Kasus Korupsi PD PAL

dokumen-dokumen yang mirip
Waduh, Setelah Diperiksa BPK Ternyata Kas DPRD Tabalong Tekor

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI [LN 1999/140, TLN 3874]

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI. UU No. 31 TAHUN 1999 jo UU No. 20 TAHUN 2001

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA

Perkembangan Kasus Perjadin Mantan Bupati Jembrana: Terdakwa Bantah Tudingan Jaksa

Kasus PDAM Makassar, Eks Wali Kota Didakwa Rugikan Negara Rp 45,8 Miliar

KADIS PENDIDIKAN MTB DAN PPTK RUGIKAN NEGARA Rp200 JUTA LEBIH.

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI

MANTAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN KARIMUN MASUK BUI

MANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN.

2 tersebut dilihat dengan adanya Peraturan Mahkamah agung terkait penentuan pidana penjara sebagai pengganti uang pengganti yang tidak dibayarkan terp

538 KOMPILASI KETENTUAN PIDANA DI LUAR KUHP

Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Bali

Matriks Perbandingan KUHAP-RUU KUHAP-UU TPK-UU KPK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG

TERDAKWA KASUS KORUPSI DANA BANSOS DITUNTUT 4 TAHUN 6 BULAN PENJARA

Komisi Pemberantasan Korupsi. Peranan KPK Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA KORUPSI

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU PANDUAN UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI. Komisi Pemberantasan Korupsi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2014, No c. bahwa dalam praktiknya, apabila pengadilan menjatuhkan pidana tambahan pembayaran uang pengganti, sekaligus ditetapkan juga maksimu

BAB II IDENTIFIKASI DATA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab IX : Sumpah Palsu Dan Keterangan Palsu

I. PENDAHULUAN. nyata. Seiring dengan itu pula bentuk-bentuk kejahatan juga senantiasa mengikuti perkembangan

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU PANDUAN UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI. Komisi Pemberantasan Korupsi

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Pengertian Tindak Pidana Korupsi dan Subjek Hukum Tindak Pidana

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 November Indeks

BAB IV PENUTUP. Tinjauan hukum..., Benny Swastika, FH UI, 2011.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA [LN 2009/140, TLN 5059]

POTENSI KORUPSI DANA DESA DAN SANKSI HUKUMNYA pada

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 003/PUU-IV/2006 Perbaikan 3 April 2006

1 Merugikan keuangan negara; 2 Suap menyuap (istilah lain: sogokan atau pelicin); 3 Penggelapan dalam jabatan; 4 Pemerasan; 5 Perbuatan curang;

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III HASIL PENELITIAN KESEIMBANGAN SANKSI PIDANA KURUNGAN SEBAGAI SANKSI PENGGANTI SANKSI PIDANA DENDA

BAB II PIDANA TAMBAHAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI YANG BERUPA UANG PENGGANTI. A. Pidana Tambahan Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Berupa Uang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dirumuskan demikian:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana

STUDI KASUS TINDAK PIDANA TERKAIT JABATAN NOTARIS ROMLI ATMASASMITA 1

PEMBELAAN TIM PENASEHAT HUKUM TAK RELEVAN JAKSA TETAP MINTA TAMHER-RAHAYAAN DIPENJARAKAN DUA TAHUN

ASPEK HUKUM DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG [LN 2002/30, TLN 4191]

Pidana Korupsi di Indonesia Oleh Frans Simangunsong, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Dasar Hakim dalam Menerapkan Sanksi Pidana Di Bawah Minimum. Khusus Terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RILIS MEDIA A. Dakwaan B. Tuntutan

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

P U T U S A N. Nomor :19 /PIDSUS.K/2012/PT-MDN.

PH TAMHER-RAHAYAAN TEPIS TUNTUTAN JAKSA

Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai extraordinary crime atau kejahatan luar biasa. penerapannya dilakukan secara kumulatif.

BAB II PENGATURAN HUKUM TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA. Di Indonesia langkah- langkah pembentukan hukum positif untuk

Sudah Bayar, Terdakwa Korupsi Minta Bebas

Dalam Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009, sanksi bagi pelaku kejahatan narkoba adalah sebagai berikut :

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. pidana. Dalam hal penulisan penelitian tentang penerapan pidana rehabilitasi

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

TETAPKAN TERSANGKA ADD, TUNGGU KERUGIAN NEGARA

Jaksa Siap Periksa Dan Adoe Dalam Kasus Pembebasan Lahan

1. Beberapa rumusan pidana denda lebih rendah daripada UU Tipikor

I. PENDAHULUAN. dan sejahtera tersebut, perlu secara terus-menerus ditingkatkan usaha-usaha pencegahan dan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan

Instrumen Perdata untuk Mengembalikan Kerugian Negara dalam Korupsi

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

I. PENDAHULUAN. Masalah korupsi pada akhir-akhir ini semakin banyak mendapat perhatian dari

STUDI KASUS KORUPSI DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG [LN 2010/122, TLN 5164]

BAB I PENDAHULUAN. buruk bagi perkembangan suatu bangsa, sebab tindak pidana korupsi bukan

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1997 TENTANG NARKOTIKA [LN 1997/67, TLN 3698]

PENGADILAN TINGGI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil,

2013, No.50 2 Mengingat c. bahwa Indonesia yang telah meratifikasi International Convention for the Suppression of the Financing of Terrorism, 1999 (K

P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 21/PID.SUS.K/2014/PT-Mdn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

PERAN HAKIM DALAM PENERAPAN PASAL 2 UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI PADA DAKWAAN SUBSIDARITAS ATAU ALTERNATIF

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PEJABAT LELANG TERANCAM HUKUMAN 5 TAHUN PENJARA.

P U T U S A N NO : 168/PID/2013/PT.MDN.-

P U T U S A N. Nomor : 764/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pidana korupsi yang dikategorikan sebagai kejahatan extra ordinary crime.

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu lembaga negara yang ada di Indonesia adalah Badan Pemeriksa

BAB IV. Pasal 46 UU No.23 tahun 1997 dinyatakan bila badan hukum terbukti melakukan tindak

Transkripsi:

Kasus Korupsi PD PAL banjarmasinpost.co.id Mantan Direktur Utama Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah (PD PAL) Banjarmasin yang diduga terlibat dalam perkara korupsi i pengadaan dan pemasangan jaringan pipa di sejumlah wilayah di Banjarmasin, mulai Senin (24/1) tadi disidang. Mengenakan baju batik dilapisi rompi oranye di bagian belakangnya bertuliskan Tahanan Korupsi Kejari Banjarmasin, pada sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan dari penuntut umum, Muhidin didampingi pengacaranya Haji Syaiful Bahri dan rekan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) ii di hadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor iii Banjarmasin, Afandi Widaijanto SH, didakwa terlibat dalam perkara korupsi pengadaan dan pemasangan jaringan pipa di sejumlah wilayah Banjarmasin. Dalam perkara ini Muhidin tidak sendiri, ada tersangka lainnya yang sekarang juga sedang menjalani sidang. Kuasa hukum terdakwa Muhidin, Syaiful Bahri SH kepada Radar Banjarmasin mengungkapkan pihaknya tidak akan melakukan eksepsi karena menurutnya syarat formal maupun materil yang disampaikan penuntut umum dalam dakwaan sudah terpenuhi. Pada saat pemeriksaan pokok perkara ada hal-hal yang akan kita buktikan di hadapan majelis hakim, ujarnya. Untuk kedua kalinya mantan Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin (Sekdako) Zulfadli Gazali duduk menjadi saksi di PN Tipikor Banjarmasin, Selasa (7/2) siang, Zulfadli duduk sebagai saksi dugaan korupsi dengan terdakwa mantan Dirut PD PAL Banjarmasin Muhiddin. Pasalnya waktu itu ia juga menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas PD PAL. Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 1

Dihadapan majelis hakim yang dipimpin Affandi SH, saksi dicecar beragam pertanyaan dari jaksa Kejari Banjarmasin. Dalam sidang ini jaksa Nani mengatakan di BAP ada tertuang adanya adendum saran dari Badan Pengawas. Menurut Zulfadli dalam pelaksaan di lapangan diberikan sepenuhnya kepada PD PAL. Lebih lanjut dikatakannya pihaknya selaku Badan Pengawas juga memberikan saran-saran kepada PD PAL. "Tapi untuk pelaksanaan kegiatan diserahkan ke PD PAL," paparnya. Dalam sidang sebelumnya, jaksa mengungkapkan terdakwa H Muhiddin dituduh mengerjakan salah satu proyek tersebut namun dengan bendera perusahaan Mutiara Sakti dan pekerjaan yang dilaksanakan di Kelayan Dalam. Sedangkan pekerjaan di Basirih tetap dilakukan CV Mutiara Sakti yang ditukangi terdakwa Taufik Hidayat. Akibat perbuatan terdakwa terdapat unsur kerugian negara di kedua proyek tersebut yang berdasarkan perhitungan BPKP sebesar Rp2.123.1018.313,00 dengan rincian kerugian pada proyek Kelayan Dalam sebesar Rp1.132.223.204,00 dan pada proyek di Basirih Rp990.795.109,00 Terdakwa juga didakwa melanggar pasal 2 jo pasal 18 UU RI No 31 tahun 1999, sebagaimana diubah dan ditambah pada UU No 20 tahun 2001, tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP, untuk dakwaan primair. Sedangkan fakwaan subsidair JPU mematok pasal 3 jo pasal 18 UU RI No 31 tahun 1999, sebagaimana diubah dan ditambah pada UU No 20 tahun 2001, tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Sumber Berita: 1. banjarmasin.tribunnews.com, Mantan Sekdako Ini Duduk Jadi Saksi Kasus Korupsi PD PAL, Selasa, 7 Februari 2017. 2. Kalsel.prokal.co, Tersandung Kasus Korupsi, Muhidin Mulai Disidang, Rabu, 25 Januari 2017. Catatan: 1. Pengertian Korupsi Dalam UU No. 20 Tahun 2001 terdapat pengertian bahwa korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 2

yang berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Ada sembilan tindakan kategori korupsi dalam UU tersebut, yaitu: suap, illegal profit, secret transaction, hadiah, hibah (pemberian), penggelap an, kolusi, nepotisme, dan penyalahgunaan jabatan dan wewenang serta fasilitas negara. 2. Klasifikasi Korupsi Menurut M. Amien Rais (Anwar, 2006:18) yaitu: Korupsi ekstortif, yakni berupa sogokan atau suap yang dilakukan pengusaha kepada penguasa. Korupsi manipulatif, seperti permintaan seseorang yang memiliki kepentingan ekonomi kepada eksekutif atau legislatif untuk membuat peraturan atau UU yang menguntungkan bagi usaha ekonominya. Korupsi nepotistik, yaitu terjadinya korupsi karena ada ikatan kekeluargaan, pertemanan, dan sebagainya. Korupsi subversif, yakni mereka yang merampok kekayaan negara secara sewenangwenang untuk dialihkan ke pihak asing dengan sejumlah keuntungan pribadi. 3. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal 2 (1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonornian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (2) Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan. Pasal 3 Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang adapadanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 dua puluh) tahun dan a taudenda paling Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 3

sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Pasal 18 (1) Selain pidana tambahan dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana sebagai pidana tambahan adalah: a. perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud barang tidak bergerak yang digunakan untuk yang diperoleh dari tindak pidana korupsi, termasuk perusahaan milik terpidana di mana tindak pidana korupsi dilakukan, begitu pun harga dari barang yang menggantikan barang tersebut; b. pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi; c. penutupan usaha atau sebagian perusahaan untuk waktu paling lama 1 (satu) tahun; d. pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau penghapusan atau sebagian keuntungan tertentu, yang telah atau dapat diberikan oleh Pemerintah kepada terpidana; (2) Jika terpidana tidak membayar uang pengganti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. (3) Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, maka dipidana dengan pidana penjara yang lamanya tidak melebihi ancaman maksimum dari pidana pokoknya sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang ini dan karenanya pidana tersebut sudah ditentukan dalam putusan pengadilan. 4. Kitab Undang Undang Hukum Pidana Pasal 55 ayat (1) Ke 1: Pasal 55 (1) Dipidana sebagai pelaku tindak pidana: 1. mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan; Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 4

i Korupsi yaitu setiap orang yang dengan sengaja secara melawan hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara (Dalam UU No.31 Tahun 1999). ii Jaksa Penuntut Umum (JPU) adalah Jaksa Fungsional yang diberi wewenang oleh undang undang untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum. iii Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (disingkat Pengadilan Tipikor) adalah Pengadilan Khusus yang berada di lingkungan Peradilan Umum. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi merupakan satu-satunya pengadilan yang berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana korupsi. Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 5