Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang 1 BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Gigih Juangdita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

Redesain Taman Budaya Raden Saleh Semarang 1

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

Waterpark di Kawasan Rawa Pening Kab. Semarang BAB I PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

TUGAS AKHIR KAMPUNG WISATA KULINER TAMBAK LOROK SEMARANG BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

1 Mundofar_ BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan transportasi meningkat dengan pesat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA WADUK JATIBARANG DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKOWISATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

WATERPARK DI PANTAI MARON SEMARANG

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR 118 PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Bab I Pendahuluan Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

TUGAS AKHIR 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN PPI DAN TEMPAT WISATA PANTAI SENDANG SIKUCING DI KAB KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LP3A Tugas Akhir Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Diponegoro Tembalang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten

ENTERTAINMENT CENTER,PURWOKERTO BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Riverside Resort Hotel di Cijulang, Kabupaten Pangandaran 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Winda Inayah W L2B

PENATAAN KORIDOR JALAN KASONGAN DI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pangkalan Pedaratan Ikan Tambak Mulyo, Semarang TA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata dunia yang meliputi transportasi, restoran, rekreasi, dan sektor jasa lainnya dalam dua dekade terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Industri pariwisata telah memberikan kontribusi yang sangat besar pada perekonomian dunia. Jhon Naisbitt meramalkan bahwa dalam globalisasi, pariwisata merupakan industri terbesar di dunia. Sektor pariwisata adalah penghasil uang terbesar dalam pembiayaan ekonomi global.(gelgel, 2006) Di Kota Semarang terdapat berbagai macam jenis tempat wisata. Salah satu tempat wisata baru yang diminati warga adalah wisata Waduk Jatibarang, yaitu wisata air dan alam yang terletak di Kota Semarang. (www.berita.suaramerdeka.com/travel/pesona-waduk-jatibarangyang-meneduhkan-hati/)waduk Jatibarang mulai dioperasikan bertepatan dengan peringatan Hari Air Dunia 5 Mei 2014, waduk dengan luas genangan 189 Ha dan luas daerah tangkapan 54 KM persegi ini mulai digenangi. Waduk dengan daya tampung 20,4 juta meter kubik ini selain untuk mengatasi masalah banjir dan sumber air baku, juga diharapkan bisa menjadi satu destinasi wisata yang baru serta memunculkan ide-ide kreatif dari masyarakat, seperti pembuatan paket wisata, refreshing, dan lain lain. (www.seputarsemarang.com/waduk-jatibarang/) Menurut Mujadi, Direktur Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, saat menghadiri peresmian beroperasinya Waduk Jatibarang pada tanggal 11 Mei 2015, Waduk Jatibarang diharapkan mampu menjadi pengendali banjir di Kota Lumpia selama 100 tahun ke depan. Selain itu juga difungsikan untuk pembangkit listrik tenaga mikro hydro (PLTMG) berkapasitas 1,5 kilowatt, penyediaan air baku sebanyak 10,9 juta meter kubik dan untuk program pariwisata. (www.tempo.co/read/news/2015/05/12/090665583/waduk- Jatibarang-di-Semarang-Mulai-Beroperasi) Pembangunan Kawasan Waduk Jatibarang telah menjadi komitmen bersama dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Semarang. Bahkan Pemerintah Kota Semarang telah merencanakan pembangunan Waduk Jatibarang, sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Semarang 2011-2031. Kawasan Waduk Jatibarang ditetapkan sebagai kawasan strategis daya dukung lingkungan hidup, dengan fungsi utama sebagai pengendali limpasan air ke kawasan di bawahnya dan pengembangan wisata. Namun dapat dilihat di Kawasan Waduk Jatibarang belum terdapat fasilitas wisata yang memadai. Bahkan sebagai wisata air, dilihat dari Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No 96 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta, di Waduk Jatibarang belum terdapat jenis usaha dalam bidang usaha wisata tirta (air), yaitu usaha penyelengaraan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk. Adapun jenis usaha yang dimaksud adalah wisata bahari yang meliputi: wisata selam, wisata perahu layar, wisata memancing, wisata selancar, dermaga bahari; dan wisata sungai, danau, dan waduk yang meliputi: wisata arung jeram, wisata dayung, dan sub-jenis usaha lainnya yang ditetapkan oleh Bupati, Walikota dan/atau Gubernur. 1

Selain itu, di Kawasan Waduk Jatibarang sudah tumbuh Desa Wisata Kandri Kecamatan Gunungpati, Semarang. Desa Wisata Kandri ini terbagi menjadi empat RW, masing-masing punya potensi dan ciri khas wisata tersendiri. Di antara di RW I ada wisata edukasi yang akan dijadikan sebagai kampung Inggris dan pendidikan alam. Sedangkan di RW II sebagai arena perkebunan yang dilengkapi dengan aneka buah. Sedangkan di RW III sebagai kawasan budaya, sebelumnya untuk pementasan kesenian berupa wayang kulit, wayang suket, ketoprak, jathilan, dan kesenian lesung. Sementara di RW IV yang banyak dihuni warung makanan khas berpotensi sebagai wisata kuliner, dengan aneka makan yang seirng dijual meliputi kripik kulit pisang dan nasi kera. (www.travel.tempo.co/read/news/2013/01/28/199457317/kampung-kandri-menjadi-desawisata) Selanjutnya hal ini diharapkan dapat mendukung rencana pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang. Uraian di atas menjadi latar belakang munculnya gagasan bahwa diperlukannya usaha pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang sehingga selain bermanfaat sebagai solusi banjir dan sumber air baku, waduk ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai objek wisata potensial, serta sekaligus meningkatkan industri pariwisata Kawasan Waduk Jatibarang. 1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud Maksud dari tulisan ini adalah tersusunnya usulan langkah-langkah pokok (dasar) perencanaan dan perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang, berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan yang berguna sebagai acuan/pedoman dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. 1.2.2 Tujuan Tujuan yang hendak dicapai yaitu merumuskan pokok pikiran sebagai suatu landasan konseptual Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarangyang memiliki inovasi sebagai solusi permasalahan dan harapan di Kawasan Waduk Jatibarang tersebut, sehingga diperoleh suatu Judul Tugas Akhir yang jelas dan layak untuk diangkat. 1.3 Manfaat 1.3.1 Secara Subjektif 1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro. 2. Sebagai landasan dan acuan dalam penyusunan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) sebagai bagian dari Tugas Akhir. 1.3.2 1.3.2 Secara Objektif 1. Sebagai sumbangsih pemikiran atau gagasan mengenai permasalahan aktual yang terjadi di Kawasan Waduk Jatibarang. Dengan tingkat urgensi permasalahan yang cukup tinggi untuk diangkat dan dicari solusinya. 2. Turut mendukung perkembangan sektor pariwisata sekaligus ekonomi di Semarang. 2

3. Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan khususnya di bidang arsitektur dan sosial bagi mahasiswa yang akan mengajukan proposal Tugas Akhir. 1.4 Ruang Lingkup a. Ruang Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan yang akan dibahas yakni menitik beratkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal diluar ilmu arsitektur akan dibahas seperlunya selama masih berkaitan dan mendukung permasalahan utama. b. Ruang Lingkup Wilayah Kawasan kajian dalam laporan ini adalah Kawasan Waduk Jatibarang Kota Semarang, yang terletak pada BWK VIII Kecamatan Gunungpati dan BWK IX Kecamatan Mijen. Secara adminitrasi Kawasan Waduk Jatibarang meliputi Kelurahan Kedungpane dan Kelurahan Jatibarang di Kecamatan Mijen, serta Kelurahan Kandri dan Kelurahan Jatirejo di Kecamatan Gunungpati. Luas total kawasan Waduk Jatibarang adalah 600,86 Ha yang terdiri atas luas genangan waduk sebesar 91,17 Ha, luas kawasan greenbelt konservasi adalah 128,80 Ha serta luas kawasan di luar greenbelt adalah 380,71 Ha. 1.5 Metoda Pembahasan Metode pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, menganalisa dan menyimpulkan data dan informasi yang diperlukan yang berkaitan dengan masalah mengenai Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang sehingga nantinya dapat diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan. Dalam pengumpulan data, akan diperoleh data yang kemudian akan dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu: a. Data Primer 1. Observasi Lapangan Dilakukan dengan cara pengamatan langsung di wilayah lokasi dan tapak Kawasan Waduk Jatibarang dan studi banding pada beberapa waduk wisata yang dapat menjadi objek perbandingan dengan melakukan pengumpulan data baik fisik maupun non fisik. Adapun data fisik dan non fisik yang dimaksud adalah: a) Data fisik, data yang didapat berupa gambar fisik perencanaan dan perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang dan beberapa waduk wisata sebagai studi bandingnya. b) Data non fisik, data yang didapat berupa angka atau jumlah yang diperoleh pada saat studi kasus di wilayah perencanaan dan perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang. 3

2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan pihak BBWS Pemali Juana, peltek Jatibarang, karyawan waduk wisatayang diangkat sebagai studi banding, serta dengan berbagai pihak-pihak yang terkait dalam perencanaan dan perancangan penataan Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarangini. b. Data Sekunder Studi literatur melalui buku, tesis, literatur dan sumber-sumber tertulis mengenai konservasi khususnya wisata dan wisata air, serta peraturan-peraturan yang berkaitan dengan studi kasus perencanaan dan perancangan penataan Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang. 1.6 Sistematika Penulisan Secara garis besar, sistematika pembahasan yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah: BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang, maksud dan tujuan, manfaat pembahasan, ruang lingkup pembahasan, alur bahasan dan sistematika penulisan. TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang Tinjauan Pustaka yang menjadi referensi sesuai alur bahasan dan hasil studi banding yang dilakukan. Dalam hal ini mengenai Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang. TINJAUAN UMUM LOKASI Berisi tentang tinjauan kota Semarang dan Kecamatan Gunungpati berupa data data fisik dan nonfisik seperti letak geografi, luas wilayah, kondisi topografi, klimatologi, demografi, serta tinjauan umum dan kebijakan tata ruang wilayah di Kawasan Waduk Jatibarang. KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Membahas tentang kesimpulan yang terdapat pada bab-bab sebelumnya dan kemudian memberikan batasan terhadap bidang kajian dan mengungkapkan anggapan. PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi mengenai aspek fungsional (pelaku, jumlah pengelola, jumlah pengunjung, pendekatan aktivitas, pendekatan kebutuhan ruang, pendekatan kapastitas ruang, pendekatan luas ruang), aspek teknis, aspek kinerja, aspek kontekstual dan aspek arsitektural. KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang konsep - konsep dari uraian pendekatan perencanaan dan perancangan sebagai dasar untuk perancangan fisik meliputi ketetapan lokasi / tapak, program ruang, struktur bangunan, utilitas bangunan dan karakter bangunan. 4

1.7 Alur Pikir Alur pikir dari rencana penyusunan LP3A ini secara garis besar digambarkan dengan skema sebagai berikut : IDE / GAGASAN Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang LATAR BELAKANG Aktulita o Terdapat suatu Kawasan Waduk Jatibarang yang diminati penduduk Semarang, namun tidak memiliki fasilitas yang memadai sebagai kawasan wisata. Urgensi o Dibutuhkan pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang. Originalitas o Membuat perencanaan dan perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang dengan penekanan desain konsep waterfront development feedback MASALAH SOLUSI Perencanaan dan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang dengan penekanan desain konsep waterfront development PERENCANAAN & PERANCANGAN Judul Tugas Akhir : Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) 5

INPUT ANALISA DAN PROSES OUTPUT Latar Belakang Diperlukan pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang. Dibutuhkan suatu kawasan wisata pada Waduk Jatibarang dengan fasilitasfasilitas wisata. Pengembangan Kawasan Wisata Air Waduk Jatibarang Kota Semarang Studi Literatur Dan beberapa sumber dari jurnal, tugas akhir, dan internet. Untuk mengetahui definisi, persyaratan dan peraturan ruang yang telah ditetapkan dan sesuai dengan kegiatan yang diwadahi. Jenis-jenis fasilitas yang tersedia : 1. Zona fasilitas umum 2. Zona fasilitas penunjang 3. Zona kegiatan pengelola Studi Banding 1. Situ Cileunca 2. Waduk Karangkates 3. Bendungan Wonorejo 4. Roaring Spring Waterpark Untuk mengetahui jenis aktifitas, pelaku, mekanisme dan proses berlangsungnya kegiatan, serta fasilitas dan standar ukuran ruang yang tersedia. 4. Zona kegiatan service Data statistik kegiatan pelaku wisata air Data statistik pengelola Untuk mendapatkan proyeksi pengguna wisata air Kapasitas dan fasilitas Kawasan Wisata Waduk Jatibarang di Semarang 1. Kapasitas fasilitas wisata 2. Studi ruang : Architect data Untuk mendapatkan jenis dan standar besaran ruang. Besar kapasitas ruang disesuaikan dengan standar yang ada. Besaran ruang Kawasan Waduk Jatibarang. Studi tapak dan lingkungan sekitarnya. Rencana Tata Ruang Kota Semarang. Untuk mendapatkan dimensi ruang yang dibutuhkan. Mengetahui kondisi eksisting tapak dan lingkungan sekitarnya. Mengetahui peraturan pembangungan yang berlaku di lokasi. Dimensi tapak. Batas-batas tapak. Peraturan pembangunan setempat. 6

Aspek Fungsional Besaran dan kebutuhan ruang. Mengetahui pola hubungan antar ruang. Kapasitas ruang Konsep hubungan ruang Aspek Kontekstual Mengetahui kondisi fisik dan non-fisik lingkungan. Respon kontekstual bangunan Aspek Teknis Mengetahui sistem struktur dan material. Pemilihan struktur dan bahan bangunan. Aspek Kinerja Mengetahui sistem utilitas bangunan. Sistem utilitas bangunan : Pengkondisian udara Pencahayaan Akustik Telekomunikasi Audio visual Pemadam kebakaran Jaringan listrik Jaringan air bersih Jaringan air kotor Aspek Arsitektural Konsep development waterfront PERANCANGAN DESAIN Konsep Perancangan Aspek Fungsional Aspek Kontekstual Aspek Teknis 2 Aspek Kinerja Aspek Arsitektur Program Perencanaan Program ruang 7