BAB I PENDAHULUAN. dan ada juga yang saling menjatuhkan. Namun sebenarnya mereka saling belajar,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pengertian yang diutarakan oleh Chaer (2008:32), bahwasanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makna kata-kata secara individul akan dapat diketahui. diharapkan dapat melatih kreatifitas dan keterampilan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas utama seorang pendidik adalah menyelenggarakan kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Pembelajaran dan pendidikan merupakan sarana yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalalah

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri, karena pembelajaran tidak akan berhasil tanpa adanya bahasa

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis. penggunaan keempat keterampilan berbahasa tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. periode jenjang pendidikan. Kurikulum tercatat sebagai perubahan ketiga selama

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. pembelajaran merupakan tercapainya perubahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam hal pemerolehan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Cita-cita tersebut termaktub dalam Undang-undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memproduksi yaitu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial, mahluk yang tak bias bernafas dan saling bergantung satu sama lain. Sering kali dari mereka memanfaatkan dalam kebaikan, dan ada juga yang saling menjatuhkan. Namun sebenarnya mereka saling belajar, belajar mendapatkan arti kehidupan yang lebih baik dari sesamanya melalui interaksi sehari-hari. Rusman (2010:134) mendefinisikan, bahwa belajar adalah proses perubahann tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya sekedar menghapal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri sendiri. Keterampilan berbahasa atau (language arts, language skill) menurut Tarigan (2008: 1) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keteram-pilan menulis (writing skills).dari keempat keterampilan berbahasa tersebut me-nulis merupakan hal yang dianggap sulit bagi siswa. Tarigan (Hidayati, 2011:89) mengemukakan, bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Artinya, menulis

merupakan kegiatan seseorang dengan media kertas dan alat tulis lain yang bisa dilakukan secara sendiri tanpa didampingi orang lain dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja (sejauh situasi itu bisa mendukung). Zainurrahman (2013:2)berpendapat, bahwa diantara keterampilan berbahasa yang lain, menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang, apalagi menulis dalam konteks akademik (academic writing), seperti menulis esai, karya ilmiah, laporan penelitian, dan sebagainya. Sejalandenganpendapattersebut, Abdurrahman (1999: 223) menyatakan, bahwa banyak orang yang lebih menyukai membaca daripada menulis karena menulis dirasakan lebih lambat dan lebih sulit. Dari kedua pendapat di atas penulis simpulkan bahwa pembelajaran menulis dirasa sulit dan masih banyak disajikan dalam bentuk teori. Hal ini menyebabkan kurangnya kebiasaan siswa dalam membuat sebuah tulisan.ada rmenulisdirasamudahharusseringkalimelakukankegiatanmenulis, untuklatihan yang nantinyaakanmenjadikebiasaandanmenganggapmenulissebagaikegiatan yang mudah. Menurut Gintings (2012: 86) seringkali seorang guru mengeluh karena siswa kurang berminat mengikuti pelajaran yang dibawakannya. Mengacu pada pendapat Gintings siswa kurang meminati proses pembelajaran yang sering kali membuat siswa bosan. Jadi sebagais eorang guru, harus membangkitkan motivasi dan mendorong siswa untuk dapat menyenangi belajar dan akhirnya akan mencapai keberhasilan secara maksimal dalam belajar.

Menurut Suryosubroto (2009: 140) mengatakan, bahwa para pendidik (guru) selalu berusaha memilih metode pengajaran yang setepat-tepatnya, yang dipandang lebih efektif daripada metode-metode lainnya sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benar-benar menjadi milik siswa.sebagai pengajar, guru dituntut untuk kreatif dalam melaksanakan pembelajaran, salah satunya dengan memilih metode dan media pembelajaran yang bervariasi. Sehingga membuat proses pembelajaran lebih menarik, lebih menyenangkan, dan tentunya melibatkan siswa menjadi lebih aktif. Dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyunting teks eksplanasi kompleks berfokus pada penggunaan konjungsi. Oleh karena itu, metode yang digunakan pada pembelajaran memproduksi teks ulasan filmdengan menggunakan metode Mind mapping. Tim Depdiknas (2002: 617) menjelaskan, bahwa kurikulum adalah mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Kurikulum merupakan suatu bentuk implementasi pemerintahan dalam mencerdaskan bangsa. Setiap sekolah wajib mengikuti pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum 2013. Kurikulum ini menekankan pada aspek penilaian. Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki sejumlah teks yang banyak macamnya.di kelas XI, teks yang diajarkan salah satunya adalah teks ulasan film, siswa memiliki kesulitan dalam mengungkapkan pendapat maupun kritis secara baik dan benar. Rasa takut untuk

berpendapat dan juga rasa malu membuat siswa malah menjadi pasif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti materi tentang teks ulasan film. Teks yang diteliti yakni memproduksi teks ulasan dan membuat siswa mampu mengeluarkan argument berupa kritikan sebanyak-banyaknya dan mengembangkan menjadi sebuah teks ulasan yang sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks ulasan film. Dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memproduksi teks ulassan film. Oleh karena itu, metode yang digunakan pada pembelajaran memproduksi teks ulasan film adalah metode Mind mapping. Berdasarkan uraian diatas, peneliti sangat tertarik dengan melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran Memproduksi Teks Ulasan Film dengan Menggunakan Metode Mind mapping pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Soreang pada Tahun Ajaran 2015-2016. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dihadapi pada pembelajaran bahaa Indonesia khususnya dalam aspek menafsirkan dan mengungkapkan pendapat teks ulasan film sebagai berikut. 1) Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan yang sulit dikuasai dan memerlukan latihan. 2) Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3) Pemilihan metode pembelajaran yang menarik dapat memudahkan pemahaman siswa. 1.3 Batasan dan Rumusan Masalah 1.3.1 Batasan Masalah Setiap penelitian yang akan dilakukan harus dibatasi masalahnya, agar permasalahan yang akan diteliti lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalah semula. Untuk itu penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian hanaya pada masalah sebagai berikut. a. Kemampuan penulis dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan model Mind mapping pada siswa kelas XI IPA4 SMA Negeri 1Soreang. b. Kemampuan siswa dalam menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan model Mind mapping. c. Metode pembelajaran yang digunakan adalah model Mind mapping.

1.3.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis merumusakan masalah: a. Mampukah penulis merencanakan, menerapkan, dan menilai kegiatan pembelajaran menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan model Mind mapping pada siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Soreang? b. Mampukah siswa kelasxi IPA 4 SMA Negeri 1 Soreang memproduksi teks ulasan film menggnakan teknik Mind mapping? c. Mampukah metode Mind mapping digunakan sebagai metode pemelajaran memproduksi teks ulasan film pada siswa keals XI IPA 4 SMA Negeri1 Soreang? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah memecahkan permasalahan yang tergambar dalam latar belakang masalah dan rumusan masalah. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah: a. untuk mengetahui kemampuan penulis dalam merencanakan, menerapkan, dan menilai kegiatan pembelajaran menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan teknikmind mapping pada siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Soreang;

b. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Soreang dalam menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan teknikmind mapping; c. untuk mengetahui ketepatan teknik Mind mapping yang digunakan pada pembelajaran memproduksi teks ulasan film pada siswa keals XI IPA 4 SMA Negeri1 Soreang. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi peneliti, maupun bagi para pembaca atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. a. Bagi Penulis Kegiatan penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman yang berharga untuk menambah keterampilan khususnya dalam keterampilan membaca untuk memeroleh pesan yang mengandung makna ujaran yang berada dalam bentuk tulisan dengan menerapkan model Creative Problem Solvingdalam pembelajaran menganalisis teks eksplanasi kompleks. b. Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, dan solusi untuk memecahkan masalah secara kreatif berdasarkan karakteristik yang terdapat pada materi pembelajaran atau diskusi yang dapat merangsang siswa untuk berpikir kreatif dalam memecahkan masalah, menggali dan meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca, khususnya menganalisis teks eksplanasi kompleks.

c. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia. Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan sebagai alternatif dalam memilih model pembelajaran yang menarik. Hasil penelitian juga dapat menambah variasi dari pembelajaran dengan memecahkan masalah melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif dalam membantu siswa menyelesaikan suatu permasalahan pada saatmelaksanakan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia khususnya pembelajaran menganalisis teks eksplanasi kompleks. d. Bagi Peneliti Lanjutan Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, dan solusi untuk memecahkan masalah secara kreatifagar dapat menambah variasi dari pembelajaran dengan memecahkan masalah melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatifuntuk membantu siswa menyelesaikan suatu permasalahan khususnya dalam keterampilan membaca untuk memeroleh pesan yang mengandung makna ujaran yang berada dalam bentuk tulisan. 1.6 Definisi Operasional Dalam Penelitian ini, istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut. a. Pembelajaran merupakan suatu proses, cara yang dilakukan untuk menjadikan siswa mengalami perubahan dan memperoleh kecakapan dari sesuatu yang dipelajari.

b. Memproduksi teks ulasan film adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau,merencanakan penelitian baru. Peserta didik disuruh untuk membuat peta pikir, mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan. c. Teknik mind mapping adalah cara kreatif bagi peserta ddik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Peserta didik disuruh untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan memecahkan secara jelas dan kreatif apa yang mereka pelajari dan apa yang mereka rencanakan. Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran memproduksi teks ulasan dengan mind mapping pada siswa kelas XI SMAN 1 Soreang adalah proses atau cara pembelajaran yang aktif yang dilakukan agar siswa mampu menghasilkan sebuah teks ulasan film dari tayangan film yang sedang dipelajari. 1.7 Struktur Organisasi Skripsi 2 Struktur organisasi skripsi berisi mengenai keseluruhan isi skripsi dan pembahasannya. Struktur organisasi skripsi dapat dijabarkan dan dijelaskan dengan sistematika penulisan yang runtun. Struktur organisasi skripsi berisi tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab. Struktur organisasi skripsi di mulai dari bab I sampai bab V.

3 Bab I berisi uraian mengenai pendahuluan. Bagian awal dari skripsi ini menjelaskan dan memaparkan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi. 4 Bab II berisi tentang kajian teori-teori yang terdiri dari pembelajaran bahasa Indonesia di SMA (mencakup tentang kedudukan materi terhadap kurikulum 2013, serta Kompetensi Inti Kompetensi Dasar, Indikator dan mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA), keterampilan membandingkan sebagai salah satu kegiatan membandingkan(mencakup pengertian dan langkah-langkah membandingkan), teks ulasan, struktur teks ulasan, contoh teks ulasan film, analisis teks ulasan film, teks ulasan film, struktur teks ulasan film, contoh teks ulasan film, analisis teks ulasan film, pengertian metode mind mapping, langkahlangkah metode mind mapping, kelebihan dan kelemahan metode mind mapping, penelitian terdahulu yang relevan, kerangka pemikirin, asumsi, dan hipotesis. 5 Bab III bagian ini membahas mengenai komponen dari metode penelitian. Bab ini berisi tentang metode penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, operasionalisasi variabel, rancangan pengumpulan data, instrumen, prosedurpenelitian dan rancangan analisis data. 6 Bab IV bagian ini membahas mengenai pencapaian hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dicapai meliputi pengolahan data serta analisis temuan dan pembahasannya.

7 Bab V menjadikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Bab ini menyajikan simpulan terhadap hasil analisis temuan dari penelitian, ada dua alternatif cara penulisan kesimpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan uraian padat. dan saran penulis sebagai bentuk pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.