BAB I PENDAHULUAN. abad ke-19. Dr james Nismith, seorang guru pendidikan olahraga di YMCA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes.

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PENGARUH MASSED PRACTICE

PENGARUH MASSED PRACTICE

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola

BAB I PENDAHULUAN. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendididian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan.

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ashari Nopdiana, 2015 Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas. pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Tenis adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

I. PENDAHULUAN. banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjaskes) adalah bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar, teknik dan strategi pemain olahraga, internalisasi nilai nilai (sportifitas,

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. National Basket League (NBL) terjadi peningkatan jumlah penonton sebanyak 30% pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia menempatkan pendidikan sebagai suatu yang penting dan utama.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan.pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub bola voli yang memiliki pemain-pemain berkualitas. Tentunya harus

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

BAB I PENDAHULUAN. usaha penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang melalui proses komunikasi, dalam komunikasi harus ada timbal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak zaman dulu, olahraga telah dikenal sebagai aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan prestasi akademik yang tinggi.selain itu pendidikan jasmani yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. (DBL) Indonesia, setelah berakhirnya babak Championship Series di Jogjakarta.

OLAHRAGA UNTUK WANITA. Oleh: B. Abduljabar

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana yang memadai serta sumber daya manusia yang handal. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan tujuan pendidikan itu berisikan pengembangan aspek pribadi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. koordinasi yang baik. Dalam Permainan bola basket ada beberapa teknik yang harus

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket sudah berkembang pesat pertama kali di ciptakan pada akhir abad ke-19. Dr james Nismith, seorang guru pendidikan olahraga di YMCA International Training School (Springfield college), menciptakan olahraga bola basket pada musim gugur tahun 1891. Ketika permainan itu di perkenalkan kepada guru-guru dan sekolah-sekolah lain, popularitasnya meningkatkan dan berangsur-angsur menyebar sehingga ke luar dari negara-negara bagian wilayah timur laut Amerika Serikat. Selama paruh pertama abad ke-20, liga-liga dan asosiasi-asosiasi bola basket baru didirikan untuk mengakomodasi minat yang semakin berkembang terhadap permainan tersebut. Selama masa inilah bola basket menjadi sebuah olahraga yang disetujui oleh National Collegiate Athletic Association (NCAA) dan menjadi salah satu cabang olahraga Olimpiade. Sebelum akhir tahun 1940-an sebuah liga bola basket pria gabungan di bentuk ketika dua liga profesional yang sudah berkembang kempis menggabungkan kekuatan untuk menciptakan National Basketball Association (NBA). NBA menjadi tujuan akhir bagi para pemain bola basket yang terampil, tetapi asosiasi ini hannya di peruntukkan bagi para pemain bola basket pria. Di indonesia, untuk meningkatkan prestasi bola basket telah ada kompetisi yang di kenal dengan nama KOBATAMA (Kompetisi Bola Basket Utama) yang sekarang di ganti menjadi IBL atau NBL (National Basket league). Kepopuleran pertandingan bola basket di tingkat nasional membawa pengaruh yang positif bagi 1

2 masyarakat terutama pada pelajar dan remaja yang ingin berprestasi di cabang olahraga basket. Perkembangan olahraga disekolah juga sangat baik karena pastinya di dukung dengan adanya pertandingan bola basket tingkat pelajar yang diadakan PERBASI-SU (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia Sumatra Utara). Olahraga bola basket akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat, yaitu dengan banyaknya perkumpulan dan pertandingan serta banyaknya jumlah penonton dalam suatu pertandingan baik orang tua maupun muda.hal ini memberikan gambaran bahwa pemain bola basket sangat populer dan di gemari oleh masyarakat banyak. Sesuai dengan pengamatan atau survey yang di lakukan peneliti di SMP TAMAN SISWA Binjai pada bulan Januari 2013, bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah mengalami hambatan dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, guru olahraga cenderung hanya menggunakan metode gaya komodo, guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih sendiri dan siswa kurang memahami teknik menngoper bola, siswa sering mengeluh, bosan, tidak mau bermain bola basket di karenakan bola terlalu berat, keras, sulit untuk melakukan pengoperan bola dengan baik dan dampak dari bola yang terlalu berat, keras siswa kurang berminat untuk mempelajari mengoper bola, siswa mengeluh sakit telapak tangan, maka guru penjas tidak terlalu memaksakan untuk melakukan mengoper bola dengan baik. Dalam melakukan passing bola basket dan kadang guru melakukannya permainan bola basket antar

3 siswa, banyak kesalahan dalam teknik mengoper bola basket dan tidak sesuai dengan peraturan permainan bola bala basket. Di SMP TAMAN SISWA Binjai dimana sekolah ini merupakan sekolah yang memiliki bola basket sebayak 4 buah, lapangan bola basket yang memadai. Akan tetapi siswa yang berminat untuk bermain bola basket hannya sedikit siswa yang ikut, masih banyak juga siswa belum sempurna dimana masih kurangnya mengoper bola yang di lakukan siswa, terbukti setiap kali ada pertandingan antar pelajar, siswa SMP TAMAN SISWA selalu kalah dalam bertanding bahkan tidak mau mengikuti di karenakan kurang memahami teknik mengoper bola dengan baik. Maka penulis mencoba meneliti apakah berhasil menncapai tujuan apabila dalam pembelajaran penjas, guru menggunakan media modifikasi, dimana media modifikasi adalah sebagai pengganti media asli seperti bola basket untuk mencapai hasil pembelajaran mengoper bola basket tercapai dan siswa dapat mengoper bola basket dengan baik dan benar, memberikan motifasi siswa. Karena sarana yang kurang di sekolah, sehubungan dengan pengertian dan manfaat dari sarana dalah: dalam suatu proses belajar mengajar, sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu penunjang proses belajar mengajar. Seorang siswa dalam melakukan aktivitas belajar memerlukan adanya dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya dapat menghasilkan prestasi belajar yang sesuai dengan tujuan yang di harapkan. Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang maksimal, tentunya perlu di perhatikan berbagai faktor yang membangkitkan para siswa untuk belajar dengan efektif, sama halnya seperti pada pembelajaran

4 mengoper bola basket memerlukan sarana sebagai prosedur untuk pelaksanaan proses pembelajaran. Maka seperti halnya dari jumlah 35 siswa, di antaranya 20laki-laki dan 15 perempuan yang terdapat satu kelas, pada waktu beberapa kali melakukan pembelajaran penjas dalam materi mengoper bola, siswa yang mampu hannya sekitar 12 siswa,berarti dari data tersebut hannya 34,2% dari siswa seluruhnya yang berhasil melakukan mengoper bola, namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) secara klasik yang di tetapkan yaitu 70% dari keseluruhan siswa. Oleh karena itu di perlukan berbagai upaya yang dapat menunjang keberhasilan siswa dalam proses belajar. Salah satu upaya yang di lakukan guru dan penelliti adalah menerapkan media bola yang di modifikasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Strategi dalam media yang di modifikasi merupakan faktor yang sangat penting untuk memperoleh hasil yang baik karena peneliti memfokuskan pada media bola yang di modifikasi sebagai alat penggatibola basket supaya siswa dapat mengoper/passing bola dengan baik. B. Identifikasi Masah Berdasarkan pada uraian dan latar belakang masalah di atas dapat di kemukakan identifikasi masalah sebagai berikut: Pelaksanaan passing siswa siswa masih sangat rendah?. Perkenaan bola bola pada saat melakukan passing?. Apakah siswa saat melakukan passing tidak ada yang main-main?, pada saat melakukan passing dengan menggunakan bola yang di modifikasi siswa dapat mempasing dengan baik?. Apakah bola yang di modifikasi berpengaruh terhadap hasil kemampuan passing?. Mengapa passing tidak tuntas?.

5 C. Pembatasan Masalah Karena baanyaknya masalah maka peneliti membatasi masalah ini, adalah Apakah manfaat mengoper bola basket dengan operan setinggi dada (Chest pass) menggunakan media bola yang di modifikasi dapat meningkatkan proses pembelajaran kelas VIII SMP TAMAN SISWA Binjai Tahun Ajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah pemanfaatan media modifikasi untuk memperbaiki proses pembelajaran mengoper bola dalam permainan bola basket kelas VIII SMP TAMAN SISWA BinjaiTahun Ajaran 2012/2013 berjalan dengan baik? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: untuk memperbaiki proses pembelajaran mengoper bola yang di modifikasi pada permainan bola basket di kelas VIII SMP TAMAN SISWA Binjai Tahun Ajaran 2012/2013. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian di atas dapat di peroleh manfaat penelitian sebagai berikut: 1. Bahan masukan kepada guru olahraga dalam mengatasi kesulitan siswa dalam mengoper bola dengan cara memodifikasi media bola sebagai pembelajar. 2. Menambah wawasan, pengalaman peneliti dalam pengembangan pembelajaran bola basket. 3. Memperbaiki proses passing pada pembelajaran permainan bola basket.

6 4. Menambah wawasan untuk mengembangkan passing dalam permainan bola basket. 5. Mengatasi kesulitan pembelajaran passing pada siswa dalam bola basket. 6. Menambah wawasan, pengalaman pada peneliti lain sebagai bahan referensi dalam pembelajaran permainan bola basket.