9/29/2010 BASIC LAW FUNDAMENTAL NORM

dokumen-dokumen yang mirip

PERKEMBANGAN PENGATURAN SUMBER HUKUM DAN TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA Oleh: RETNO SARASWATI 1

Prof. Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

R. Herlambang P. Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga 2014

HAN Sektoral Pertemuan Kedua HAN Sektoral dan Peraturan Perundang-Undangan SKEMA PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

Riki Yuniagara: Jenis dan Hirarki Peraturan...

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem norma hukum di Indonesia, norma-norma hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

KEDUDUKAN KETETAPAN MPR DALAM SISTEM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA Oleh: Muchamad Ali Safa at

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dari permasalah yang penulis teliti, yaitu:

PENGUJIAN UU TERHADAP UUD. Riana Susmayanti, SH. MH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

Pokok Bahasan. Sistem Norma Hukum Hierarki Peraturan dalam Sistem Norma Hukum di Indonesia

MPR Pasca Perubahan UUD NRI Tahun 1945 (Kedudukan MPR dalam Sistem Ketatanegaraan)

PERATURAN PRESIDEN. R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 24 November 2008

Kewenangan pembatalan peraturan daerah

SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA

DINAMIKA KEDUDUKAN TAP MPR DI DALAM HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERTANYAAN Bagaimanakan kasus Marbury vs Madison Apa alasan John Marshall membatalkan Judiciary Act. Bagaimana pemikiran Yamin tentang Yudisial Review

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF

SUMBER HUKUM TATA NEGARA

PENDIDIKAN PANCASILA

Tata Urutan Peraturan Perundangan Indonesia / Hukum Undang-Undang Indonesia

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

HUKUM TERTULIS Adalah hukum yang sengaja dibuat oleh pemerintah untuk mengatur kehidupan bersama manusia dalam masyarakat

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGUJI KONSTITUSIONALITAS PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG

OLEH: DR. WICIPTO SETIADI, S.H., M.H. PENDAHULUAN. law as a tool of social engineering

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA (PTUN)

BAB SATU PENDAHULUAN

keberadaan MK pd awalnya adalah untuk menjalankan judicial review itu sendiri dapat dipahami sebagai and balances antar cabang kekuasaan negara

Oleh: Totok Soeprijanto Widyaiswara Utama pada Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRODUK HUKUM KETETAPAN MPR SETELAH PERUBAHAN UUD Drs Munif Rochmawanto, SH,MH,MM. Abstrak

PANCASILA, UUD 45, DAN RPJMN ( )

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

SAMSURI SEMESTER GASAL 2014/2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB III KONSEKUENSI HUKUM MASUKNYA TAP MPR RI KE DALAM HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG P3

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI BAGIAN DARI KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA. A. Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman Sebelum Perubahan UUD 1945

EKSISTENSI KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkembangan Pasca UU MD3/2014. Herlambang P. Wiratraman Unair

KEWARGANEGARAAN KONSTITUSI, KONSTITUSIONALISME DAN RULE OF LAW. Modul ke: 05Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

Ketetapan MPRS No. XV/MPRS/1966 tentang Pemilihan/ penunjukan Wakil Presiden dan tata cara pengangkatan Pejabat Presiden

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

Tajuk Entri Bahan Pustaka Karya Perundang-undangan. di Perpustakaan Nasional RI. oleh : Suwarsih, MSi.

HUKUM ACARA PEMBUBARAN PARTAI POLITIK

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi.

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP;

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Sebelum Amandemen Undang-Undang Dasar 1954, MPR merupakan

BAB I PENDAHULUAN. adanya amandemen besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan,

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran kamar kedua dalam

PENDAHULUAN. kendatipun disebut sebagai karya agung yang tidak dapat terhindar dari

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945

A. Pengertian Orde Lama

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

BAB IV PENUTUP. sebelumnya, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

DASAR PERTIMBANGAN MASUKNYA KETETAPAN MPR DALAM HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. Oleh : Masriyani, S.H., M.H. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sebagaimana penegasannya dalam penjelasan umum Undang-Undang

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara hukum. 1 Konsekuensi

PENERAPAN HIERARKI PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM KETATANEGARAN INDONESIA

KONSTITUSIONALITAS REGULASI PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

BAB IX oleh : Prof.Gunarto.SH.SE,Akt.M.Hum Politik Hukum Pasca Pemilu 1999

EKSISTENSI PERPPU DALAM SISTEM PERUNDANG-UNDANGAN

Susunan Hakim Konstitusi Dalam Psl 24C ayat (3) UUD 1945, MK memiliki 9 orang hakim konstitusi yang ditetapkan o/ Presiden.

IMPLIKASI AMANDEMEN UUD 1945 TERHADAP SISTEM HUKUM NASIONAL

sherila putri melinda

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Tata Negara

PENDIDIKAN PANCASILA

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB XIII AMANDEMEN UNDANG UNDANG DASAR 1945

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

UUD Pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

PENDAHULUAN PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

SEJARAH PERKEMBANGAN UUD

Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia

BAB VIII Politik Hukum Pada Masa Reformasi Oleh: Prof.Gunarto.SH.SE,Akt.Mhum. Pada masa reformasi, konfigurasi politik di DPR dan MPR tidak berubah,

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan

Filsafat. Filsafat Hukum. Aturan Hukum (Hukum In Abstracto) Putusan Hakim (Hukum In Concreto)

XII AK 1 SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA DISUSUN OLEH: A HASLINDA LESTARI ABD KADIR JAELANI ACHMAD RIADY DIANA DAMAYANTI HARDIANA R YULIANTI

KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MENGUJI PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG DALAM SISTEM HUKUM DI INDONESIA. Oleh : DJOKO PURWANTO

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

MEMAHAMI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. OLEH : SRI HARININGSIH, SH.,MH

Transkripsi:

FUNDAMENTAL NORM Konstitusi yg tertulis dimiliki oleh hampir sebagian besar negara modern dan konstitusi ada di seluruh negara yg demokratis. Eric Barendt dlm Bambang Wijayanto BASIC LAW Konstitusi menjadi dasar negara krn itu konstitusi memuat visi dan tujuan negara serta juga mengemukakan prinsip dan aturan dasar yg mengatur tata kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. 1

UUD1945 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum dasar dalam peraturan perundangundangan. HUKUM DASAR Mengatur secara tegas terhadap suatu substansi harus diatur dengan peraturan perundang-undangan. Menjadi dasar dalam pembuatan peraturan perundang-undangan, namun tidak secara tegas mendelegasikannya dgn jenis peraturan tertentu. Agenda utama proses reformasi hukum yang monumental adalah amandemen UUD 1945 qkonstitusi merupakan produk hukum yang tetap memerlukan penyesuaian dengan dinamika baik yang bersifat nasional maupun internasional, baik yang bersifat universal maupun partikularistik atas dasar tiga pendekatan yaitu (credibility and effectiveness; democracy and public engagement; dan trust and accountability). qamandemen UUD 1945 sebagai constitutional reform merupakan langkah strategis untuk reaktualisasi nilainilai dasar demokrasi yang di era sebelumnya banyak disalahgunakan oleh penguasa. 2

Metamoforsa Pertama : pada tanggal 17 Agustus 1945 Metamoforsa Kedua : terjadi pada tanggal 27 Desember 1949 Metamoforsa Ketiga : pada tanggal 15 Agustus 1950 Metamoforsa Keempat : 5 Juli 1959-1966 Metamoforsa Kelima : perubahan formal agar UUD 1945 lebih sempuna dan lebih modern. 1. DampakMetamoforsaPertama : penggantiankonstitusi dari konstitusi HindiaBelandayaitu Wet op de Staatsinrichting van Ned-Indie disingkatindische Staatsregeling(IS 1925) yang kemudian diganti dengan konstitusi NKRI yaituuud 1945. 2. DampakMetamoforsaKedua : DalamPasal 1 ayat (2) KRIS 1949 ditentukan : Kekuasaan berkedaulatanris dilakukanolehpemerintah bersamasama dengandpr dansenat. Artinyakedaulatan rakyat dilakukanolehpemerintah bersama-sama dengandpr dan Senat. 3

3. Dampak Metamoforsa Ketiga : Setelah RIS dibubarkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dan kembali menjadi bentuk negara kesatuan (NKRI) maka KRIS 1949 bermetamoforsa menjadi UUDS 1950. Sistem pemerintahan tetap sistem parlementer dengan demokrasi liberalnya yang multi partai. 4. Dampak Metamoforsa Keempat : 1. Era Orde Lama Setelah Dekrit dikeluarkan Presiden Soekarno selanjutnya Presiden mengeluarkan Penetapan Presiden (PNPS) No. 1/1959 yang menetapkan bahwa : Sementara DPR belum terwujud sesuai dengan UUD 1945 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) UUD 1945, maka DPR yang dibentuk berdasarkan UU No. 7/1953 tentang pemilihan Umum menjalankan tugas DPR menurut UUD 1945. 2. Era Orde Baru Dalam rangka menegakkan kembali kehidupan konstitusional di awal pemerintahan Orde Baru, DPR GR mengeluarkan Memorandum tanggal 9 Juni 1966 yang berisi tentang Sumber Tertib Hukum RI dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan RI dan Bagan Susunan Kekuasaan di dalam Negara RI yang dikuatkan dengan TAP MPRS No. XX/MPRS/1966. 4

Bentuk Peraturan Perundang-undangan RI menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Dasar 1945 2. Ketetapan MPR(S) 3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-undang 4. Peraturan Pemerintah 5. Keputusan Presiden 6. Peraturan Pelaksana lainnya seperti : Permen, Instruksi Menteri, dll 5. DampakMetamoforsa Kelima: 1. DampakPerubahanMaterial UUD 1945 PadamasapemerintahanHabibie(1998-1999) dalamsidangistimewa MPR 1998 telahdihasilkan12 TAP MPR diantaranyayang berkaitan denganperubahansecaramaterial terhadapuud 1945 adalah: 1. TAP MPR No. VIII/MPR/1998 tentangpencabutantap MPR No. IV/MPR/1983 tentangreferendum. 2. TAP MPR No. X/MPR/1998 tentangpokok-pokok Reformasi Pembangunan DalamRangka Penyelamatandan Normalisasi KehidupanNasionalSebagaiHaluanNegara. 3. TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentangham yang kemudiandijabarkan dalamuu No.39/1999 tentangham yang substansinyasecaraprinsipil akandiangkatke BabHAM dalamperubahankeduauud 1945 tahun 2000. 4. TAP MPR No. XV/MPR/1998 tentangpenyelenggaraanotonomidaerah; Pengaturan, Pembagian, danpemanfaatansumberdayanasionalyang berkeadilan; sertaperimbangankeuanganpusatdandaerah dalam KerangkaNegara KesatuanRI. 5

2. DampakTerhadap Pembentuk Peraturan Perundang-undangan Berdasarkan uraian diatas maka pembentuk UU dalam arti formal dan material pasca 4 kali amandemen UUD 1945 ditambah dengan ditetapkannya TAP MPR No. III/MPR/2000 jotap MPR No. I/MPR/2003 dan jabarannya dalam UU No. 10/2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan berbagai macam UU Organiklainnya adalah sebagai berikut : 1. Pembentuk UUD adalah MPR, dasar konstitusionalnya adalah pasal 3 ayat (1) dan pasal37 UUD 1945; 2. Pasca amandemen UUD 1945 tidak ada lagi Ketetapan MPR yang bersifat pengaturan (regeling); 3. Pembentuk UU adalah DPR dan Presiden, dasar konstitusionalnya adalah Pasal 5 ayat(1); 4. Pembentuk Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) adalah Presiden, dasar konstitusionalnya adalah Pasal 22 UUD 1945; 5. Pembentuk Peraturan Pemerintah adalah Presiden, dasar konstitusionalnya Pasal 5 ayat(2) UUD 1945; 6. Pembentukan Peraturan Presiden, dasar konstitusionalnya adalah Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 yang kemudian dijabarkan dalam UU No. 10/2004; 7. Pembentuk Peraturan Daerah (Perda) dan peraturan pelaksanaannya adalah pemerintah daerah. Dasar konstitusionalnya adalah Pasal 18 ayat (6) UUD 1945 kemudian dijabarkan UU No.10/2004 dan UU No.32/2004. 3. Dampak Terhadap Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Pada era orde baru sebelum amandemen UUD 1945, sejak tahun 1970 proses dan prosedur pembentukan peraturan perundang-undangan tingkat Pusat di lingkungan pemerintah (eksekutif) diatur dalam Inpres No.15/1970 dan pada tahun 1998 diawal Pemerintahan Presiden BJ Habibie diganti dengan Keppres No. 188/1998. Sebagaimana diuraikan di atas, selama masa Orde Baru pembentuk UU yang utama adalah Presiden, sedangkan DPR hanyalah sebagai pembentuk UU. 6

4. DampakTerhadapTeknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Dalammetamoforsa kelimayang signifikandibentuknya Mahkamah Konstitusi (MK) yang dapatmengujiuu terhadapuud 1945. Demikianpula kewenangan Mahkamah Agung(MA) yang selamaordebaru hanyadidasarkan pada UU di era reformasiditingkatkan menjadi kewenangan kosntitusional. Dibentuknya MK dandiberikannya kewenangankonstitusional kepada MA mempunyai dampak tersendiribagipembentukperaturan perundang-undangan yang harusbekerjalebihkerasdan lebihhati-hati kalau tidak inginproduknyadibatalkan olehkeduapelaku kekuasaan kehakimantersebut. SEKIAN TERIMA KASIH 7