SIFAT-SIFAT MEKANIS LAMINASI LIMBAH KERTAS KANTONG SEMEN SEBAGAI BAHAN DASAR ALTERNATIF PEMBUATAN PRODUK. Purwanto ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. atmosfer. Untuk memaksimalkan limbah sekam padi, sangat perlu untuk dicari

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menahan kelembaban, tidak mudah terbakar, tidak. mudah berjamur, tidak berbau dan lain-lain.

Performa (2011) Vol. 10, No. 2: 89-94

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 5

Pemanfaatan Limbah Sludge Kertas PT.Adiprima Suraprinta dalam Pembuatan Batako ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok masyarakat dalam bahan bangunan untuk perumahan, maka

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KARAKTERISTIK AKUSTIK PAPAN KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA BERMATRIK KERAMIK

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini. Terutama

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN

massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari logam, proses pembentukannya yang relatif lebih sulit, dapat

PENGARUH PENGGUNAAN RESIN EPOXY PADA CAMPURAN BETON POLIMER YANG MENGGUNAKAN SERBUK GERGAJI KAYU

BAB I PENDAHULUAN. hutan semakin hari semakin berkurang. Untuk mengurangi ketergantungan akan

PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM DALAM PEMBUATAN MATERIAL DINDING BANGUNAN Abdulhalim 1) Riman 2) Dafid Irawan 3) M. Cakrawala 4)

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN

DESAIN PEREDAM SUARA TABUNG KACA DENGAN SAMPEL CAMPURAN SERBUK KAYU MERANTI DAN PAPAN TELUR UNTUK MENGUKUR KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI

DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA

Pembuatan dan Pengujian Bahan Peredam Suara dari Berbagai Serbuk Kayu

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelapa Sawit yang sudah tidak produktif. Indonesia, khususnya Sumatera Utara,

PEMANFAATAN BAMBU DAN KARET TALI TIMBA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PELAT BETON PRA CETAK

6. EVALUASI KEKUATAN KOMPONEN

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia semakin meningkat. Baik peralatan tersebut berupa sarana informasi,

PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN KERTAS KORAN BEKAS PADA CAMPURAN BATAKO SEMEN PORTLAND TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR

MATERIAL PEREDAM SUARA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DAMEN, SERABUT KELAPA, DAN DINDING BATA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang material komposit,

Penyelidikan Kuat Tekan Komposit Polimer yang Diperkuat Serbuk Kayu Sebagai Bahan Baku Konstruksi Kapal Kayu

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)

akan sejalan dengan program lingkungan pemerintah yaitu go green.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah memberikan manfaat yang besar terhadap

IV. KONSEP PERANCANGAN

PEMBUATAN BATU BATA DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI MACAM SAMPAH. Oleh: Taufik Dwi Laksono

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan akan konstruksi, seperti jalan dan jembatan, perumahan

PEMBUATAN BATANG SILINDRIS DENGAN VARIASI UKURAN PARTIKEL SEKAM DARI SEKAM PADI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

SIFAT KOMPOSIT BAHAN SERAT AKAR WANGI DAN LIMBAH SERBUK GERGAJI SEBAGAI BAHAN PEREDAM SUARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KEMAMPUAN PEREDAMAN SUARA DALAM RUANG GENSET DINDING BATA DILAPISI DENGAN VARIASI PEREDAM YUMEN

B A B 1 P E N D A H U L U A N

KUALITAS AKUSTIK PANEL DINDING BERBAHAN BAKU JERAMI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

STUDI KOMPARASI LITERATUR Explorasi Material Serat Sabut Kelapa

PENGUJIAN KUAT TARIK DAN MODULUS ELASTISITAS TULANGAN BAJA (KAJIAN TERHADAP TULANGAN BAJA DENGAN SUDUT BENGKOK 45, 90, 135 )

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

Bahan yang digunakan pada pembuatan panel kayu sengon laut ini adalah:

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB III STUDI LITERATUR

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Beton merupakan unsur yang sangat penting dan paling dominan sebagai

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIO-COAL CAMPURAN BATUBARA DENGAN SERBUK GERGAJI DENGAN KOMPOSISI 100%, 70%, 50%, 30%

PEMANFAATAN LIMBAH MARMER UNTUK PEMBUATAN PAVING STONE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERBANDINGAN RESAPAN BISING PANEL AKUSTIK LIMBAH BONGGOL JAGUNG DENGAN AMPAS TEBU. Sebelas Maret Surakarta

ANALISA TEKNIK DAN EKONOMIS VARIASI JENIS BAMBU SEBAGAI BAHAN LAMINASI UNTUK PEMBUATAN KAPAL IKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

KAPASITAS LENTUR DAN TARIK BETON SERAT MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH FLY ASH

PENGUJIAN KEKUATAN LENTUR, KETAHANAN TERHADAP AIR DAN PANAS MATAHARI SERTA KEMAMPUAN REDUKSI BUNYI TERHADAP BEBERAPA MACAM CALCIUM SILICATE BOARD

Ø CARA MEMBUAT KERTAS DAUR ULANG. Bahan bahan : 1. Koran bekas / kertas bekas. 2. Air. 3. Lem kayu. DAUR ULANG KERTAS di SMKN 12 MALANG

I. PENDAHULUAN. kayu juga merupakan komoditi ekspor, penghasil devisa, maka kualitas kayu

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

Analisis Bambu Walesan, Bambu Ampel dan Ranting Bambu Ampel sebagai Tulangan Lentur Balok Beton Rumah Sederhana

BAB I PENDAHULUAN. perancangan maupun inovasi material yang digunakan. konstruksi juga selalu dikembangkan. Beton ringan atau lightweight concrete

BAB I PENDAHULUAN. mulai banyak dikembangkan dalam dunia industri manufaktur. Penggunaan material komposit yang ramah lingkungan dan bisa

PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN NON PASIR RAMAH LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. beton, minimal dalam pekerjaan pondasi. Semakin meluasnya penggunaan beton

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh batako beton ringan sekam

Transkripsi:

SIFAT-SIFAT MEKANIS LAMINASI LIMBAH KERTAS KANTONG SEMEN SEBAGAI BAHAN DASAR ALTERNATIF PEMBUATAN PRODUK Purwanto Program Studi Desain Produk, Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta ABSTRAK Salah satu bahan limbah adalah kertas kantong semen yang banyak dijumpai terutama di daerah pengembangan permukiman yang menyisakan kertas kantong semen yang cukup banyak. Limbah kantong semen dapat menjadi berkah jika dimanfaatkan tetapi juga bisa menjadi musibah, jika tidak dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, karena dapat menimbulkan masalah berupa polusi lingkungan. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah kertas kantong semen yang diolah dengan proses laminasi yang hasilnya bisa digunakan untuk bahan dasar pembuatan produk. Dalam proses laminasi dilakukan dengan cara menyusun kertas semen secara berlapis-lapis menggunakan bahan perekat lem kayu kemudian dilakukan pengepresan selama 6 jam. Jumlah lapisan dimulai dari 5,10,15,20 dan 25 lapisan, setiap lapisan dibuat sebanyak 5 buah, kemudian dilakukan pengujian yaitu uji tarik, uji kekerasan dan uji akustik /redam getaran suara. Berdasarkan dari analisa data diperoleh hasil bahwa laminasi kertas kantong semen dengan jumlah lapisan 25 memberikan kekuatan tarik 49,19 (MPa) dan nilai kekerasan 2,86 kg/mm 2. Untuk uji akustik /uji redam suara pada daerah frekuensi rendah (3200 Hz) mempunyai nilai koefisien redam terhadap suara tertinggi (α) = 0,569 yang terjadi pada laminasi 25 lapis. Sedangkan pada daerah frekuensi tinggi (5500 Hz) nilai redam suara tertinggi mencapai (α) = 0,382, dengan jumlah laminasi 5 lapis, kemudian diikuti pada frekuensi 4680 Hz dengan nilai redam suaranya (α) = 0,347 dengan jumlah lapisan 10 lapis. Bahan laminasi kertas semen ini apabila ditinjau sifat kekuatan tariknya masuk dalam golongan kayu kelas II yaitu kayu merbau, akasia, sungkai dan kayu keruing yang mempunyai kekuatan tariknya 42,5 MPa 65,0 MPa. Sedangkan untuk nilai kekerasannya termasuk dalam golongnan kayu kelas IV adalah kayu kamper, meranti merah atau kuning, kayu durian, waru, kenari dan kayu mindi yang nilai kekerasan sebesar 2,85 kg/mm 2 (285 kg/cm 2 ). Sedangkan untuk hasil uji akustik/redam getaran suara bahan laminasi kertas kantong semen baik pada frekuensi rendah maupun frekuensi tinggi nilai koefisien redam (α) lebih tinggi bila dibandingkan dengan bahan playwood (α = 0,05), dan styrofoam (α = 0,07), sehingga bisa menggantikan kedua bahan tersebut apabila dipergunakan untuk pembuatan produk yang memerlukan sifat meredam suara. Kata kunci: kertas semen, kekuatan tarik, kekerasan, koefisien redam 73

PENDAHULUAN Salah satu bahan limbah adalah kertas kantong semen yang banyak dijumpai terutama di daerah pengembangan permukiman. Dengan banyaknya pembangunan permukiman penggunaan semen sebagai bahan bangunan akan menyisakan kertas kantong semen yang cukup banyak. Limbah kantong semen dapat menjadi berkah jika dimanfaatkan tetapi juga bisa menjadi musibah, jika tidak dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, karena dapat menimbulkan masalah berupa polusi lingkungan dan tempat bersarangnya binatang. Ada banyak cara pemanfaatan limbah kertas semen misalnya dengan dihancurkan dan diproses menjadi daur ulang, dikumpulkan dan dipasok ke pabrik, digunakan senagai bahan campuran beton ringan dan lain-lain. Untuk mengelola limbah tersebut menjadi produk yang bernilai ekonomis dan menjadi gaya hidup ramah lingkungan (Hartono, 2011) dikenal dengan semboyan konsep 4 R Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle (Mendaur Ulang), dan Replace (Menggunakan kembali) perlu kreativitas baik dalam mengolah produk limbah maupun teknologi yang digunakan untuk mengolahnya. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam proses produksi atau pemakaian, barang rusak atau cacat selama manufaktur, materi berlebihan atau kekurangan (Ismoyo, 2011). Menurut DPU 2010 sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula, sumberdaya yang tidak siap pakai, limbah yang bersifat padat, yang terdiri dari zat organik dan zat anorganik, yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Dari limbah kertas kantong semen yang didaur ulang dapat dibuat beraneka ragam produk kerajinan bahkan telah dikembangkan untuk bahan beton ringan yaitu salah satu cara untuk meningkatkan kualitas campuran kertas dan semen sebagai pembuat panel beton (Gunarso, 2008). Hasil Penelitian dari daur ulang kertas semen dengan dibuat tali yang dipilin mempunyai kekuatan tarik 49,36 N/mm 2 (Suryanto, 2012). Limbah kantong semen dapat juga digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat gypsum, diproduksi sebagai pembungkus makanan ternak maupun bantalan jok kursi, dibuat tali maupun diolah menjadi bahan baku sebagai bahan dasar alternatif pembuatan berbagai produk misal produk furniture, papan asbes beberapa orang menyebut papan GRC. Banyak warga masyarakat, disela-sela menjadi pekerja bangunan, 74

memungut limbah kantong (kertas) semen yang dibuang dan dikumpul di rumah-rumah warga atau dijual ke pengepul. Bagi masyarakat limbah kantong semen dapat menjadi berkah jika dimanfaatkan tetapi juga bisa menjadi musibah, meskipun limbah kantong semen tidak berbau namun jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan masalah polusi lingkungan dan berkembangnya nyamuk. Perkembangan pembangunan yang sangat cepat berdampak terhadap perubahan yang ditimbulkan, bagi mereka yang siap dengan perubahan salah satunya melakukan pengolahan kertas semen (sack kraft paper) sehingga memiliki nilai jual, produk olahan meliputi tas wanita, blezer, gorden, sarung bantal, sarung, bahkan bisa digunakan untuk membatik. Produk dari kantong semen juga kuat untuk dijadikan sebagai bahan aksesori rumah tangga dan dekorasi rumah. Karena sifat kertas kantong semen yang kuat dapat juga diolah menjadi bahan dasar alternatif dengan dijadikan bentuk lembaran semacam kayu lapis maupun bentuk batangan (poros) yang kegunaannya akan lebih luas, salah satunya untuk pembuatan furniture. Untuk mendapatkan bahan dasar dari bahan kantong kertas semen yang memenuhi kualitas sebagai bahan alternatif maka perlu diteliti bagaimana dari sisi sifat-sifat mekanisnya meliputi kekuatan tarik, kekuatan bending, kekerasan maupun kemampuan redam terhadap suara. Bila bahan dasar yang terbentuk tersebut memiliki sifat-sifat mekanis yang memenuhi standart maka bahan tersebut bisa dijadikan sebagai bahan dasar alternatif yang ramah lingkungan. Permasalahannya adalah bagaimana sifat mekanis yang meliputi kekuatan tarik, kekerasan/tekan, dan daya redam bahan olahan limbah kertas kantong semen sebagai bahan dasar alternatif untuk bisa digunakan untuk pembuatan produk. Dengan dihasilkannya material/bahan olahan limbah kertas kantong semen yang mempunyai sifat-sifat yang memenuhi standar akan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pengganti kayu murni atau kayu lapis untuk pembuatan uatu produk yang memerlukan sifat meredam getaran suara maupun sebagai bahan untuk interior ruangan yang bisa meredam suara. METODE PENELITIAN Material uji atau bahan spesimen yang diprgunakan dalam penelitian adalah limbah kertas kantong semen yang diperoleh dari para pengepul limbah kertas kantong semen yang ada di kota Yogyakarta. Limbah kantong kertas semen dibersihkan kemudian diptong-potong berukuran 160 mm x 30 mm yang selanjutnya diproses laminasi (disusun 75

berlapis-lapis dengan penekanan) dengan menggunakan bahan perekat lem kayu. Proses laminasi dilakukan mulai dengan jumlah lapisan 5,10,15,20 dan 25 lapisan, untuk masing-masing jumlah lapisan dibuat 5 buah untuk pembuatan specimen uji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di Laboratorium dengan alat utama yang digunakan dalam proses laminasi adalah mesin pengepres Universal testing machine dengan lama penekanan 6 jam. Untuk pengujian proses pengujian tarik spesimen dibuat sesuai Standar ASTM D638, sedangkan untuk uji kekerasan dan uji akustik/redam suara spesimen dibuat berukuran diameter 30 mm dengan tebal sesuai dengan jumlah lapisan. Proses pengujian akustik/redam suara menggunakan standar ASTM E-1050-98 yang dilakukan dengan pemberian suara dari frekuensi rendah (500 Hz) sampai dengan daerah frekuensi tinggi (6300 Hz). 30 t Gambar 1. Spesimen Uji Tarik Standar ASTM D6383 Gambar 2. Spesimen Uji Akustik/Redam Suara HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Tarik Dalam pengujian tarik yang telah dilakukan pada 5 jenis laminasi/pelapisan yang dimulai dari jumlah lapisan 5 kemudian 10, 15, 20 dan 25, maka diperoleh hasil yang ditunjukkan dalam bentuk grafik (Gambar.3) yang terlihat jelas bahwa komposisi lapisan mulai dari lapisan 5 sampai dengan jumlah lapisan 25 nilai kekuatan tariknya mengalami peningkatan. Hal ini secara fisik memang dengan penambahan jumlah lapisan dengan sendirinya akan semakin kuat dan kekuatan tertinggi terjadi pada jumlah lapisan 25 yaitu 49,19 MPa. Dengan nilai kekuatan tarik sebesar ini bahan laminasi tersebut masuk dalam golongan kayu kelas II yaitu kayu merbau, akasia, sungkai dan kayu keruing dengan kekuatan tarik 42,5 MPa 65,0 MPa (Forest Producy Laboratory USDA, 1999). Kekuatan tarik dengan proses laminasi kertas kantong semen ini kekuatan tariknya jauh 76

lebih tinggi dari kekuatan tarik kertas semen yang dibuat tali dengan kekuatan tariknya yang hanya mencapai 49,36 kg/cm 2 atau 4,936 MPa (Suryanto, 2012). Dengan demikian bahan laminasi kertas kantong semen ini bisa jadi bahan alternatif pengganti bahan kayu untuk pembuatan produk ditinjau dari sisi kekuatan tariknya. Gambar 3. Hubungan antara Kekuatan Tarik dan Komposisi Laminasi Kertas Kantong Semen Uji Kekerasan Untuk uji kekerasan dilakukan pada 3 titik untuk setiap spesimen dengan posisi titik diambil secara acak pada permukaan spesimen, setelah data hasil pengujian spesimen dirata-rata maka hasilnya ditunjukkan pada Tabel 1 di bawah ini. Hasil pengujian kekerasan terhadap 5 jenis laminasi kertas kantong semen kertas kantong semen ditunjukkan seperti pada Gambar 4, ternyata hasilnya hampir sama, perbedaannya cukup kecil sehingga bisa dikatakan sama yaitu 2,85 kg/mm 2. Dengan demikian jumlah lapisan tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kekerasan, karena pada dasarnya laminasi ini hanya menambah ketebalan dan akan meningkatkan kekuatan tarik/tekan maupun kekuatan terhadap sobekan. Dengan nilai kekerasan sebesar 2,85 kg/mm 2 (285 kg/cm 2 ) ini termasuk dalam golongan kayu kelas IV yang memiliki kekerasana/tekan antara 225 300 kg/cm 2. Jenis kayu yang masuk golongan ini meliputi kayu kamper, meranti merah atau kruing, kayu durian, waru, kenari dan kayu mindi. Dengan sifat kekerasan yang dimiliki bahan hasil laminasi kertas kantong semen ini maka bahan ini 77

dapat dijadikan alternatif bahan untuk pembuatan produk yang memerlukan tingkat kekerasan setara dengan bahan kayu kelas IV. Tabel 1. Data Hasil Uji Kekerasan Kode Spesimen Posisi Titik Uji d 1 (mm) LPS 5 Acak LPS 10 Acak 1,40 1,42 LPS 15 Acak 1,40 LPS 20 Acak 1,40 1,40 LPS 25 Acak 1,40 d 2 (mm) 1,41 1,42 1,41 1,40 1,40 1,40 1,41 d rata2 (mm) Kekerasan (VHN) 1,40 2,83 1,40 2,83 1,40 2,83 Rata-rata 2,83 2,87 1,40 2,83 2,87 Rata-rata 2,85 5 2,89 5 2,85 2,81 Rata-rata 2,85 1,40 2,83 1,40 1,83 5 2,89 Rata-rata 2,85 1,405 2,81 5 2,89 5 2,89 Rata-rata 2,86 Gambar 4. Hubungan antara Kekerasan dan Komposisi Laminasi Kertas Kantong Semen 78

Uji Akustik/Redam Suara Pada pengujian akustik/redam terhadap suara yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan bahan laminasi kertas kantong semen meredam terhadap suara yang diterima. Pengujian dilakukan pada setiap jenis laminasi yang menerima suara dari frekuensi terendah (500 Hz) sampai dengan daerah frekuensi tertinggi (6300 Hz) selanjutnya hasil dari pengujian ditunjukkan seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Data Hasil Uji Akustik Sound Absorption Ref to ASTM E-1050-98 Specimen Code Absorption Coefficient 500 Hz 800 Hz 1kHz 1,5kHz 3,2kHz 5,5Hz 6,3kHz 5 0,000048 0,0285 0,0291 0,429 0,0535 0,382 0,21 10 0 0,0268 0,0405 0,4.29 0,0768 0,189 0,13 15 0 0,0323 0,0327 0,2.15 0,0482 0,279 0,152 20 0,01629 0,0457 0,053 0,4.29 0,0203 0,149 0,102 25 0,0147 0,0766 0,104 0,09.78 0,569 0,148 0,0492 Data hasil pengujian terhadap uji akustik atau redam suara yang dilakukan ditunjukkan dengan Tabel 2, dari data tersebut terlihat bahwa pada daerah frekuensi rendah (3200 Hz) nilai koefisien redam terhadap suara tertinggi (α) = 0,569 terjadi pada laminasi 25 lapis. Sedangkan pada daerah frekuensi tinggi (5500 Hz) nilai redam suara tertinggi mencapai (α)= 0,382 Hz, dengan jumlah laminasi 5 lapis, kemudian apabila didasarkan grafik pada Gambar 5 bisa juga digunakan hasil laminasi dengan jumlah lapisan 10 lapis pada frekuensi 4680 Hz yang nilai redam suaranya (α)= 0,347. Dengan demikian didasarkan pada nilai kemampuan daya redam terhadap suara bahan laminasi kertas kantong semen ini bisa sebagai bahan dasar alternatif untuk dipergunakan dalam pembuatan produk yang memerlukan elemen peredam suara, apabila dipergunakan pada produk yang menerima suara frekuensi rendah sebaiknya menggunakan laminasi berjumlah 25 lapis dan untuk frekuensi tinggi sebaiknya dipergunakan laminasi berjumlah 5 lapis atau dengan laminasi berjumlah 10 lapisan, hal ini bisa juga didasarkan dengan perbandingan dengan bahan lain seperti ditunjukkan pada Gambar 6. 79

Koefisien Redam (α) Seminar Nasional 6 th UNS SME s SUMMIT & Awards 2017 [] A bsorption Coeff icient (25., Small) 0,8 0,7 0,6 25 0,5 0,4 0,3 15 10 5 0,2 0,1 0 20 500 1k 1,5k 2k 2,5k 3k 3,5k 4k 4,5k 5k 5,5k 6k [Hz] Frekuensi Suara Gambar 5. Grafik Hubungan Antara Koefisien Redam dan Frekuensi Suara Selanjutnya untuk hasil pengujian akustik/redam suara pada frekuensi rendah (1000 Hz) bahan laminasi kertas kantong semen dengan jumlah lapisan 25, mempunyai nilai koefsien redam suara sebesar (α) = 0,104, apabila dibandingkan dengan material lain seperti playwood, triplek, gypsum, dan styrofoam ditunjukkan seperti pada Gambar 6. Pada gambar tersebut ternyata nilai koefisien redam suara laminasi kantong kertas semen nilai koefisien redam suaranya (α) = 0,104 dengan jumlah lapisan sebanyak 25 lapis ternyata berada lebih tinggi dari koefisien redam bahan playwood (α= 0,05), dan styrofoam (α= 0,07). Dengan demikian bahan laminasi kertas kantong semen bila ditinjua berdasarkan kemampuan redam suaranya untuk jumlah lapisan 25 pada frekunsi rendah bisa dijadikan sebagai bahan dasar alternatif menggantikan kedua bahan tersebut (playwood dan styrofoam) apabila dipergunakan untuk membuat produk-produk yang memerlukan sifat peredaman suara. Produk-produk yang memerlukan sifat yang bisa meredam suara misalnya: lantai, dinding, ruang studio rekaman, dinding dalam mobil maupun kotak speaker suara. 80

Gambar 6. Grafik Hubungan Antara Koefisien Redam dan Frekuensi Suara Beberapa Material KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan a. Komposisi jumlah lapisan laminasi kertas kantong semen dari 5 sampai dengan 25 lapisan mengalami peningkatan kekuatan tarik dan kekuatan tarik tertinggi pada lapisan berjumlah 25 yaiu 49,19 (MPa). Nilai kekuatan tarik sebesar ini sesuai dengan kekuatan tarik kayu golongan kayu kelas II yaitu kayu merbau, akasia, sungkai dan kayu keruing. b. Jumlah lapisan tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kekerasan, karena pada dasarnya laminasi ini hanya menambah ketebalan dan akan meningkatkan kekuatan tarik/tekan maupun kekuatan terhadap sobekan. Hasil pengujian nilai kekerasan sebesar 286 kg/cm 2 ini termasuk dalam golongan kayu kelas IV yang memiliki kekuatan tarik/tekan antara 225 300 kg/cm 2 diantaranya adalah kayu kamper, meranti merah atau kuning, kayu durian, waru, kenari dan kayu mindi. c. Pada daerah frekuensi rendah (3200 Hz) nilai koefisien redam terhadap suara tertinggi (α) = 0,569 terjadi pada laminasi 25 lapis. Sedangkan pada daerah frekuensi tinggi (5500 Hz) nilai redam suara tertinggi mencapai (α)= 0,382 Hz, dengan jumlah laminasi 5 lapis kemudian diikuti pada jumlah lapisan 10 lapis pada frekuensi 4680 Hz dengan nilai redam suaranya (α) 0,347. Dengan demikian didasarkan pada nilai 81

kemampuan daya redam terhadap suara bahan laminasi kertas semen ini bisa sebagai bahan dasar alternatif pembuatan produk yang memerlukan sifat meredam suara pada frekuensi rendah sebaiknya menggunakan laminasi berjumlah 25 lapis dan untuk frekuensi tinggi mempergunakan laminasi berjumlah 5 lapis atau berjumlah 10 lapis. Saran Bahan laminasi kertas kantong semen ini sebaiknya digunakan untuk pembuatan produk-produk yang ditempatkan di ruangan yang kering dan tidak lembab. DAFTAR PUSTAKA Departemen P.U. 1995. SK SNI 03-3958-1995 (Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu di Laboratorium). LPMB. Bandung. Gunarso. 2008. Pemanfaatan Limbah Kertas Koran untuk Pembuatan Panel Paperwrcrete. Jurnal Forum Teknik Sipil, No. XVIII/2 Mei Hal. 788. Hartono. 2011. Kreasi Mendaur Ulang Sampah. Pangestu Wildlife Education Center. Malang. http://dokumen.tips/documents/kantong-semen.html Mediastika. 2009. Material Akustik, Pengendali Kualitas Bunyi pada Bangunan. Edisi I. Andi. Yogyakarta. PKKI. 1961. Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia NI-5 PKKI 1961. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. Bandung. Suryanto, dkk. 2012. Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft untuk Anyaman Mebel. Dian Mas Volume 1 Nomor 2 September 2012. 82