BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Muhammad Zaenudin As, 2016 UPI Kampus Serang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang cerdas dan berkarakter. Demikian pula dengan pendidikan di

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Keberadaan program ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 menyebutkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA KELOMPOK B TK NEGERI MODEL TERPADU MADANI PALU

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam hidup membutuhkan pendidikan, karena kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd. Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Pendidikan, kita mengenal dengan Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) formal yaitu Taman Kanak-kanak

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dari pada manusia yang tidak berpendidikan. dan karsa. Hal itu tidak akan lepas selama manusia ini masih ingin untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang terikat, terarah untuk mencapai tujuan yang diharapkan Sardiman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan bagi anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yang dilakukan pada anak baru lahir sampai dengan 8 tahun. Maka dari itu, untuk meningkatkan perkembangan potensi yang dimiliki anak, sentuhan atau stimulasi sangat penting untuk diberikan karena semakin sering anak diberikan stimulasi maka semakin besar anak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan anak usia dini maka penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Upaya PAUD bukan hanya dari sisi pendidikan saja, tetapi termasuk upaya pemberian gizi dan kesehatan anak sehingga dalam pelaksanaan PAUD dilakukan secara terpadu dan komprehensif (Depdiknas, Panduan Mengajar di TK/RA,2002:5). PAUD berfungsi membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009 menyatakan bahwa Tujuan pendidikan taman kanak-kanak adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi lingkup perkembangan nilai agama dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional dan kemandirian.

2 Agar tugas perkembangan anak dapat berkembang secara optimal maka perkembangan dan pertumbuhan pada anak harus distimulasi dengan baik Salah satu tugas perkembangan yang harus distimulasi adalah perkembangan kognitif dengan mengenalkan benda-benda yang ada di sekitar anak. Dalam pertumbuhannya, anakanak tidak dapat dipisahkan dari benda-benda yang ada di sekitarnya. Sejak kecil mereka sudah mengenal benda-benda terdekatnya yang bentuk bendanya sama dengan bentuk geometri, misalnya koin, lemari, meja, buku, bola, atau benda lainnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari dan keperluan bermain (Mukhtar Latif, Zukhairina, Rita Zubaidah, & Muhammad Afandi, 2013: 3). Kemampuan mengenal bentuk geometri adalah membangun konsep geometri pada anak-anak dimulai dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk dan menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-gambar biasa seperti segiempat, lingkaran, segitiga. Selain itu, belajar konsep-konsep maupun belajar bahasa untuk mengungkapkan letak seperti di bawah,diatas, kiri, dan kanan meletakkan dasar awal memahami geometri. Contohnya pengenalan bentuk geometri,seperti lingkaran, segitiga, bujur sangkar, persegi panjang, kubus, balok dan silinder. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan ditemukan fenomena pada anak usia dini di TK Siliwangi Kota Serang yaitu rendahnya motivasi dan pemahaman siswa terhadap konsep bentuk geometri dan hal ini dapat dilihat dari rendahnya kemampuan anak untuk mengenal suatu bentuk geometri. Anak masih tertukar atau kebingungan pada saat menyebutkan salah satu bentuk geometri serta anak belum bisa membedakan antara bentuk-bentuk geometri, seperti:

3 1. Lingkaran Gambar 1.1. Lingkaran 2. Segitiga Gambar 1.2. Segitiga 3. Bujur Sangkar Gambar 1.3. Bujur Sangkar

4 4. Persegi Panjang Gambar 1.4. Persegi Panjang 5. Kubus Gambar 1.5. Kubus 6. Balok, dan Gambar 1.6. Balok

5 7. Silinder Gambar 1.7. Silinder Rendahnya motivasi dan pemahaman konsep bentuk geometri karena dalam hal ini guru kurang menarik dan kurang kreatif. Guru menjelaskan konsep bentuk pada anak hanya menggunakan media gambar dan belum menggunakan media yang sesuai, sehingga anak merasa lebih bosan dan tidak tertarik untuk belajar mengenal bentuk-bentuk geometri. Sehingga anak kesulitan mempelajari konsep goemetri. Maka dari itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang dapat meningkatkan kemampuan mengenal bentuk-bentuk geometri melalui media membentuk lilin maian pada siswa PAUD di TK Siliwangi Kota Serang. Kendala dalam pembelajaran mengenal bentuk-bentuk geometri bukan saja terletak pada tingkat kemampuan anak, akan tetapi pada kurangnya media pembelajaran yang sesuai dan menarik untuk anak. Permainan edukatif adalah salah satu yang hal yang sangat penting bagi masa kanak-kanak. Tentu saja dengan menyadari konsep dasar dan petunjuk jenis-jenis permainan yang sesuai dengan kondisi anak dari segi umur, lingkungan dansosial budaya tempat seorang anak berkembang dalam lingkungan kehidupannya. Dalam usaha untuk mencapai suatu pemahaman yang benar, maka guru membutuhkan media atau permaianan dalam suatu pembelajaran. Menurut Permendiknas No 58 Tahun 2009 kemampuan kognitif anak pada usia 5-6 tahun indikator kemampuan mengenal bentuk-bentuk geometri, yaitu : 1. Mengelompokkan bentuk-bentuk geometri (lingkaran, segitiga, bujur sangkar, kubus, balok, dan silinder)

6 2. Membedakan ciri-ciri bentuk geometri 3. Menyebutkan benda-benda yang berbentuk geometri. 4. Mencontoh bentuk-bentuk geometri 5. Menyebutkan benda-benda yang ada di kelas sesuai dengan bentuk geometri Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan media lilin mainan pada anak usia dini. Peneliti memilih judul Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Lilin Mainan Pada Anak Usia Dini di TK Kartika Siliwangi Kota Serang. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut, Bagaimana meningkatkan pemahaman bentuk geometri melalui permainan konstruktif berupa media lilin mainan pada anak usia dini di TK Kartika Siliwangi Kota Serang C. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1. Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris tentang Mengenalkan bentuk geometri pada anak usia dini melalui media lilin mainan. 2. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman bentuk geometri melalui permainan konstruktif berupa media lilin mainan yang disebut plastisin atau playdogh pada anak usia dini di TK Kartika Siliwangi Kota Serang. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis a. Memperluas wawasan bagi kajian Ilmu Pendidikan Anak Usia Dini yang nantinya dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pengembangan penelitian yang akan datang.

7 b. Menambah pengetahuan bagi peneliti, guru dan orang tua tentang bagaimana penggunaan permainan konstruktif dalam mengenalkan bentuk geometri pada anak usia dini. 2. Manfaat Praktis a. Mempermudah hal yang akan dipelajari. b. Mempermudah pelaksanaan pembelajaran melalui metode permainan yang kreatif dan menyenangkan. c. Meningkatkan mutu TK melalui kemampuan dalam meningkatan aspek perkembangan anak usia dini. d. Kemampuan anak usia dini dapat berkembang melalui berbagai macam permainan konstruktif dan menunjukan peningkatan dalam aspek kognitif dan perkembangan motorik halus anak. E. RUANG LINGKUP PENELITIAN Kemampuan mengenal bentuk geometri adalah membangun konsep geometri pada anak-anak dimulai dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk dan menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-gambar biasa seperti segiempat, lingkaran, segitiga. Namun pada kenyataanya ditemukan fenomena di salahg satu TK di kota serang bahwa anak belum mengenal dan memahami seperti apa bentuk geometri. Dan tidak jarang hal ini ditemukan disekolah lain dan merupakan kesulitan bagi guru untuk memperklenalkannya. Maka tujuan dari dilaksanakannnya penelitian ini yaitu ingin mengetahui bagaimana proses mengenalkan bentuk geometri melalui permainan konstruktif berupa media lilin mainan. Dengan metode belajar sambil bermain dapat mempermudah proses pemahan anak terhadap bentuk geometri atau sebaliknya. Adapun subjek pada penelitian ini yaitu siswa PAUD di TK Kartika Siliwangi Kota Serang dengan jumlah 10 siswa, 6 siswa laki laki dan 4 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester Genap (dua) bulan Maret sampai dengan April 2016. Sekolah yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian ini adalah TK Kartika Siliwangi Kota Serang. Dilakukannya penelitian ini di anggap penting karena bagi peneliti, pihak sekolah maupun orang tua dapat memperoleh pengetahuan baru mengenai metode belajar yang lebih menyenangkan untuk anak

8 agar lebih mudah memahami materi yang diberikan dalam hal ini yaitu bentuk geometri. Melalui media lilin ini peneliti ingin mengetahui proses pemahaman anak terhadap bentuk-bentuk geometri serta dapat membantu proses pembelajaran. Proses pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode PTK yaitu dimanadiawali dengan perencanaan, yaitu sebuah persiapan tentang hal apa saja yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Kemudian berikutnya adalah tindakan, apabila perencanaan sudah siap dan tersedia dengan baik, selanjutnya peneliti melakukan proses penelitian ke tingkat penyajian informasi serta praktek dan penilaian yang merupakan proses pengumpulan data awal (pra siklus). Selanjutnya akan dilakukan observasi dengan cara mengamati sebuah proses tindakan yang sedang dan telah dilakukan, untuk diolah menjadi sebuah asumsi awal yang nantinya akan dilanjutkan dengan proses refleksi. Refleksi yang dimaksud dalam hal ini adalah, mengkaji serta mendalami lebih jauh hasil pengumpulan hasil tindakan dan observasi dari sebuah evaluasi.emua proses pelaksanaan penelitian tersebut dilaksanan dalam kelas ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. F. DEFINISI OPERASIONAL 1. Bentuk Geometri Menurut Sherly Yoona (2013) adalah bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat didefinisikan (berdasar nama dan ciri), misalnya: bujur sangkar, persegi panjang, bola, limas, dan lingkaran. 2. Lilin Mainan/ playdough Lilin plastisin/playdough adalah sebuah lilin mainan yang terbuat dari bahan kimia dan berbrntuk lunak dengan berbagai warna menarik yang dapat dibentuk sesuai keinginan.