Asset Tracing & Asset Recovery dalam TPK & TPPU Disampaikan Oleh: Abdul Basir Medan, 5 Oktober 2017
Corruption Perception Index 50 51 51 Steady Increased Trend 45 44 43 49 50 36 37 35 33 34 35 34 35 38 38 24 23 26 28 28 30 32 32 34 36 52 Indonesia Thailand Malaysia 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 139 Bangladesh 25 25 27 26
Fenomena Korupsi Telah terjadi regenerasi pelaku korupsi. Pelaku sudah menyentuh Generasi Muda NURHAYATI 30 Tahun FAHD EL FOUZ 29 Tahun M. NAZARUDDIN 33 Tahun ANGELINA SONDAKH 35 Tahun
Pemberantasan Korupsi Selain Untuk menghukum pelaku Tindak Pidana Korupsi, Pemberantasan Korupsi juga harus memperhatikan bagaimana memulihakn aset (asset recovery) yang telah hilang akibat perbuatan korupsi. Salah satu instrumen pengembalian aset adalah adanya pidana uang pengganti sebagaimana pasal 18 UU TPK, namun ketentuan tersebut mempunyai kelemahan karena hanya dapat menjangkau seberapa besar hasil kejahatan yang betul-betul diperoleh oleh pelaku.
Lanjutan Tidak Jarang suatu perbuatan korupsi menimbulkan kerugian keuangan/perekonomian negara yang lebih besar daripada hasil kejahatan yang betulbetul diperoleh Terdakwa, apalagi Terdakwa melakukan kejahatan secara terus menerus selama ia menduduki jabatannya. Oleh karena itu perlu kiranya menggunakan instrumen hukum lainnya untuk mengoptimalkan asset recovery yakni melalui rezim hukum TPPU, misalnya dengan menilai illicit enrichment, kewajaran antara profil pelaku dan penghasilan serta indikasi-indikasi lainnya.
Tipologi Pencucian Uang Penempatan (Placement) Upaya menempatkan dana yang dihasilkan dari suatu kegiatan tindak pidana ke dalam sistem keuangan Pemisahan /Pelapisan (Layering) Penggabungan (Integration) Memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya melalui beberapa tahap transaksi keuangan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul dana Upaya menggabungkan atau menggunakan harta kekayaan yang telah tampak sah untuk dinikmati langsung atau diinvestasikan ke dalam berbagai jenis produk keuangan dan bentuk material lainnya
PELACAKAN dan PEMULIHAN ASET Serangkaian kegiatan untuk mencari dan menelusuri asal usul harta kekayaan yang dimiliki oleh tersangka, terdakwa, terpidana, maupun pihak terkait lainnya yang diduga sebagai hasil dari tindak pidana korupsi dan/atau tindak pidana pencucian uang, dan mengembalikannya ke Negara
Tujuan Pembuktian Mendukung proses pembuktian dalam tahap penyelidikan/ penyidikan/penuntutan perkara Korupsi Pemulihan aset Mendukung upaya pemulihan kerugian negara melalui pengembalian aset hasil korupsi ke Negara
The corruption activity and the money laundry are forever connected. The investigation of corruption and money laundry, and the asset tracing and recovery are all elements of the same case
Pentingnya Pelacakan Aset FIND THE SUSPECT FOLLOW THE MONEY
TAHAPAN PELACAKAN ASET 1.Mengidentifikasikan profil tersangka 2.Meminta informasi aset secara formal dan informal 3.Analisis data yang diperoleh 4.Melakukan kegiatan cek fisik ke lokasi aset 5.Konfirmasi data kepada pihak terkait 6.Mendokumentasikan aset-aset yang ditemukan 7.Meminta keterangan kepada pihak terkait 8.Berkoordinasi dengan penyidik dan penuntut umum 12
SUPPORTING SYSTEM DALAM PENINDAKAN DALAM MELAKSANAKAN LID, DIK DAN TUT, KPK DIDUKUNG DENGAN ORGAN PENDUKUNG (SUPPROTING) YANG CUKUP HANDAL, YAKNI: 1. Tim Surveillance 2. Monitor /Penyadapan 3. Tim Asset Tracing 4. Tim Pengelola Barang Bukti 13
Corruption Case Handling Evidence Management & Asset Tracing Complaint (Information collection) Preinvestigation Investigation Prosecution Execution
Trace the Money Recover the Asset
Financial investigative technique Direct Methods a. Analisa database akutansi, transaksi keuangan, general ledger, dokumen pembayaran, invoice, kontrak, dll b. Wawancara fihak terkait (BoD, bagian keuangan dan akutansi, bagian marketing, dll) Indirect Methods a. Membandingkan gaya hidup fihak yang dicurigai b. Membandingkan penghasilan sah dengan pengeluaran dalam kurun waktu tertentu
Pengumpulan informasi LAPORAN KEKAYAAN MEDIA SOSIAL BARANG BUKTI PENDAFTARAN KENDARAAN ANALISA BADAN PERTANAHAN ASURANSI PPATK Lainnya PERBANKAN
PROFILING ASSET Tanah & Bangunan
INDIKASI MENYEMBUNYIKAN/MENYAMARKAN ASAL USUL HARTA KEKAYAAN Memiliki identitas lebih dari satu Memalsukan identitas (Ejaan nama & TTL) Pembelian aset berupa tanah dan bangunan dengan diatasnamakan keluarga, saudara, & pihak-pihak terdekat Manipulasi harga pembelian aset untuk menghindari pajak pembelian Adanya rekayasa transaksi dengan melakukan pemecahan transfer di bawah Rp 500 Juta guna menghindari transaksi yang dianggap mencurigakan oleh PPATK Tidak melaporkan data LHKPN secara benar Menggunakan gate keeper Menghindari transaksi melalui jasa keuangan (cash and carry) 19
Pola Aliran Dana ISTRI TSK TSK DEPOSITO Bank A Menabung dengan nominal yang dipecah -Rp 490 Jt -Rp 450 Jt -Rp 450 Jt -Rp 410 Jt MR. A MR. E Menabung dengan nominal yang dipecah -Rp 490 Jt -Rp 450 Jt -Rp 450 Jt -Rp 410 Jt Bank D Bank A -Rp 490 Jt -Rp 450 Jt -Rp 450 Jt -Rp 410 Jt MR. B MR. D -Rp 490 Jt -Rp 450 Jt -Rp 450 Jt -Rp 410 Jt Bank C Menabung dengan nominal yang dipecah MR. C Menabung dengan nominal yang dipecah REKSADANA Bank A -Rp 490 Jt -Rp 450 Jt -Rp 450 Jt -Rp 410 Jt Bank B Hubungan Dekat Dengan Tsk Hubungan Jauh Dengan Tsk Transaksi Menabung dengan nominal yang dipecah
TYPOLOGY PENYEMBUNYIAN ASET 1.Menyamarkan nama kepemilikan aset atas nama pihak lain (Nominee) 2.Menempatkan aset dalam berbagai bentuk aset dan investasi yang tidak mudah diketahui 3.Menghindari pencatatan dalam sistem keuangan 4.Investasi aset di LN 21
Modus Penyembunyian Aset Istri 3 Pembayaran Setoran Tunai Ke Pegawai Developer Tersangka Pengacara Nego Istri 2 Developer Penjual Nego Tidak Dilakukan Balik Nama Saudara Mantan Anak Buah PPAT Hubungan Dengan Aset Hubungan Modus Anak
Perbandingan Pengeluaran dan Pendapatan Sah Pada Kurun Waktu Tertentu Pada kurun waktu 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 Total Pengeluaran dan penggunaan uang lainnya Rp.10 Milyar Rupiah Total pemasukan dari sumber yang sah Rp.1 Milyar Rupiah Pendapatan yang tidak bisa dijelaskan Rp.9 Milyar Rupiah
Perbandingan Data Laporan Kekayaan Dibandingkan Hasil Pelacakan Aset Selisih Rp 140 M Selisih Rp 705 Jt Selisih Rp 1,8 M Selisih Rp 320 Jt Selisih Rp 160 Jt Rp4,5 Milyar Rp145 Milyar Rp275 Juta Rp981 Juta Rp320 Juta Rp0 Rp160 Juta Rp0 Rp200 Juta Rp2 Milyar Harta Tidak Bergerak Alat Transportasi Logam/Batu Mulia Barang Seni/Antik Uang/Setara Kas Harta Yang Dilaporkan di LHKPN Hasil Pelacakan Aset Selisih Aset
Kegiatan Pelacakan Aset
26
27
SPBU 3 UNIT ATAU +6.628 M2 TANAH DAN BANGUNAN 32 UNIT ATAU + 74.625
TANAH & BANGUNAN 85 UNIT Rp222.004.823.962,00
PERAWATAN BENDA SITAAN
ASSET RECOVERY KPK
Asset Recovery KPK Total Rp. 1.917.509.443.183,- Asset dalam perawatan (per 2017): Tanah: 166 Unit Tanah Tanah & Bangunan: 48 Unit Tanah & Bangunan Kendaraan: 106 Unit Kendaraan
Pemanfaatan Basan PMK No. 03/PMK.06/2011 tentang Pengelolaan Barang Rampasan & Gratifikasi MOU dengan Kejaksaan Agung dan Kepolisian Fungsi Trigger KPK terhadap institusi Penegak hukum lainnya serta K/L
Optimalisasi Pemulihan Asset
Optimalisasi Pemulihan Aset ANRI (Gedung Arsip Perkara) Kementerian Keuangan (Rumah Dinas) BPS Kejaksaan Agung (Kendaraan Dinas, Gedung Kejati DKI) Rupbasan (Kendaraan Dinas) Rutan (Kendaraan Dinas) Pemda