G U B E R N U R L A M P U N G

dokumen-dokumen yang mirip
G U B E R N U R L A M P U N G

BUPATI POLEWALI MANDAR

GUBERNUR KALIMANTAN TI1\1lJR

KATA PENGANTAR. Pandeglang, 29 November 2013 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan karunia Nya

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA BARAT

INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA DAN PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA TAHUN 2013 WALIKOTA SURABAYA,

INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA DAN PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA TAHUN 2014 WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA DAN PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA TAHUN 2011

INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA DAN PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA TAHUN 2012 WALIKOTA SURABAYA,

G U B E R N U R L A M P U N G

INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 WALIKOTA SURABAYA,

G U B E R N U R L A M P U N G

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA DAN PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA TAHUN 2010

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI

I. PENDAHULUAN. tahun 1970, Program Keluarga Berencana telah diterima oleh masyarakat luas dan

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PENYIAPAN PENDATAAN TH Subbid Data & Informasi Bidang ADPIN Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 85 TAHUN 2013

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT SELAKU KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT NASIONAL ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2006 (1427 H) TENTANG

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI

PENERAPAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA (SIDUGA) BERBASIS TIK DI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN KOTABARU LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

G U B E R N U R L A M P U N G

INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I L A M P U N G KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 103 TAHUN 1998 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2013 Plt. Direktur Pelaporan dan Statistik, Darlis Darwis, SE,MM

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG BADAN NARKOTIKA PROVINSI (BNP) LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM PENGINTEGRASIAN BINA KELUARGA BALITA HOLISTIK - INTEGRATIF KABUPATEN SIAK

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR : 103 TAHUN : 2000 SERI : D NO. 92 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 273 TAHUN 2000

2011, No dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Membantu Meningkatkan dan Mewujudkan Tertib Administrasi Kependudukan; Mengingat : 1. Undang-Undang No

BUPATI LAMPUNG BARAT

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 23 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

G U B E R N U R L A M P U N G

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGGERAKAN LINII LAPANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELURAGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA TAHUN 2014

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

G U B E R N U R L A M P U N G

KURIKULUM ORIENTASI KIE BAGI PPKBD DAN SUB PPKBD

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 34 TAHUN 2007

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

G U B E R N U R L A M P U N G

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan

G U B E R N U R L A M P U N G

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si

G U B E R N U R L A M P U N G

BERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN ANGGARAN 2006

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH ROVINSI LAMPUNG

TENTANG PROSEDUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PROSEDUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 159 TAHUN 2002 TENTANG

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KEPALA BKKBN

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNURJAWATENGAH PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 77 TAHUN 2017 TENTANG PENGEMBANGAN KAMPUNGKELUARGABERENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS DAN EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KB DAN KS TAHUN 2013

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EVALUASI RANCANGAN PERDA DAN PEMBATALAN PERDA TENTANG TATA RUANG DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY. A. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN

G U B E R N U R L A M P U N G

Transkripsi:

G U B E R N U R L A M P U N G INSTRUKSI GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : 04 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2007 GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan meningkatnya jumlah penduduk perlu dilakukan pelaksanaan kegiatan Pendataan Keluarga di Provinsi Lampung Tahun 2007; b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas dalam rangka pelaksanaan kegiatan dimaksud, dipandang perlu menerbitkan Instruksi Gubernur Lampung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Instansi Vertikal di Daaerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 7. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi dan Sekretariat DPRD Provinsi Lampung; 8. 8. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2004 tentang Renstra Provinsi Lampung 2004-2009. Memperhatikan : Instruksi Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor 197/HK.010/D 1/2007 Tanggal 14 Mei 2007 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Pendataan Keluarga Tahun 2007.

MENGINSTRUKSIKAN: Kepada : 1. Bupati/Walikota se-provinsi Lampung 2. Kepala BKKBN Provinsi Lampung 3. Kepala Dinas/Badan/Kantor Pengelola Program KB Nasional Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung Untuk : KESATU : Melaksanakan kegiatan Pendataan Keluarga mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 30 September 2007 dengan langkahlangkah kegiatan sebagaimana tercantum dalam lampiran Instruksi ini KEDUA : Pelaksanaan kegiatan Pendataan Keluarga Tahun 2007 agar berpedoman pada Buku Pedoman Tata Cara Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluarga yang Disempurnakan terbit Tahun 2007 petunjuk lainnya yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di BKKBN. KETIGA : Kegiatan Pendataan Keluarga Tahun 2007 agar dilaksanakan dengan Pendekatan Pos Koordinasi (POSKO) serta dijalin kerjasama yang sebaik-baiknya dengan unsur Pemerintah Daerah sampai jalur yang paling bawah, Pengelola dan Pelaksana Program KB dari Instansi/Organisasi terkait, serta melibatkan institusi Pramuka, Karang Taruna, Kader PKK, Kader KB serta Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) PPKBD, dan Sub PPKBD. KEEMPAT : Pendataan Keluarga Tahun 2007 meliputi seluruh wilayah Provinsi Lampung yang mencakup Keluarga, Individu Anggota Keluarga, Pasangan Usia Subur (PUS), Peserta KB, dan Tahapan Keluarga Sejahtera. KELIMA : Melaporkan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pendataan Keluarga kepada Gubernur Lampung melalui BKKBN Provinsi Lampung. KEENAM : Pelaksanaan Kegiatan Pendataan Keluarga sebagaimana tercantum dalam lampiran Instruksi ini yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah dengan Instruksi ini.

KETUJUH : Instruksi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ditetapkan di Telukbetung pada tanggal 2 Juli 2007 GUBERNUR LAMPUNG, d t o SJACHROEDIN Z.P. Tembusan : 1. Menteri Dalam Negeri di Jakarta 2. Menteri Kesehatan di Jakarta 3. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas di Jakarta 4. Menteri Negara Komunikasi dan Informasi di Jakarta 5. Dirjen Administrasi Kependudukan Departemen Dalam Negeri di Jakarta 6. Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri di Jakarta 7. Kepala BKKBN di Jakarta 8. Ketua DPRD Provinsi Lampung di Telukbetung 9. Kepala Bappeda Provinsi Lampung di Telukbetung 10. Kepala Dinas PMD Provinsi Lampung di Telukbetung 11. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung di Telukbetung 12. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung di Telukbetung 13. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung di Telukbetung 14. Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Lampung di Bandar Lampung 15. Himpunan Instruksi

LAMPIRAN : INSTRUKSI GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : 04 Th. 2007 TANGGAL : 2 Hud PEDOMAN PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2007. Kegiatan Pendataan Keluarga bulan Juli - September 2007 dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: A. PERSIAPAN Persiapan Pendataan Keluarga dilaksanakan mulai bulan April 2007 sampai dengan Juni 2007 dengan kegiatan : 1. Melakukan perhitungan kebutuhan jumlah tenaga pendata dibandingkan dengan jumlah penduduk, jumlah keluarga, cakupan wilayah dan kondisi geografis serta memperhatikan waktu yang disediakan untuk pelaksanaan pendataan selama 3 bulan, 2. Melakukan kegiatan pembekalan, orientasi dan pelatihan bagi PLKB/PKB atau pengelola KB Desa/Kelurahan/Pekon/Kampung yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang dan Kader Pendata; menyediakan/ mendistribusikan formulir/sarana pendataan; menyusun jadwal pelaksanaan, menyiapkan biaya operasional serta menciptakan iklim yang kondusif untuk pelaksanaan pendataan Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan/Pekon/Kampung, 3. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh instansi/organisasi yang terkait, 4. Menyusun dan menetapkan pola operasional pendataan keluarga menurut metode yang telah mempertimbangkan jumlah dan kemampuan tenaga yang tersedia serta kondisi wilayah, dengan tetap mengacu pada prinsip dan mekanisme pelaksanaan pendataan, 5. Melakukan penyuluhan dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) massa melalui media cetak dan elektronik disetiap tingkatan wilayah. B. PELAKSANAAN I. Pelaksanaan Pendataan Keluarga 1. Pendataan Keluarga dilaksanakan pada bulan Juli-September tahun 2007 dengan cara menggunakan Register Pendataan Keluarga (R/I/KS/07) dan pemutakhiran Data Keluarga Sejahtera dan KS I di setiap wilayah pendataan keluarga, melalui kunjungan keluarga dari rumah ke rumah, 2. Pendataan Keluarga dilaksanakan oleh kader pendata bersama PLKB/PKB atau Pengelola KB Desa/Kelurahan/Pekon/Kampung yang ditunjuk. Hasil pendataan keluarga dicatat oleh kader pendata dan PLKB/PKB atau Pengelola KB Desa/Kelurahan/Pekon/Kampung yang ditunjuk dalam Register Pendataan Keluarga (R/I/KS/07),

3. Pada waktu pelaksanaan pendataan keluarga hendaknya sekaligus dibuat sket peta keluarga, yang berisikan kotak-kotak tanda lokasi rumah keluarga sebagai bahan pembuatan peta keluarga setelah kegiatan pendataan keluarga selesai dilaksanakan pada awal Agustus-September 2007. 4. Sket harus lengkap dengan arah utara di bagian sebelah atas dilengkapi ramburambu geografis yang penting seperti : jalan, rel kereta api, sungai, pasar, kantor desa/kelurahan/kecamatan, kantor pos, tempat ibadah, sekolah dan sebagainya. Tiap lembar sket peta keluarga paling banyak hanya memuat 150 kotak tanda lokasi rumah tempat tinggal, Kunjungan kepada keluarga yang dilakukan oleh kader pendata dilaksanakan secara berurutan sesuai dengan sket Pendataan Keluarga yang dibuat sebelum kunjungan dari rumah ke rumah. Jika pada waktu kunjungan ditemukan rumah kosong (penghuni sedang pergi) maka perlu dilakukan kunjungan ulang ke rumah tersebut sesegera mungkin. 5. Pendataan Keluarga hendaknya dilakukan menurut satuan wilayah administrasi terendah (RT, RW/dusun) secara serempak, atau dengan memperhatikan jumlah keluarga sasaran yang akan didata 6. Pada waktu kegiatan pendataan keluarga berlangsung, hendaknya para pembina dari BKKBN Provinsi, Dinas/Badan/Kantor Pengelola Program KB Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota serta instansi dari mitra kerja terkait lain, LSOM dapat memberikan bimbingan dan pembinaan kepada kader pendata dan PLKB/PKB atau pengelola KB Desa/Kelurahan/Pekon/Kampung. 7. Melakukan penyuluhan dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) massa melalui media cetak dan elektronika disetiap tingkatan wilayah (kabupaten/kota). II. POS KOORDINASI (POSKO) 1. Posko diadakan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan/ pekon/kampung sampai dengan tingkat pusat di Jakarta dengan tugas pembinaan, pemantauan, pengendalian dan melaporkan pelaksanaan pendataan keluarga secara berkala, mulai dari tahap persiapan dan pelaksanaan, pelaporan, analisa, sarasehan dan pemanfaatan hasil pendataan keluarga, 2. Posko berfungsi sebagai unit bantu atau semacam sekretariat, yang dioperasionalkan oleh unsur pengelola program KB dan instansi mitra kerja yang terkait dengan kegiatan pendataan keluarga, 3. Posko merupakan pusat rujukan yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan pendataan keluarga baik yang menyangkut administrasi, sarana/prasarana, kesiapan petugas pendata, serta pemecahan masalah yang terjadi di lapangan, 4. Untuk memantau pelaksanaan pendataan keluarga di setiap tingkatan wilayah, Posko membuat laporan dan umpan balik secara berjenjang dan berkala setiap minggu yang dituangkan dalam formulir sebagaimana terlampir, 5. Untuk melengkapi laporan Posko diatas, secara berjenjang PLKB/PKB atau pengelola KB Desa/Kelurahan yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang, PPLKB atau pengelola KB tingkat kecamatan yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang, Kepala Dinas/Badan/Kantor Pengelola Program KB Kabupaten/Kota dan BKKBN

Provinsi Lampung membuat laporan Rekapitulasi Register Pendataan Keluarga (Rek.R/I/KS/07) dan Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra S dan KS I (Rek.R/I/Kel.Pra.S-KS.I/07) secara berjenjang pada akhir pendataan dilaksanakan, 6. Kegiatan Posko dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pendataan keluarga pada tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan akhir September 2007. PELAPORAN Pelaporan hasil pendataan keluarga dilaksanakan segera setelah kegiatan pendataan di setiap wilayah dinyatakan selesai dilaksanakan. Laporan tersebut dibuat dalam register pendataan keluarga (R/I/KS/07), Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga (Rek./R/I/KS/07) dan Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra S dan KS I (Rek.R/I/Kel.Pra.S-KS.I/07) Adapun mekanisme pembuatan laporan tersebut sebagai berikut: 1. Unit pengelola data keluarga yang berada di Dinas/Badan/Kantor Pengelola Program KB Kabupaten/Kota, akan mengolah hasil pendataan keluarga di setiap wilayah pendataan keluarga tingkat RT, RW/Dusun, dalam rangka updating (pemutakhiran) data basis keluarga Melalui Dinas/Badan/Kantor Pengelola Program KB Kabupaten/Kota hasil pendataan keluarga akan disampaikan kepada kader pendata, institusi masyarakat dan PLKB/PKB atau Pengelola KB Desa/Kelurahan/Pekon/ Kampung yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang, untuk kepentingan operasional di lapangan dan sebagai data basis keluarga yang baru untuk digunakan sebagai data awal pendataan keluarga berikutnya. 2. Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga a. Untuk kepentingan operasional di wilayah pendataan keluarga, Sub PPKBD membuat Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat RW/ Dusun (Rek.Dus.R/I/KS/07) dan Rekapitulasi Pemutakhiran Data Keluarga Pra S dan KS I (Rek.Dus.R/I/Kel.Pra.S-KS.I/07), selambat-lambatnya tanggal 14 Oktober 2007 diterima di Desa/Kelurahan/Pekon/ Kampung, b. Untuk kepentingan operasional di Desa/Kelurahan/Pekon/Kampung, PPKBD bersama PLKB/PKB atau Pengelola KB Desa/Kelurahan membuat Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Desa/Kelurahan (Rek.Des.R/I/KS/07) dan Rekapitulasi Pemutakhiran Data Keluarga Pra S dan KS I (Rek.Des.R/I/Kel.Pra.S-KS.I/07), selambat-lambatnya tanggal 21 Oktober 2007 diterima di Kecamatan, c. Untuk kepentingan operasional di Kecamatan, PPLKB atau Pengelola KB Kecamatan membuat Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan (Rek.Kec.R/I/KS/07) dan Rekapitulasi Pemutakhiran Data Keluarga Pra S dan KS I (Rek.Kec.R/I/Kel.Pra.S-KS.I/07), selambatlambatnya tanggal 28 Oktober 2007 diterima di Dinas/Badan/ Kantor Pengelola Program KB Kabupaten/Kota, d. Untuk kepentingan operasional di Kabupaten/Kota, Dinas/Badan/Kantor Pengelola Program KB Kabupaten/Kota membuat Rekapitulasi Hasil

Pendataan Keluarga Tingkat Kabupaten/Kota (Rek.Kab.R/I/KS/07) dan Rekapitulasi Pemutakhiran Data Keluarga Pra S dan KS I (Rek.Kab.R/I/Kel.Pra.S-KS.I/07), selambat-lambatnya tanggal 5 Nopember 2007 diterima di BKKBN provinsi Lampung, e. Untuk kepentingan operasional di Provinsi Lampung, dibuat laporan dalam format Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Provinsi (Rek.Prov.R/I/KS/07) dan Rekapitulasi Pemutakhiran Data Keluarga Pra S dan KS I (Rek.Prov.R/I/Kel.Pra.S-KS.I/07), selambat-lambatnya tanggal 12 Nopember 2007 diterima di BKKBN Pusat. D. PENGOLAHAN UMPAN BALIK DAN PEMANFAATAN DATA 1. Dengan bantuan unit pengelola data keluarga; Dinas/Badan/Kantor Pengelola Program KB Kabupaten/Kota, BKKBN Provinsi dan BKKBN Pusat mengolah dan mengumpan balikkan data hasil pendataan keluarga, 2. Hasil Pengolahan dan umpan balik data hasil pendataan keluarga disampaikan dan dimanfaatkan oleh berbagai instansi pemerintah, swasta dan institusi masyarakat, 3. Semua pihak yang terlibat dalam proses pengumpulan, pengolahan dan pembinaan pelaksanaan Pendataan Keluarga diharapkan dapat mempergunakan hasil pendataan keluarga untuk kegiatan perencanaan dan intervensi operasional di lapangan. GUBERNUR LAMPUNG, DTO SJACHROEDIN Z.P.