BAB 11 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pengertian strategi Think Talk Write

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) dituliskan bahwa

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan senantiasa harus tetap diupayakan dan dilaksanakan

Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting yang menjadi salah satu prioritas utama

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

TINJAUAN PUSTAKA. siswanya dan dalam perencanaannya berupa suatu metode pembelajaran, agar tercapailah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Kemampuan Representasi Matematis

TINJAUAN PUSTAKA. baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung melalui media.

I. PENDAHULUAN. sebagai upaya menunjukkan eksistensi diri. Salah satu bidang yang menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. lemah menjadi kuat, dari tidak bisa menjadi bisa. Seperti diakatakan oleh Slameto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang perlu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam rangka mengembangkan kemampuan siswa bekerja sama dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angkaangka,

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR

MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED PADA MATERI PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIK. spesifik (Solso, 2008). Menurut Suherman (2001) pemecahan masalah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Sejalan dengan itu Jujun (Prasetya, 2010: 2) mengatakan, dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAAN ALJABAR DAN TRIGONOMETRI

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write

PEMBELAJARAN INOVATIF DENGAN MODEL THINK TALK WRITE DALAM MEMBANGUN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

a. Kemampuan komunikasi matematika siswa dikatakan meningkat jika >60% siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II.

II. TINJAUAN PUSTAKA. melakukan kegiatan belajar sejak dilahirkan. Syah (2006: 92) mengatakan bahwa

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN TEKNIK THIK- TALK-WRITE (TTW) Oleh: Usep Kuswari. Teknik TTW diperkenalkan oleh Huinker dan Laughin

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan

Kata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Representasi Matematis

BAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa.

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A

Asmaul Husna. Pendidikan Matematika, Universitas Riau Kepulauan, Batam, Indonesia Abstrak

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berperan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat menuju kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

I. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya

BAB II KAJIAN TEORI. Slameto, 2010 : 59) adalah : Preparedness to respond or react. Kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Poppy Diara, 2013

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

mengungkapkan kembali materi yang diperoleh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (dalam Musfah,2015:9), pendidikan adalah usaha sadar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika terdiri dari berbagai konsep yang tersusun secara hierarkis, sehingga

JPGMI, Vol. 3, No Hal [43-52] ISSN :

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. Eggen dan Kauchak (dalam Trianto, 2007: 42) mengemukakan bahwa

TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti akan

I. PENDAHULUAN. Sejarah suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan pendidikan yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3. 1 Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

I. PENDAHULUAN. dirinya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pendidikan juga

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

Transkripsi:

4 BAB 11 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian strategi Think Talk Write 1. Pengertian strategi pembelajaran Menurut Kozna(dalam Aqib,2013:18) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Menurut Gerlach dan Ely (dalam Aqib,2013:69) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik. Menurut Dick dan Carey (dalam Aqib,2013:69) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang / digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan,materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Menurut Gropper(dalam Aqib,2013:69) mengatakan bahwa startegi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan. Menurut Aqib(2013) ia mengatkan stiap tujuan dan metode pembelajaran berbeda satu dengan yang lainnya, maka jenis kegiatan belajar yang harus dipraktikan oleh peserta didik membutuhkan persyaratan yang berbeda. Menurut Aqib(2013) strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar. Ada beberapa konsep yang perlu diketahui berkaitan dengan strategi pembelajaran, yaitu menyangkut strategi, metode, dan teknik. Ketiga konsep tersebut biasanya disamakan, padahal memiliki perbedaan secara esensial. Dari pendapat beberapa ahli sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu. 4

2. Pengertian think talk write Secara etimologi, think diartikan dengan berpikir, talk diartikan berbicara, sedangkan write diartika sebagai menulis. Jadi think talk write bisa diartikan sebagai berpikir, berbicara,, dan menulis. Hal ini sesuai dengan kamus besar Bahasa Indonesia (Shoimin:2014:212) think berpikir artinya menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Talk bebicara artinya pertimbangan, pikiran dan pendapat. Write menulis adalah membuat huruf (angka dsb). Oleh sebab itu model think talk write merupakan perencanaan dan tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran, yaitu melalui kegiatan berpikir (think) berbicara atau berdiskusi, bertukar pendapat (talk),dan menulis hasil diskusi (write) agar kompetensi yang diharapkan tercapai. Pada tahap berpikir (think) siswa secara individu memikirkan kemungkinan jawaban (strategi penyelesaian) melalui proses membaca suatu teks bacaan, suatu materi pelajaran, kemudian membuat catatan apa yang telah dibaca maupun langkah-langkah penyelesaian dalam bahasanya sendiri. Pada tahap berbicara (talk) diskusi pada tahap ini merupakan sarana untuk mengungkapkan dan merefleksikan pikiran siswa. siswa dapat membangun pemahaman dan pengetahuan bersama melaui imteraksi dan percakapan antara sesama individual didalam kelompok. Kemudian dapat memberikan solosi terhadap masalah yang dihadapi yang bermuara pada suatu kesepakatan dalam merusmuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada tahap menulis (write) yaitu menuliskan hasil diskusi atau pada lemar kerja yang telah disediakan (LKS). Aktifitas menulis berarti mengkonsturksi ide, karena setelah berdiskusi antar teman dan kemudian mengungkapkannya dalam bentuk tulisan. Aktifitas menulis membantu siswa dalam membuat hubungan dan juga memungkinkan guru melihat pengembangan konsep siswa. Aktifitas menulis siswa bagi guru dapat memantau kesalahan siswa miskonsepsi dan konsepsi siswa terhadap ide yang sama. Berikut ini adala pengertian menurut beberapa ahli mengenai strategi tihnk talk write. Menurut Huda (2014:218) menyatakan bahwa think talk write adalah strategi yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. Strategi TTW mendorong siswa untuk berpikir berbicara dan menuliskan suatu topik tertentu. Strategi ini memperkenankan siswa utuk mempengaruhi dan memanipulasi ide-ide sebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan melalui percakapan terstruktur. Huinker dan laughlin(dalam Huda:2014:218) menyebutkan bahwa aktifitas yang dapat dilakukan untuk menumbuh kembangkan kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi peserta didik adalah dengan think talk write. Sedangkan strategi think talk write adalah sebuah sebuah pembelajaran yang dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritis, dan alternatif solusi), hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian membuat laporan hasi presentasi (Hamdayama: 2014). 5

6 Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa strategi think talk write adalah sebuah strategi dimulai dengan melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Yakni siswa diajak untk berpukir dengan diberikan suatu masalah, lalu siswa disuruh mengerjakan masalah tersebut. Selanjutnya hasil pemikiran siswa dibawa ke forum diskusi dengan kelompok, selanjutnya presentasi didepan kelas. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman dan siswa mencatat dalam buku catatan masing-masing. a. Langkah-langkah strategi think talk write Untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan strategi think talk write dalam pembelajaran dikelas, perlu memperhatikan beberapa tahap atau tipe pelaksanaannya. Langkah langkah dari proses pembelajaran strategi think talk write menurut Hamdayama (2014:219), yaitu sebagai berikut : 1) Guru membagi LKS yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh sisswa serta petunjuk pelaksanaannya. 2) Peserta didik membaca masalah yang ada pada LKS. Dan membuat catatan kecil secara individu tentang apa yang ia ketahui dan tidak ketahui dalam masalah tersebut (think). 3) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil 3-5 siswa. 4) Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk membahas isi catatan dari hasil catatan (talk). 5) Dari hasil diskusi peserta didik secara individu merumuskan pengetahuan berupa jawaban atau soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode dan solusi) dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri). 6) Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan. 7) Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat refleksi dan kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. Menurut Maftuh dan Nurmani (dalam Hamdayama:2014:220) antara lain sebagai berikut: No Kegiatan Guru Aktivitas Siswa 1 Guru menjelaskan tentang think talk write Siswa memperhatikan penjelasan guru 2 Guru menyampaikan tujuan Memahami tujuan pembelajaran pembelajaran 3 Guru menjelaskan sekilas tentang Siswa memperhatikan dan berusaha materi yang akan didiskusikan memahami materi 4 Guru membentuk siswa dalam Menerima dan mencoba mmahami LKS kelompok, setiap kelompok terdiri atas 3-5 orang siswa (yang dikelompokkan kemudian membuat catatan kecil untuk didiskusikan dengan teman kelompoknya secara heterogen) 5 Guru membagikan LKS pada setiap Menerima dan mencoba memahami LKS

7 siswa. Siswa membaca soal LKS, memahami masalah secara individu dan membuat catatan kecil (think) 6 Mempersiapkan siswa berinteraksi dengan teman sekelompok untuk membahas isi LKS (talk). Guru sebagai mediator lingkungan belajar. 7 Mempersiapkan siswa menulis sendiri pengetahuan yang diperolehnya sebagai hasil kesepakatan dengan anggota kelompoknya (write) 8 Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan pekerjaannya 9 Guru meminta siswa dari kelompok lain untk menanggapi jawaban dari kelompok lain. kemudian membuat catatan kecil untuk didiskusikan dengan teman kelompoknya Siswa berdiskusi untuk merumuskan kesimpulan sebagai hasil dan diskusi dengan anggota kelompoknya Menulis secara sistematis hasil diskusinya untuk dipresentasikan Siswa mempresentasikan hasil diskusinya Siswa menanggapi jawaban temannya Tabel 1. Langkah-langkah think talk write Sependapat dengan uraian diatas, adapun langkah-langkah yang lainnya menurut Huda (2014:220) diantaranya : 1) Siswa membuat teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual (think), untk dibawa ke forum diskusi. 2) Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk membahas isi catatan (talk). Siswa menggunakan bahasa dan kata-katanya sendiri untuk mengungkapkan ide-ide yang ada dipemikirannya tersebut dalam forum diskusi. Karena diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas soal yang diberikan. 3) Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman dan komunikasi matematika dalam bentuk tulisan (write) 4) Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat refleksi atau kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. Sebelum membuat kesimpulan dipih salah satu perwakilan kelompok untuk menyajikan jawaban, sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan. Dari tahap atau langkah-langkah yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan pelaksanaan strategi think talk write diawali dengan siswa membaca teks berupa soal, siswa secara individu memikirkan kemungkinan jawaban (strategi penyelesaian), membuat catatan kecil tentang ideide yang terdapat pada bacaan dan hal-hal yang tidak dipahami denganmenggunakan bahasanya sendiri, kemudian siswa diberi kesempatatan untuk membicarakan hasil penyelidikannya dengan merefleksikan menyusun serta menguji ide-ide dalam kegiatan diskusi kelompok, setelah itu siswa menuliskan ide-ide yang diperolehnya yang terdiri dari landasan konsep yang digunakan, keterkaitan dengan materi sebelumnya strategi penyelesain dan

8 strategi yang diperoleh. Diakhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan menjelaskan materi dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan tahap-tahap pembelajaran yang sudah jelas seperti disebutkan diatas guru akan lebih mudah dalam melakukan kegiatan pembelajaran. b. Kelebihan dan kelemahan Kelebihan strategi think talk write berangkat dari satu definisi pembelajaran yang dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, dan mengkritisi dan alternatif soluai). hasil bacaanya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian membuat laporan hasil presentasi. Menurut Hamdayama (2014:222) kelebihan strategi think talk write antara lain ialah : 1) Mempertajam seluruh keterampilan berpikir visual. 2) Mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam rangka memahami materi ajar. 3) Dengan memberikan soal open ended, dapat mengembangkan keterampilan berpiir kritis dan kreatif siswa. 4) Dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. 5) Membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman, guru, dan bahkan dengan diri mereka sendiri. Selain beberapa kelebihan diatas, startegi think talk write juga memiliki kelamahan. Kelemahan tersebut yakni menurut Shoimin (2014:215) antara lain : 1) Ketika siswa bekerja dalam kelompok itu mudah kehilangan kemampuan dan kepercayaan karena didominasi oleh siswa yang mampu. 2) Guru harus benar-benar menyiapkan media yang matang agar dalam menerapkan strategi think talk write tidak mengalami kesulitan. 3) Kecuali kalau soal open ended tersebut dapat memotivasi, siswa dimungkinkan sibuk. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamdayama (2014:222) kekurangan think talk write sebagai berikut : 1) Ketika siswa bekerja dalam kelompok itu mudah kehilangan kemampuan kepercayaan, karena didominasi oleh siswa yang mampu. 2) Guru harus benar-benar menyiapkan semua media dengan matang agar dalam menerapkan strategi think talk write tidak mengalami kesulitan. 2.1.2 Pemahaman Konsep Matematika Menurut Murizal dkk (2012:19) pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Menurut purwanto (dalam Murizal dkk, 2012:19) pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Pemahaman berhubungan dengan kemampuan memahami, menjelaskan,

menerangkan, menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu konsep. Jadi dapat diartikan bahwa pemahaman tersebut ditandai dengan kemampuan dalam menjelaskan dengan kata-kata sendiri, membandingkan, membedakan, dan mempertahankan ide yang diperoleh dengan ide baru. Menurut Hasratuddin (2014:31) konsep merupakan suatu ide abstrak yang digunakan untuk menggolongkan sekumpulan objek. Dalam matematika konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk mendefinisikan suatu objek. Memahami konsep berarti memahami sesuatu yang abstrak sehingga mendorong anak untuk berfikir lebih mendalam. Konsep akan muncul dalam berbagai konteks sehingga pemahaman konsep akan terkait dalam berbagai situasi. Pemahaman siswa terhadap konsep matematika menurut National of Teacher of Mathematics (NTCM) (Murizal,dkk, 2012) dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam : a. Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan b. Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh c. Menggunakan strategi, diagram dan simbol-simbol untuk merepresentasikan suatu konsep d. Mengubah suatu bentuk representasi kebentuk lainnya e. Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep f. Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep g. Membandingkan dan membedakan konsep-konsep. Pada Pemahaman konsep matematika siswa tidak harus menghafal materi yang diberikan oleh guru namun dengan pemahaman siswa lebih mengerti akan konsep materi itu sendiri. Pemahaman tersebut ditandai dengan kemampuan dalam menjelaskan dengan kata-kata sendiri, membandingkan, membedakan, dan mempertentangkan ide yang diperoleh dengan ide yang baru. Hal ini sesuai dengan indikator yang menunjukan pemahaman konsep menurut Depdiknas 2008 (Manda, dkk, 2012), antara lain: a. Menyatakan ulang sebuah konsep b. Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya) c. Memberi contoh dan bukan contoh dari konsep d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep f. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu g. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan indikator pemahaman konsep matematika siswa yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh Adalah kemampuan peserta didik untuk dapat membedakan mana yang termasuk contoh dan bukan contoh objek yang termasuk konsep yang dipelajari 2) Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep Adalah kemampuan siswa mengelompokkan suatu objek menurut jenisnya berdasarkan sifat-sifat yang terdapat dalam materi. 3) Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu 9

10 Adalah kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan soal dengan prosedur atau langkah-langkah tertentu. 4) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah Adalah kemampuan siswa menggunakan konsep serta prosedur dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 2.2 Kajian Penelitian yang Relevan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Mulyani (2016) yang berjudul Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Inquiry Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Badegan. Dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. 2.3 Kerangka Pikir Banyak permasalahan yang sering dijumpai ketika mengamati proses belajar mengajar berlangsung. Permasalahan atau kendala yang dihadapi ketika pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut : a. Siswa belum mampu mengembangkan pengetahuan mereka sendiri tentang konse yang didapat. b. Siswa tidak memperhatikan ketika guru menerangkan sehingga siswa tidak bisa mengungkpakan kembali pengetahuan yang mereka peroleh. Meningkatkan pemahaman konsep belajar matematika siswa menggunakan Strategi Think Talk Write (TTW) Pemahaman konsep belajar matematika siswa meningkat setelah strategi Think Talk Write ( TTW) diterapkan. Gambar. 1 kerangka pikir Upaya yang diperlukan untuk mendorong siswa aktif dan memahami konsep dengan baik dalam proses pembelajaran dikelas bergantung pada guru mengajar dan

strategi pembelajaran yang digunakan. Pemahaman konsep siswa pada materi pembelajaran matematika tersebut masih sangat kurang. rendah. Hal ini yang menjadi indikator perlunya upaya untuk membantu siswa agar dapat memahami konsep dengan baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penerapan strategi think talk write dapat membantu siswa memahami konsep dengan baik. Penerapan strategi think talk write lebih mendorong siswa untuk mengungkapkan apa yang ia pikirkan terhadap materi tersebut. Siswa diberi suatu permasalahan lalu siswa disuruh untuk mengerjakan soal tersebut dan membuat catatan dari hasil pemikirannya tersebut, lalu hasil pemikirannya dibawa dalam diskusi kelompok untuk didiskusikan dengan teman satu kelompoknya. Selanjutnya dipresentasikan didepan kelas dan anggota kelompok lain menganggapi kelompok yang sedang presentasi. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman dari pembelajaran yang telah dipelajari. Dengan siswa terlibat langsung dalam peembelajaran maka membuat siswa lebih paham dengan materi tersebut. Diharapkan strategi pembelajaran Think Talk Write dapat membantu siswa lebih aktif. Sehingga tidak hanya mendengarkan ceramah guru didepan kelas. Diharapkan siswa SMP N 2 Kauman bisa lebih baik dan mampu memahami konsep matematika dengan baik. 11