Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen STMIK Prabumulih Nomor : 019/SK/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 3 Maret 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

KODE ETIK DOSEN MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

a. Membentuk citra dosen yang dapat dijadikan teladan bagi maha siswa yang akan memasuki lingkungan masyarakat modern dan profesional.

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 60/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PEDOMAN TATA KRAMA DOSEN STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA Nomor :104/ SK/ STIKOM-DB/ VII/ 2007

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA No. 152a/H9/DT/2009. Tentang ETIKA AKADEMIK SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MALIKUSSALEH NOMOR 1527/UN45/DT/2016 TENTANG STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

DITETAPKAN DI REULEUT- ACEH UTARA PADA TANGGAL 11 APRIL 2016 REKTOR, PROF. DR. APRIDAR, SE., M.Si NIP

NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

BUKU KODE ETIK DOSEN

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor : 184/A.51.01/Unwidha/III/2014 tentang PEDOMAN ETIKA DOSEN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2004 TENTANG KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN STIE-PRABUMULIH

PEDOMAN KODE ETIK DOSEN DAN PEGAWAI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

PERATURAN SENAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI NOMOR 07 / Senat Unsrat / X / 2016 TENTANG ETIK AKADEMIK TENAGA PENDIDIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2007

DAFTAR ISI. Pasal 7 11 BAB III KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP UNIVERSITAS Pasal 10 12

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

PEDOMAN KOMITE DISPLIN DOSEN FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

KODE ETIK DOSEN, MAHASISWA DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

KODE ETIK DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING LIA

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

KODE ETIK DAN TATA TERTIB TENAGA KEPENDIDIKAN STIE-PRABUMULIH

1 Kode Etik, dan Tata Tertib Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI MAHASISWA OLEH: TIM PENYUSUN

Lembaga Penjaminan Mutu KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN MATARAM. Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Mataram 1

PANDUAN KODE ETIK DOSEN, MAHASISWA DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 04/YSR/2004 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI YAYASAN SLAMET RIJADI. Pengurus Yayasan Slamet Rijadi

KODE ETIK DOSEN IAIN PURWOKERTO

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO NOMOR 2 TAHUN 2015 KODE ETIK DOSEN

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

I Universitas. '""""'t

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG NOMOR : Un.03.3/PP.01.1/784/2016 TENTANG KODE ETIK

KODE ETIK DOSEN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

KODE ETIK DOSEN IAIN MATARAM

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian

PEDOMAN ETIKA MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN,

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tentang KODE ETIK MAHASISWA STIE YASA ANGGANA GARUT KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT,

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA NOMOR : HK / 1.02 / / 2014 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

PEDOMAN KODE ETIK DOSEN

Mengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN:

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

KODE ETIK MAHASISWA STIKOM DINAMIKA BANGSA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

KODE ETIK DOSEN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG ETIKA AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 365/F/Unbrah/VII/2013 KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

KODE ETIK DOSEN, MAHASISWA DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 711/P/SK/HT/2013 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

KEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007

Transkripsi:

1 Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen STMIK Nomor : 019/SK/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 3 Maret 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen STMIK ini yang dimaksud dengan: 1) Sekolah Tinggi adalah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer selanjutnya disingkat STMIK ; 2) Ketua STMIK adalah pimpinan tertinggi yang berwenang dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di STMIK ; 3) Etika akademik adalah nilai-nilai yang wajib ditaati dalam berpikir, dan berperilaku dalam melaksanakan tugas-tugas keilmuan di perguruan tinggi; 4) Kode Etik adalah landasan moral dan pedoman tingkah laku tertulis berupa serangkaian norma-norma etik yang memuat hak dan kewajiban dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pelaksanaan Tri Dhrama Perguruan Tinggi; 5) Civitas akademik terdiri atas dosen dan mahasiswa STMIK. 6) Dosen di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer adalah tenaga pendidik yang khususnya diangkat dengan tugas utama mengajar; 7) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STMIK ; 8) Hak adalah kewenangan yang dimiliki oleh dosen dalam memperoleh pelayanan, fasilitas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 9) Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh dosen demi tercapainya tujuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Kode Etik;

2 10) Peneliti adalah seorang atau sekelompok orang yang mengadakan penelitian; 11) Pelanggaran adalah setiap perilaku dan perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 12) Penghargaan adalah balas jasa yang diberikan baik berupa uang maupun ucapan terima kasih lisan atau tertulis. 13) Sanksi adalah hukuman yang diberikan atas tindakan pelanggaran kode etik dan kebijakan-kebijakan lain di STMIK. Pasal 2 Tujuan Kode Etik 1) Sebagai pedoman dalam berprilaku dalam menjunjung tinggi martabat profesi dosen; 2) Menghindari adanya pandangan negatif masyarakat atau pihak lain yang n memandang rendah profesi dosen akibat prilaku tidak terpuji para dosen STMIK ; 3) Membentuk citra dosen yang dapat dijadikan teladan bagi mahasiswa, dan sebagai figur yang memiliki integritas intelektual; dan 4) Membentuk citra profesional dalam penyelenggaraan Tri Dhrama Perguruan Tinggi STMIK ; BAB II KEWAJIBAN DOSEN Pasal 3 Kewajiban Dosen Terhadap Diri Sendiri Terhadap diri sendiri, dosen wajib: 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Menjunjung tinggi Hukum berdasarkan Pancasila, dan Undang-undang Dasar 1945; 3) Menjunjung tinggi tata susila dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab; 4) Menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi;

3 5) Mengamalkan ilmu yang dimiliki disertai konsistensi dalam satu kata dengan perbuatan; 6) Meningkatkan diri dalam penguasaan ilmu pengetahuan; 7) Tidak meremehkan kemampuan orang lain; 8) Membina hubungan baik dengan sejawat; 9) Tidak menyimpang dari norma-norma agama dan susila; 10) Menjaga keharmonisan keluarga serta nama baik di masyarakat; 11) Mengevaluasi kinerjanya; dan 12) Tidak memakai gelar/jabatan akademik yang diperoleh dengan cara yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. BAB III KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP STMIK PRABUMULIH Pasal 4 Kewajiban atas Visi, Misi, dan Tujuan STMIK Terhadap visi, misi, dan tujuan STMIK, dosen wajib: 1) Menjunjung tinggi Visi, Misi, dan Tujuan STMIK ; 2) Memahami visi, misi, dan tujuan STMIK ; 3) Turut serta mensosialisasikan visi, misi, dan tujuan STMIK ; Tanggung jawab Dosen dalam Bidang Akademik Pasal 5 Dalam bidang akademik, dosen wajib: 1) Menjunjung tinggi kebebasan mimbar akademik, yaitu kebebasan menyampaikan pikiran dan pendapat dalam lingkungan serta forum akademik dalam bentuk ceramah, seminar, dan kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan; 2) Melaksanakan tugas secara penuh sesuai amanat dan tanggung jawab yang dibebankan. 3) Menumbuh kembangkan suasana akademik di lingkungan kerjanya; 4) Menguasai materi yang harus disampaikan kepada mahasiswa; 5) Mempersiapkan perkuliahan dengan sebaik-baiknya.

4 6) Menghargai kreatifitas mahasiswa; 7) Menghindari cara kekerasan, atau cara lainnya yang bersifat partisan dalam menyelesaikan permasalahan di STMIK ; 8) Tidak memanfaatkan STMIK untuk meraih kepentingan dan keuntungan pribadi yang menyimpang dari fungsi STMIK ; 9) Menjunjung tinggi hak mengajar yang diberikan kepadanya dengan semangat profesionalisme sebagai seorang pendidik yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan keteladanan,; 10) Menjauhi dan menghindarkan diri dari hal-hal dan perbuatan yang dapat menurunkan derajat dan martabat dosen sebagai profesi pendidik yang terhormat; 11) Memperlakukan mahasiswa sebagai manusia dewasa tanpa memandang status sosial, agama, ras mahasiswa; dan 12) Tidak merokok pada saat tatap muka dalam ruang kelas maupundalam ruang kantor; Tanggung jawab Dosen dalam Bidang Penelitian Pasal 6 Dalam bidang penelitian, dosen wajib: 1) Bersikap dan berfikir analitis dan kritis; 2) Jujur, objektif, dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian;; 3) Bersifat terbuka, saling berbagi data, hasil, metoda, dan gagasan yang lain, kecuali data yang dapat dipatenkan; 4) Berpikir secara logis, kritis, cermat, tekun, tangguh, dan sistematis; 5) Bersikap proaktif melakukan penelitian untuk memecahkan masalah yang meresahkan atau membahayakan masyarakat; 6) Jujur, objektif, dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian; Sebagai peneliti, dosen wajib: Tanggung jawab Dosen sebagai Peneliti Pasal 7

5 1) Menghindari kesalahan dalam penelitian, terutama dalam menyajikan hasil penelitian. 2) Melakukan penelitian yang ditugaskan oleh ketua program studi maupun ketua STMIK secara bertanggungjawab dan penuh disiplin; 3) Menghormati dan menghargai objek penelitian; 4) Menghindari tindakan plagiat karya ilmiah orang lain; 5) Melaksanakan penelitian dengan dibekali pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang memadai sesuai kebutuhan penelitian; 6) Mengamalkan etika penelitian sesuai bidang ilmu yang ditelitinya; 7) Mematuhi aturan etika akademik yang lebih khusus untuk penelitian bidang ilmu dan profesi akademik tertentu sesuai ketentuan yang berlaku pada bidang ilmu tersebut; 8) Memperhatikan dan mematuhi ketentuan publikasi dan diseminasi karya ilmiah sesuai kaidah keilmuan yang berlaku; dan 9) Melibatkan mahasiswa sebagai pemenuhan persyaratan akademik atau arena pembelajaran, aktualitas kompetensi bidang keilmuan dan pengembangan pribadi. Biaya Penelitian Pasal 8 Dalam hal efektifitas biaya penelitian, dosen wajib: 1) Mencermati antara manfaat yang diharapkan dengan biaya dan beban yang dikeluarkan, khususnya beban yang dituntut dari sponsor 2) Tidak menjanjikan hal di luar kemampuan peneliti 3) Menghasilkan atau memberikan apa yang dapat dijanjikan 4) Menjelaskan apakah data dari penelitian dapat atau tidak dapat membantu proses pengambilan keputusan. Kesimpulan Penelitian Pasal 9 Dalam hal kesimpulan penelitian, dosen wajib:

6 1) Menjelaskan kesimpulan yang diperoleh; 2) Membantu dan berpartisipasi dalam interpretasi hasil dan kesimpulan; 3) Menjelaskan keterbatasan hasil penelitian dan membedakan antara kesimpulan penelitian dan ekstrapolasinya. 4) Menunjukkan kesahihan penelitian. Plagiat Pasal 10 Dosen tidak dibenarkan melakukan plagiat karya ilmiah orang lain. Tanggung jawab Dosen dalam Bidang Pengabdian pada Masyarakat Pasal 11 Dosen dalam melaksanakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat, wajib: 1) Mengabdikan ilmunya peningkatan kesejahteraan masyarakat serta bermanfaat bagi segenap sivitas akademika; 2) Senantiasa bisa menjadi contoh bagi masyarakat pada umumnya dan anggota profesi pada khususnya; 3) Menghargai partisipasi masyarakat dalam menetapkan program-program pengabdian; 4) Mencegah timbulnya kekeliruan persepsi dalam masyarakat; 5) Bersikap proaktif melakukan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat untuk memecahkan masalah yang meresahkan atau membahayakan masyarakat, termasuk pada musibah bencana; 6) Bertanggungjawab atas materi pelayanan dan pengabdiannya kepada masyarakat, sesuai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasainya; 7) Mempertanggungjawabkan sarana dan dana pelayanan masyarakat yang dikelolanya sesuai dengan peraturan yang berlaku; dan BAB IV P U B L I K A S I Pasal 12

7 Dosen yang melakukan publikasi, wajib: 1) Menggunakan bahasa yang ilmiah; 2) Mendapat izin dari penyandang dana; 3) Kutipan dalam publikasi harus jujur, dan sesuai dengan makna aslinya; 4) Gambar dan tabel yang dikutip harus mencantumkan sumbernya; 5) Gambar perorangan atau manuasia coba (probandus) harus dengan izin; 6) Mencantumkan semua kontributor kecuali yang tidak bersedia; 7) Memberi pernyataan jasa juga kepada pemberi gagasan, dan pemberi izin, fasilitas dan bantuan lain. BAB V KEWAJIBAN DOSEN DALAM BERPAKAIAN Pasal 13 Dalam hal berpakain, dosen wajib: 1) Menyesuaikan pakaian dengan peran yang disandang oleh dosen pada waktu pakaian tersebut dikenakan; 2) Berpakaian formal bagi dosen pria yang mencerminkan citra profesional dan modern dengan mengenakan celana panjang dan kemeja serta sepatu formal; 3) Berpakaian formal bagi dosen wanita yang mencerminkan citra wanita profesional dan modern dengan mengenakan rok atau celana panjang dipadu dengan atasan kemeja atau blazer,dan juga mengenakan sepatu formal; 4) Selama menjalankan tugas wajib senantiasa menjaga kebersihan dan kerapian berpakaian; 5) Senantiasa menjaga personal hygiene untuk menghindarkan dirinya menimbulkan bau badan yang dapat menggangu suasana kerja. BAB VI KEWAJIBAN DOSEN DALAM KETEPATAN WAKTU Pasal 14 1) Dosen wajib memiliki komitmen tinggi terhadap waktu; 2) Memulai dan mengakhiri perkuliahan secara tepat waktu;

8 3) Memenuhi hak jumlah pertemuan atau tatap muka minimal 14 kali pertemuan; 4) Memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada mahasiswa, seperti dalam hal pembimbingan skripsi. BAB VII KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP PELAKSANAAN KODE ETIK Pasal 15 Dalam pelaksanaan kode etik, dosen wajib: 1) Mengindahkan dan melaksanakan Kode Etik Dosen. 2) Pelanggaran terhadap Kode Etik Dosen dapat dikenakan sanksi moral dan sanksi lainnya sesuai aturan dalam pasal 21 yang tercantum dalam kode etik ini, dan juga peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII HAK DOSEN Pasal 16 1) Menerima gaji dan tunjangan fungsional dan tunjangan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STMIK ; 2) Memperoleh pembinaan karir berdasarkan prestasi kerja; 3) Memperoleh perlindungan hokum dalam melaksanakan tugasnya; 4) Memperoleh penghargaan sesuai dengan dharma baktinya; 5) Mengunakan sarana, prasarana dan fasilitas di dalam melaksanakan tugas; 6) Dapat menjadi anggota senat; 7) Mengikuti pendidikan lanjut atas biaya sendiri maupun sponsor; 8) Mendapatkan bantuan pengurusan dalam rangka mendapatkan hak paten atas hasil penelitian sebagai pengakuan atas karyanya; 9) Menyelenggarakan kebebasan mimbar akademik; 10) Bergabung dalam organisasi profesi atau keilmuan; 11) Menyampaikan saran, pendapat, dan keinginan menurut ketentuan yang berlaku;

9 12) Mendapat penghargaan atas presatasi dan pengabdian untuk mendorong dan meningkatkan prestasi serta untuk memupuk kesetiaan terhadap STMIK. BAB IX PEMBERIAN PENGHARGAAN Pasal 17 Penghargaan diberikan kepada dosen atas dasar prestasi kerja, hasil kerja (kinerja), dan usaha yang membawa harum nama almamater, atau pengalaman kerja yang ditempuh tanpa cacat/cela selama 5, 10, 15, 20, 25, 30 tahun atau lebih. Penghargaa dapat berupa kata-kata (lisan), pemberian sertifikat, piagam, dan atau berbentuk barang. Pasal 18 Jenis penghargaan yang diberikan bergantung kepada berbagai kriteria, antara lain jenis pengabdian, prestasi, jasa, dan bentuk lain yang sangat menguntungkan bagi kemajuan Perguruan Tinggi. Jenis penghargaan dapat berupa: 1) Pujian secara lisan; 2) Ucapan terima kasih; 3) Sertifikat keberhasilan; 4) Surat penghargaan; 5) Hadiah berupa barang/ cindera mata; 6) Peningkatan fasilitas; 7) Pengiriman ke luar negeri; 8) Peloncatan jabatan fungsional untuk dosen; 9) Publisitas. BAB X PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN Pasal 19 1) Dosen yang menunjukkan kesetiaan, prestasi, atau telah berjasa terhadap STMIK dapat diberikan penghargaan oleh pihak yang berwenang memberi penghargaan,

10 2) Pihak yang berwenang memberi penghargaan adalah: a) Ketua Program Studi yang bersangkutan, bila sifatnya intern atau dalam lingkup kecil; b) Ketua STMIK, bila sifatnya lebih luas dan membawa nama STMIK. c) Ketua STMIK dibantu senat STMIK yang keanggotaannya terdiri atas anggota Senat dan Panitia Penilaian Pemberian Penghargaan bagi orang-orang yang berjasa kepada STMIK yang diketuai oleh Sekretaris Senat pada kondisi yang sifatnya lebih umum dan mencakup STMIK serta kepentingan nasional. 3) Proses Pemberian Penghargaan Pemberian penghargaan dilaksanakan setelah proses berikut: a) Ketua program studi, sebelum memberikan penghargaan meminta kepada yang bersangkutan memberikan data sebagai bukti berprestasi atau berjasa baik berupa sumbangan pemikiran atau karya nyata; b) Ketua program studi, sebelum memberikan penghargaan memeriksa teaching history dosen yang bersangkutan dengan bekerjasama dengan Gugus Kendali Mutu (GKM). c) Ketua STMIK, sebelum memberi penghargaan, meneliti dahulu data yang diusulkan oleh program studi untuk dosen,, atau oleh tim khusus yang dibentuk untuk maksud tersebut. BAB XI PELANGGARAN Pasal 20 Pelanggaran oleh dosen dapat berbentuk : 1) Bersikap dan bertindak yang dapat menjatuhkan nama baik Almamater/Keluarga Besar STMIK ; 2) Merusak ewibawaan pejabat dilingkungan STMIK atau Program Studi dalam menjalankan tugas dan jabatan; 3) Menyalahgunakan dan melampaui wewenang yang ada padanya;

11 4) Bertindak sewenang-wenang dan tidak adil baik terhadap bawahannya maupun sesama dosen; 5) Membocorkan rahasia jabatan dan atau STMIK ; 6) Membocorkan soal dan atau kunci jawabanny; 7) Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun di dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan pribadi atau golongan; 8) Melawan dan menolak tugas dari atasan; 9) Mempersulit peneyelenggaraan kegiatan akademi dan non akademik yang telah ditetapkan STMIK /Program Studi; 10) Mencampuri urusan administrasi pendidikan dan lain-lain tanpawewenang sah dari STMIK /Program Studi; 11) Melakukan pengotoran/pengrusakan, berbuat curang serta memalsukan surat/dokumen yang sah seperti nilai, ijazah maupun sertifikat dan dokumen lain; 12) Melakukan tindakan kesusilaan baik dalam sikap, perkataan, tulisan maupun gambar; 13) Menyalahgunakan nama, lambang, tanda STMIK ; 14) Menggunakan secara tidak sah ruangan, bangunan, maupun sarana lain milik STMIK tanpa izin; 15) Memeras, berjudi,membawa, menyalahgunakan obat-obat terlarang di lingkungan STMIK. 16) Menyebarkan tulisan-tulisan dan paham-paham yang terlarang oleh pemerintah; 17) Mengadu domba dan menghasut antar civitas akademika STMIK ; 18) Melakukan plagiat dalam karya ilmiah; 19) Dan lain-lain yang dilarang oleh peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Sanksi terhadap dosen : BAB XII SANKSI Pasal 21

12 1) Setiap dosen STMIK yang melanggar kode etik, disiplin, tata tertib, dan peraturan yang berlaku dikenai sanksi; 2) Sanksi yang dikenakan kepada dosen dapat berupa : a) Teguran lisan; b) Teguran tertulis; c) Peringatan keras; d) Penundaan kenaikkan gaji berkala; e) Penundaan kenaikan pangkat; f) Penundaan pangkat; g) Pembebasan tugas;dan h) Pemberhentian. BAB XIII KOMITE KEHORMATAN KODE ETIK Pasal 22 Komite Kehormatan Etik Tenaga STMIK Kependidikan STMIK adalah komisi adhoc ditetapkan oleh Ketua yang terdiri dari Ketua STMIK, pimpinan unit kerja, dan bagian kepegawaian untuk menerima, memproses, dan memutuskan terhadap pelanggaran Kode Kode Etik Dosen dibentuk Dewan Kehormatan STMIK. BAB XIV PENUTUP Pasal 23 1) Peraturan kode etik ini berlaku juga bagi: 1) Tenaga akademik tidak tetap/honorer; 2) Tenaga penunjang akademik, yakni tenaga laboran, perpustakaan, teknisi dan administrasi baik tetap dan honorer; 2) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur dengan Keputusan tersendiri; dan 3) Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

13

14

15