PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.

dokumen-dokumen yang mirip
Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PENGARUH HEALTH EDUCATION

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terpenuhi Kebutuhan Bayi (6-12 Bulan) di Kelurahan Posyandu Mangundikaran Kabupaten Nganjuk

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Non Equivalent Control Groups, yaitu penelitian dilakukan sebelum dan

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

1

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL.

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

STUDI BERAT BADAN ANAK BALITA SETELAH DILAKUKAN PIJAT TUINA DI POSYANDU DUSUN KEDUNG KLINTER DESA CANGGU KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

PENGARUH DEMONSTRASI PIJAT BAYI TERHADAP MINAT IBU UNTUKMELAKUKAN PIJAT BAYI SECARA MANDIRI

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016 KAITAN POLA MAKAN SEIMBANG DENGAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI

ARTIKEL ILMIAH ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio. ANALISIS JURNAL: The Effect of Performing Preoperative. pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK


PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

GAMBARAN POLA PERILAKU IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

PERBEDAAN SIKAP IBU SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 0 SAMPAI 12 BULAN DI DESA BRINGIN

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

Lilis Maghfuroh Dosen S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Setiap bayi memiliki pola temperamen yang berbeda beda. Dimana

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERTUMBUHAN FISIK BAYI USIA 6-12 BULAN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA MUNUNGREJO KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Transkripsi:

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI Sri Kasmiatun Abstract Sleeping are unconscious which still work order of succesion siclic and can be brain and body work difference. Sleeping disturb is happened young people but it child and baby disturb happenend. Neonatus until three month to need sleeping time more 20 hour. The purpose of this observation was to know whether there any effect of lavender aroma teraphy baby massage toward neonatus sleeping necesity at the work region of posyandu Melati Mojoroto Kediri. The observation was the pre experiment by using one group pre post test one disign approach. Independen variable is lavender aroma teraphy body massage and dependent variable sleeping necesity, experiment instrument with observation. The population in the observation as many as 13 neonatus and the number of samples as many as 13 neonatus with the sample taking technique was using total sampling. The result was gotten the observation was almost a half 9 neonatus (69,23%) experienced can t sleeping necesity before lavender aroma teraphy body massage and and most 12 neonatus (92%) can be sleeping necesity after lavender aroma teraphy baby massage. By using t-test was gotten the result, ρ value = 0,001 < α = 0,05, so Ho was rejected. It meant that there was lavender aroma theraphy baby massage toward sleeping necesity at the work region of Posyandu melati Mojoroto Kediri in 2011. It was suggested to mothers to do baby massage at regular time with lavender aroma teraphy so can sleeping neonatus necesity so baby growt age harmony. Kata kunci : baby massage, lavender aroma teraphy, neonatus sleeping necesity. Pendahuluan Gangguan tidur ternyata tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, tetapi gangguan ini bisa terjadi pada bayi dan anak-anak. Seorang bayi yang baru lahir atau sampai usia 3 bulan akan memerlukan waktu untuk tidur hampir seharian atau lebih dari 20 jam. Bila bayi terbangun setiap malam setiap harinya atau pola tidurnya sama dengan orang dewasa atau mempunyai temperamen yang buruk karena kurang tidur berarti bayi mempunyai gangguan tidur yang perlu diatasi.(wong, 2003). Untuk meningkatkan konsentrasi dan membuat bayi tidur lebih lelap ada tekhnik pijat bayi yang dapat dilakukan oleh ibu di rumah. Pemijatan merupakan kegiatan yang menyenangkan yang dapat membuat ibu kontak dengan bayinya baik secara fisik maupun emosi, pengalaman pijat pertama yang dialami manusia adalah ketika lahir, saat melewati jalan lahir ibu. (Roesli, 2007). Pemijatan disertai dengan pemberian aroma terapi merupakan stimulan yang tepat untuk membuat bayi tidur dengan nyenyak. Aroma terapi akan menyebarkan molekul-molekul yang menyebarkan wangi dan menstimulasi susunan syaraf pusat yang berguna untuk relaksasi dan pengobatan. (Tim Gaya Hidup Sehat, 2010). Untuk membuat tidur lebih nyenyak pemberian aroma terapi dengan aroma bunga lavender membuat bayi nyaman, namun ibu-ibu seringkali tidak mengetahui manfaat dari pijat bayi disertai dengan pemberian aroma terapi bunga lavender ini sehingga ketika bayi mempunyai masalah tidur ibu kesulitan untuk menanganinya ( 2011) Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di wilayah kerja Posyandu melati Mojoroto Kediri pada tanggal 2 Mei 2011 41

didapatkan 30 orang bayi sering terbangun dan menangis di malam hari. Diantaranya 26 bayi (86,7%) menunjukkan reaksi sering terbangun dan menangis walau sudah diberikan susu dan pampers dalam kondisi kering. Sedangkan 4 bayi (13,3%) tidak menunjukkan reaksi menangis tetapi sering terbangun. Bayi baru lahir biasanya tidur selama 16-20 jam yang dibagi menjadi 4-5 periode. Pola tidur bayi masih belum teratur, karena jam biologis yang belum matang. Tetapi perlahan-lahan akan bergeser sehingga lebih banyak waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan siang hari. (Wong, 2003). Pada bayi dan anak-anak, tidur adalah saat saat untuk mengoptimalkan laju tumbuh kembang badan. Umumnya bayi tidak mengalami masalah tidur. Artinya, mereka bisa dengan cepat terpulas, dan tidak mudah terbangun. Namun, terkadang ada juga yang sebaliknya. Sulit tidur, dan mudah terbangun. Bagi bayi, tidur memiliki peran ganda. Selain memberi kesempatan untuk mengistirahatkan tubuh, juga untuk meningkatkan proses metabolisme, yakni proses pengolahan pangan menjadi energi yang dibutuhkan papar Jodi Mindell PhD, pakar tidur anak di Children s Hospital of Philadelphia seperti dikutip Parents. Karena itu, saat tidur pertumbuhan fisik anak terpacu. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang dilakukan ibu untuk membantu bayi terpenuhi kebutuhan tidurnya. Dengan pijat bayi maka bayi akan merasa tenang rileks sehingga bayi akan tidur lebih lama, dengan penambahan aroma terapi maka kualitas tidur bayi akan terpenuhi. Dampak jika bayi kurang tidur kemampuan motorik tidak optimal, daya tahan tubuh menurun, gangguan pertumbuhan dan perkembangan, kegemukan atau obesitas, muncul gangguan emosi (2011). Aroma terapi akan menyebarkan molekul-molekul yang menyebarkan wangi dan menstimulasi susunan syaraf pusat yang berguna untuk relaksasi dan pengobatan. (Tim Gaya Hidup Sehat, 2010). Untuk membuat tidur lebih nyenyak pemberian aroma terapi dengan aroma bunga lavender membuat bayi nyaman. Untuk itu adakah pengaruh pijat bayi dengan terapi bunga lavender terhadap pemenuhan kebutuhan tidur neonatus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi dengan terapi bunga lavender terhadap pemenuhan kebutuhan tidur neonatus di Metodologi Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian pre eksperimen dengan menggunakan model one group pra-test post test desain tipe penelitian ini adalah dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh neonatus yang berada di wilayah kerja posyandu Melati Mojoroto Kediri sebanyak 13 neonatus. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik total sampling. Variabel Independen dalam penelitian adalah pijat bayi dengan terapi aroma bunga lavender dan Variabel dependennya pemenuhan kebutuhan tidur bayi. Analisa data dengan menggunakan t-test untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. Derajad ditentukan α :0,05 dan bila p α maka ada pengaruh antara variabel independen dan dependen.teknik pengolahan data statistikal dengan menggunakan software Statistical Product and Service Solution (SPSS ) versi 16 Hasil Penelitian 1. Pemenuhan tidur neonatus sebelum dilakukan pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender 31% 69% < 15 jam 16-20 jam 42

Gambar 1 Pemenuhan kebutuhan tidur neonatus sebelum dilakukan pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender di Wilayah Kerja Berdasarkan gambar 1 menunjukkan bahwa hasil penelitian pemenuhan tidur neonatus sebelum dilakukan pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender didapatkan sebagian besar kebutuhan tidur neonatus tidak terpenuhi yaitu 9 orang (69%). 2. Pemenuhan tidur neonatus setelah dilakukan pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender 92% 8% < 15 jam 16-20 jam Gambar 2 Pemenuhan kebutuhan tidur neonatus setelah dilakukan pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender di Wilayah Kerja Berdasarkan gambar 2 menunjukkan bahwa hasil penelitian pemenuhan tidur neonatus setelah dilakukan pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender didapatkan sebagian besar kebutuhan tidur neonatus terpenuhi yaitu 12 orang (92%). Tabulasi Silang Observer dengan Pemenuhan Kebutuhan Tidur Neonatus Setelah Pijat Bayi dengan Aroma terapi Bunga Lavender Tabel 1 Tabulasi Silang observer dengan pemenuhan kebutuhan tidur neonatus setelah pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender pada neonatus di wilayah kerja Observer Kebutuhan tidur Frek % sebelum dipijit Tidak Terpenuhi terpenuhi F % F % Ibu 0 0 5 38,46 5 38,46 Nenek 0 0 2 15,38 2 15,38 Pembantu 1 7,7 3 23,07 3 23,07 Suami 0 0 3 23,07 3 23,07 Total 1 7,7 4 30,77 13 100 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan 1 responden (7,7 %) yang tidak terpenuhi kebutuhan tidurnya, yang melakukan observer adalah pembantu. Dari hasil uji t test diketahui nilai t sebesar -4,382 dengan derajat kebebasannya adalah 12 dan nilai p - value 0,001. Signifikasi hubungan menggunakan nilai p - value < α dengan tingkat kesalahan 0,05. Karena nilai p 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa ada pengaruh pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender terhadap pemenuhan kebutuhan tidur neonatus di Wilayah Kerja Pembahasan A. Pemenuhan kebutuhan tidur neonatus sebelum pemijatan dengan aroma terapi bunga lavender Dari hasil penelitian pada gambar 1 menunjukkan bahwa kebutuhan tidur neonatus tidak terpenuhi yaitu sebanyak 9 responden (69%). Gangguan tidur ternyata tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, tetapi gangguan ini bisa terjadi pada bayi dan anak-anak. Seorang bayi yang baru lahir atau sampai usia 3 bulan akan memerlukan waktu untuk tidur hampir seharian atau lebih dari 20 jam. Bila bayi terbangun setiap malam setiap harinya atau pola tidurnya sama dengan orang dewasa atau mempunyai temperamen yang buruk karena kurang tidur berarti bayi mempunyai gangguan tidur yang perlu diatasi (Wong, 2003). Pada mingguminggu pertama bayi masih beradaptasi 43

dengan lingkungannya sehingga mudah sekali terbangun (Roesli, 2007) Tidak terpenuhinya kebutuhan tidur pada neonatus dapat dipengaruhi dari umur. Pada masa neonatus dalam mingguminggu pertama, bayi akan terlihat tidak aktif, bayi akan peka terhadap rangsang dari luar daripada dulu ketika masih di dalam rahim sehingga bayi akan lebih mudah terbangun, proses adaptasi dengan lingkungan mengakibatkan bayi tidak terpenuhi kebutuhan tidurnya. Selain itu pendidikan ibu bayi juga sangat mempengaruhi kebutuhan tidur bayi. Pengetahuan yang memadai akan mempengaruhi sikap seseorang dalam berperilaku (Azwar, 2003). Pendidikan dan pengetahuan responden tentang pemenuhan tidur bayi yang kurang dapat berpengaruh terhadap tindakan yang akan dilakukan. Ibu kadang melakukan tindakan yang tidak sengaja mengganggu tidur bayi seperti membangunkan karena merasa bayi waktunya mandi atau minum walaupun sebelumnya bayi masih cukup kenyang. Seringnya bayi bangun menyebabkan bayi rewel dan kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi. Selain pendidikan, pekerjaan ibu juga berpengaruh terhadap kebutuhan tidur bayi, dari tabel 4.3 didapatkan 8 (61,54%) bayi yang kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi ibunya bekerja sebagai swasta. Menurut Effendi, (2011) seorang yang bekerja akan menghabiskan 75% waktunya di luar rumah. Seorang ibu yang tidak mendampingi bayinya secara penuh dan lebih banyak bekerja akan mengurangi kontak langsung dengan bayi, tentunya ibu yang bekerja akan lebih banyak waktunya di luar rumah dibandingkan dengan bayi apalagi jika jarak tempat kerja dengan rumah sangat jauh maka secara otomatis ibu akan kesulitan untuk sesering mungkin kontak dengan bayi, bayi pada minggu-minggu awal memerlukan kehangatan, dan perhatian penuh dari ibu karena pada masa ini bayi masih beradaptasi dari yang sebelumnya di dalam rahim dengan situasi di luar rahim, kurangnya kontak dengan bayi mengakibatkan hubungan kedekatan perasaan anak-ibu terganggu hal ini menyebabkan bayi menjadi sering terbangun dalam tidurnya, bayi akan mudah rewel sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya. B. Pemenuhan kebutuhan tidur neonatus setelah pemijatan dengan aroma terapi bunga lavender Dari hasil penelitian pada gambar 2 menunjukkan bahwa kebutuhan tidur neonatus terpenuhi yaitu sebanyak 12 responden (92%). Pada minggu ketiga, bayi akan terlihat lebih aktif, gerakan lengan dan tungkai menjadi lebih terarah dan halus, reaksi terhadap rangsang yang diberikan lebih memadai, dan sudah dapat tersenyum (Wong, 2003). Untuk meningkatkan konsentrasi dan membuat bayi tidur lebih lelap ada tekhnik pijat bayi yang dapat dilakukan oleh ibu di rumah. Pemijatan merupakan kegiatan yang menyenangkan yang dapat membuat ibu kontak dengan bayinya baik secara fisik maupun emosi, pengalaman pijat pertama yang dialami manusia adalah ketika lahir, saat melewati jalan lahir ibu. (Roesli, 2007). Pemijatan disertai dengan pemberian aroma terapi merupakan stimulan yang tepat untuk membuat bayi tidur dengan nyenyak. Ketika bayi mulai aktif maka banyak sekali memerlukan tenaga untuk pergerakan, peregangan otot-otot bayi yang sebelumnya di dalam rahim ibu bergerak secara minimal sekarang bayi mulai bisa menggerakkan tangan dan kaki lebih leluasa tentunya bayi akan mengalami ketegangan pada otot atau bahkan capek sehingga pemberian pijat bayi disertai pemberian aroma terapi bunga lavender membuat bayi relaksasi yang akhirnya dapat membuat bayi tidur nyanyak. Setiap bayi memiliki sifat khas dan tabiat perilaku masing-masing yang 44

berbeda antara bayi laki-laki dengan perempuan, bayi laki-laki akan lebih aktif dibandingkan dengan bayi perempuan. Faktor lingkungan berperan penting dalam perkembangan perilaku ini. Orangtua harus membedakan antara menyayangi dan memanjakan agar perkembangan kepribadian anak berjalan baik sejak masa bayi (Soetjiningsih, 2003). Aktifnya bayi akan membuat bayi menjadi tidak nyenyak saat tidur, jika bayi mengalami sesuatu yang tidak nyaman pada tubuhnya bayi akan mudah terbangun dan rewel, jika ibu tidak memahami keadaan ini maka akan terjadi gangguan pada kebutuhan tidur bayi yang tentunya akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya karena pada saat tidur sebenarnya merupakan pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal, dengan tidur akan mengembalikan tenaga bayi yang akhernya ketika bangun bayi bisa melakukan aktivitas dengan nyaman sehingga untuk membantu bayi agar dapat nyaman saat tidur diperlukan pemberian pijat bayi yang nantinya dapat membuat tubuh bayi merasa nyaman, pijatan yang lembut disertai dengan pemberian aroma terapi lavender yang merelaksasikan tubuh bayi membuat bayi akan tidur dengan nyenyak, dalam hal ini ibu harus pandaipandai memantau perkembangan bayi sesuai dengan umurnya, setiap perubahan pada bayi harus segera dilakukan tindakan terutama jika bayi mengalami gangguan sehingga kebutuhan tidur bayi tetap terpenuhi seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya. C. Pengaruh pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender terhadap menenuhan kebutuhan tidur neonatus Pemijatan disertai dengan pemberian aroma terapi merupakan stimulan yang tepat untuk membuat bayi tidur dengan nyenyak. Aroma terapi akan menyebarkan molekul-molekul yang menyebarkan wangi dan menstimulasi susunan syaraf pusat yang berguna untuk relaksasi dan pengobatan. (Tim Gaya Hidup Sehat, 2010). Untuk membuat tidur lebih nyenyak pemberian aroma terapi dengan aroma bunga lavender membuat bayi nyaman. Perasaan nyaman pada bayi ini menstimulasi otak untuk rileks sehingga bayi tidur nyenyak ( Ellis dan Nowlis, 2007 ) Kurang terpenuhinya istirahat tidur bayi merupakan pengalaman individual yang bersifat emosional dan subyektif yang dapat diobservasi secara langsung. Bayi akan menunjukkan reaksi rewel dan sering terbangun dari tidurnya jika dia merasakan hal yang tidak nyaman dan mengganggu tidurnya ( Sobur, 2003 ). Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan nilai signifikasi dengan menggunakan uji t test diketahui nilai t - 4,382 dengan derajat kebebasannya adalah 12 dan nilai p - value 0,001. Signifikasi hubungan menggunakan nilai p - value < α dengan tingkat kesalahan 0,05. Karena nilai p 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa ada pengaruh pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender terhadap pemenuhan kebutuhan tidur neonatus di Wilayah Kerja tanggal 20-30 Oktober 2011. Pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender yang diberikan pada responden akan dapat bermanfaat untuk relaksasi. Karena pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender menenangkan dan menurunkan produksi hormon adrenalin yang selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Umumnya daya tahan tubuh bayi meningkatkan 30% setelah dipijit 2 kali selama 15 menit, hal ini sangat penting bagi kenyamanan batin, mengurangi kecemasan, dan dapat mencegah terhadap terjadinya gangguan psikologis (Tim gaya hidup sehat, 2010). Pada proses pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender, aroma terapi akan menyebarkan molekul-molekul yang menyebarkan wangi dan menstimulasi 45

susunan syaraf pusat yang berguna untuk relaksasi dan pengobatan. Untuk membuat tidur lebih nyenyak pemberian aroma terapi dengan aroma bunga lavender membuat bayi nyaman proses ini dapat tercapai kalau saat memijat disertai dengan komunikasi yang hangat antara ibu dan bayi. Ibu juga harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai pemijatan, ketika bayi dalam keadaan mengantuk, lapar atau terlalu kenyang bayi mungkin akan menolak untuk dilakukan pemijatan yang akhirnya akan membuat pemijatan ini tidak memberikan hasil yang optimal. Demikian juga kondisi ibu harus benar-benar sehat sehingga saat melakukan pijat dengan bayi, ibu dapat melaksanakannya dengan baik. Pijat bayi ini harus disosialisasikan pada semua ibu yang mempunyai balita terutama neonatus, peran petugas kesehatan hendaknya lebih memperhatikan masalah pemenuhan tidur neonatus sehingga petugas mampu memberikan asuhan keperawatan yang paripurna, tidak hanya terbatas pada tindakan pendidikan kesehatan saja tetapi memberi contoh cara pijat bayi yang benar sehingga ibu dapat mempraktekkan pijat bayi di rumah, pemberian leaflet yang disertai gambar tentunya jauh lebih dipahami ibu daripada sekedar pendidikan kesehatan saja. Kesimpulan 1. Pemenuhan kebutuhan tidur neonatus sebelum dilakukan pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender di didapatkan 9 responden (69,23%) tidak terpenuhi kebutuhan tidurnya. 2. Pemenuhan kebutuhan tidur neonatus sesudah diberikan pijat bayi dengan terapi aroma bunga lavender di didapatkan 12 responden (92%) terpenuhi kebutuhan tidurnya. 3. Hasil uji t test nilai p 0,001 < 0,05, maka ada pengaruh pijat bayi dengan aroma terapi bunga lavender terhadap pemenuhan kebutuhan tidur neonatus di. Saran 1. Bagi Responden Hendaknya dilaksanakan pemijatan pada bayi dengan teratur sehingga terpenuhi kebutuhan tidur yang akhirnya bayi dapat tumbuh dan berkembang sesuai umurnya. 2. Bagi Perawat Hendaknya dapat menjadikan acuan dalam meningkatkan tampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan tidur neonatus tentang pentingnya pijat bayi. 3. Bagi Pelayanan Keperawatan Dapat mempertahankan dan berupaya untuk lebih meningkatkan dan memberi contoh cara pijat bayi yang benar sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang paripurna. 4. Bagi Profesi Hendaknya penelitian ini dapat meningkatkan khasanah keperawatan terhadap pemenuhan kebutuhan tidur neonatus. 5. Bagi Peneliti lain Diharapkan bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut dan lebih luas guna mengembangkan ilmu keperawatan yang berkaitan dengan pijat bayi untuk memenuhi kebutuhan tidur bayi DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineke Cipta. Efendi. (2011). Peran Ibu. http://www.blogspot.com. (Diunduh tanggal 12 Juni 2011, jam 18.00) Heath, Alan, dkk. (2007). Baby Massage. Jakarta: PT Dian Rakyat 46

Hidayat,A.Aziz Alimul. (2007). Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Nikita. (2011). Panduan Tumbuh Kembang Neonatus. http://www.mail-archive.com. (diunduh tanggal 12 Juni 2011), jam 18.30) Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: EGC Roesli, Utami. (2001). Pedoman Pijat Bayi Prematur dan Bayi Usia 0-3 bulan. Jakarta:Trubus Agriwidya Suddart, Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol.II. Jakarta: EGC Sugiyono. (2009). Statistik Untuk Penelitian Dan Aplikasinya SPSS 11,5 For Windows. Bandung: Alfabeta Soetjiningsih. (2004). Tumbuh balita dan Permasalahannya. Jakarta: EGC Tim Gaya Hidup Sehat. (2002). Aroma Alami Untuk Kehidupan. Jakarta: Gramedia 47