PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a. bahwa dalam upaya menertibkan administrasi kependudukan dan meningkatkan pelayanan di bidang pendaftaran penduduk maka untuk penerbitan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga perlu dilakukan secara selektif dan transparan ; b. bahwa untuk melaksanakan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mengarah pada Sistem pemungutan pajak dan retribusi daerah yang sederhana, adil, efektif dan efisien sehingga dapat menggerakkan peran serta masyarakat dalam pembiayaan pembangunan, maka dipandang perlu untuk menertibkan penggunaan Blanko Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga ; c. bahwa untuk penggunaan pemakaian Blanko Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga sebagaimana dimaksud huruf Bagian Hukum tersebut di atas, perlu dipungut Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga ; d. bahwa untuk memungut retribusi sebagaimana dimaksud dalam huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9); 2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685); 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3692);
2 5. Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1977 tentang Pendaftaran Penduduk; 6. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1A Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dalam Kerangka Sistem Informasi Manajemen Kependudukan; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah; 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 1996 tentang Pedoman Biaya Pelayanan pendaftaran Penduduk; 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 1996 tentang Harga Banko dan Formulir-formulir yang diperguankan dalam pelaksanaan Pendaftaran Penduduk; 11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan dibidang Retribusi Daerah; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 tentang Tata Cara Pemeriksaan dibidang Retribusi Daerah; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 119 Tahun 1998 tentang Ruang Lingkup dan Jenis-jenis Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II; 14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 147 Tahun 1998 tentang Komponen Penetapan Tarif Retribusi; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi Nomor 15 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dalam Kerangka Sistem Informasi Manajemen Kependudukan. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGAWI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELUARGA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Ngawi. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Ngawi. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Ngawi. 4. Dinas Pendapatan Kabupaten adalah Dinas Pendapatan Kabupaten Ngawi.
3 5. Penduduk adalah setiap orang, baik Warga Negara Republik Indonesia maupun Warga Negara Asing yang bertempat tinggal tetap di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia dan telah memenuhi ketentuan Perundang-undangan. 6. Kartu Tanda Penduduk adalah kartu sebagai bukti (Legitimasi) bagi setiap penduduk dalam wilayah Republik Indonesia. 7. Kartu Keluarga adalah kartu yang memuat daftar nama-nama anggota keluarga yang secara kemasyarakatan menjadi tanggung jawab Kepala Keluarga. 8. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan, kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi. 9. Wajib Retribusi, adalah orang pribadi yang menggunakan/ menikmati pelayanan jasa umum. 10. Masa retribusi adalah jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa tertentu dari Pemerintah Kabupaten Ngawi. 11. Surat Setoran Retribusi Daerah, selanjutnya disingkat SSRD, adalah Surat yang digunakan oleh Wajib Retribusi untuk melakukan Pembayaran atau Penyetoran Retribusi yang terutang di Kas Daerah atau tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. 12. Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah selanjutnya disingkat SPTRD, adalah Surat yang digunakan oleh Wajib Retribusi untuk melakukan perhitungan dan pembayaran yang terutang menurut peraturan retribusi. 13. Surat Ketetapan Retribusi Daerah selanjutnya disingkat SKRD, adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang. 14. Surat Ketatapan Retribusi daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDLB adalah Surat Keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang dan tidak seharusnya terutang. 15. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD, adalah Surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. 16. Pemeriksaan, adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan pemenuhan kewajiban retribusi berdasarkan peraturan perundang-undangan retribusi. 17. Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi, adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti, yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
4 BAB II NAMA, OBYEK, SUBYEK DAN WAJIB RETRIBUSI Pasal 2 Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga dipungut Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi. Pasal 3 Obyek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah berupa pengadaan/pembuatan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga. Pasal 4 Subyek Retribusi adalah orang pribadi yang melakukan pembayaran atau pelayanan yang disediakan Pemerintah Daerah berupa perolehan/pemanfaatan Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga. Pasal 5 Wajib Retribusi adalah orang pribadi yang memanfaatkan/menikmati atau menggunakan/memakai Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 6 Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga termasuk jenis retribusi Jasa Umum. BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 7 Cara mengukur tingkat penggunaan jasa Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 adalah diukur berdasarkan jumlah pemohon wajib Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga yang diterbitkan/diberikan.
5 BAB V PRINSIP PENETAPAN, STRUKTUR DAN BESARNYA TARIP RETRIBUSI Pasal 8 Prinsip penetapan tarip Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga adalah untuk mengganti biaya cetak, biaya administrasi dan biaya pembinaan. Pasal 9 Struktur besarnya tarif retribusi untuk penggantian cetak adalah ; a. Kartu Keluarga sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah); b. Kartu Tanda penduduk WNI sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah); c. Kartu Tanda penduduk WNA sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah); d. Surat keterangan Kependudukan lainnya termasuk formulir sebesar Rp. 500,- (lima ratus rupiah). BAB VI WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 10 Retribusi yang dipungut di Wilayah Kabupaten Ngawi. BAB VII TATA CARA PENETAPAN RETRIBUSI Pasal 11 (1) Berdasarkan SPTRD dengan menerbitkan SKRD. (2) Dalam hal SPTRD tidak dipenuhi oleh wajib Retribusi sebagaimana mestinga, maka diterbitkan SKRD secara Jabatan. (3) Bentuk dan isi SKRD sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan oleh Bupati. Pasal 12 Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah retribusi yang terutang, maka dikeluarkan SKRD tambahan. BAB VIII TATA CARA PEMBAYARAN RETRIBUSI Pasal 13 (1) Pembayaran retribusi daerah dilakukan di Kas Daerah atau di tempat lain yang ditunjuk sesuai waktu yang ditentukan dengan menggunakan SSRD, SKRD, SKRD Jabatan. (2) Dalam hal pembayaran dilakukan di tempat lain yang ditunjuk, maka hasil penerimaan retribusi daerah harus disetor ke kas Daerah selambat-lambatnya 1 x 24 jam atau dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh Bupati.
6 (3) Apabila pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat waktu yang ditentukan sebagaiaman dimaksud dalam ayat (1), maka dikenakan sanksi administrasi berupa surat teguran dengan menerbitkan STRD. Pasal 14 (1) Pembayaran retribusi harus dilakukan secara tunai/lunas. (2) Tata cara pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Bupati. Pasal 15 (1) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Peraturan Daerah ini diberikan tanda bukti pembayaran. (2) Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan. (3) Bentuk, isi, kwalitas, ukuran buku tanda bukti pembayaran dan buku penerimaan retribusi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Bupati. BAB IX TATA CARA PENAGIHAN RETRIBUSI Pasal 16 (1) Pengeluaran surat teguran/peringatan/surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pembayaran. (2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran/ peringatan/surat lain yang sejenis, wajib retribusi harus melunasi retribusi yang terutang. (3) Surat teguran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk. Pasal 17 Bentuk-bentuk formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) Peraturan Daerah ini ditetapkan oleh Bupati. BAB X MASA RETRIBUSI Pasal 18 (1) Retribusi dipungut pada saat penduduk Republik Indonesia mengajukan permohonan pembuatan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga. (2) Setiap pungutan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga dilakukan dengan memberikan tanda bukti setor pembayaran.
7 (3) Hasil pungutan disetor ke kas daerah melalui Bendaharawan Khusus Penerima Bagian Tata pemerintahan setelah dikurangi 10% (sepuluh persen). (4) Potongan 10% (sepuluh persen) sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) digunakan untuk Operasional Kabupaten 2% (dua persen), Kecamatan 2% (dua persen) dan Desa/Kelurahan 6% (enam persen). BAB XI INSTANSI PEMUNGUT Pasal 19 Instansi pemungut untuk biaya pencetakan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga adalah Kecamatan. BAB XII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 20 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang retribusi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah : a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas ; b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi daerah; c. meminta keterangan dan bahan buktl dari orang pribadi atau badan sehubongan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah; d. memerikasa buku-buku, catatan-catatan dan dokumendokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah; e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang retribusi daerah; g. menyuruh berhenti atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf e;
8 h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah; i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. menghentikan penyidikan; k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang retribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. BAB XIII KETENTUAN PIDANA Pasal 21 (1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah retribusi yang terutang. (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pelanggaran. BAB XIV KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Pada saat Peraturan daerah ini mulai berlaku, ketentuan dalam Pasal 27 ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi Nomor 15 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dalam Kerangka Sistem Informasi Manajemen Kependudukan (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi Tahun 1997 Nomor 2/B) dinyatakan tidak berlaku.
9 Pasal 23 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi. Disahkan di Ngawi pada tanggal 16 Nopember 2000 BUPATI NGAWI, ttd Diundangkan di Ngawi pada tanggal 16 Nopember 2000 HARSONO SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NGAWI, ttd FAUZI SIDEKAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGAWI TAHUN 2000 NOMOR 34
10 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELUARGA I. UMUM Bahwa dalam rangka peningkatan Pendapatan Daerah Kabupaten Ngawi mengacu pada Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mengarah pada Sistem pemungutan pajak dan retribusi daerah yang sederhana, adil, efektif dan efisien sehingga dapat menggerakkan peran serta masyarakat dalam pembangunan. Maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi Nomor 15 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dalam Kerangka Sistem Informasi Manajemen Kependudukan dicabut dan menetapkan kembali Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga dalam suatu Peraturan daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d 8 Pasal 9 huruf a Pasal 9 huruf b dan c Pasal 9 huruf d Pasal 10 s/d 24 Cukup jelas Cukup jelas Bahwa biaya dimaksud tidak termasuk biaya foto. Cukup jelas Cukup jelas