NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika PROGRAM STUDI MATEMATIKA

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

Oleh : Reny Antasi A

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

HASIL BELAJAR IPS TERPADU MODEL TPS DAN TGT DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : DEWI HANDAYANI

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA NASKAH PUBLIKASI

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

Aritsya Imswatama 1, Mardiyana 2, Budi Usodo 3

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

Arinta Rara Kirana STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI ANTARA PBL DAN MAM DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

NASKAH PUBLIKASI STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI NHT DENGAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN MOJOLEGI TAHUN 2015/2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

TESIS Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : SRI REJEKI NIM.

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN QUIZ TEAM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

NURMALIATI

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

WHELLY YULIANA K

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemandirian Belajar Terhadap Sikap Siswa Pada Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 3 Karawang

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

Reza Kusuma Setyansah 1) Budiyono 2) Sutrima 3)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berbantuan Maple II Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN X

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DISKUSI DAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA KELAS IX SMPN 23 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Nasional disebutkan bahwa ; pendidikan nasional adalah pendid ikan yang

Transkripsi:

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN COOPERATIVE LEARNING TYPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEMPEL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Kepada Program Studi Magister Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar dalam Ilmu Administrasi Pendidikan Oleh : KURNIANINGTYAS WK. Q.100130016 PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

2 EKSPERIMEN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN COOPERATIVE LEARNING TYPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEMPEL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Kepada Program Studi Magister Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Administrasi Pendidikan Oleh : KURNIANINGTYAS WK. Q.100130016 Naskah Publikasi ini telah disetujui oleh: Surakarta, 12 Februari 2016 Pembimbing I Pembimbing II

1 EKSPERIMEN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN COOPERATIVE LEARNING TYPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEMPEL SURAKARTA Kurnianingtyas WK, Sutama, Suyatmini Program Studi Magister Pendidikan Email: ningtynia@yahoo.com ABSTRACT This research aims to analyze the difference in student learning independence and motivation of learning of students with learning strategies after the CTL (Contextual Teaching and Learning) and Cooperative Learning Types Think Pair Share in grade IV Elementary School of Tempel Surakarta Years Lessons 2014/2015. This research uses a type of experimental research, design research using quantitative methods. The population in this research is the whole grade IV Elementary School of Tempel year lesson 2014/2015. The number of samples in the study was 37 students consisting of Class IV with as many as 18 students and Class IV B as much as 19 students. Data collection techniques using observation and question form. Data analysis techniques using independent sample t-test test. Based on the results of data analysis and discussion of the obtained conclusions that: Based on the results of data analysis and discussion of the obtained conclusions that: there is a significant difference of learning Contextual Teaching and Learning and Cooperative Learning Types Think Pair Share towards the independence of learning in students of class IV Elementary School of Tempel Surakarta Years Lessons 2014/2015. It shows that the independence of student learning that is taught by learning Contextual Teaching and Learning higher or better than the lesson that students learned self-reliance with Cooperative Learning Types Think Pair Share. There is a difference in terms of learning motivation of independence studied in grade IV S Elementary School of Tempel Years Lessons 2014/2015. This shows that students who have a high learning motivation also has a high learning independence anyway. There are interaction learning strategies (Contextual Teaching and Learning and Cooperative Learning Types Think Pair Share) and motivation towards learning the independence of learning in students of class IV Elementary School of Tempel Years Lessons 2014/2015. Thus between learning and the learning motivation of students in systematic interactions occur affecting the independence of the student learning. Keywords: independence of learning, learning motivation, Contextual Teaching and Learning, Cooperative Learning Types Think Pair Share ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemandirian belajar siswa dan motivasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan strategi CTL (Contextual Teaching and Learning) dan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share pada siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen, desain penelitian menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

2 kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 siswa yang terdiri dari Kelas IV A sebanyak 18 siswa dan Kelas IV B sebanyak 19 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan uji independent sample t-test. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa: Terdapat perbedaan yang signifikan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share terhadap kemandirian belajar pada siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran Contextual Teaching and Learning lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan kemandirian belajar siswa yang pembelajarannya dengan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share. Terdapat perbedaan kemandirian belajar ditinjau dari motivasi belajar pada siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi juga memiliki kemandirian belajar yang tinggi pula. Ada interaksi strategi pembelajaran (Contextual Teaching and Learning dan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share) dan motivasi belajar terhadap kemandirian belajar pada siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Dengan demikian antara pembelajaran dan motivasi belajar siswa terjadi interaksi yang sistematis dalam mempengaruhi kemandirian belajar siswa Kata Kunci: kemandirian belajar, motivasi belajar, Contextual Teaching and Learning, Cooperative Learning Tipe Think Pair Share PENDAHULUAN Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Melalui pendidikan diharapkan akan terbentuk generasi yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan guna menghadapi arus globalisasi saat ini. Hal tersebut sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II, Pasal 3 dirumuskan, pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Guna mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, setiap peserta didik dituntut untuk memiliki motivasi belajar yang tinggi serta kemandirian dalam belajar. Dengan memiliki kemandirian belajar siswa akan mampu menyerap materi yang disampaikan oleh guru serta berusaha menggali berbagai informasi, baik melalui media cetak maupun elektronik guna menunjang kemampuan belajarya. Peranan guru dalam menumbuhkan motivasi belajar dan kemandirian belajar dapat dilakukan berbagai cara, salah satunya dengan menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi. Melalui penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi, siswa akan termotivasi untuk mengikluti pembelajaran yang diampaikan oleh guru, sebab

3 penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi membuat siswa tidak jenuh dan tidak bosan dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan pengamatan awal pada siswa di SD Negeri Tempel Surakarta menunjukkan bahwa kemandirian siswa belum sesuai harapan, hal tersebut nampak dari ketergantungan siswa dengan siswa yang lainnya ketika diberikan tugas dalam pembelajaran. Belum siapnya siswa dalam belajar secara mandiri nampak dari tingkah laku siswa ketika belajar di dalam kelas, siswa kurang menguasai materi yang disampaikan oleh guru, ketika ditanya oleh guru hanya diam saja serta tidak menyimak dengan baik penjelasan yang disampaikan oleh guru. Kemandirian belajar siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta masih rendah, hal tersebut nampak ketika siswa siswa diberikan tugas oleh guru, banyak siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran, kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh siswa yang pandai saja. Kondisi tersebut disebabkan karena motivasi belajar siswa yang rendah serta metode pembalajaran yang digunakan oleh guru bersifat konvensional. Berkaitan dengan rendahnya kemandirian belajar siswa menunjukkan adanya masalah pada proses pembelajaran. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia saat ini adalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran hingga dewasa ini masih didominasi guru dan kurang memberikan akses bagi peserta didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya. Hal ini berlaku untuk semua mata pelajaran termasuk pembelajaran IPA. Berdasarkan pernyataan dan fakta-fakta di atas terlihat bahwa kemandirian belajar siswa masih rendah, pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi kurang menyenangkan dan tidak menantang. Kenyataan ini tentu saja tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 yang menyatakan bahwa Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa mengajar yang didesain guru harus berorientasi pada aktivitas siswa.

4 Guna meningkatkan kemandirian belajar anak, maka perlu dilakukan inovasi dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif. Berbagai inovasi dalam pendidikan IPA telah dilakukan dalam kurun waktu terakhir ini. Hal ini merupakan upaya untuk membelajarkan siswa sehingga mereka dapat belajar secara optimal. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemandirian belajar, membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, dan mengembangkan sikap bekerja sama adalah model pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama, sehingga setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya. Ada beberapa variasi dalam model pembelajaran kooperatif, yakni Contextual Teaching and Learning dan Think Pare Share (TPS). Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) akan mampu mendorong siswa untuk saling bekerja sama dalam diskusi atau belajar kelompok, membaca dan mempelajari materi yang diberikan guru untuk menemukan informasi, bertanggung jawab atas materi yang mereka pelajari dan juga bertanggung jawab untuk menyampaikan hasil diskusi, serta mengerjakan tes formatif secara individual yang mencakup semua materi yang telah dipelajari. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share merupakan model pembelajaran kooperatif yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi. Prosedur yang digunakan dalam model think pair share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, merespon dan saling membantu. Melalui model pembelajaran think-pair-share sangat ideal untuk guru dan siswa yang baru belajar kolaboratif. Teknik pembelajaran think pair share memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Teknik ini memberi kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis perbedaan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share terhadap kemandirian belajar pada siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. 2) Menganalisis perbedaan kemandirian belajar ditinjau dari motivasi belajar pada siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta Tahun

5 Pelajaran 2014/2015. 3) Menganalisis interaksi strategi pembelajaran (Contextual Teaching and Learning dan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share) dan motivasi belajar terhadap kemandirian belajar pada siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, desain penelitian menggunakan eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 siswa yang terdiri dari Kelas IV A sebanyak 18 siswa dan Kelas IV B sebanyak 19 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan uji independent sample t-test. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perbedaan Kemandirian Belajar Ditinjau dari Model Pembelajaran Hasil anava dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5% diperoleh harga statistik uji F a > F tabel, yaitu 162,221 > 4,160, sehingga F a DK, dengan demikian H 0A ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share terhadap kemandirian belajar siswa. Pada kelas CTL (Contextual Teaching and Learning) (eksperimen) diperoleh rata-rata nilai kemandirian belajar sebesar 89,0556, sedangkan pada kelas Cooperative Learning Tipe Think Pair Share (kontrol) diperoleh rata-rata nilai kemandirian bvelajar sebesar 73,4737. Ini berarti bahwa kemandirian belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan kemandirian belajar siswa yang pembelajarannya dengan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fita Handayani (2011) dan Malik Behlol (2011) yang menyatakan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan metode kontekstual memiliki berprestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan metode structural. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemandirian belajar yang signifikan antara siswa yang dikenai pembelajaran CTL (Contextual Teaching and

6 Learning) dengan siswa yang dikenai pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair Share. Dalam penggunaan strategi pembelajaran CTL, siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan, karena CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan siswa. Perbedaan Kemandirian Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Hasil anava dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5% diperoleh harga statistik uji F b > F tabel, yaitu 13,888 < 3,305 sehingga F b DK dengan demikian H 0B ditolak, maka ada perbedaan kemandirian belajar siswa ditinjau dari motivasi belajar. Kondisi ini didukung hasil observasi dalam proses pembelajaran, bahwa motivasi belajar antara siswa yang satu dengan yang lainnya berbeda, ada yang tergolong tinggi, sedang dan rendah. Perbedaan motivasi belajar yang signifikan terjadi pada siswa dengan aktivitas tinggi, sedang, maupun rendah. Siswa dengan tingkat motivasi belajar tinggi terlihat lebih serius/fokus saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, siswa dengan tingkat motivasi belajar sedang serius mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tetapi seringkali mereka masih menggunakan waktu untuk mengobrol dengan temannya, sedangkan siswa dengan tingkat motivasi belajar rendah cenderung kurang serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mereka lebih banyak menggunakan waktu untuk mengobrol dengan temannya. Perbedaan aktivitas tersebut mempengaruhi kemandirian belajar yang dicapai oleh siswa. Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin baik kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa, dan sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa, maka semakin rendah pula kemandirian belajar siswa. Hasil penelitian tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan Effandi Zakaria dkk (2013) dan Malik Behlol (2011) yang menyatakan bahwa ada perbedaan kemandirian belajar siswa ditinjau dari motivasi belajar, siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, cenderung memiliki kemandirian belajar yang baik, dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dan motivasi belajar yang rendah.

7 Interaksi Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap Kemandirian Belajar Hasil anava dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5% diperoleh harga statistik uji F ab = 20,393 sedangkan F tabel = 3,305, maka F ab > F tabel sehingga F ab DK dengan demikian H 0AB ditolak. Ini berarti bahwa efek interaksi antara strategi CTL (Contextual Teaching and Learning) dan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share dan motivasi belajar terhadap kemandirian belajar siswa. Karena ada interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap kemandirian belajar siswa, maka perbandingan antara kelas eksperimen yang diberi model pembelajaran CTL dan kelas kontrol yang diberi model pembelajaran TPS untuk setiap tingkat motivasi (tinggi, sedang, dan rendah), model pembelajaran CTL memiliki kemandirian belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran TPS. Dengan demikian antara pembelajaran dan motivasi belajar siswa terjadi interaksi yang sistematis dalam mempengaruhi kemandirian belajar siswa. Hal tersebut menunjukkan siswa yang diberi pembelajaran CTL memiliki kemandirian belajar yang lebih baik daripada siswa yang diberi pembelajaran TPS, baik secara umum maupun ditinjau dari kategori motivasi belajar. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Muslich (2011: 42) yang menyatakan bahwa model pembelajaran CTL memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik, yaitu pembelajaran yang diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan nyata atau pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah (learning in real life setting). 2) Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna (meaningful learning). 3) Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (learning by doing). 4) Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling mengoreksi antar teman (learning in a group). 5) Pembelajaran memberikan kesempatan untuk mencipatakan rasa kebersamaan, bekerja sama, saling memahami antar satu dengan yang lain secara mendalam (learning to know each other deeply). 6) Pembelajaran dilaksanakan secara aktif,kreatif, produktif, dan mementingkan kerja sama (learning to ask, to inquri, to work together). 7) Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan (learning as an enjoy activity).

8 Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Effandi Zakaria dkk (2013) meneliti dengan judul: Effect of Cooperative Learning on Secondary School Students Mathematics Achievement. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata prestasi belajar matematika antara kelompok siswa yang memperoleh metode pembelajaran cooperative learning dengan kelompok siswa yang memperoleh metode pembelajaran tradisional. Data analisis menunjukkan bahwa siswa dalam kelompok cooperative learning mampu meningkatkan kemandirian belajar dan dapat mengembangkan kepercayaan diri mereka Simpulan Terdapat perbedaan yang signifikan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share terhadap kemandirian belajar pada siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran Contextual Teaching and Learning lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan kemandirian belajar siswa yang pembelajarannya dengan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share. Terdapat perbedaan kemandirian belajar ditinjau dari motivasi belajar pada siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi juga memiliki kemandirian belajar yang tinggi pula. Ada interaksi strategi pembelajaran (Contextual Teaching and Learning dan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share) dan motivasi belajar terhadap kemandirian belajar pada siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Dengan demikian antara pembelajaran dan motivasi belajar siswa terjadi interaksi yang sistematis dalam mempengaruhi kemandirian belajar siswa.

9 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. E. Mulyasa, 2003, Manajemen Berbasis Madrasah, Konsep Strategi dan Implementasi, Bandung: Rosdakarya. Fita Handayani, 2011. Keefektifan Model Contextual Teaching And Learning (Ctl) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Tingkat Kemampuan Awal (Studi Penelitian pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 02 Pangkah Kab. Tegal Tahun Pelajaran 2010. http://www.perpus.upstegal.ac.id. Diakses pada 28 September 2014. Joseph Njogu Njoroge dan Bernard Nyingi Githua,2013, Effects Of Cooperative Learning/ Teaching Strategy On Learners` Mathematics Achievement by Gender, Asian Journal Of Social Sciences & Humanities, Volume. 2 No. 2 May 2013. Jurgen Wilbert, 2010, Effects of Evaluative Feedback on Rate of Learning and Task Motivation: An Analogue Experiment, Learning Disabilities: A Contemporary, Journal 8(2), 43-52, 2010, Page 40-52. Komalasari, 2010, Pembelajaran Kontekstual, Bandung: PT Refika Aditama. Malik Behlol, 2011, Comparative Effectiveness of Contextual and Structural Method of Teaching Vocabulary, English Language Teaching, Vol. 4, No. 1; March 2011, Page : 90-97. Trianto, 2011, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Ed ke-4. Jakarta: Kencana. Winkel, W.S. 2012. Psikologi pengajaran. Jakarta: Grasindo.