BAB IV PENUTUP. Adapun rangkaian struktur komposisi yang disajikan yaitu Lagon Wetah laras

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENUTUP. Yogyakarta khususnya gending-gending soran, agar terus dikaji dan digali, baik oleh

BAB IV PENUTUP. pelestarian dan keberlangsungan seni karawitan. Pada gending tengahan dan

BAB IV PENUTUP. sesuai untuk penggalian gending-gending tradisi Gaya Yogyakarta. Bagi

GARAP REBAB GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATET SANGA

GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATHET SANGA

BAB IV KESIMPULAN. menyajikan salah satu tafsir garap rebab Gending Peksi Bayak laras slendro

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta KENDHANGAN TARI GOLEK LAMBANGSARI

BAB IV KESIMPULAN. didapat beberapa kesimpulan mengenai pancer. Tabuhan pancer yang selama ini

GARAP GENDING NGLENTHUNG, GLOMPONG, LAYUNG SETA DAN AYAK-AYAK BAGELEN

BAB IV PENUTUP. patalon. Unsur yang menjadi ciri khas dari penyajian gending patalon adalah

BAB IV PENUTUP. Peran karawitan dan acara pernikahan di Keraton Yogyakarta menjadi

BAB IV PENUTUP. dengan penyajian karawitan mandiri atau uyon-uyon. Tidak hanya penyajian

BAB IV PENUTUP. disimpulkan bahwa gending-gending bentuk lancaran karya Ki Tjokrowasito

GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN

BAB IV PENUTUP. sebelumnya, tentang gending Gaya Yogyakarta yang diangkat sebagai materi

GARAP BONANG BARUNG GENDING BEDHAYA LARAS PELOG PATHET BARANG KENDHANGAN MAWUR

TABUHAN PANCER PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SEBUAH KAJIAN MUSIKAL

GARAP GENDING LONTHANG, JATIKUSUMA, RENYEP DAN LUNG GADHUNG

PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SUATU KAJIAN MUSIKAL

BAB IV PENUTUP. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa latar belakang proses

BAB IV PENUTUP. Sejak diciptakan pada tahun 2008, keberadaan. Saraswati dalam Sidang Senat Terbuka ISI Yogyakarta. Hal ini memberikan

BAB IV KESIMPULAN. memiliki cengkok sindhenan yang unik terdapat pada cengkok sindhenan

BAB IV KESIMPULAN. mengakibatkan perubahan teknik tabuhan pada beberapa instrument bonang

BAB IV KESIMPULAN. tahun 2012 lomba karawitan se-kabupaten klaten.

SUWUK GROPAK DALAM KARAWITAN PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA

BAB IV PENUTUP. tentang penyimpangan terhadap pola musikal karawitan konvensional.

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa slentho

JURNAL KARAWITAN TARI SARASWATI ISI YOGYAKARTA KARYA SUNYATA

GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS. Skripsi

BAB IV PENUTUP. Kesenian Incling Krumpyung Laras Wisma di Kecamatan Kokap

BAB IV PENUTUP. wayang yang digunakan, yaitu wayang kulit purwa dan wayang kulit madya.

GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS

KARAWITAN TARI GOLEK AYUN-AYUN KARYA K.R.T. SASMINTADIPURA: KAJIAN POLA GARAP KENDHANGAN

ANALISIS GARAP GENDING DOLANAN EMPLÈK-EMPLÈK KETEPU LARAS SLENDRO PATET MANYURA ARANSEMEN TRUSTHO. Skripsi

ARTIKEL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENINGKATAN KETERAMPILANMEMAINKAN MUSIK KARAWITAN BAGI ANAK-ANAK PADA SANGGAR NOGO KAYUNGYUN

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA (MANDIRI)

TARI GOLEK LAMBANGSARI

BAB IV PENUTUP. Banyumas. Jemblung berawal dari dua kesenian rakyat yaitu Muyèn dan Menthièt.

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

IRINGAN KESENIAN THÈTHÈLAN DENGAN CERITA SEDUMUK BATHUK SENYARI BUMI DI TAMAN BUDAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIAN GARAP KARAWITAN.

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

RAGAM GARAP GENDING-GENDING LANCARAN KARYA KI TJOKROWASITO. Skripsi

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

KRUMPYUNG LARAS WISMA DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO: KELANGSUNGAN DAN PERUBAHANNYA. Skripsi

DASAR-DASAR PENGETAHUAN BELAJAR KARAWITAN UNTUK ANAK SD

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

Mengenal Tari Golek Asmarandhana Bawaraga Gaya Yogyakarta

BAB IV KESIMPULAN. yang tidak melibatkan kesenian lain, lebih khusus lagi hanya disajikan untuk

GENDHING KARAWITAN: KAJIAN FUNGSI DAN GARAP KARAWITAN GAYA SURAKARTA

PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE. Agung Ardiansyah

Kendangan Matut. Latar Belakang

JURNAL IRINGAN KESENIAN THÈTHÈLAN DENGAN CERITA SEDUMUK BATHUK SENYARI BUMI DI TAMAN BUDAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIAN GARAP KARAWITAN.

JURNAL KRUMPYUNG LARAS WISMA DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO: KELANGSUNGAN DAN PERUBAHANNYA

PANGKUR JENGGLENG AYOM-AYEM DI TVRI YOGYAKARTA: SUATU TINJAUAN PENYAJIAN KARAWITAN. Skripsi

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. Komparasi Gending Ganggong dan Miyanggong Laras pelog patet nem. Susanti 1

BAB IV PENUTUP. Komposisi karawitan yang berjudul lakuku merupakan sebuah karya yang. dalam mewujudkan karya komposisi karawitan dengan judul Lakuku.

BAB IV PENUTUP. Dari hasil penelitian di atas disimpulkan bahwa Srimpi Pandhelori

Deskripsi Karawitan Tari Iringan Tari Blantek, Golek Ayun-Ayun, dan Padang Ulan Pada Oratorium Kala Kali Produksi ISI Dps

Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat

UKDW LATAR BELAKANG. Sebagai tempat wisata dan edukasi tentang alat musik tradisional jawa. Museum Alat Musik Tradisional Jawa di Yogyakarta.

Analisis Tekstual Gending Kethuk 2 Kerep Minggah 4 Laras Slendro Pathet Sanga, Bagian II Kiriman I Nyoman Kariasa, Dosen PS Seni MKarawitan

JURNAL NDANG PLONG. Oleh: Dwi Bayu Prasetyanto UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

PERKEMBANGAN GARAP GENDING JANGKUNG KUNING

RICIKAN STRUKTURAL SALAH SATU INDIKATOR PADA PEMBENTUKAN GENDING DALAM KARAWITAN JAWA

KOMPOSISI IRINGAN TARI SUMUNARING ABHAYAGIRI (SENDRATARI BOKO)

JURNAL TABUHAN SLENTHO

KARAWITAN. Apa itu KARAWITAN?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LOMBA TARI KLASIK DAN KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA Pemudaku Beraksi, Budayaku Lestari TINGKAT SMA/SMK DAN SEDERAJAT SE-DIY 2016

PENERAPAN TLUTUR DALAM PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA VERSI KI TIMBUL HADIPRAYITNA, KI SUTEDJO, KI SUGATI, DAN KI MARGIONO.

BAGAIMANA BERMAIN GAMELAN

UCAPAN TERIMA KASIH...

PANCER DALAM KARAWITAN GAYA SURAKARTA

MARS ISI YOGYAKARTA KARYA SUHARDJONO: SUATU TINJAUAN GARAP MUSIKAL

BAB III PENUTUP. diciptakannya. Pencapaian sebuah kesuksesan dalam proses berkarya

Catharsis: Journal of Arts Education

PEMBINAAN KARAWITAN KELOMPOK KARAWITAN NGESTI LARAS, PAGUYUBAN NGEKSI GONDO DIBAWAH NAUNGAN YAYASAN ADI BUDAYA DENPASAR TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Pola Tangga Nada Gendhing Lancaran Menggunakan Algoritma Apriori

TARI SELOKA KUSUMAYUDA

Kiriman Saptono, SSen., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.

PAGELARAAN KARAWITAN DI KERATON YOGYAKARTA

GARAP KENDHANG: SAMBUL LARAS, KLENTHUNG WINANGUN, SANGAPATI, THUKUL, KARAWITAN, ANGLIR MENDHUNG

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

TARI MANGESTHI DALAM RANGKA DISKUSI DAN PELUNCURAN BUKU THE POLITIC OF OPENING CEREMONY

PERMAINAN RICIKAN KENONG DALAM KARAWITAN JAWA GAYA SURAKARTA

FUNGSI SENI KARAWITAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWA. Oleh : Drs. KARTIMAN, M. Sn. WIDYAISWARA PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta MRAYUNG. Oleh: Wahyu Widodo

GARAP LADRANG ELING-ELING PIKUKUH KARYA KI NARTOSABDO

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT Variasi

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kota Surakarta. PDSPK, Kemendikbud

Abdi Seni. Supardi. Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Surakarta. Abstract

PADA GAMELAN KYAI KANCILBELIK KERATON SURAKARTA

Gamelan, Orkestra a la Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Ciamis merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT WORK SHOP TARI GOLEK MENAK GAYA YOGYAKARTA DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH JAKARTA

Petunjuk Teknis Pelaksanaan AKSARA 2017

Pyang Pyung: Sebuah Komposisi Karawitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP Elemen pokok dalam Gending Lambangsari untuk mengiringi tari yaitu kendang. Kendang dalam iringan tari memiliki peranan penting untuk memberi penekanan pada gerak tari tertentu, mengatur irama dan jalannya sajian gending. Komposisi penyajian gending Lambangsari sebagai iringan Tari Golek Lambangsari disajikan secara berstruktur. Selain gending pokok juga menggunakan bentuk gending lain yang disusun sesuai dengan kebutuhan tari. Adapun rangkaian struktur komposisi yang disajikan yaitu Lagon Wetah laras slendro patet manyura, Ayak-ayak Mijil laras slendro patet manyura, Lagon Jugag laras slendro patet manyura, Bawa Sekar Tengahan Brangta Asmara laras slendro patet manyura, gending Lambangsari laras slendro patet manyura kendhangan jangga yang dipergunakan sebagai iringan tari pokok, Ayak-ayak Durma laras slendro patet manyura, dan Lagon Jugag laras slendro patet manyura. Garap kendhangan pada Tari Golek Lambangsari terdiri atas buka Ayakayak Mijil menggunakan kendang ageng, kemudian pada saat ragam gerakan kapang-kapang encot dan kicat cangkol udet menggunakan kendhangan gembyakan kendang batangan. Pada gending Lambangsari menggunakan kendhangan Jangga kendang ageng, kemudian masuk kebaran dengan ragam gerakan muryani busana menggunkan kendhangan gembyakan, selanjutnya pada bagian dhawah menggunakan kendhangan gembyakan lagi untuk menggiringi gerak tarian pokok sperti gerak kipat gajah ngoling, kicat ngilo rangkep, lampah 63

64 atur-atur, tinting encot, atrap cundhuk. Selanjutnya mundur gending atau merupakan tarian bagian akhir menggunakan ragam kapang-kapang encot yang diiringi dengan gending Ayak-ayak Durma dengan kendhangan gembyakan kendang batangan, kemudian suwuk dengan menggunakan kendang ageng.

DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Tertulis Atmojo, Bambang Sri, Kendhangan Pamijen: Gending Gaya Yogyakarta, Laporan Penelitian pada Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta, 2011. Brongtodiningrat, KPH. Kawruh Joged Mataram, Yogyakarta: Dewan Ahli Yayasan Siswo Among Bekso Ngayogyakarta Hadiningrat, 1981. Gending-gending Karawitan Gaya Yogyakarta Wiled Berdangga Laras Slendro Hasil Alih Aksara Naskah Kuno: UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2005. Hadi, Y. Sumandiyo, Pasang Surut Pelembagaan Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007. Karahinan, R.B. Wulan, Gendhing-Gendhing Mataraman Gaya Yogyakarta dan Cara Menabuh Jilid I, Yogyakarta : K.H.P.Kridha Mardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, 1991. Kusnadi. Penunjang Pembelajaran Seni Tari, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009. Nugraha, Dian Indra. Garap Gending Nglantak, Jangga, Tunjunganom dan Lambangsari. Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana S-I pada Jurusan Seni Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2013. Purwadi. Kajian Kesenian Jawa, Yogykarta: Bangun Bangsa, 2015. Purwadmadi. Ragam Seni Pertunjukan Tradisi 4# Dokumentasi Rekontruksi Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Yogyakarta: UPTD Taman Budaya Yogyakarta, 2014. Setyowati, Dwi Yani Istri. Analisis Struktur Tari Golek Lambangsari Wetah Gaya Yogyakarta. Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana S-I pada Jurusan Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2006. Soedarsono, R.M., Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2010. 65

66 Soeharto, Ben. Langen Mandrawanara Sebuah Opera Jawa, Yogyakarta:Yayasan Untuk Indonesia, 1999. Soeroso. Menuju Ke Garapan Komposisi Karawitan, Yogyakarta: Akademi Musik Indonesia Yogyakarta, 1983. Sumaryono. Ragam Seni Pertunjukan Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta: UPTD Taman Budaya, 2012. Supanggah, Rahayu. Bothekan Karawitan II: Garap. Surakarta: Program Pasca Sarjana bekerjasama dengan ISI Press Surakarta, 2009.. Suryobrongto, GBPH. Mengenal tari Klasik Gaya Yogyakarta, dalam Fred Wibowo (ed)., Yogyakarta: Dewan Kesenian Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 1981. Trustho. Kendang Dalam Tradisi Tari Jawa, Surakarta: STSI Press, 2005. Ujianti, Nofhika. Transmisi tari Golek Gaya Yogyakarta (Studi Kasus Tari Golek Lambangsari). Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana S-I pada Jurusan Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2006. Waluyo, Joko dkk. Tabuhan Karawitan Cara Ngayogyakarta Hadiningrat Kendang Batangan, Yogyakarta: Taman Budaya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 1995. Wibowo, Fred. Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya, 2002. Wulandari, Ruli Uning. Garap Kendang, Rebab, Gender dalam Gending Nglenthung, Glompong, Layung Seta dan Ayak-ayak Bagelan. Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana S-I pada Jurusan Seni Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2013. B. Sumber Lisan Bambang Sri Atmojo (M.W. Dwijoatmojo), 57 tahun, Abdi Dalem Karawitan Kraton Yogyakarta dan staf pengajar, Jurusan Karawitan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Giripeni, Kulon Progo, Yogyakarta. R.M. Soejamto (K.R.T. Puwodiningrat), 76 tahun, Abdi Dalem Karawitan Kraton Yogyakarta. Kadipaten Kidul, Kraton Yogayakarta.

67 Theresia Suharti (Nyi K.R.T. Pujaningsih), 69 tahun, Abdi Dalem Tari Kraton Yogyakarta. Panembahan, Yogyakarta. Trustho, (K.M.T. Purwadipura), 59 tahun, Abdi Dalem Karawitan Pura Pakualaman dan staf pengajar Jurusan Karawitan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta. C. Diskografi Rekaman audio Tari Golek Lambangsari di Bangsal Kasatryan Kraton Yogyakarta, dalam rangka untuk pembukaan Catur Sagatra 2 Maret 1976 di Cirebon, milik Theresia Suaharti. Rekaman audio Tari Golek Lambangsari di RRI Yogyakarta, milik Jurusan Karawitan FSP ISI Yogyakarta. Rekaman audio visual Tari Golek Lambangsari di Ndalem Mangkubumen Yogyakarta, dalam rangka Rekontruksi Tari Klasik Gaya Yogyakarta 2010, milik Taman Budaya Yogyakarta.

DAFTAR ISTILAH Abdi dalem Ageng Balungan : orang yang mengabdi pada raja : besar, kendang ageng, kendang dengan ukuran yang besar, dalam hal gending termasuk gending ageng/gending dengan bentuk besar : kerangka, kerangka lagu komposisi gamelan bagaimana dinyanyikan dalam hati seorang musisi atau pengrawit. Bonang : instrumen gamelan yang terdiri dari 10 hingga 14 bentuk pencon menyerupai gong horizontal kecil diletakkan di atas tali yang direntangkan di atas bingkai kayu. Buka Dados Demung Dhawah Gending Gerongan Gong Irama Kalih Kempul : kalimat lagu yang digunakan untuk mengawali suatau penyajian gending. : dalam hal irama berarti irama II, sedangkan dalam bentuk gending merupakan bagian lagu setelah lamba. : instrumen dalam gamelan termasuk keluarga saron, terdiri dari 6-7 bilah diletakkan di atas bingkai kayu dengan paku pengaman. : bagian setelah dados. : lagu, satu istilah umum untuk menyebut komposisi gamelan, secara tradisi juga digunakan untuk menyebut nama sebuah bentuk komposisi gamelan yang terdiri dari bentuk, lamba, dados dan dhawah. : nyanyian dalam karawitan yang dilakukan secara koor dan berirama ritmis dalam suatu penyajian gending. : instrumen pencon dengan bentuk dan ukuran besar. : pelebaran dan penyempitan gatra dalam gending, lagu, dan kecepatan ketukan instrumen pembawaannya. : dua, biasanya untuk menyebut irama atau pola kendhangan (kendang kalih). : gong gantung yang berukuran kecil. 68

69 Kendang Kenong Kenongan Ketawang : kendang dengan dua sisi yang diletakkan secara horizontal di atas bingkai kayu (plangkan) dimainkan dengan dikebuk. : instrumen bentuk pencon menyerupai gong kecil berposisi horizontal. : periodisasi musik gamelan di antara tabuhan kenong. : bentuk komposisi gending jawa dalam satu kali tabuhan gong terdiri dari dua tabuhan kenong (setiap kenongan terdiri dari 8 ketukan nada), satu tabuhan kempul (Gaya Surakarta), dua tabuhan kempul (Gaya Yogyakarta). Kethuk 4 kerep: istilah yang digunakan untuk menyebut bentuk gending yang dalam satu kali tabuhan kenong terdapat empat kali tabuhan ketuk, dimana tabuhan ketuk tersebut berada pada akhir setiap gatra ganjil (satu, tiga, lima, dan tujuh). Dalam satu gongan empat kali tabuhan kenong dengan pola kendhangan Semang dan dan Jangga. Ladrang Lamba Laras Laya Lirih(an) : salah satu jenis komposisi gending yang dalam satu gongan terdiri 32 sabetan balungan (8 gatra), 8 tabuhan ketuk, 3 tabuhan kempul, 4 tabuhan kenong. : tunggal, dalam konteks musik berarti sederhana, lugu, permainan sederhana dalam tempo lambat. : tata nada atau tangga nada dalam gamelan, pada dasarnya ada dua Macam, laras slendro dan pelog. : cepat lambatnya ketukan dalam irama yang terdiri dari cepat, sedang, dan lambat. : lemah, istilah untuk menyebut penyajian karawitan instrumental dan vokal. Pangkat Dhawah : transisi untuk menuju ke bagian lagu dhawah atau bentuk berikutnya. Patet Pelog : patet, aturan pemakaian nada-nada dalam gamelan dan pengaruhnya pada teknik permainan. Ada tiga macam patet: laras slendro disebut patet nem, sanga, dan manyura; laras pelog disebut patet lima, nem, dan barang. : nama salah satu laras dalam gamelan Jawa.

70 Saron Setunggal Slendro Slentem Soran Suwuk Swarawati Ulihan : instrumen gamelan Jawa yang terdiri 6 hingga 7 bilah, diletakkan di atas bingkai kotak yang juga berfungsi sebagai resonator. : satu, biasanya untuk menyebut irama (irama sata atau setunggal), pola kendhangan (kendang setunggal). : nama salah satu laras dalam gamelan Jawa. : jenis keluarga yang beroktaf paling rendah; bilah slentem digantung diatas bumbung-bumbung resonator sebagaimana gender. : keras, istilah untuk menyebutkan penyajian karawitan instrumental. : berhenti, dalam arti penyajian gending telah selesai. : pelaku vokal putri. : pengulangan bagian sajian gending. Umpak buka : bagian lagu sebelum buka. Uyon-uyon : penyajian gamelan secara mandiri dengan prioritas garap instrumen ngajeng dan vokal.