PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH CITRA MANDIRI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 6 Tahun 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 1991 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH WAHANA RAHARJA PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

WALIKOTA LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 01 TAHUN 2014 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH PANRANNUANGKU

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PERHOTELAN KABUPATEN BANYUWANGI

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANGKA TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SIMEULUE PEMERINTAH ACEH QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH WIRA USAHA WOLIO SEMERBAK KOTA BAUBAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 133 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BULELENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR MANUNTUNG JAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

PERATURAN DAERAH KABU PATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 1991 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2006

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 91 TAHUN 2000 (91/2000) TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. PEMBANGUNAN BELITUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATANG HARI MITRA HUTAN LESTARI

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU Nomor : 12 Tahun 1997

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PETRO PRABU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH,

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2002 NOMOR : 98 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2006 SERI D =================================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BERDIKARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN PT.SELAPARANG FINANSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TIMUR, Menimbang : a. bahwa Klinik Usaha Bisnis (KUB) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 27 Tahun 2001 tentang Pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Klinik Usaha Bisnis Kabupaten Lombok Timur, dalam perkembangannya dipandang sudah tidak sesuai dengan kondisi dewasa ini, dan oleh karenanya perlu diadakan penyesuaian kembali; b. bahwa dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan di bidang pembiayaan di daerah yang merupakan salah satu sasaran pelaksanaan percepatan pembangunan perlu langkah-langkah yang nyata berupa peningkatan modal dan status badan hukum bagi lembaga pembiayaan milik daerah; c. bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 171 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Sosialisasi Peraturan Daerah 213

tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Daerah dapat memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang pembentukan, penggabungan, pelepasan kepemilikan, dan/atau pembubarannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b, dan huruf c, dipandang perlu membentuk Peraturan Daerah Kab.Lombok Timur tentang Pendirian PT.Selaparang Finansial. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 13 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagai- Sosialisasi Peraturan Daerah 214

mana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 118 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); Sosialisasi Peraturan Daerah 215

10. Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 6 Tahun 2001 tentang Tuntutan Ganti Rugi Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 3). Dengan persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR dan BUPATI LOMBOK TIMUR MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEN- DIRIAN PT.SELAPARANG FINANSIAL BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Timur; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sosialisasi Peraturan Daerah 216

4. Bupati adalah Bupati Lombok Timur. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Timur. 6. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya BUMD adalah suatu bentuk usaha yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang kekayaannya dipisahkan dengan kekayaan Daerah, BUMD dapat berupa Perusahaan Daerah (PD), Koperasi maupun Perseroan Terbatas (PT). 7. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. 8. PT.Selaparang Finansial adalah Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak dalam bidang Lembaga Pembiayaan. 9. Direksi adalah organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurus perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 10. Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan perseroan. 11. Modal Ventura adalah usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu. Sosialisasi Peraturan Daerah 217

[ 12. Pemegang Saham adalah perseorangan dan atau badan yang menanamkan modalnya pada PT.Selaparang Finansial. 13. Yang dimaksud dengan Tahun Takwim dalam Peraturan Daerah ini adalah perhitungan tahun anggaran yang dihitung sejak tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. BAB II SIFAT, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Bagian Kesatu S i f a t Pasal 2 PT. Selaparang Finansial ini bersifat : a. Menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum; b. Untuk mendapatkan keuntungan; c. Mendorong perkembangan sektor swasta. Bagian Kedua T u j u a n Pasal 3 Tujuan dari PT.Selaparang Finansial adalah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dan sebagai sarana pengembangan perekonomian. Bagian Ketiga Ruang Lingkup Pasal 4 (1) PT.Selaparang Finansial sebagai Lembaga Pembiayaan berusaha dalam bidang modal ventura yaitu penyertaan Sosialisasi Peraturan Daerah 218

modal kedalam suatu perusahaan atau perorangan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu. (2) Bantuan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan kepada pengusaha mikro, kecil dan menengah. (3) Penambahan dan atau perluasan lapangan usaha dapat dilakukan oleh Direksi atas persetujuan Pemegang Saham. BAB III NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 5 (1) Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Lombok Timur disebut dengan PT.Selaparang Finansial. (2) PT. Selaparang Finansial berkedudukan dan berkantor di Ibu Kota Kabupaten Lombok Timur. (3) Tempat kedudukan PT.Selaparang Finansial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang ditetapkan dengan Akta Notaris. B A B IV WILAYAH KERJA Pasal 6 Wilayah kerja PT.Selaparang Finansial meliputi wilayah Kabupaten Lombok Timur yang selanjutnya jangkauannya diperluas di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Sosialisasi Peraturan Daerah 219

B A B V BENTUK BADAN HUKUM Pasal 7 (1) Badan Usaha Milik Daerah ini berbentuk Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang ditetapkan dalam Akta Notaris. (2) Tata cara dan prosedur pembentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu kepada Undangundang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. B A B VI STRUKTUR ORGANISASI Pasal 8 (1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja PT.Selaparang Finansial terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. (2) Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Direktur Utama dan Direktur. Pasal 9 Dalam menjalankan tugasnya Direksi dibantu oleh Kepala Divisi dan Sub Divisi. Pasal 10 Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja PT. Selaparang Finansial tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perseroan. Sosialisasi Peraturan Daerah 220

B A B VII PERMODALAN Pasal 11 (1) Modal dasar PT. Selaparang Finansial berasal dari : a. Semua Aktiva dan pasiva dari PT. Selaparang Finansial Kabupaten Lombok Timur yang ditetapkan dengan Keputusan Pemegang Saham b. Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan. (2) Modal Dasar Lembaga Pembiayaan tersebut pada ayat (1) dapat ditambah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Timur. (3) Struktur Modal terdiri dari Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan sumber lain yang tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. B A B VIII P E N G E L O L A Pasal 12 (1) Anggota Direksi terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) Orang dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang. (2) Salah seorang Anggota Direksi tersebut pada ayat (1) ditetapkan sebagai Direktur Utama. (3) Dalam melaksanakan pengelolaan PT. Selaparang Finansial, Direksi dibantu oleh Kepala Divisi. (4) Tanggung jawab administratif fungsional PT. Selaparang Finansial disampaikan oleh Direktur kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sosialisasi Peraturan Daerah 221

Pasal 13 (1) Direksi berwenang menetapkan tata tertib dan tata kerja PT. Selaparang Finansial. (2) Direksi dalam menjalankan PT. Selaparang Finansial, berdasarkan kebijaksanaan umum yang digariskan oleh Pemegang Saham dan atau Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Pasal 14 (1) Untuk mencapai maksud dan tujuan kepentingan Perseroan, Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya yang dituangkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. (2) Dalam hal-hal tertentu Direksi dengan persetujuan pemegang saham dapat melakukan : a. Mengadakan perjanjian atas nama PT. Selaparang Finansial dengan Lembaga Kreditur lainnya. b. Mengadakan pinjaman dan mengeluarkan obligasi. c. Memperoleh, memindah tangankan atau membebani benda tak bergerak. d. Mengadakan investasi baru (3) Persetujuan atau pemberian kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh Pemegang Saham setelah mendapat pertimbangan Dewan Pengawas. (4) Dalam hal Direksi tidak melaksanakan ketentuan ketentuan tersebut pada ayat (3), segala tindakan Direksi dianggap tidak mewakili PT.Selaparang Finansial dan menjadi tanggung jawab pribadi Direksi yang bersangkutan. Sosialisasi Peraturan Daerah 222

Pasal 15 Direksi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. B A B IX KETENTUAN PENGANGKATAN DAN PEMBER- HENTIAN DIREKSI DAN KEPALA DIVISI Pasal 16 (1) Untuk dapat diangkat menjadi anggota Direksi harus memenuhi syarat-syarat umum dan khusus serta syaratsyarat lain yang diperlukan untuk menunjang kemajuan PT. Selaparang Finansial. (2) Syarat-syarat dimaksud pada ayat (1) adalah : a. Syarat-syarat umum : 1. Warga Negara Indonesia; 2. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 3. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945; 4. Setia dan taat kepada Negara dan Pemerintah; 5. Tidak pernah terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam setiap kegiatan yang mengkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia; 6. Mempunyai rasa pengabdian terhadap Nusa dan Bangsa serta kepada Pemerintah Daerah; 7. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; 8. Sehat jasmani dan rohani serta berumur tidak lebih dari 60 (enam puluh) tahun. Sosialisasi Peraturan Daerah 223

b. Syarat-syarat khusus : 1. Mempunyai kepribadian dan sifat-sifat kepemimpinan; 2. Mempunyai pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman kerja yang cukup di bidang pengelolaan Perusahaan; 3. Berwibawa dan jujur. (3) Sebelum Anggota Direksi melaksanakan tugasnya terhadap yang bersangkutan terlebih dahulu oleh Pemegang Saham dilakukan pelantikan dan pengambilan sumpah, menurut ketentuan perundangan yang berlaku. (4) Anggota Direksi tidak dibenarkan untuk memangku jabatan rangkap yaitu : a. Sebagai anggota Direksi pada Lembaga Pembiayaan lainnya, Perusahaan Swasta, dan atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan; b. Sebagai pejabat struktural dan fungsional lainnya dalam instansi atau lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah; c. Sebagai pejabat lain sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini dan ketentuan lainnya yang berlaku. Pasal 17 (1) Direksi diangkat oleh Pemegang Saham atas usul Dewan Komisaris untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan setelah selesai masa jabatannya dapat diangkat kembali dengan memperhatikan ketentuan dimaksud dalam pasal 16 Peraturan Daerah ini. Sosialisasi Peraturan Daerah 224

(2) Kepala Divisi diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan memperhatikan syarat-syarat seperti dimaksud dalam pasal 16 ayat (2) Peraturan Daerah ini serta memperhatikan pula pertimbangan Dewan Komisaris. (3) Kepala Sub Divisi diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan memperhatikan ketentuan pokok Peraturan Daerah. (4) Calon Direksi atas usul Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud ayat (1) diangkat setelah mendapat persetujuan dari DPRD melalui Fit and Froper Test. Pasal 18 (1) Anggota Direksi berhenti karena meninggal dunia atau masa jabatannya berakhir. (2) Direksi dapat diberhentikan oleh Pemegang Saham sebelum masa jabatannya berakhir karena : a. Permintaan sendiri; b. Melakukan tindakan yang merugikan PT. Selaparang Finansial; c. Melakukan tindakan atau sikap yang bertentangan dengan kepentingan Pemerintah Daerah maupun kepentingan Negara; d. Sesuatu yang mengakibatkan tidak dapat melaksanakan tugasnya secara wajar. (3) Pemberhentian karena alasan tersebut ayat (2) huruf b, huruf c dan huruf d, jika merupakan suatu perbuatan pidana, merupakan pemberhentian tidak dengan hormat. (4) Sebelum pemberhentian karena alasan tersebut pada ayat (2) huruf b, huruf c dan huruf d dilakukan, Anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk Sosialisasi Peraturan Daerah 225

membela diri dalam waktu satu bulan setelah kepadanya diberitahukan tentang niat akan pemberhentian tersebut oleh Pemegang Saham. (5) Selama persoalan yang dimaksud pada ayat (3) belum diputuskan, Pemegang Saham dapat memberhentikan untuk sementara waktu Anggota Direksi yang bersangkutan. B A B X PEMBINAAN DAN PENGAWASAN UMUM Pasal 19 (1) Pembinaan dan Pengawasan Umum terhadap PT. Selaparang Finansial dilakukan oleh Bupati. (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bupati dibantu oleh Sekretaris Daerah (3) Pembinaan dan Pengawasan umum meliputi pemeriksaan, pengujian dan penilaian serta pengusutan terhadap PT. Selaparang Finansial B A B XI DEWAN KOMISARIS Pasal 20 (1) Untuk melakukan pengawasan terhadap PT.Selaparang Finansial dibentuk Dewan Komisaris yang bertanggung jawab kepada Pemegang Saham. (2) Dewan Komisaris bertugas untuk melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan PT.Selaparang Finansial termasuk Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Sosialisasi Peraturan Daerah 226

Pasal 21 Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban : a. Memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham mengenai rencana kerja dan anggaran perusahaan serta perubahan atau tambahan dan laporan-laporan lainnya dari Direksi. b. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja, dan anggaran perusahaan serta menyampaikan hasil penilaian kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada Direksi; c. Mengikuti perkembangan kegiatan PT. Selaparang Finansial dan dalam hal PT. Selaparang Finansial menunjukkan gejala kemunduran, segera melaporkannya kepada Pemegang Saham dengan disertai saran atau langkah perbaikan yang harus ditambah; d. Memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada Direksi mengenai setiap masalah lain yang dianggap penting bagi pengelolaan PT. Selaparang Finansial; e. Melakukan tugas-tugas pengawasan lain yang ditentukan oleh Pemegang Saham; f. Memberikan laporan kepada Pemegang Saham secara berkala tentang pelaksanaan tugasnya. Pasal 22 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat (2) Peraturan Daerah ini, Dewan Komisaris wajib memperhatikan : a. Pedoman dan petunjuk-petunjuk Pemegang Saham dengan senantiasa memperhatikan efisiensi perusahaan; b. Ketentuan dalam PT.Selaparang Finansial serta ketentuan perundangan yang berlaku; Sosialisasi Peraturan Daerah 227

c. Pemisahan tugas pengawasan dengan tugas pengurusan PT.Selaparang Finansial yang merupakan tugas dan tanggung jawab Direksi. Pasal 23 Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Dewan Komisaris mempunyai wewenang sebagai berikut : a. Melihat buku-buku dan surat-surat serta dokumendokumen lainnya, memeriksa keadaan Kas (untuk keperluan verifikasi) dan memeriksa kekayaan PT. Selaparang Finansial; b. Meminta penjelasan-penjelasan dari Direksi mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan PT. Selaparang Finansial; c. Meminta Direksi dan atau pejabat lainnya dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris; d. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; e. Mengadakan kegiatan hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Pasal 24 (1) Anggota Dewan Komisaris berjumlah sekurangkurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang yang terdiri dari Ketua dan Anggota; (2) Dewan Komisaris dapat diangkat dari unsur Pejabat Pemerintah Daerah dan kalangan Swasta yang berkompeten; (3) Masa jabatan Ketua dan anggota Dewan Komisaris adalah 4 (empat) tahun. Sosialisasi Peraturan Daerah 228

Pasal 25 (1) Anggota Dewan Komisaris diangkat dari yang mempunyai dedikasi dan dipandang cakap serta mempunyai kemampuan untuk menjalankan kebijakan Pemegang Saham mengenai pembinaan dan Pengawasan PT. Selaparang Finansial; (2) Anggota Dewan Komisaris setelah selesai masa jabatannya dapat diangkat kembali. Pasal 26 Anggota Dewan Komisaris tidak dibenarkan merangkap jabatan lain pada Badan Usaha Swasta yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan PT. Selaparang Finansial. Pasal 27 Semua pembiayaan dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dibebankan kepada Anggaran PT. Selaparang Finansial. B A B XII TANGGUNG JAWAB DAN TUNTUTAN GANTI RUGI PEGAWAI Pasal 28 (1) Semua pegawai PT.Selaparang Finansial termasuk Anggota Direksi, yang ternyata melakukan tindakan merugikan PT.Selaparang Finansial karena tindakan melawan hukum dan atau melalaikan tugas dan kewajiban dan tugas yang dibebankan kepadanya dengan langsung atau tidak langsung diwajibkan mengganti kerugian tersebut. Sosialisasi Peraturan Daerah 229

(2) Setiap pegawai PT.Selaparang Finansial yang diberi tugas menyimpan, membayar atau menyerahkan uang dan surat-surat berharga serta barang persediaan yang dimiliki PT.Selaparang Finansial wajib memberikan pertanggung jawaban tentang pelaksanaan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. B A B XIII TAHUN BUKU DAN ANGGARAN PT. SELAPARANG FINANSIAL Pasal 29 Tahun buku PT. Selaparang Finansial adalah tahun takwim. Pasal 30 (1) Direksi wajib membuat Anggaran PT. Selaparang Finansial untuk setiap tahun buku dan selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tahun buku yang bersangkutan mulai berlaku, sudah diajukan untuk dimintakan persetujuan pengesahan kepada Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. (2) Pemegang Saham setelah menerima pengajuan seperti tersebut pada ayat (1) memberikan keputusan mengenai pengesahan atau penolakannya selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) minggu sebelum tahun anggaran yang bersangkutan berjalan. (3) Apabila anggaran PT. Selaparang Finansial yang diajukan oleh direksi belum mendapat pengesahan Pemegang Saham sambil menunggu pengesahan dimaksud diberlakukan anggaran PT. Selaparang Finansial tahun yang lalu sebagai dasar pelaksanaan untuk tahun yang berjalan. Sosialisasi Peraturan Daerah 230

B A B XIV LAPORAN PERHITUNGAN HASIL USAHA BERKALA KEGIATAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN LAPORAN PERHITUNGAN TAHUNAN Pasal 31 Direksi wajib menyampaikan laporan perhitungan hasil usaha berkala dan kegiatan PT.Selaparang Finansial kepada Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris sekali dalam setiap triwulan. Pasal 32 (1) Penyampaian perhitungan tahunan terdiri dari Neraca dan perhitungan Laba/rugi untuk tiap tahun buku kepada Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris selambat-lambatnya akhir bulan Maret tahun berikutnya. (2) Direksi harus menyebutkan cara penilaian dalam perhitungan tahunan dimaksud pada ayat (1) berdasarkan pemeriksaan Akuntan Publik. (3) Perhitungan tahunan diamskud pada ayat (1) dan ayat (2), setelah dipertimbangkan oleh Dewan Komisaris disahkan oleh Pemegang Saham. (4) Perhitungan tahunan dimaksud pada ayat (1) dianggap telah disahkan jika selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah diterima oleh Pemegang Saham tidak diajukan keberatan secara tertulis. B A B XV PENETAPAN DAN PENGGUNAAN LABA Pasal 33 (1) Dari laba bersih yang telah disahkan menurut Pasal 28 Peraturan Daerah ini, setelah lebih dahulu dikurangi Sosialisasi Peraturan Daerah 231

cadangan tujuan, ditetapkan penggunaan sebagai berikut : a. Dana Kontribusi kepada pembangunan Daerah, sebesar 50%; b. Cadangan Umum, sebesar 15%; c. Jasa produksi, sebesar 10%; d. Sumbangan dana pensiun pegawai dan sokongan sebesar 15%; e. Dana sosial dan pendidikan pegawai sebesar 10%. (2) Besarnya cadangan tujuan tersebut pada ayat (1) serta penggunaannya ditetapkan oleh Pemegang Saham. B A B XVI K E P E G A W A I A N Pasal 34 (1) Ketentuan pokok-pokok kepegawaian PT.Selaparang Finansial ditetapkan oleh Pemegang Saham dengan Surat Keputusan setelah mendapat pertimbangan dari Dewan Komisaris. (2) Kedudukan, gaji, pesangon, penghasilan dan fasilitas lainnya bagi direksi ditetapkan oleh Pemegang Saham dengan Surat Keputusan setelah mendapat pertimbangan dari Dewan Komisaris. (3) Direksi mengangkat dan memberhentikan pegawai/ karyawan PT.Selaparang Finansial sesuai dengan ketentuan pokok-pokok Lembaga Pembiayaan. (4) Gaji, pensiunan/pesangon, penghasilan dan fasilitasfasilitas lainnya bagi pegawai/karyawan PT. Selaparang Finansial ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris. Sosialisasi Peraturan Daerah 232

B A B XVII PEMBUBARAN DAN PERUBAHAN STATUS PT. SELAPARANG FINANSIAL Pasal 35 (1) Pembubaran, peleburan, penggabungan atau perubahan status PT.Selaparang Finansial ditetapkan dengan Persetujuan DPRD. (2) Pemegang Saham menunjuk likuidator dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, jika PT.Selaparang Finansial dibubarkan. (3) Semua kekayaan PT.Selaparang Finansial setelah diadakan likuidasi dikuasai oleh Pemerintah Daerah. (4) Pertanggung jawaban likuidator yang menyangkut tanggung jawab pekerjaan yang telah diselesaikan olehnya, dilakukan oleh Pemegang Saham atas nama Pemerintah Daerah. (5) Dalam hal likuidasi, Pemerintah Daerah menanggung kerugian yang diderita oleh pihak ketiga, jika kerugian itu disebabkan neraca dan perhitungan laba rugi telah disahkan tidak menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. B A B XVIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 36 Klinik Usaha Bisnis yang ada selama ini, tetap melaksanakan kegiatannya sampai dengan terbentuknya PT. Selaparang Finansial berdasarkan Peraturan Daerah ini. B A B XIX KETENTUAN PENUTUP Sosialisasi Peraturan Daerah 233

Pasal 37 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Keputusan Bupati Lombok Timur Nomor 27 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Klinik Usaha Bisnis Kab.Lombok Timur dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 38 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya. Pasal 39 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap Orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan Penempatannya pada Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur. Ditetapkan di Selong pada tanggal 27 Juni 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR Cap. t t d. LALU NIRWAN Ditetapkan di Selong pada tanggal 27 Juni 2006 BUPATI LOMBOK TIMUR Cap. t td. H.MOH ALI BIN DACHLAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2006 NOMOR 8 Sosialisasi Peraturan Daerah 234

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN PT SELAPARANG FINANSIAL I. U M U M Bahwa dengan makin meningkatnya perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta meningkatnya pelayanan jasa yang diberikan Pemerintah kepada masyarakat melalui Klinik Usaha Bisnis menyebabkan keperluan dana yang dibutuhkan makin meningkat, maka guna meningkatkan kemampuan dan kualitas pengelolaannya perlu lebih ditingkatkan sehingga keberadaan Klinik Usaha Bisnis bersama-sama dengan Lembaga Keuangan lainnya dapat menunjang peningkatan efisiensi kegiatan perekonomian Daerah dan Nasional. Untuk mengantisipasi hal tersebut Pemerintah Daerah perlu meningkatkan status Klinik Usaha Bisnis menjadi Perseroan Terbatas dengan menetapkannya dalam Peraturan Daerah yang mengatur tentang Pendirian PT. Selaparang Finansial. Klinik Usaha Bisnis adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Milik Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang berfungsi sebagai penunjang sarana perekonomian dan pembangunan daerah serta sebagai salah satu sarana untuk memperoleh sumber pendapatan asli daerah dalam rangka pembangunan daerah. Sosialisasi Peraturan Daerah 235

Hal ini sejalan dengan gerak langkah, perkembangan pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur, dimana penyediaan dana dari sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah memerlukan penanganan yang lebih intensif. Untuk mencapai target tersebut, dan dengan makin meningkatnya pembangunan dan sosial ekonomi masyarakat, maka Keputusan Bupati Lombok Timur Nomor 27 Tahun 2001 tentang Pembentukan, susunan organisasi dan tatakerja Klinik Usaha Bisnis Kabupaten Lombok Timur dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dewasa ini dan oleh karenanya perlu disempurnakan agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Sosialisasi Peraturan Daerah 236

Ayat (3) Pasal 5 Ayat (3) Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Sosialisasi Peraturan Daerah 237

Pasal 11 Ayat (3) Pasal 12 Ayat (3) Ayat (4) Pasal 13 Pasal 14 Sosialisasi Peraturan Daerah 238

Ayat (3) Ayat (4) Pasal 15 Pasal 16 Ayat (3) Ayat (4) Pasal 17 Ayat (3) Ayat (4) Sosialisasi Peraturan Daerah 239

Pasal 18 Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Pasal 19 Ayat (3) Pasal 20 Pasal 21 Sosialisasi Peraturan Daerah 240

Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Ayat (3) Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Sosialisasi Peraturan Daerah 241

Pasal 29 Pasal 30 Ayat (3) Pasal 31 Pasal 32 Ayat (3) Ayat (4) Pasal 33 Sosialisasi Peraturan Daerah 242

Pasal 34 Ayat (3) Ayat (4) Pasal 35 Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Sosialisasi Peraturan Daerah 243

Pasal 39 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 7 Sosialisasi Peraturan Daerah 244