BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data berupa kata-kata dan gambar di lapangan dengan cara pengamatan,

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penulis meninjau langsung ke lapangan atau lokasi kampus Universitas Lambung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan makna tertentu yang tidak dapat diungkapkan dengan angka angka atau secara

BAB III METODE PENELITIAN. Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan yaitu: penelitian lapangan, penelitian pustaka, dan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Halmahera Selatan, Penelitian ini menggunakan perspektif. pendekatan kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln (dalam

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data serta bagaimana melakukan penelitian di lapangan (Nazir,

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau

III. METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif. (Masyhuri dan Zainudin, 2008 :12)

III. METODE PENELITIAN. (Persero) dalam konteks nasional dengan berlandaskan teori terkait, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pendekatannya memakai diskriptif-analisis, dengan uraian lengkap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah diperlukan data-data yang dapat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban atas persoalan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan. sistematis untuk mewujudkan kebenaran.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan tempat dan keadaan dimana peneliti diharapkan

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa, bagaimana manusia meletakkan makna pada peristiwa yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam

III. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau tulisan lisan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati dan. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Saripraja dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Populasi keseluruhan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang membutuhkan perangkat empirik untuk mengindai secara

BAB I PENDAHULUAN. banyak negara termasuk dengan Indonesia. Hal ini membuat banyak warga negara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian Field Research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODOLOGI. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lesan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN. dihadapi. Metode penelitian mencakup alat dan prosedur penelitian 1.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Perlu dibedakan antara metodologi dengan metode penelitian agar tidak terjadi kerancuan dalam analisisnya. Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya yang dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakannya, sedangkan metode penelitian hanya mengemukakan cara-cara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam sebuah penelitian. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam kelanjutan penulisan penelitian ini, penulis cenderung untuk memakai konsep metode penelitian dibandingkan dengan metodologi penelitian, karena isi bab ini hanya akan memaparkan tentang teknik-teknik penelitian yang akan dilakukan dalam pengumpulan data hingga pada analisis data. Kata metode mempunyai arti upaya yang dilakukan secara sistematis, terencana dan terorganisasi. Suatu metode dianggap benar apabila mengacu pada suatu prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah tertentu. Sedangkan kata penelitian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai mengamati, atau memeriksa atau menyelidiki dengan cermat, dan dapat berarti kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Dengan demikian metode penelitian dapat berarti suatu pendekatan sistematis untuk memperoleh pengetahuan baru dan nyata atau upaya memperoleh pengetahuan (baru) berdasarkan pengetahuan yang telah diterima dan terbukti secara empirik (nyata), (KBBI 2002: 652-653). Defenisi metodologi penelitian secara lebih ringkas diungkapkan oleh Soehartono. Menurutnya, metode penelitian adalah suatu cara atau strategi menyeluruh untuk memperoleh data yang diperlukan (Sugiyono, 2005 : 9). Dalam Bab ini akan membahas hal-hal sebagai berikut; jenis pendekatan, jenis penelitian, 44

satuan analisis dan satuan amatan, jenis dan sumber data, sumber informasi, data dan prosedur penelitian, tekhnik analisis data, dan sistematika penulisan. 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah jenis pendekatan kualitatif. Alasan penggunaan metode ini adalah bahwa secara prinsipil metode kualitatif menerima dan mengakui kebenaran fakta yang selanjutnya fakta tersebut ditangkap secara benar dan obyektif (apa adanya), dan kemudian memerlukan logika dan akal untuk menjelaskannya. Bogdan dan Taylor mendefenisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 1989: 3). Sejalan dengan defenisi tersebut, Kirk dan Miller, mendefenisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan, pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya (Moleong, 1989: 3). 3.2. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Artinya data-data yang terkumpul selanjutnya akan dideskripsikan atau digambarkan sedemikian rupa untuk menggambarkan komunitas punk di Salatiga. Pengaplikasian makna penelitian deskriptif tersebut pada pengertian konsep deskriptif yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi, bahwa: Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan hanya semata-mata melukiskan kedua objek dan peristiwa tanpa maksud untuk mengambil kesimpulan yang berlaku secara umum (generalisasi). Dengan demikian berdasarkan tujuan penelitian yang telah disusun maka penelitian ini hanya akan menggambarkan komunitas punk di Salatiga, dan menggambarkan hubungan sejarah lahirnya punk dengan komunitas punk di Salatiga. 45

Sementara jenis pendekatan kualitatif digunakan untuk menangkap kebenaran empiris dilapangan untuk nanti kemudian data tersebut dideskripsikan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian. 3.3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Salatiga. Ada dua pertimbangan penulis memilih Salatiga sebagai lokasi penelitian ini, yaitu: a) Pertimbangan metodologis karena di Kota Salatiga telah terdapat komunitas punk, dengan demikian untuk menggambarkan keberadaan komunitas punk dan hubungannya dengan sejarah lahirnya dapat dilakukan dengan melakukan penelitian di Salatiga. Dalam ruang lingkup kemudian penelitian ini dibatasi pada komunitas punk dikampus dan sekitar kampus UKSW. Berdasarkan pada pertimbangan metodologis maka persoalan penelitian yang telah disusun dapat dijawab dengan melakukan penelitian di Salatiga. b) Pertimbangan praktis karena penulis adalah mahasiswa FISIPOL UKSW yang tinggal di Salatiga sehingga akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data-data tentang komunitas punk. Selain itu lokasi penelitian yang juga merupakan tempat penulis melakukan studi maka secara oprasional peneliti dapat menghemat biaya penelitian dan karena lokasi penelitian di sekitar kampus UKSW maka peneliti dapat dengan mudah menjangkau lokasi penelitian. 3.4. Sumber Informasi Setelah melewati proses seminar proposal sabagai syarat untuk melakukan penelitian di FISIPOL UKSW, maka peneliti kemudian mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk mengumpulkan data. Pada tahun 2007 antara bulan Agustus hingga Desember peneliti melakukan penelitian khususnya untuk mengumpulkan 46

data-data primer yang dibutuhkan guna menggambarkan keberadaan komunitas punk di Salatiga. Untuk mengumpulkan data primer ataupun data sekunder peneliti membutuhkan sumber informasi yang dapat memberikan informasi yang relevan sekaligus terkait dengan masalah penelitian. Untuk mencari sumber informasi peneliti memakai strategi snowballing sampling (penggelindingan bola). Strategi ini digunakan untuk memudahkan peneliti untuk memperoleh sumber informasi yang dapat memberikan informasi yang dapat dipakai untuk menjawab masalah penelitian. Pada sisi lain juga disadari bahwa perbedaan antara angkatan-angkatan dari informan kunci akan sedikit menyulitkan untuk menggunakan snowballing, tetapi dengan pengetahuan (khususnya pengetahuan tentang masalah penelitian) yang dimiliki oleh masing-masing angkatan akan lengkap untuk menjawab masalah penelitian, maka peneliti tetap menggunakan snowballing sampling. Sumber informasi (informan kunci) dalam penelitian ini tidak lain adalah anggota komunitas punk di sekitar kampus UKSW, beberapa informan kunci yang diwawancarai oleh peneliti pada masa penelitian adalah : 47

Tabel 3.1 Data Informan Kunci Penelitian No Nama Golongan Keterangan 1 Rudy Anarcho Punk Rudy adalah mahasiswa UKSW asal Jakarta. Ia merupakan pionir atau pencetus lahirnya komunitas punk di Salatiga. Angkatan 2001 Diwawancara pada 21 September dan November 2007. Merupakan informan kunci kedua (R2) 2 Ahmed Merupakan angota Anarcho Punk, namun juga merupakan golongan ska punk. 3 Daniel Daniel walaupun sering dengan Rudy dan Ahmed, namun ia mengkategorikan dirinya sebagai anggota glam punk. 4 Deniss Anggota Komunitas Punk, Glam Punk. 5 Ibeng dan Ahmed Anggota Komunitas Punk Kota Salatiga Ahmed juga merupakan mahasiswa di UKSW. Angkatan 2004 Diwawancara pada September dan November 2007. Merupakan informan kunci pertama (R1). Ahmed juga adalah mahasiswa UKSW Salatiga. Angkatan 2007 Diwawancara pada November 2007. Merupakan informan kunci pertama (R3). Deniss merupakan anggota komunitas punk di Kota Bandung. Akan tetapi Deniss juga adalah seorang yang seringkali bersama komunitas punk di Salatiga. Diwawancara pada awal Desember 2007. Melengkapi data rinci tentang golongan punk di Kota Salatiga. Diwawancarai pada 16 Juli 2009. 48

3.5. Satuan Amatan dan Satuan Analisis Satuan pengamatan (unit of observation) ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka meggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Sesuatu yang dijadikan sumber itu dapa orang (data primer), tempat atau organisasi (untuk data sekunder), (Ihalauw 2004: 178). Berdasarkan pengertian dan pemahaman di atas, maka satuan amatan dalam penelitian ini adalah anggota komunitas punk di Salatiga. Satuan analisis (unit of analisis) ialah aras agregasi 1 dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan penelitian. Berdasarkan pada pemahaman yang demikian maka satuan analisis dalam penelitian ini adalah, interaksi komunitas punk di Salatiga dengan sejarah kelahirannya di Inggris. Interaksi dimaksud adalah interaksi komunitas punk di Salatiga dengan latar belakang punk itu sendiri. 3.6. Data dan Prosedur Pengumpulan Data 3.6.1. Data Data yang dikumpulkan diupayakan sesuai konsep dalam penelitian. Oleh karena itu untuk data-data tentang komunitas punk di Salatiga diperoleh melalui proses pengamatan terhadap aktivitas komunitas punk di Salatiga. sedangkan data primer lain diperoleh melalui proses wawancara yang dengan sengaja dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam rangka menjawab tujuan penelitian. Sedangkan data-data pendukung lain diperoleh melalui internet, ataupun data-data terkait yang telah dipublikasikan. Secara umum dikenal dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari obyek penelitian di lapangan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara tidak langsung dari obyek penelitian di lapangan, melainkan melalui pihak lain 1 Menurut Ihalauw, dalam penelitian ilmu sosial aras agregasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisa dalam rangka menjawab persoalan-persoalan penelitian, anatara lain individu, kelompok, organisasi, artifact sosial. Artifact sosial adalah setiap produk dari makhluk sosial atau perilakunya (Ihalauw 2004; 174). 49

ataupun hasil penelitian telah dipublikasi secara resmi dari instansi/dinas yang relevan dijadikan sumber data dan informasi. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari lapangan, berupa fakta-fakta empirik baik yang diperoleh melalui proses pengamatan dan penggalian data dilapangan. Sedangkan data Sekunder diperoleh melalui studi literature ataupun berbagai hasil penelitian, maupun datadata sekunder lain yang terkait erat dengan konsep-konsep dalam penelitian ini. 3.6.2. Prosedur Pengumpulan Data Tahap tahap yang dilakukan dalam prosedur pengumpulan data dalam penelitian, adalah persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data, Pelaporan. a. Persiapan penelitian Pada tahapan ini peneliti mempersiapkan proposal dengan kajian terhadap literatur serta data pendukung lainnya. Pokok bahasan ini memuat latar belakang masalah yang menggambar sutuasi problematik penelitian, pokok persoalan atau masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan kerangka pikir penelitian.. Selanjutnya melalui kajian terhadap literatur serta data pendukung berbagai konsep terkait dengan pokok persoalan penelitian diakomodir dalam bab ii. Cara sistematis untuk mengumpulkan data dan memperoleh data (metodologi penelitian) diakomodir dalam bab iii. Sebagai salah syarat untuk melakukan penelitian mahasiswa diharuskan untuk melakukan seminar proposal guna memperoleh berbagai masukan bagi pelaksanaan penelitian. Setelah mendapat berbagai masukan persetujuan kemudian penulis langsung terjun kelapangan untuk mengumpulkan data. b. Pelaksanaan Penelitian Sebelum masuk dalam penelitian langkah paling awal yang dilakukan adalah mempersiapkan tekhnik (strategi/cara) yang akan digunakan dalam 50

pengumpulan data. Terdapat tiga tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu; Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan ini digunakan untuk mencari data-data yang diperlukan serta konsep-konsep dan teori-teori yang mendukung masalah yang diteliti. Bahan-bahan atau data-data yang diperlukan bisa diperoleh dari pengkajian terhadap buku-buku acuan, kamus, majalah, tabloid, surat kabar, media terbitan lainnya, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah penelitian. Observasi Lapangan Observasi ini ditujukan untuk memperoleh data melalui pengamatan secara langsung di lapangan. Fungsi observasi lapangan antara lain adalah deskripsi, yaitu menjelaskan secara rinci gejala-gejala yang terjadi. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan cara melihat secara langsung di jalan Diponegoro Salatiga (tongkrongan komunitas tersebut), bagaimana mereka melewati setiap harinya bersama dengan para punkers lainnya. Dalam proses pengamatan tekhnik observasi dilaksanakan antara rentang waktu Agustus hingga Desember 2007. Namun juga perlu dikemukakan bahwa selama bermahasiswa di UKSW sejak 2001 secara tidak langsung peneliti juga telah melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan di jalan Diponegoro sebagai tempat tongkrongan komunitas punk di Salatiga. Tempat tongkrongan komunitas ini bertempat disalah satu warung di depan kampus UKSW, tepatnya di wilayah kaki lima di depan book stoor UKSW. Selain wilayah itu, pengamatan juga dilakukan di sekitar wilayah posnet UKSW seperti di Kafetaria, ataupun ditangga depan posnet yang juga merupakan tempat tongkrongan anggota komunitas punk. 51

Wawancara Dilakukan wawancara mendalam (dept interview) terhadap beberapa informan yang menguasai permasalahan, hasil wawancara dan instrument penelitian yang digunakan dilampirkan dalam laporan penelitian ini. Informan yang dipilih adalah informan yang mempunyai pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Sifat yang digunakan adalah wawancara terarah dan tidak terarah. Wawancara yang tidak terarah adalah wawancara bebas, santai dan memberikan informan kesempatan untuk memberikan keterangan umum dan tidak terduga, yang tidak diketahui jika wawancara terarah. Setelah mendapatkan gambaran umum mengenai bentuk yang hendak diteliti, kita menggunakan bentuk wawancara terarah dengan pedoman daftar pertanyaan. Wawancara mendasarkan diri pada pedoman wawancara atau guide interview tetapi terarah pada topik penelitian yang akan dilakukan terhadap informan kunci dan informan lainnya. Perlu dikemukakan juga bahwa tidak semua anggota komunitas memahami proses berdiri, prinsip punkers ataupun hubungan sejarah antara punk di Salatiga dengan punk yang lahir di Inggris. Peneliti dalam analisa data hanya merujuk pada beberapa orang khususnya Rudy (sebagai pionir) yang memang benar-benar memahami dan dalam wawancara telah memberikan informasi terkait dengan tujuan penelitian ini. Dibawah ini dimuat proses pengumpulan data dalam tabel 3.2. 52

Tabel 3.2 Proses Pelaksanaan Penelitian No Informan Kunci Tanggal/Bulan Tema Data Yang di Kumpulkan 1 Rudy 21 September 2007 Bagaimana Mengenal Punk. Sejarah punk di Salatiga. Golongan-golongan November 2007 Sikap-sikap dan tindakan komunitas punk. Prinsip-prinsip dan idiologi punk di Salatiga. Hubungan punk dengan sejarah di Inggris. 2 Ahmed September 2007 Sejarah punk di Salatiga Bagaimana motivasinya untuk mengenal punk,. November 2007 Prinsip punk di Salatiga 3 Daniel November 2007 Sejarah punk di Salatiga Prinsip-prinsip dan idiologi punk. 4 Deniss Awal Desember 2007 Motivasi mengenal punk 5 Ibeng dan Ahmed 16 Juli 2009 Melengkapi data rinci tentang golongan punk di Salatiga. c. Analisis Data Secara teknis data yang telah terkumpul perlu dianalisis untuk disajikan menjadi suatu hasil penelitian. Analisis data merupakan bagian yang amat 53

penting dalam metode penelitian ilmiah dan alamiah, yaitu untuk menjawab tujuan dan permasalahan di atas data analisis dengan memberi arti dan makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Dengan demikian menurut Singarimbun dan Effendi, (1989: 363). Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah di baca dan diinterpretasikan. Dengan demikian untuk memjawab persoalan penelitian yang sudah dipaparkan dalam bab i tersebut maka dibutuhkan suatu teknik analisa data. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Pertama, data baik data primer ataupun data sekunder yang telah diperoleh di lukiskan sebagaimana adanya. Artinya keberadaan komunitas punk baik sejarah berdiri, prinsip dan hubungan sejarah antara komunitas punk di Salatiga dan di Inggris dilukiskan (dideskripdikan) secara detail untuk membantu proses analisa. Kedua, data yang telah dilukiskan diedit, diperiksa (pemeriksaan kelengkapan data) dan kemudian diinterpretasi atau dibangun makna atas berbagai data yang telah dikumpulkan. Selain itu data-data dari berbagai informan kunci dikategorikan, yang terkait dengan tujuan penelitian keberadaan ataupun hubungan sejarah dikelompokan guna memudahkan proses deskripsi data. Ketiga, melalaui langkah di atas, dilakukan suatu analisa kemudian dibangun sebuah kesimpulan yang mengarah pada rumusan masalah dan tujuan penelitian. d. Pelaporan Hasil Penelitian Sebagai tahap akhir dari proses penelitian pelaporan hasil merupakan rentang waktu penyusunan laporan tentang masalah yang diteliti. Berbagai data yang diperoleh dilapangan, dideskripsikan dan ditarik kesimpulan atasnya untuk kemudian dilaporkan sebagai hasil penelitian. 54