2015 PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perkembangan musik di Indonesia. Angklung adalah alat musik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah dalam kurikulum pendidikan terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013 PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TARI DI SANGGAR FAMILY SUKAJADI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan musik merupakan proses sosial yang didalamnya dapat menggali

2015 PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DI TK SALMAN AL FARISI BANDUNG

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berliyana Agustine, 2014 Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB V KESIMPULAN. batatamba. instrumen yang masih sederhana terdiri dari tiga jenis instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus)

2015 PELATIHAN ANGKLUNG SUNDA DI SANGGAR BAMBU WULUNG DI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Angklung adalah salah satu alat musik yang tumbuh dan berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ARIF RAMDAN, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian mengenai perubahan fungsi seni beluk pada masyarakat

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. serta menjadi milik masyarakat itu sendiri yang dikenal dan dikagumi oleh

2015 KESENIAN MACAPAT GRUP BUD I UTOMO PAD A ACARA SYUKURAN KELAHIRAN BAYI D I KUJANGSARI KOTA BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB 1 PENDAHULUAN. Semua bangsa memiliki kebudayaan masing-masing. Dan kebudayaan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. fenomena/gejala kian merenggangnya nilai-nilai kebersamaan, karena semakin suburnya

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, sebagian wrisan nenek

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan seni budaya Indonesia merupakan warisan berharga bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

Efektifitas Angklung Sebagai Alat Musik Kolosal untuk Pembelajaran Seni Budaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang menjadi gerbang

PROSES PELATIHAN ANGKLUNG PADA KEGIATAN EKTRAKULIKULER DI SMPN 3 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. akan peneliti sajikan pada bab ini adalah latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini akan diuraikan secara berturut-turut : (1) latar

2015 TARI MAKALANGAN DI SANGGAR SAKATA ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi perhatian utama dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helda Rakhmasari Hadie, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Budaya sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di

Muhamad Zulkhaidir Faruqi APLIKASI GAME EDUKASI VIRTUAL ANGKLUNG BERBASIS DEKSTOP

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan musik, umumnya yang terbayangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diana Susi, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

ADA PENYULUHAN DI BALIK ANGKLUNG. Oleh : Endang Dwi Hastuti* Musik angklung merupakan kesenian tradisional asli dari Jawa Barat yang sudah dikenal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X SMAN 1 SOREANG

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar dalam membentuk manusia. Di sekolah telah disusun. usaha tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembelajaran Layeutan Suara Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Pasundan Katapang Kabupaten Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai hal, diantaranya adalah untuk pembuatan rumah serta isinya,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian yang dilakukan pada Paguron Munggul Pawenang Kota

Transkripsi:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Proses pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif, sehingga mampu menciptakan produk-produk yang baru dan berkualitas. Oleh karena itu proses pembelajaran harus dilakukan dengan baik sesuai dengan maksud dan tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Peraturan pemerintah No. 19 tentang standar nasional pendidikan Pasal 19, ayat (1) yang berbunyi: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi anak. Berdasarkan pernyataan tersebut pembelajaran di Indonesia dapat dilaksanakan sesuai dengan karakter lingkungannya. Hal tersebut dapat mewarnai proses pembelajaran yang mengembangkan komponen-komponen yang mempengaruhinya, salah satu komponen tersebut adalah materi pembelajaran. Materi sangatlah penting untuk dipilih secara tepat, karana hal ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, salah satu materi yang diprogramkan melalui kegiatan pembelajaran seni untuk diberikan kepada peserta didik yaitu penanaman nilai edukasi dan nilai kearifan lokal, sebuah materi yang mengusung nilai-nilai tersebut antara lain musik kintung. Musik kintung sebagai salah jenis kesenian yang tumbuh dan berkembang di Desa Kalampayan Ilir Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, merupakan bentuk kesenian tradisional yang menjadi aset budaya masyarakat suku banjar, selain itu musik kintung juga menjadi bagian untuk memenuhi kebutuhan estetis dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Seperti halnya kesenian yang lain, kesenian musik kintung juga merupakan kesenian yang berasal dari warisan nenek moyang dan diwariskan secara turun temurun. Musik kintung terdiri dari beberapa instument atau alat musik yang tergolong dalam instrumen percussion, dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik kintung terbuat dari bambu, bambu yang digunakan untuk membuat alat tersebut adalah bambu batung. Bambu batung adalah bambu yang berukuran besar, tebal dan

2 memiliki ruas yang panjang. Bambu tersebut dipilih karena dapat menghasilkan bunyi yang bagus, mudah disetel (tunnig), dan tidak mudah pecah. Alat musik kintung berbentuk tabung yang besar dan tebal, tabung alat musik kintung akan lebih besar jika dibandingkan dengan angklung dari Jawa Barat, tabung alat musik kintung dibuat secara mandiri dan disusun secara tunggal tidak seperti angklung yang dirangkai. Panjangnya biasanya dua ruas, dan buku yang ada di bagian tengahnya dilobang agar menghasilkan bunyi. Buku adalah penyekat tiap ruangruang bambu. Pengaturan bunyi biasanya tergantung pada rautan bagian atasnya, semakin dibuang atasnya akan menimbulkan nada yang lebih tinggi. Biasanya bambu yang digunakan untuk membuat alat musik ini tidak sembarangan bambu, artinya harus dipilih secara cermat terutama yang dapat mengeluarkan bunyi yang bagus dan tidak mudah pecah. Berdasarkan konsep musikal awal terciptanya, musik kintung terdiri dari 7 bagian dan masing-masing mempunyai nama, yaitu: (1) Paring Tuha, (2) Pindua Tinggi, (3) Pindua Randah, (4) Guruk, (5) Pajak, (6) Pintalu Basar, (7) Pintalu Kacil. Jika dilakukan pelarasan dari setiap tabung dengan mengadaptasi tangganada diatonis memalui pendekatan musik barat maka alat musik kintung memiliki nada Do, Re, Mi, Fa, Sol, Si, Do. Dalam perkembangannya musik kintung merupakan musik yang bersifat instrumental (berupa permainan instrumen alat musik). musik kintung yang tumbuh dan berkembang di Desa Kalampayan Ilir, memiliki khususan yang belum semua orang mengetahuinya yaitu sebagai sarana ritual dan sebagai media komunikasi atau sebagai simbol budaya. Sejalan dengan perkembangan musik kintung difungsikan sebagai media hiburan, pendidikan, pertunjukan seni dan lain-lain. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas musik kintung dapat di gunakan sebagai alternatif materi pembelajaran seni musik, baik dalam pendidikan formal maupun non formal. Hal itu dikarenakan kesenian musik kintung dapat membantu melatih kepekaan ritme, mengenal nada, melatih kerjasama, kreativitas dan lainlain. namun disisi lain musik kintung kurang di minanti oleh anak muda dikarenakan musik kintung masih sangat sederhana dan jangkauan nadanya yang sempit sehingga lagu yang dapat dimainkan terbatas.

3 Pada masa sekarang perkembangan musik kintung sangat menghawatirkan, pertunjukan musik kintung semakin jarang ditemukan di desa-desa di Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dari pihak Pemerintah daerah dan Dinas Kebudayan dalam mengadakan pagelaran musik kintung untuk ditampilkan di acara-acara nasional sehingga banyak masyarakat yang tidak mengenal musik kintung khususnya masyarakat Kalimantan Selatan. Alat musik kintung yang diwariskan secara turun temurun jarang sekali yang bisa membuat dan para seniman yang tersisa di wilayah Astambul adalah orang-orang tua, jarang generasi muda disana yang mau meneruskan kesenian musik kintung karena menurut mereka musik kintung di anggap kurang menarik di badingkan musik barat, padahal jika dikaji lebih dalam musik kintung memiliki nilai budaya yang repersentatif. Karena kondisi musik kintung yang memprihatinkan penulis termotivasi untuk ikut andil mengangkat musik kintung tersebut menjadi sebuah materi pembelajaran seni di sanggar dengan di harapakan dapat turut serta melestarikan musi kintung dan menjadi stimulus peserta didik dalam berkreativitas. Ketertarik menjadikan musik kintung yang memiliki akan nilai budaya lokal sebagai materi pembelajaran seni di sanggar, dengan alasan hal ini sesuai dengan kebutuhan sanggar yang menanamkan sikap-sikap kreatif pada peserta didik, serta mencari metodelogi pembelajaran yang tepat, ketepatan untuk memilih komponen yang terdapat pada metodologi sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Hal tersebutlah yang mendasari peneliti melakukan penelitian pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas di Dapur Theater Kalimantan Selatan untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dalam rangka menciptakan pembelajaran yang kreatif dan produktif, serta guna melestarikan kembali kesenian musik kintung. B. Rumusan masalah penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan terdahulu maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pengembangan model pembelajaran musik kintung yang diberikan di sanggar. Pembelajaran tersebut

4 menerapkan komponen-komponen yang terdiri dari model, pendekatan, metode teknik, serta materi ajar yang bebasis kearifan lokal. Masalah lainnya teridentifikasi antar lain karakteristik musik, uji coba pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas dengan unsur pendukungnya yang dapat diterapkan adalah memperhatikan kompetensi pembelajaran dan potensi belajar. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik musik kintung Kalimantan Selatan sebagai materi pembelajaran seni musik di Dapur Theater Kalimantan Selatan? 2. Bagaimana desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan? 3. Bagaimana implementasi desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas pada peserta di Dapur Theater Kalimantan Selatan? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian maka penelitian ini secara umum bertujuan mengimplementasikan pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas pada peserta didik di Daput Theater Kalimantan Selatan dalam penanaman nilai edukasi dan nilai budaya lokal dan memvalidasi desain konsep pembelajaran seni musik di sanggar sedangkan secara khusus bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, merancang, dan menjawab pertanyaan penelitian tentang: 1. Karakteristik musik kintung di Kalimantan Selatan sebagai materi pembelajaran seni musik di Dapur Theater Kalimantan Selatan. 2. Desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas di Dapur Theater Kalimantan Selatan. 3. Implementasi desain konsep pembelajaraan musik kintung berbasis kreativitas pada peserta di Dapur Theater Kalimantan Selatan.

5 D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian 1. Dari segi teoretis penelitian ini dapat: a. Menghasilkan desain konsep pembelajaran musik kintung untuk meningkatkan sikap apresiatif dan kreativitas peserta didik secara konseptual b. Mengangkat kesenian musik tradisional sebagai bahan ajar di sekolah formal atu nonformal c. Menabah referensi metodelogi pembelajaran seni musik. d. Memberikan wawasan tentang pengertian fungsi cara membuat bentuk pertunjukan dan taeknik bermain Musik kintung. e. Memberikan informasi tentang tata cara proses penelitian dan proses pembuatan musik tradisional yaitu musik kintung. 2. Dari segi praktis penelitian ini diharpakan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pihak-pihak terkait, antara lain bagi: a. Menjadi sarana peneliti dalam mensosialisasikan keilmuan dalam bidang seni daerah/nusantara dan menambah wawasan serta pengalaman. b. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dapat memberikan subangsih berupa karia ilmiah yang bisa digunakan dokumentasi pustaka. c. Bagi sanggar dan sekolah Memberikan media pembelajaran seni musik yaitu pembelajaran musik kintung untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. d. Guru atau instruktur seni dapat diijadikan landasan tentang bagaimana cara mengajarkan musik kintung. e. Peserta didik dapat menumbuhkan sikap kreatif dan produktif f. Seniman memeberikan penghargaan kepada para kreator dan pelaku kesenian musik kintung dengan cara turut melestarikan kesenia musik kintung melalui penelitian ini. 3. Dari segi kebijakan diharapakan penelitian ini dapat: a. Memberikan masukan kepada dinas kebudayaan dan pariwisata Kalimantan Selatan untuk lebih memperhatikan kesenian musik kintung atau kesenian tradisional lainya.

6 b. Memberikan masukan kepada dinas pendidikan Kalimantan Selatan untuk menggunakan kesenian tradisional sebagai materi pembelajaran seni yang syarat akan nilai-nila budaya uang repersentatif. c. Masukan kurikulum pengajaran untuk sanggar sebagai wadah pembelajaran non formal. E. Struktur Organisasi Tesis Struktur organisasi tesis yang berjudul pemebelajaran musik kintung berbasis Kreativitas pada peserta didik di dapur theater Kalimantan Selatan disusun berdasarkan konsep penulisan ilmiah yang disesuaikan dengan data-data kegiatan penelitian, yaitu: 1. BAB I pendahuluan sebagai paparan awal penulisan data-data penelitian tesis yang merupakan pondasi permasalahan yang di teliti masalah-masalah terkait di susun sebagai berikut: (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat dan signifikansi penelitian, (5) struktur organisasi tesis. 2. BAB II kajian pustaka yang mengungkapkan teori konsep yang berfungsi untuk membedah data-data penelitian, ruang lingkup masalah trsebut terdiri dari: (1) konsep pembelajaran seni, (2) tujuan pembelajaran seni, (3) model pembelajaran seni, (4) Kreativitas, (5) pengertian musik, (6) aspek musikal, (7) sejarah dan perkembangan musik kintung, (8) nilai-nilai dasar seni. 3. BAB III metode penelitian sebagai strategi yang digunakan untuk mengangkat penelitian, mengupulkan data, menganalisis data, mengolah data, dan memvalidasi data. 4. BAB IV Temuan dan Pembahasan yakni temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data sesuai dengan rumusan masalah dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebeluamnya yang berisi: a. Karakteristik musik kintung Kalimantan Selatan sebagai materi pembelajaran seni musik di Dapur Theater Kalimantan Selatan. b. Desain konsep pembelajaran musik kintung berbasisi kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan.

7 c. Implementasi desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan. 5. BAB V simpulan, implikasi, rekomendasi yang berikan penafsiran dan pemaknaan peneliti sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat di manfaatkan dari hasil penelitian pembelajaran musik kintung bebasis kreativitas pada peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan.