1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemegang saham, debtholders dan manajemen adalah pihak-pihak yang mempunyai kepentingannya masing-masing dalam perusahaan. Penyatuan kepentingan pihak-pihak ini seringkali menimbulkan masalah yang dalam bidang keuangan, hal tersebut dibahas melalui teori keagenan. Pemegang saham menginginkan imbal hasil yang sesuai dengan risiko yang ditanggungnya dan terkait juga dengan biaya yang dikeluarkannya. Pihak debtholders atau bondholders menginginkan dana yang dipinjamkannya mendapat imbal hasil yang sesuai dengan kesepakatan dan pengembalian yang tepat waktu. Manajemen juga mempunyai kepentingan untuk memperoleh imbalan yang sesuai dengan kemampuan yang sudah dikeluarkannya. Manajemen diharapkan dalam mengambil kebijakan perusahaan terutama kebijakan keuangan yang menguntungkan pemegang saham dan debtholedrs. Bila keputusan manajemen merugikan bagi pemegang saham dan debthoders maka akan terjadi yang disebut masalah keagenan. Kebijakan keuangan tersebut meliputi kebijakan dividen dan kebijakan leverage. Keputusan mengenai kebijakan dividen menyangkut penetapan jumlah laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Pembayaran dividen akan menjadi alat monitoring sekaligus bonding bagi manajemen (Copeland dan Weston, 1992: 568). Pembagian dividen akan membuat
2 pemegang saham mempunyai tambahan return selain capital gain. Kebijakan dividen dalam teori keagenan digunakan sebagai pengendali kebijakan keuangan perusahaan agar sesuai dengan keinginan pemegang saham, hal tersebut dapat mengendalikan agency cost of equity. Pembayaran dividen akan mencegah manajemen melakukan tindakan perquisities karena internal cash flow akan diserap untuk membayar dividen bagi pemegang saham. Beban biaya keagenan yang terjadi dari sisi pemegang saham (agency cost of equity) dapat dikurangi dengan mengundang pihak ketiga untuk ikut melakukan pengawasan terhadap manajemen, sekaligus memberikan jalur pengambilan keputusan yang lebih terstruktur. Pihak ketiga biasanya disebut debtholders yang masuk melalui kebijakan leverage. Seiring dengan meningkatnya leverage maka munculah agency cost of debt (Copeland dan Weston, 1992:499). Trade-off yang terjadi antara agency cost of equity dengan agency cost of debt dapat disesuaikan melalui mekanisme kebijakan dividen dan leverage atau disebut dengan balancing model of agency cost. Kebijakan leverage digunakan untuk membagi beban biaya keagenan dari pemegang saham kepada debtholders sehingga agency cost of equity turun namun akan muncul agency cost of debt. Pengambilan keputusan kebijakan dividen dan leverage akan mempengaruhi biaya keagenan yang ditanggung pemegang saham dan debthoders sehingga biaya keagenan dapat dikendalikan melalui mekanisme interdependensi kebijakan dividen dan leverage.
3 Managerial ownership dalam kaitannya dengan kebijakan utang dan dividen mempunyai peranan penting yaitu mengendalikan kebijakan keuangan perusahaan agar sesuai dengan keinginan pemegang saham, sering disebut bonding mechanism (Megginson, 1997: 335). Bonding mechanism berusaha menyamakan kepentingan dari pemegang saham dengan kepentingan dari manajemen melalui program-program yang mengikat kekayaan pribadi manajemen ke dalam kekayaan perusahaan. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul penelitian Pengaruh Simultan: Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Keuangan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah terdapat pengaruh simultan antara kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan utang dan kebijakan dividen? C. Batasan masalah Agar pembahasan terhadap objek yang diteliti tidak terlalu luas maka perlu adanya fokus penelitian sehingga menjadi lebih terarah terhadap permasalahan yang ada. Penelitian ini membatasi masalah yaitu pada: 1. Penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta.
4 2. Perusahaan yang memiliki data kepemilikan manajerial selama 5 tahun. 3. Periode pengamatan pada penelitian ini selama 5 tahun yaitu 2000,2001, 2002, 2003, dan 2004, dimana pada periode tersebut pengaruh krisis moneter diperkirakan sudah tidak terlalu besar bagi perekonomian di Indonesia. Pemilihan tahun-tahun tersebut juga dengan pertimbangan data terbaru dari Indonesian Capital Market Directory. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini menguji pengaruh simultan antara kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan utang dan kebijakan dividen. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan seperti: 1. Bagi investor Memberikan kontribusi bagi investor di Indonesia, khususnya berkaitan dengan pengambilan keputusan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengambilan keputusan investasi dengan memperhatikan struktur kepemilikan dan kebijakan keuangan.
5 2. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan tambahan pengetahuan bagi manajemen perusahaan dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan struktur kepemilikan dan kebijakan. 3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan referensi serta literatur dalam bidang manajemen keuangan khususnya tentang struktur kepemilikan dan kebijakan keuangan.