah Mandiri.

14 4. Untuk menganalisis secara bersama-sama antara pembiayaan, rasio perputaran aktiva, dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri. E. Manfaat Penelitian Penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkaitan. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis : a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan berharga dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kinerja keuangan bank syariah. 2. Kegunaan Praktis : a. Bagi Peneliti Lanjutan Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti lanjutan sebagai bahan acuan bagi peneliti yang hendak meneliti masalah sejenis. b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi bankir dan calon bankir untuk membekali diri dalam melaksanakan kegiatan bank khususnya meningkatkan kinerja keuangan dalam pengelolaan pembiayaan, likuiditas dan modal. c. Bagi Akademik

15 Hasil penelitian ini dapat dijadikan perbendaharaan perpustakaan dalam kajian ilmu manajemen keuangan yang berkaitan dengan tingkat risiko pembiayaan, likuiditas, tingkat kecukupan modal dan profitabilitas. F. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Masalah Ruang lingkup penelitian ini digunakan untuk mengetahui tentang variabel-variabel yang diteliti, membatasi permasalahan yang akan diteliti dan lokasi penelitian sehingga tidak menyimpang dari tujuan yang dikehendaki. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh pembiayaan bermasalah,rasio perputaran aktiva, tingkat kecukupan modal secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank pada PT Bank Syariah Mandiri Indonesia. 2. Penelitian dibatasi pada laporan keuangan triwulan PT. Bank Syariah Mandiri Tbk periode 2009-2016. G. Penegasan Istilah 1. Definisi Konseptual a. Pengaruh adalah daya yang ada atau tumbuh dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak. Menurut Kamus Baru Bahasa Indonesia, pengaruh berarti daya kekuatan yang datang dari keadaan sekelilingnya. 7 b. Non Performing Finance (NPF) adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bak syariah. Berdasarkan kriteria yang sudah diterapkan oleh Bank Indonesia kategori 7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2000), hal.664.

16 yang termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet. 8 Tingkat pengembalian cicilan dari nasabah akan mempengaruhi profitabilitas dan juga kinerja suatu bank. Sehingga bank diusahakan untuk menyeleksi para nasabahnya secara hati-hati untuk mengurangi resiko yang akan terjadi. Perbankan syariah ditekankan untuk menyeleksi dalam pemenuhan persyaratan bank syariah. c. Rasio perputaran aktiva adalah yang menunjukan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan bank dalam mengelola sumber dana dalam menghasilkan pendapatan (revenue). 9 Total asset turn over digunakan untuk mengetahui berapa kali banyaknya perputaran aktiva selama satu periode, sehingga dapat dilihat seberapa besar peprputaran aktiva ini mampu menghasilkan penjualan atau pendapatan bagi bank syariah. d. Tingkat Kecukupan Modal adalah rasio yang dipergunakan untuk mengukur dan menentukan kecukupan modal. Modal harus menunjukan sampai seberapa jauh modal sebuah bank dapat menyerap kerugian. 10 e. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Laba tersebut diperoleh dari modal dan aktiva yang dimilikinya. 11 2. Definisi Operasional 8 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, (Yogyakarta: Ekonisia 2007), hlm 98. 9 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: AMPYKPN,2005), hlm.159 10 Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011), hlm.93 11 Lukman Syamsudin, Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi dalam Perncanaan,Pengawasan dan Pengambilan Keputusan)Edisi Baru (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2011), hal. 59

17 Penelitian ini secara operasional bermaksud untuk menguji pengaruh pembiayaan bermasalah,rasio perputaran aktiva dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas bank pada PT Bank Syariah Mandiri Indonesia peride 2009-2016. H. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Dimaksudkan untuk memberikan gambaran singkat apa yang akan dibahas dalam skripsi yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup dan pembatasan penelitian. Pada bab ini dijelaskan alasan-alasan mengapa peneliti mengambil judul dan apa tujuan dari penelitian yang dilakukan. Dengan menyusun bab ini peneliti berharap dapat menyusun landasan teori secara jelas dan tepat guna pada bab selanjutnya. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi uraian landasan teori yang membahas tentang pengertian Perbankan Syari ah secara umum, teori-teori tentang tingkar risiko pembiayaan, likuiditas, tingkat kecukupan modal dan profitabilitas perbankan syari ah. Dalam bab ini peneliti menjelaskan teori yang dilakukan untuk melakukan analisis temuan pada bab IV.

18 BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan, rancangan penelitian, populasi penelitian, sumber data, variabel dan skala penelitian, teknik pengumpulan data dan instrument penelitian, dan analisis data. Bab ini berfungsi untuk mempersiapkan metode yang digunakan peneliti untuk mengambil data dan menganalisisnya. BAB IV : HASIL PENELITIAN Bab ini menjelaskan hasil pengujian dan penelitian tentang adakah pengaruh tingkat risiko pembiayaan, rasio peputaran aktiva, dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas. Dan bab ini merupakan initi dari penelitian ini. BAB V : PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan yang menjawab masalah penelitian, atau menunjukan bagaimana tujuan peneitian telah dicapai serta menafsirkan temuan-temuan penelitian dengan menggunakan logika dan teori-teori yang sudah ada. BAB VI : PENUTUP Bab ini berisi penutup yang meliputi jawaban dan saran-saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian. Peneliti berharap penelitian ini bermanfaat

19 untuk peneliti sendiri khususnya dan untuk semua pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.