HUBUNGANKEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KOTA PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA SMP PGRI PEKANBARU 2012/2013

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI JUMPING SERVICE PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

Keywords: arm muscle and shoulder strength, and smash strength.

HUBUNGAN KECEPATAN DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS V SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA JURNAL. Oleh ERMIATI

JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Kata kunci : daya ledak otot tungkai, dan kekuatan jump smash.

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

Arm Muscles Contribute To The Basic Skills Service Forehand In The Game Of Badminton In The Country SMA Sport Athlete Pekanbaru.

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI

Abstract. Keywords : Squat Jump Exercise, Step Up and Leg Muscle Strength

HUBUNGAN KELENTURAN BATANG TUBUH DENGAN HASIL HEADING PADA TEAM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 RUMBAI PEKANBARU. Dodi Nur Islami Putra 1, Slamet 2, Zainur 3

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

Hubungan Flexibility Otot Punggung dengan Heading Dalam Permainan Sepakbola Pada Mahasiswa Penjaskesrek Semester II Universitas Riau

Keywords: explosive leg muscle power, long jump style squat style

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KOTO KAMPAR HULU

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 50 METER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH

Kata kunci : kekuatan otot lengan dan bahu dan ketepatan servis panjang.

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui olahraga. Budaya olahraga harus terus di kembangkan guna

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL SHOOTING TEAM PUTRA BOLA BASKET PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

JURNAL. Oleh IRMA SURYANI

HUBUNGAN KELENTURAN OTOT PUNGGUNG DENGAN AKURASI SMASH PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMAN 2 XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK TIGAMA PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

SKRIPSI. Disusun Oleh : SULASTRI NPM:

THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

KARYA ILMIAH. Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : HARRY PUTRANTO NIM :

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING KEGAWANG PADA TIM SEPAKBOLA SMPN 6 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN DAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII A SMPN 3 DUMAI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL BELAJAR LOMPAT JANGKIT SISWA SMAN 1 TAMAN. Rian Rudhie Prasetya SY

AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU PADA MAHASISWA PUTRA 4 A PRODI PENJASKESREK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN DAYALEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN DAN MERAIH SASARAN DIATAS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KEKUATAN JUMP SMASH BULUTANGKIS PADA CLUB PUTRA RTV RUMBAI

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT, METODE KONVENSIONAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

Transkripsi:

HUBUNGANKEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KOTA PEKANBARU Indra Febrin Pul 1, Drs.Slamet,M.Kes,AIFO 2, Ardia Juwita, S.Pd.,M.Pd 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT The form of this research is correlational research with a population of the students at SMP Negeri 15 Pekanbaru which consists of 30 students. The data in this research is the total sampling techniques. The sample in the study is the whole of the population, so the sample is 30 students. Instrument that was in this research is the power leg muscles with leg dynamometer test and the result of broad jump squat style test by using numbers. Then the data was processed with statistical, to normality test with liliefors test in the significant level α = 0.05, the hypothesis is the power leg muscles with the results of broad jump squat style. Based on the data processed, it can be concluded that the data correlation that got the kooefisien correlation data obtained of r = 0.72 which is means that in the t-test got t hitung = 5.48 t tabel 1. 701. So if t hitung = 5.48> t table = 1.701, it can be concluded Ho rejected and Ha accepted, then the relationship between the X variables and Y in the Enough categorize. From the calculation above, then the data is otherwise normal. By using Liliefors test of the X variables and Y, where X variables obtained L hitung = 0.1517, while the variable Y obtained L hitung = 0.2086. Then L table = 0.161, so if L hitung = 0.1517 <L table = 0.161, then the data is considered to be normal. The conclusion of hypothesis is accepted with the confidence level of 95% and a significant level of α = 0.05, so there is a significant contribution between the power leg muscle with the result of broad jump squat style at Eight Grade students of SMPN 15 Pekanbaru 2013. Keywords: The power leg muscle, The result of the Broad Jump squat Stlye A. PENDAHULUAN Olahraga adalah kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Disamping itu juga dapat memupuk watak, kepribadian, disiplin, sportivitas, dan kemampuan daya fikir serta pengembangan prestasi olahraga. Dengan olahraga bangsa ini bisa mengangkat derajat bangsa ini. Seperti yang tercantum dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005. dalam bab II pasal 3 keolahragaan Nasional berfungsi mengembangkan 1.Mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi FKIP Universitas Riau,Nim 0905135739, Alamat; Jln. Ampera Rumbai. 2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (081365361995) 3.Dosen Pembimbing II, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (081364593780) 1

kemampuan jasmani, rohani dan sosial serta membentuk watak dan kepribadian bangsa dan martabat. Disamping dalam bab II pasal 4 itu, keolahragaan juga bertujuan memilihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi,kualitas, manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportifitas, displin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat, martabat dan kehormatan. Peningkatan prestasi olahraga bagi bangsa dan Negara merupakan alasan yang tepat untuk meningkatkan pembangunan di bidang olahraga. Melalui prestasi olahraga, Negara - Negara lain akan dapat mengetahui bahwa bangsa Indonesia sebagai Negara yang berkembang dan juga berprestasi seperti Negara lainnya. Maka untuk dapat mengejar prestasi puncak hendaklah di tempuh melalui pendekatan secara ilmiah. Menurut Asep Kurnia Nenggala (2006 :78), Atletik adalah aktivitas jasmani yang berisi gerak alami manusia seperti jalan, lari, lompat, dan tolak atau lempar. Olahraga atletik memiliki semboyan : citius, altius, dan forties atau dalam bahasa inggris adalah faster, higher, dan stronger, yang artinya lebih cepat, lebih tinggi dan lebih kuat. Atletik berasal dari bahasa yunani athlon atau athlum yang berarti perlombaan, pertandingan, pegulatan atau seuatu perjuangan, orang yang melakukannya di sebut athleta/athlet. (Djumidar: 2006 : 13). Prestasi olahraga ditandai dengan kemampuan melakukan gerakan secara optimal. Dikatakan gerakan optimal, jika gerakannya dapat dilakukan secara efektif dan efesien. Untuk mencapai efektifitas dan efesiensi gerakan diperlukan dukungan dari beberapa unsur kemampuan pada diri pelakunya. Menurut Sugiyonto (1991), untuk melakukan gerakan yang efesien harus didukung oleh kemampuan fisik, mental, dan emosional. Kemampuan fisik atau yang disebut juga kondisi fisik merupakan titik tolak dalam proses latihan yang akan menghasilkan prestasi. Menurut M. Sajoto (1995 : 8 ) Macam macam komponen kondisi fisik meliputi : 1) Kekuatan (strength), 2) Daya tahan (endurance), 3) Daya otot (muscular power), 4) Kecepatan (speed), 5) Daya lentur (flexibility), 6) Kelincahan (agility), 7) Koordinasi (coordinasi), 8) Keseimbangan (balance), 9)Ketepatan (accuracy), 10) Reaksi (reaction). Kekuatan (strength), adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (M.Sajoto,1995:8). Sedangkan Menurut asril (1999:43) kekuatan merupakan komponen yang sangat penting dari kondisi fisik secara keseluruhan, kartena merupakan daya pengerak setiap antifitas fisik.(harsono, 1988: 176) kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Salah satu nomor atletik yang menjadi pembahasan di Sekolah adalah lompat jauh. Balesteros (1979) dalam Adang,dkk. (2001:117) mengemukakan bahwa lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu awalan dengan daya vertikal yang dihasilkan dari kekuatan kaki menolak, hasil 2

dari kedua gaya menentukan parabola titik gravitasi. Tujuan dari lompat jauh adalah melompat sejauh jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lainnya dengan cara berlari secepat cepatnya kemudian menolak, melayang di udara dan mendarat ( Muhajir, 2003 : 97 ). Lompat jauh adalah satu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas, ke depan dalam upaya membawa titik gerak badan selama mungkin di udara ( melayang di udara ) yang dilakukan dengan cepat dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya ( Aip syaripudin, 1992: 62 ). Sedangkan menurut Ase p Kurnia Nenggala lompat jauh adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari titik tertentu ke titik lain untuk memperoleh jarak lompatan paling jauh, diawali dengan satu tumpuan dan diakhiri dengan gerakan mendarat menggunakan kedua kaki atau anggota tubuh lainnya secara baik dan terkontrol ( Asep Kurnia Nenggala, 2006 : 38 ). Olahraga lompat jauh di sekolah menengah pertama dilaksanakan dengan melihat pada keberadaan sarana dan prasarana sekolah yang bersangkutan, kemampuan siswa dan arah pengembangan selanjutnya. Lompat jauh yang di ajarkan di sekolah menengah pertama merupakan latihan bagi siswa untuk melakukan melompat dan mencapai jarak lompatan sejauh jauhnya yang dimulai dengan gerakan lari sebagai awalan dalam melompat kemudian menolak pada papan tumpuhan/ tolakan kemuduian gerakan melayang di udara dan akhirnya mendarat pada titik terjauh kedalam bak pasir sebagai media pendaratannya. Awalan dalam tekhnik lompat jauh umumnya diberikan dalam kegiatan lompat jauh disekolah menengah pertama dengan berdasarkan kemampuan kondisi fisik siswa. Selain itu pelaksanaan pada siswa sekolah menengah pertama, jarak awalan dalam lompat jauh hendaknya disesuaikan dengan kemampuan fisiknya, misalnya antara 25 sampai 45 meter. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kekuatan Otot Tungkai Dengan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 15 Pekanbaru. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan penjelasan dari permasalahan yang dikemukakan diatas yaitu untuk mengetahui Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 15 Pekanbaru. B. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas (kekuatan otot tungkai) dengan variabel terikat (hasil lompat jauh gaya jongkok) berkaitan dengan factor-faktor lain. Koofisien korelasi alah Suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk 3

membandingkan hasil pengukuran dan variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan anatara variabel-variabel (Arikunto, 2006:270). Dalam penelitian ini, peneliti melihat secara korelasi dan data yang diperoleh melalui tes pengukuran terhadap semua variabel, variabel bebas dan variabel terikat. 2. Populasi dan Sampel 2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 15 Pekanbaru berjumlah 30 orang. 2.2 Sampel Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 15 Pekanbaru berjumlah 30 orang. 2.3. Teknik Sampling Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, mengingat jumlah populasinya yang begitu banyak lebih dari 100 orang. Karena apabila jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka sebaiknya 20-25% populasi dijadikan sampel, Karena populasi lebih dari 100 maka yang diambil sampel berjumlah 30 orang. (arikunto, 2006:131). 3. Instrumen penelitian a. Tujuan : Mengukur mengukur kekuatan otot tungkai dan hasil lompat jauh gaya jongkok b. Peralatan a) Leg dynamometer b) Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis. c) bendera d) cangkul. e) Pluit. c. Pelaksanaan a) Pengukuran kekuatan otot tungkai yaitu leg dynamometer Testi berdiri di atas back and leg dynamometer,tangan memegang handel,badan tegak, kaki ditekuk membentuk sudut kurang lebih 45 o. Panjang rantai disesuaikan dengan kebutuhan testitesti menarik handel dengan cara meluruskan lutut sampai berdiri tegak,dilakukan dengan tiga kali ulangan. b) Pengukuran lompat jauh Testi berdiri di belakang garis awal, Berlari menuju bak lompatan Melakukan lompatan dari papan tumpuan d. Penilaian a) Kekuatan otot tungkai Penilain dalam tes ini dilakukan dengan Dicatat jumlah berat yang terbanyak dari ketiga angkatan yang dilakukan 4

b) Lompat jauh gaya jongkok Mencatat hasil lompatan terjauh dari tes yang dilakukan oleh teeste,dengan tiga kali kesampatan untuk melompat. 4. Prosedur penelitian a. Kegiatan melakukan tes leg dynamometer berdiri di atas back and leg dynamometer,tangan memegang handel. badan tegak, kaki ditekuk membentuk sudut kurang lebih 45 o.panjang rantai disesuaikan dengan kebutuhan testitesti menarik handel dengan cara meluruskan lutut sampai berdiri tegakdilakukan dengan tiga kali ulangan Dicatat jumlah berat yang terbanyak dari ketiga angkatan yang dilakukan. b. Testi berdiri di belakang garis awal, Berlari menuju bak lompatan Melakukan lompatan dari papan tumpuan. Mencatat hasil lompatan terjauh dari tes yang dilakukan oleh teeste,dengan tiga kali kesampatan untuk melompat c. Kemampuan testi melakukan kedua tes ini dicatat seluruhnya dan data ini diambil dari semua sampel yang diteliti untuk mengetahui kekuatan otot tungkai dan hasil lompat jauh gaya jongkok masing-masing testi. d. Setelah diambil data selanjutnya akan dilakukan uji normalitas data dan uji t C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil penelitian a. Hasil analisis data kwantitatif Setelah dilakukan test kekuatan otot tungkai menggunakan leg dynamometer dengan melakukan tiga kali kesempatan maka diperoleh hasil sebagai berikut: skor tertinggi 117 cm, skor terendah 46 cm, dengan rata-rata (mean) 73,7 cm, standar deviasi19,64, dan variansi 96,24, analisis hasil leg dynamometer serta distribusi frekwensi dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Table 1. Analisis Data Statistik Leg Dynamometer dari semua sampel STATISTIK LEG DYNAMOMETER Sampel 30 Mean 73,7 Std. Deviation 19,64 Variance 96,24 Minimum 46 Maximum 117 Sum 1474 Setelah dilakukan test lompat jauh gaya jongkok yaitu melakukan lompatan sebanyak 3kali maka diperoleh hasil sebagai berikut: skor tertinggi 3,75, skor terendah 2,51, dengan rata-rata (mean) 3,052, standar deviasi 0,54, dan 5

variansi2,66, analisis hasil lompat jauh gaya jongkok serta distribusi frekwensi dapat dilihat pada tabel 2sebagai berikut: Table 2. Analisis Data Statistik Lompat Jauh dari semua sampel STATISTIK LOMPAT JAUH Sampel 30 Mean 3,052 Std. Deviation 0,54 Variance 2,66 Minimum 2,51 Maximum 3,75 Sum 91,56 b. Hasil uji normalitas Tabel 3. Uji Normalitas data Variabel X L 0 Max L Tabel Hasil pengukuran leg dynamometer 0,1517 0,161 Pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel X Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data explosive power (X) berdistribusi normal sebab L 0maks < L tabel atau 0,1517 < 0,161 Variabel Y L 0 Max L Tabel Hasil pengukuran lompat jauh gaya jongkok 0,2087 0,161 Pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel Y Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data tes lompat jauh (Y) berdistribusi normal sebab L 0maks > L tabel atau 0,2087 >0,161 c. Hasil uji t Selanjutnya untuk menganalisis korelasi dan uji-t dari kedua variabel tersebut maka harga harga yang dibutuhkan untuk perhitungan sebagai berikut : x = 2127 x 2 = 160550 x.y = 6624,085 y = 91,56 y 2 = 282,8248 n = 30 Untuk perhitungan koofesien korelasi doperoleh hasil : r xy = 0,72 6

Untuk menguji apakah data korelasi product moment signifikan maka, untuk uji signifikan koofesien korelasi di atas, akan dilakukan Uji t : Dan hasil uji-t diperoleh yaitu : t = 5,48 Tabel 4. Analisis Uji t Uji t t hitung t Ta abel t = 5,48 1,701 :105) Penghitungan derajat bebas (db/v) = n -2 pada α = 0.05 (Ritonga, 2007 (db/v) = 30-2 = 28 Daftar distribusi t pada α = 0.05 diperoleh t o 95 (28) = 1,701. Karena t hitung = 5,48 > t tabel =1,701 maka terdapat hubungan yang signifikan dengan kategori cukup. 2. Pembahasan Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut : hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok pada putra kelas VIII SMP Negeri 15 Pekanbaru r = 0,72. Ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dengan kategori cukup. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang di peroleh : Bahwa mencari koefisen korelasi variabel X dan variabel Y maka diperoleh r =0,72 dan berdasarkan t hitung sebesar (5,48) sedangkan t table 1,701 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok mempunyai hubungan yang berarti karenai t hitung 5,48> t table 1,701dengan kategori cukup. 2. Saran saran penelitian yang dapat penulis kemukakan terkait dengan penelitian ini adalah: 1. Disarankan kepada guru olahraga SMP Negeri 15 Pekanbaru hendaknya meningkatkan intensitas olahraga athletik lompat jauh supaya lebih 7

meningkatkan latihan kekuatan otot tungkai dan lompat jauh agar prestasi siswa dapat ditingkatkan. 2. Pihak sekolah hendaknya melakukan upaya pembinaan keolahragaan secara intensif agar siswa menguasai teori, teknik maupun taktik lompat yang baik, sehingga diharapkan mampu mencapai prestasi yang gemilang. 3. Perlunya upaya penyediaan sarana dan prasarana olahraga yang lebih lengkap dan memadai sesuai dengan kebutuhan agar siswa dapat berlatih dengan baik. 4. Bagi penulis tentang hubungan kekuatan dengan hasil tes kekuatan otot tungkai pada cabang lompat jauh pada putra kelas VIII SMP Negeri 15 Pekanbaru. 8

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. Ismaryati, 2006. Tes Dan Pengukuran Olahraga. Surakarta : Sebelas Maret University Press. Bompa dalam Ismaryati, 2006.Tes Dan Pengukuran Olahraga. Surakarta : Sebelas Maret University Press. Djumidar, 2006. Dasar Dasar Atletik. Jakarta : Departermen Pendidikan Nasional. A. Carr, Gerry, 1991. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta : PT Raja Grafindo.. Ritonga, Zulfan. 2007. Statistik Untuk Ilmu Ilmu Sosial. Pekanbaru : Cendikia Insani. Jarver, Jess, 2009. Belajar Dan Berlatih Atletik. Bandung : Pioner Jaya. Muklis, 2007. Olahraga Kegemaranku Atletik. Klaten : PT Intan Pariwara. Muhajir, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Bandung : Erlangga. Syarifuddin, Aip, 1992. Atletik. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departermen Pendidikan Dan Kebudayaan. 9