GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa untuk efektivitas dan optimalisasi pemberian biaya pemungutan Pajak Daerah sebagai pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2002 tentang Pedoman Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah dan peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2002 tentang Pedoman Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah, dipandang perlu dilakukan perubahan terhadap Keputusan Gubernur Bali Nomor 365 Tahun 2002 tentang pemberian Uang Perangsang kepada Dinas Pendapatan Provinsi Bali dan Keputusan Gubernur Bali Nomor 370 tahun 2000 tentang Pemberian Uang Perangsang bagi Pejabat dan Pegawai yang ikut membantu pemasukan Pendapatan Daerah serta staf lainnya dan Keputusan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2001 tentang Pemberian Uang Perangsang kepada POLRI dalam Sistem Administrasi Manunggal dibawah Satu Atap; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan kembali Peraturan Gubernur tentang Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah; Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389;
4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 5. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 5) 7. Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000 tentang Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4027); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 9. Keputusan menteri Dalam Negeri Nomor35 tahun 2002 tentang Pedoman Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2004 tentang Perubahan Keputusan Menetri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2004 tentang Pedoman Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah; 11. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pokok- Pokok pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2002 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 1); M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR BALI TENTANG ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH. Pasal 1 Menetapkan Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah Pasal 2 Besarnya biaya pemungutan pajak daerah ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari realisasi hasil pungutan yang disetor ke Kas Daerah oleh dan atau melalui Dinas Pendapatan Provinsi Bali
Pasal 3 (1) Alokasi biaya pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea alik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) terdiri dari : a. 70% (tujuh puluh persen) untuk Aparat Pelaksana Pemungutan b. 30% (tiga puluh persen) untuk aparat penunjang terdiri dari : 1) 2,5% (dua puluh persen) untuk tim Pembina pusat. 2) 7,5 % tujuh setengah persen) untuk Kepolisian 3) 20% (dua puluh persen) untuk aparat penunjang lainnya. (2) Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) terdiri dari : a. 80% (delapan puluh prsen) untuk aparat pemungutan terdiri dari : 1) 45% (empat puluh lima persen) untuk Dinas Intansi Pengelola 2) 35% (tiga puluh lima persen) untuk Pertamina dan produsen Bahan Bakar Kendaraan Bermotor lainnya. b. 20% (dua puluh persen) untuk aparat penunjang terdiri dari : 1) 5 % (lima persen) untuk tim Pembina Pusat 2) 15% (lima belas persen) untuk aparat penunjang. (3) Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan (PPABT dan AP) terdiri dari : a. 40% (empat puluh persen) untuk aparat pemungut di Kabupaten/Kota b. 60% (enam puluh persen) untuk aparat penunjang lainnya di Provinsi. Pasal 4 (1) Pembagian biaya pemungutan pajak daerah sebagaimana dalam pasal 3 ayat (1) huruf a, huruf b (3) ditetapkan sebagai berikut : - Dari 90% (sembilan puluh persen), 7,5% (tujuh setengah persen) nya dipakai untuk operasional Tim Intersifikasi PKB dan BBNKB dan sisanya 92.5% (sembilan puluh dua setengah persen) adalah untuk Dinas Pendapatan dan yang membantu pemungutan. - Dari 92,5% (sembilan puluh dua setengah persen) untuk Dinas Pendapatan Provinsi Bali dan yang membantu pemungutan seperti diatas, 40% empat puluh persen) nya untuk Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali dan 60% (enam puluh persen) adalah untuk instansi penunjang pemungutan pajak daerah.
(2) Pembagian biaya pemungutan pajak Bahan baker Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (2), huruf a, 1). Huruf b.2) sebagai berikut : - Dari 60% (enam puluh persen), 6% (enam persen) dipakai biaya operasional Tim Intersifikasi PBBKB dan sisanya 94% (sembilan puluh empat persen) untuk Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali dan Aparat yang membantu pemungutan. - Dari 94% (sembilan puluh empat persen) untuk Dinas Pendapatan Daerah dan Instansi yang membantu pemungutan sesuai diatas, dialokasikan 40% (empat puluh persen) untuk Dinas Pendapatan Provinsi Bali dan 60% (enam puluh persen) untuk Aparat yang mendukung pemungutan. (3) Pembagian biaya pemungutan pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan (PPABT-AP) daerah sebagaimana dalam point (3) huruf b sebagai berikut : - Dari 60 (enam puluh persen) 6% (enam persen) dipakai biaya operasional Tim ntensifikasi PPABT-AP dan sisanya 94% (sembilan puluh empat persen) untuk Dinas Pendapatan Provinsi Bali dan Instansi yang membantu pemungutan. - Dari 94% (sembilan puluh empat persen) untuk Dinas Pendapatan Provinsi Bali dan Instansi yang membantu pemungutan tersebut diatas, dialokasikan 40% (empat puluh persen) untuk Dinas Pendapatan Provinsi Bali dan 60 % (enam puluh persen) untuk Aparat Penunjang, Pasal 5 Pembagian kepada masing-masing pejabat/pegawai diatur dengan keputusan yang dibuat oleh masing-masing Instansi yaitu untuk Dinas Pendapatan oleh Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Bali dan untuk intansi penunjang pemungutan dengan Keputusan Sekretaris Daerah Provinsi Bali. Pasal 6 (1) Penerimaan biaya pemungutan pajak daerah sebagaimana dimaksud pasal 4, dipungut pajak penghasilan (PPh) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Menunjang Pemegang Kas masing-masing unit untuk melakukan pungutan/pemotongan pajak penghasilan (PPh) tersebut ayat (1) dan lanjut menyetorkannya ke Kas Negara. Pasal 7 (1) Pemberian biata pemungutan pahak daerah dilaksanakan setiap bulan (2) Terhadao kelebihan atau kekurangan biata pemungutan Pajak Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperhitungkan pada perubahan Anggaran Pendapaan dan Belanja Daerah tahun Anggaran Berjalan atau pada Tahun Anggaran berikutnya dengan mempertimbangkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang bersangkutan.
Pasal 8 Biaya pemungutan pajak daerah diarahkan untuk memotivasi peningkatan kerja pegawai dalam rangka menunjang peningkatan Pendapatan Daerah Pasal 9 Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Keputusan Gubernur Bali Nomor 365 Tahun 2000 tentang Pemberian Uang Perangsang kepada Dinas Pendapatan Provinsi Bali, Keputusan Gubernur Bali Nomor 370 Tahun 2000 tentang Pemberian Uang Perangsang bagi Pejabat dan Pegawai yang ikut membantu Pemasukan Pendapatan Daerah serta Staf lainnya, dan Keputusam Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2001 tentang pemberian Uang Perangsang kepada POLRI dalam Sistem Administrasi Manunggal Dibawah satu Atap dinyatakan tidak berlaku. Pasal 10 Peraturan ini berlaku surut mulai tanggal 3 Januari 2005 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengudangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bali Diundangkan di Denpasar pada tanggal 31 Januati 2005 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI, TTD I NYOMAN YASA Ditetapkan di Denpasar pada tanggal 31 Januari 2005 GUBERNUR BALI, TTD DEWA BERATHA BERITA DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2005 NOMOR 5