PENILAIAN TATA KELOLA TI BERDASARKAN EDM01 COBIT 5 Siti Sarah Abdullah 1, RR. Isni Anisah P. 2

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi oleh karena kurang

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

Devie Firmansyah STMIK& PKN LPKIA Jl. Soekarno Hatta 456 Bandung (022)

Audit Sistem Informasi Framework Cobit 5

Gambar 2.1 Perkembangan Cobit

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DI PT SIER

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. mendukung proses bisnisnya, tak terkecuali pada Direktorat Sistem Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat. Sistem informasi dan teknologi turut

ANALISA TINGKAT KAPABILITAS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 PADA PT. BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA DENGAN KERANGKA KERJA COBIT

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN E-GOVERNMENT MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (STUDI KASUS : DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Model Kapabilitas Optimasi Sumber Daya TI Berdasarkan COBIT 5 Process Capability Model

BAB II LANDASAN TEORI

Penilaian Kapabilitas Proses Tata Kelola TI Berdasarkan Proses DSS01 Pada Framework COBIT 5

BAB II LANDASAN TEORI

AUDIT SISTEM INFORMASI PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PERMINTAAN LAYANAN DAN INSIDEN MENGGUNAKAN COBIT

COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

BAB 3 METODE PENELITIAN

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Audit Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 5 di Universitas Jenderal Achmad Yani

ANALISA TATA KELOLA E-GOVERNMENT PEMERINTAH KOTA SALATIGA MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DOMAIN APO

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Informasi Teknologi (IT) menjadi semakin dibutuhkan

PENGUKURAN M ANAJEMEN RISIKO TI DI PT.X MENGGUNAKAN COBIT 5. Myrna Dwi Rahmatya, Ana Hadiana, Irfan Maliki Universitas Komputer Indonesia

EVALUASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TATA KELOLA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RSI PKU MUHAMMADIYAH KABUPATEN TEGAL MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (MEA01)

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN COBIT 5 STUDI KASUS BIRO PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Universitas Multimedia Nusantara Periode 2016

TAKARIR. Bahasa latin untuk mendengar Orang yang bersangkutan langsung Monitor, Evaluate, & Assess Memonitoring, Mengevaluasi Dan Menilai

DAFTAR ISI... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN...

BAB II LANDASAN TEORI. audit keamanan informasi. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu

Keywords: IT Governance Analysis, COBIT 5, MEA02, Capability Level, Operation and Maintenance

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Tata Kelola Sistem Informasi Keuangan PT Inti Cakrawala Citra Menggunakan Framework COBIT 5

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

ANALISIS IT GOVERNANCE DENGAN DOMAIN MEA01 DALAM PELAKSANAAN E-HEALTH MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

DESIGN OF IT GOVERNANCE AT PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (INTI) USING COBIT 5 FRAMEWORK ON ALIGN, PLAN, AND ORGANIZE (APO) DOMAIN

B6 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT 5 PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI BANDUNG. Hasan As ari 1) Rini Astuti 2)

BAB II LANDASAN TEORI

MATA KULIAH KEAMANAN JARINGAN

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

:Tata Kelola, COBIT 5, Tingkat Kapabilitas, Kesenjangan

ABSTRAK. Kata kunci: COBIT, DSS01, mengelola operasional, PT.POS. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis, NOSS A, COBIT 5, DSS. vi Universitas Kristen Maranatha

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Tingkat Kapabilitas Tata Kelola TI Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Audit Sistem Informasi Menggunakan Cobit 5.0 Domain DSS pada PT Erajaya Swasembada, Tbk

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (STUDI KASUS DI RS PANTI RAPIH)

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

EVALUASI PENGELOLAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI STUDI KASUS BIRO HUKUM DAN HUMAS MAHKAMAH AGUNG RI

PENILAIAN TINGKAT CAPABILITY TATA KELOLA TI PADA ASPEK MANAJEMAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan teknologi informasi (TI) saat ini tidak dapat diabaikan, karena

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

AUDIT SISTEM INFORMASI RSUD SLEMAN UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. kelola TI yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi atau perusahaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Fakultas Menggunakan Framework COBIT 5 (Studi Kasus: FTI USKW, Salatiga)

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

ANALISIS PROSES PERMINTAAN LAYANAN DAN INSIDEN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (DSS02) DALAM PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PADA BPPT KOTA SEMARANG

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

VAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

Taryana Suryana. M.Kom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Transkripsi:

Makalah Nomor: KNSI-423 PENILAIAN TATA KELOLA TI BERDASARKAN EDM01 COBIT 5 Siti Sarah Abdullah 1, RR. Isni Anisah P. 2 1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Suryakancana Cianjur 2 Politeknik Piksi Ganesha Bandung 1 sarah0040057@live.com, 2 isnikng81@gmail.com, Abstrak COBIT 5 digunakan sebagai kerangka kerja baik teknis maupun non-teknis untuk menilai tata kelola dan manajemen informasi terkait teknologi dan perspektif. COBIT 5 memiliki lima prinsip dasar dengan dua fungsi area yaitu tata kelola enterprise Teknologi Informasi terdiri dari domain EDM dan manajemen enterprise TI yang terdiri dari domain APO, BAI, DSS, MEA. Didalam setiap domain diturunkan lagi menjadi beberapa sub domain. Penelitian berfokus membahas satu sub domain yaitu EDM01 mengenai pengaturan dan pemeliharaan atata kelola dengan menilai berdasarkan PAM (Process Assessment Modelling) yang diadopsi dari ISO/IEC 15504. Penilaian tersebut diimplementasikan pada Rumah Sakit XXX untuk mengetahui kualitasnya. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penilaian dapat diakukan untuk menguji kualitas suatu instansi. Kata kunci : COBIT 5, PAM, EDM01 1. Pendahuluan Teknologi Informasi (TI) mendorong kesuksesan di abad 21. Disisi lain tata kelola dan tantangan manajemen di perusahaan semakin kompleks. COBIT 5 hadir sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi itu semua. COBIT 5 memiliki lima prinsip dasar. Kelima prinsip tersebut dapat menyesuaikan diri dengan semua skala enterprise, baik komersial, non profit, maupun layanan publik. Domain yang ada pada COBIT 5 dibagi kedalam 2 bagian yaitu tata kelola enterprise TI terdiri dari domain EDM, manajemen enterprise TI terdiri dari domain APO, BAI, DSS, MEA. Penilaian terhadap COBIT 5 menggunakan PAM (Process Assessment Model) yang diadopsi dari ISO/IEC 15504. Penelitian berfokus pada penilaian domain EDM01 (pengaturan dan pemeliharaan tata kelola). Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan dalam menilai kualitas enterprise, dan lebih jauhnya diharapkan enterprise mempunyai solusi untuk meningkatkan kualitasnya. 2. Landasan Teori 2.1 Prinsip COBIT 5 COBIT 5 menyediakan framework menyeluruh yang membantu enterprise mencapai tujuan dalam tata kelola dan manajemen enterprise TI. COBIT 5 memungkinkan TI melakukan tata kelola dan manajemen secara holitstik untuk keseluruhan enterprise, mengelola bisnis dari ujung ke ujung, bertanggung jawab pada keseluruhan area fungsi TI, dan menyediakan fasilitas dalam cakupan stakeholder internal dan eksternal. COBIT 5 mempunyai 5 prinsip [2]: Gambar 72. Prinsip COBIT 5 [2] COBIT 5 berdasarkan lima prinsip kunci pada Error! Reference source not found. untuk tata kelola dan manajemen TI [2]: 1. Prinsip 1: Menemukan kebutuhan stakeholder Enterprise melakukan sebuah value untuk stakeholder dengan mengelola keseimbangan (balance) antara realisasi keuntungan dan optimisasi resiko serta penggunaan sumber daya. COBIT 5 menyediakan semua proses yang dibutuhkan untuk mendukung pembuatan value bisnis melalui penggunaan TI. Karena setiap enterprise memiliki tujuan yang berbeda, enterprise dapat menggunakan COBIT 5 sesuai dengan kebutuhannya melalui penterjemahan tujuan enterprise level atas kedalam

tujuan TI yang spesifik dan memetakannya kedalam proses dan praktik spesifik. 2. Prinsip 2: Mencakup ujung ke ujung enterprise COBIT 5 mengintegrasikan tata kelola enterprise TI ke tata kelola enterprise: - Melingkupi semua fungsi dan proses enterprise. COBIT 5 tidak hanya berfokus pada fungsi TI, tapi menjadikan informasi dan teknologi yang berkaitan sebagai aset yang dibutuhkan seperti aset lain yang ada didalam enterprise - Mencakup tata kelola dan manajemen yang berelasi dengan TI yang mencakup ujung ke ujung, internal dan eksternal. arahn melalui prioritas dan pembuatan keputusan; memantau performansi dan kepatuhan sesuai dengan arahan dan tujuan. - Manajemen Manajemen merencanakan, membangun, menjalankan, dan memantau aktivitas selaras dengan arahan yang diatur dalam tata kelola untuk mencapai tujuan enteprise. 2.2 COBIT 5 Process References Model Proses cobit terdiri dari dua proses yaitu proses tata kelola dan proses manajemen [2]. 3. Prinsip 3: Mengaplikasikan yang tunggal, mengintegrasikan framework Banyak standar dan praktik terbaik yang berkaitan dengan TI, semuanya menyediaka panduan dalam bagian dari aktivitas TI. COBIT 5 selaras dengan standar dan framework lain yang relevan pada level atas, serta melyani cakupan framework untuk tata kelola dan manajemen enterprise TI. 4. Prinsip 4: Mengaktifkan pendekatan holistic Tata kelola dan manajemen TI yang efektif dan efisien yang dibutuhkan dalam pendekatan holistik, membutuhkan komponen yang saling berinteraksi. COBIT 5 mendefinisikan enabler untuk mendukung implementasi sistem tata kelola dan manajemen enterprise TI secara komprehensif. Enabler mendefinisikan apapun yang dapat membantu mencapai tujuan enterprise. Framework COBIT 5 memiliki 7 kategori enabler [1]: - Prinsip, kebijakan, framework - Proses - Struktur organisasi - Budaya, etika, dan perilaku - Informasi - Layanan, infrastruktur, dan aplikasi - Manusia, kemampuan, dan kompetensi 5. Prinsip 5: Memisahkan tata kelola dengan manajemen Framework COBIT 5 membuat perbedaan yang jelas antara tata kelola dan manajemen. Dua disiplin tersebut memiliki tipe aktifitas yang berbeda, membutuhkan struktur organisasi yang berbeda, dan melayani tujuan yang berbeda. COBIT 5 melihat kunci tata kelola dan manajemen sebagai berikut: - Tata kelola Tata kelola dapat memastikan kebutuhan stakeholder, kondisi dan pilihan dievaluasi untuk keseimbangan tujuan enterprise yang akan dicapai; mengatur Gambar 73. Area Kunci Tata Kelola dan Manajemen COBIT 5 [2] Keterangan mengenai gambar 2: - Tata kelola: berisi lima proses tata kelola; yang masing-masing proses dievaluasi, diarahkan, dimonitor (EDM) - Manajemen: berisi empat domain, selaras dengan area tanggung jawab untuk merencanakan, membangun, menjalankan, dan mengawasi (PBRM), dan menyediakan cakupan TI dari ujung ke ujung. Domain ini merupakan evolusi dari domain COBIT 4.1 dan struktur proses. Berikut nama domainnya: - Align, Plan, Organise (APO) - Build, Acquire, and Implement (BAI) - Deliver, Service, and Support (DSS) - Monitor, Evaluate, and Assess (MEA) 2.3 EDM01. Memastikan Pengaturan dan Pemeliharaan Kerangka Tata Kelola Tujuan dari EDM01 adalah menganalisa dan mengartikulasikan persyaratan untuk tata kelola enterprise TI, serta pilah struktur, prinsip, proses, dan praktek yang efektif, dengan kejelasan tanggung jawab dan kewenangan untuk mencapai misi, tujuan, dan sasaran enterprise. Pernyataan tujuan prosesnya adalah Menyediakan pendekatan yang terintegrasi dan selaras secara konsisten dengan pendekatan tata kelola enterprise. Untuk dapat memastikan bahwa TI yang terkait dengan keputusan dibuat sejalan dengan

strategis dan sasaran enterprise, pastikan bahwa TI yang terkait dengan proses diawasi secara efektif dan sasaran, sesuai dengan persyaratan hukum dan peraturan. EDM01 terdiri dari: EDM01.01 Evaluasi Sistem Tata Kelola EDM01.02 Arahan Sistem Tata Kelola EDM01.03 Pengawasan Sistem Tata kelola 2.4 Model Proses Kapabilitas COBIT 5 Model Proses Kapabilitas COBIT 5:

Gambar 74. COBIT 5 process Capability Model Terdapat 6 level kapabilitas dimana proses dapat dicapai, termasuk prosees yang tidak lengkap: - 0 incomplete process proses tidak diimplementasikan atau gagal untuk mencapai tujuan proses. Pada level ini terdapat sedikit atau tidk ada pencapaian sistematik untuk tujuan proses. - 1 performed process (one atribute) proses yang diimplementasikan mencapai tujuan proses. - 2 managed process (two attributes) performansi yang digambarkan sebelumnya, sekarang diimplementasikan dan dikelola (direncanakan, diawasi, dan disesuaikan) dan work product dibangun, dikontrol dan dikelola. - 3 established process (two attributes) proses yang dikelola yang digambarikan sebelumnya, sekarang diimplementasikan menggunakan proses yang dtemukan yang tepat mencapai keluaran proses (process outcome). - 4 predictable process (two attributes) proses yang telah yang digambarkan sebelumya, sekarang dioperasikan dengan mencapai tujuan keluaran proses yang masih terbatas. - 5 optimising process (two attributes) proses yang telah diprediksikan yang digambarkan sebelumnya, sekarnag secara berkelanjutan diperbaiki agar dapat bertemu dengan kondisi sekarang dan diproyeksikan ke tujuan bisnis. - 2.5 Penilaian Proses Kapabilitas COBIT 5 Penilaian kapabilitas COBIT 5 diadopsi dari ISO/IEC 15504 yang menilai dengan tujuan [3]: - Memungkinkan tubuh tata kelola dan manajemen menjadi acuan kapabilitas proses. - Memungkinkan pengecekan level atas untuk kondisi as-is dan to-be enterprise agar dapat mendukung investasi tata kelola dan manajemen untuk membuat keputusan agar dapat melakukan perbaikan proses terus menerus. l kapabilitas [5]: - Mempersiapkan analisis kesenjangan dan memperbaiki rencana informasi untuk mendukung proyek perbaikan. - Mempersiapkan tata kelola dan manajemen untuk mengukur dan mengawasi peringkat penilaian pada kapabilitas yang ada. Penilaian dilakukan mulai dari kapabilitas kematangan level satu dan seterusnya. Untuk mencapai level 1, dapat dilakukan dengan cara: 1. Meninjau hasil proses yang digambarkan dalam deskripsi proses rinci dengan menggunakan skala peringkat yang dimiliki ISO/IEC 15504 untuk mengetahui derajat tujuan dicapai. Skala tersebut berdasarkan peringkat: N (Not achieved) ada sedikit atau bahkan tidak ada bukti pencapaian atribut yang ditemukan dalam menilai proses. P (Partially achieved) ada beberapa bukti pencapaian yang ditemukan. Aspek pencapaian atribut tidak terprediksi (15% - 50 % pencapaian) L (Largely achieved) ada bukti pendekatan sistematis, pencapaian signifikan, atribut terdefinisi dalam proses penilaian. Beberapa kelemahan masih ada dalam proses penilain (50% - 85% pencapaian) F (Fully achieved) ad bukti pendekatan lengkap dan sistemtis, pencapaian penuh, atribut terdifinisi dalam proses penilaian. Tidak ada kelemahan yang signifikan dalam penilaian proses (85%-100% pencapaian) 2. Praktik proses (tata kelola maupun manajemen) dapat dinilai dengan menggunakan skala peringkat yang sama, mengungkapkan sejauh mana praktek dasar diterapkan. 3. Untuk lebih menyempurnakan nilai, work product dapat dipertimbangkan untuk menentukan sejauh mana atribut penilaian tetentu telah dicapai. Untuk proses penilaian level kapabilitas lebih atas, praktek secara umum dilakukan berdasarkan ISO/IEC 15504:2. Berikut merupakan peringkat atribut proses yang selaras dengan leve

Gambar 75. Atribut Proses Selaras dengan Level[5] 3. Pembahasan Referensi mengenai hubungan proses secara rinci mengacu pada [2] yang didalamnya terdapat process identification, process description, process purpose statement, goal cascade information, process goal and metric, RACI Chart, detail description of the process practice, related guidance. Untuk dapat menilai, maka acuan tersebut dipetakan terhadap PAM dengan mempertimbangkan Outcomes, base practice, Work produk dalam pam tersebut. Hasil pemetaan dapat dilihat pada tabel 1.

EDM01 RACI Chart Praktek Tata Kelola Kunci Board Chief Executive Officer Chief Finance Officer Chief Operating Officer Business Executives Business Process Owners Strategy Executive Committee Steering (Programmes/Projects) Commitee Tabel 1. RACI Chart [2] Project Management Office Value Management Office Chief Risk Officer Chief Information Security Officer Architecture Board Enterprise Risk Commitee Head Human Resources Compliance Audit Chief Information Officer Head Architect Head Development Head IT Operations Head IT Administration Service Manager Information Security Manager Business Continuity Manager Privacy Officer EDM01. 01. Evaluasi sistem tata kelol A R C C R R C C C C R C C C A R Proses Proses (Os) Tabel 2. Pemetaan COBIT 5 EDM01 terhadap PAM ID EDM01 Nama Tujuan Base Practice (BP) Outcomes Memastikan Pengaturan dan Pemeliharaan Kerangka Tata Kelola Analisa dan artikulasikan persyaratan untuk tata kelola enterprise TI, serta pilah struktur, prinsip, proses, dan praktek yang efektif, dengan kejelasan tanggung jawab dan kewenangan untuk mencapai misi, tujuan, dan sasaran enterprise. N Deskripsi omor E Prinsip TI diarahkan oleh tata kelola perusahaan sehingga pembuatan keputusan DM01-O1 dari IT selaras dengan tujuan perusahaan. E Pertimbangan Peraturan, hukum yang berlaku dalam perusahaan, serta kewajiban DM01-O2 kontrak dengan pihak eksternal E Telah ada ketentuan untuk menerapkan tata kelola TI termasuk pengambilan DM01-O3 keputusan N Deskripsi Dukungan umber E Menganalisa dan mengidentifikasi faktor lingkungan EDM01-O2 DM01-BP1 internal dan eksternal (aspek legal, regulasi dan kontrak obligasi) serta tren bisnis yang dapat mempengaruhi perancangan tata kelola. EDM01-BP2 Menentukan pentingnya TI serta perannya terhadap bisnis. EDM01-O1 EDM01-BP3 Mempertimbangkan peraturan, hukum, serta kewajiban kontrak pihak EDM01-O2 eksternal, dan menentukan bagaimana menerapkan dalam tata kelola TI. EDM01-BP4 Menyelaraskan penggunaan etika dan pengelolaan informasi serta EDM01-O2 dampaknya terhadap masyarakat, lingkungan, dan ketertarikan pemangku kepentingan terkait dengan arahan, tujuan, serta sasaran enterprise. EDM01-BP5 Menentukan implikasi dari lingkungan pengendalian enterprise secara keseluruhan terkait dengan TI. EDM01-BP6 Mengartikulasikan prinsip yang akan memandu rancangan tata kelola dan pengambilan keputusan TI. EDM01-BP7 Memahami budaya pengambilan keputusan enterprise dan menentukan model pembuatan keputusan untuk TI. EDM01-BP8 Menentukan delegasi wewenang pada tingkat yang tepat, termasuk aturan ambang batas untuk keputusan TI.

EDM01-BP9 EDM01-BP10 EDM01-BP11 EDM01-BP12 EDM01-BP13 EDM01-BP14 EDM01-BP15 EDM01-BP16 EDM01-BP17 EDM01-BP18 Mengkomunikasikan prinsip tata kelola TI dan setuju dengan manajemen eksekutif dalam cara membangun kepemimpinan informasi dan komitmen. Membangun atau mendelegasikan pembentukan struktur tata kelola, proses, serta praktek sesuai dengan prinsip perancangan yang telah disepakati. Mengalokasikan tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas sesuai dengan prinsip perancangan tata kelola yang telah disepakati, model pembuatan keputusan, dan delegasi. Menjamin bahwa mekanisme komunikasi dan pelaporan menyediakan tanggung jawabnya atas pengawasan dan pengambilan keputusan dengan informasi yang tepat. Mengarahkan staf untuk mengikuti pedoman yang relevan untuk perilaku etis dan profesional dan memastikan bahwa konsekuensi ketidakpatuhan diketahui dan ditegakkan. Mengarahkan pembentukan sistem penghargaan untuk mempromosikan budaya yang diinginkan. Menilai efektivitas dan performansi para pemangku kepentingan yang didelegasikan untuk tanggung jawab dan otoritas untuk tata kelola enterprise TI. Menilai secara berkala apakah mekanisme tata kelola TI yang telah disetujui (struktur, prinsip, proses, dsb) dibangun dan beroperasi secara efektif. Menilai efektifitas rancangan tata kelola dan mengidentifikasi aksi untuk memperbaiki setiap penyimpangan yang ditemukan. Menjaga pengawasan sejauh mana TI memenuhi kewajiban (peraturan, undang-undang, hukum umum, kontrak), kebijakan internal, standar dan pedoman profesional. EDM01-O2 EDM01-O1 EDM01-O1, EDM01-O1, EDM01-O2 EDM01-BP19 Menyediakan pengawasan terhadap efektivitas, dan kepatuhan, pengendalian sistem enterprise. EDM01-O2, EDM01-BP20 Mengawasi mekanisme secara teratur dan rutin untuk memastikan EDM01-O2 bahwa penggunaan TI sesuai dengan obligasi Work Product (WP) Input Nomor Deskripsi Dukungan MEA03.02 Komunikasi perubahan pemenuhan persyaratan EDM01-O1, Diluar COBIT Tren lingkungan bisnis EDM01-O1, EDM01-O2 Diluar COBIT Regulasi EDM01-O1, Diluar COBIT Tata kelola/ model pembuatan keputusan Diluar COBIT Konstitusi/ anggaran Rumah Tangga/ Statuta organisasi EDM01-O1, Output Nomor Deskripsi Input ke Dukungan EDM01-WP1 Tata kelola enterprise memandu Semua EDM, APO01.01, APO01.03 EDM01-O1 prinsip EDM01-WP2 Model Pembuatan Keputusan Semua EDM, APO01.01 EDM01-O2 EDM01-WP3 Level Otoritas Semua EDM, APO01,02

4. Implementasi Pola EDM01 Implementasi Pola EDM01 dapat diterapkan pada berbagai instansi, caranya dengan memberikan kuesioner kepada pihak yang berwenang. Pembuatan kuesioner dibuat dengan mengacu pada pemetaan tabel 1. Pihak yang berwenang dapat mengacu pada Tabel 2. RACI Chart. Berdasarkan hasil kuesioner pada Rumah Sakit XXX didapat menunjukan nilai masih pada level 0 karena masih banyak hasil kuesioner yang bernilai N (Null). Seleksi penilaian pada COBIT 5 lebih ketat dibanding sebelumnya, sehingga untuk mencapai level 1 saja, persyaratan banyak yang harus terpenuhi. 5. Kesimpulan dan Saran Rolling Meadows, Illionis, USA. [3] ISACA. (2012). COBIT5: A Business Framework for the Governance and Management of Enterprise IT. 2, Rolling Meadows, IL, USA. [4] IT Governance Network. (2011). Summary of Differences between CobiT 4.1 and COBIT 5. Dipetik Nopember 16, 2011, dari http://www.itgovernance.com: http://www.itgovernance.com/changes%20in% 20cobit5.pdf [5] Lewis, B. D. 2012. Using the New COBIT Assessment Program to Perform IT Process Assessment. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Domain EDM01 COBIT 5 dapat dipetakan dengan PAM dengan memahami kedua konsep tersebut kemudian dicari sinkronisasi pada keduanya. 2. Hasil implementasi penilaian berdasarkan pemetaan EDM01 COBIT 5 yang diterapkan pada Rumah Sakit XXX masih berada pada level 0 karena terlalu banyak N (Null) pada rumah sakit tersebut. 5.2 Saran Saran untuk penelitian yang akan datang: 1. Rumah Sakit XXX dapat meningkatkan kualitas menjadi level 1 apabila persyaratan yang masih bernilai N dapat ditingkatkan menjadi L. Pertanyaan yang masih bernilai L ditingkatkan menjadi P, dan pertanyaan yang bernilai L ditingkatkan menjadi F. 2. Mengembangkan penilaian untuk domain lain selain EDM01. Daftar Pustaka: [1] Whittington, O. Ray. (2013). CPA Exam Review : Business Environment and Concept, Wiley, NJ. [2] ISACA. (2012). COBIT 5: Enabling Process.