BAB I PENDAHULUAAN. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2001, hal. 13. hal. 69.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB I PENDAHULUAN. yang ia miliki, baik secara vertikal (hablumminallah) maupun secara horisontal

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. Faqih, Aunur Rahim, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, UII Press, Jogyakarta, 2001, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan

BAB I PENDAHULUAN. dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun dan mengembangkan karakter manusia yang seutuhnya.

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KONSELING ISLAMI. 1. Asas-asas kebahagiaan dunia dan akhirat (al-baqarah, 2 : 201), (ar-ra ad, 13 : 26, 28-29), (al- Qashash, 28 : 77)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

Modul 1 PENGERTIAN DAN MANFAAT PSIKOLOGI AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencetak santri/siswa yang berkualitas dalam belajar Pendidikan agama. dalam menguasai Ilmu Pendidikan Agama Islam.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1 Mahmud Yunus, Pedoman Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1980), hal. 127.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman pada masa modern ini banyak sekali

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-Qur`an dan Hadits yang di dalamnya. Akhlak dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya menembangkan pola hidup yang menyimpang dari norma. perikehidupan dan perkembangan remaja.

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. Aunur Rohim Faqih, Bimbingan Konseling dalam Islam, UII Pres, Yogyakarta, 2001, hlm. 70 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

Perkembangan Kognitif, Emosi, dan Bahasa pada Masa Kanak-Kanak Akhir. Dosen Pengampu : Dra. Nadlifah, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk-nya bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam rangka membangun manusia Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Meity H. Idris, Peran Guru dalam Mengelola Keberbakatan Anak, Cet.2, PT Luxima Metro Media, Jakarta, hlm, 171.

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di zaman yang sudah berkembang ini seseorang yang mengamati

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT, terampil cerdas memiliki etos kerja yang tinggi, budi

BAB I PENDAHULUAN. Kathryn Geldard dan David Geldard, menangani Anak dalam Kelompok, Pustaka Pelajar, 2013, hlm. 63 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, 1432 HIJRIAH DIMASDJID AGUNG DARUSSALAM PALU MINGGU, 20 PEBRUARI 2011

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

[ Indonesia Indonesian

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAKTUALISASIKAN KEGIATAN DAKWAH DI GAMPONG BUKIT SEULEMAK KECAMATAN BIREM BAYEUN. Skripsi. Diajukan Oleh : ANITA

Tafsir Surat Al-Ashr: Meraih Sukses Dunia dan Akhirat

BAB I PENDAHULUAN. Mellyarti Syarif. Pelayanan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Terhadap Pasien. Disertasi. Kementrian Agama RI. Jakarta hlm.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Syamsu Yusuf Ln, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2002, Hal: 95 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Ku anfusakum wa ahlikum naaro... Penggalan al-qur an surat at-

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Inilah sebabnya mengapa Islam sangat memperhatikan masalah keluarga dari pada

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan menghayati tujuan, yang pada

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

HAK ISTERI ATAS SUAMI. Dr. Yusuf Qardhawi PERTANYAAN

BAB IV ANALISIS DATA. peneliti, maka peneliti menganalisis dengan analisis deskriptif komparatif.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2016 M / 1437 H

BAB I PENDAHULUAN. amanah dari Allah SWT dan fungsi sebagai generasi penerus kehidupan di

Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupan untuk menuju perjalanan ke akhirat. bukan hanya produk akhir namun juga kualitas jiwa yang berproses.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah Panti Asuhan sudah terbayang di benak kita, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. lakunya remaja itu sehari-hari baik di rumah, di sekolah, maupun di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, baik dari aspek jasmaniyah lebih-lebih rohaniyahnya. Karena kesempurnaannya dapat memahami, mengenal secara dalam dan totalitas dibutuhkan keahliah yang spesifik. Dan hal itu tidak mungkin dapat di lakukan tanpa melalui studi yang panjang dan hati-hati tentang manusia melalui Al Qur an dan sudah tentu harus di bawah bimbingan dan petunjuk Allah Ta ala, serta berparadigma kepada proses pertumbuhan dan perkembangan eksistensi diri yang terdapat pada para Nabi, Rasul dan khususnya Nabi Muhammad SAW. Maka dalam merespon itu semua perlu adanya bimbingan. Bimbingan ini bertujuan membantu mewujudkan dirinya sebagai menusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 1 Manusia makhluk yang mempunyai kesadaran, ia sadar bahwa ia ada. Kesadaran manusia berpusat pada psikis atau jiwa, dan bersifat langsung. Yang sadar bukan fisik yang menyadari pun bukan fisik atau fungsi fisik, melainkan berbeda dengan fisik. Itulah psikis atau jiwa esensi manusia. Manusia makhluk yang bertanggung jawab, maka manusia makhluk yang bermoral. Dan nilai-nilai moral manusia adalah bersumber pada Al-Qur an. 2 Manusia diharapkan saling memberi bimbingan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas manusia itu sendiri, sekaligus memberi konseling agar tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi perjalanan kehidupan yang sebenarnya. 1 Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2001, hal. 13. 2 Moh Sholeh Imam Musbikin, Agama Sebagai Terapi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hal. 69. 1

2 Firman Allah SWT. (QS Al-Ashr: 1-3) Artinya: demi masa. Sungguh manusia dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan melakukan amal kebaikan, saling menasehati supaya mengikuti kebenaran dan saling menasehati supaya mengamalkan kesabaran. Ayat ini menunjukkan agar manusia selalu mendidik diri sendiri maupun orang lain, dengan kata lain membimbing ke arah mana seseorang itu akan menjadi baik atau buruk. Proses pendidikan dan pengajaran agama tersebut dapat dikatakan sebagai bimbingan dalam bahasa psikologi. Nabi Muhammad SAW, menyuruh manusia muslim untuk menyebarkan atau menyampikan ajaran agama Islam yang di ketahuiya, walaupun satu ayat saja yang di pahaminya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nasehat agama itu ibarat bimbingan (guidance) dalam pandangan psikologi. 3 Islam adalah agama Allah SWT yang di turunkan kebada seluruh manusia melalui Rosul-Nya, dan menjadi agama universal. Islam menekankan pada amal perbuatan dalam tatanan kehidupan, yang mencakup system aqidah, politik, social, ekonomi dan segala aspek kehidupan manusia lainnya. Islam merupakan agama yang bertumpu pada kenyataan obyektif dalam kehidupan. Kesempurnaan dan kesungguhan ajaran Islam inilah sehingga ia tidak sekedar sebagai tuntunan hidup yang hanya untuk di ketahui, di bicarakan dan di dengarkan tanpa adanya pengamatan yang riil. Akan tetapi lebih dari itu untuk di amalkan dan dapat di kendalikan sikap, tindakan, perbuatan, dan cara hidup. Islam sebagai tuntunan hidup umat manusia memerlukan suatu kegiatan yang di sebut dakwah, yang merupakan suatu usaha untuk mengajak, menyeru dan mempengaruhi manusia agar selalu berpegang pada jalan Allah, guna memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Usaha mengajak dan mempengaruhi manusia agar pindah dari satu situasi ke situasi yang lain, yaitu 3 Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 189.

3 dari situasi yang jauh dari ajaran Allah SWT menuju situasi yang sesuai dengan petunjuk dan ajaran Allah adalah merupakan suatu kewajiban bagi kaum muslimin dan muslimat. Dakwah dapat di lakukan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia yang merupakan cerminan hidup kejiwaannya untuk di ajak kepada pengalaman ajaran-ajaran Islam demi kesejahtaraan hidup manusia di dunia dan akhirat. Dengan memberi nasehat, pembimbing dapat memberikan kecerahan batinnya dengan melalui pendekatan-pendekatan yang tepat untuk perkembangan emosi anak, pembimbing dapat menggunakan pendekatan-pendekatan seperti pendekatan psikologis, sosiologi juga pendekatan agama. 4 Teknik bimbingan agama ustad/ustadzah dapat berguna bagi anak yatim di Mantingan Jaken. Adapun yang menjadi dasar dari bimbingan agama dalam melindungi dan menolong anak-anak yatim merupakan keharusan dalam agama Islam. Firman Allah dalam surat Al-Ma un (1-7) Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama, maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang yatim, maka celakalah orang yang shalat, (yaitu) orang yang lalai terhadap shalatnya, yang membuat ria, dan dengan (member) bantuan. 5 Ayat tersebut memberikan petunjuk bagi semua orang agar mempertahanka keadaan anak yatim, serta mengurus mereka secara patut seperti member kasih sayang, perlindungan, membantu member kebutuhan 4 Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, Kencana Prenada Media Grup, 2006, hal. 8. 5 Al-Qur an Terjemah Bahasa Indonesia, Menara Kudus, Kudus, 2006, hal. 602.

4 baik secara fisik, mental, maupun sosialnya. Sehingga jiwanya dapat berkembang secara wajar sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan demikian mereka dapat menempatkan dirinya dimasa yang akan datang, mereka di harapkan memiliki perkembangan emosi yang kuat, dan menjadi orang berguna bagi nusa dan bangsa serta menjadi teladan bagi masyarakat. Bimbingan agama adalah prosees pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dengan demikian bimbingan agama merupakan proses bimbingan sebagaimana kegiatan bimbingan lainnya, tetapi dalam seluruh seginya berlandasan ajaran Islam, artinya berlandaskan Al-Qur an dan Sunnah Rosul. 6 Dalam perkembangan emosi anak, pertumbuhan reaksi ini sudah ada ketika masa bayi atau kelahiran anak yang baru lahir dan masa kanakkanaknya. Ini terlihat dari proses pematangan, proses belajar dan tingkah laku dari keterangsangan umum terhadap stimulasi yang kuat pada anak. Dalam masa bayi yang baru lahir sudah dapat menangis, namun masa bayi sudah dapat mencapai tingkat kematangannya sebelum bisa tertawa. Pada kehidupan bayi sangat di kuasai oleh emosi. Emosi anak sangat berkaitan dengan inderawi, dengan kualitas perasaan, senang dan tidak senang. 7 meskipun demikian, para ahli telah lama mempercayaai bahwa kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada pada bayi yang baru lahir seperti menangis, tersenyum dan frustasi. setelah beberapa minggu bayi lahir dapat memperlihatkan bermacam-macam ekspresi dari semua emosi dasar, termasuk kebahagiaan, perhatian, keheranan, ketakutan, kemarahan, kesedihan dan kemuakan sesuai dengan situasinya. 8 Secara lahir maupun batin, anak yatim itu mengalami hambatan dalam perkembangan jiwanya (emosi) untuk menyesuaikan diri di masyarakat 6 Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, UII Press, Yogyakarta, 2001, hal. 4. 7 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hal. 157. 8 Samsunuwiyati Mar at, Psikologi Perkembangan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hal. 116.

5 apalagi mereka yang berada dalam keadaan ekonomi sangat lemah, perasaannya akan bertambah minder dan sebagainya, mereka tidak mempunyai sandaran dalam hidup, hanya tinggal menerima kenyataan dalam mengarungi kehidupan yang penuh tantangan ini. Pola asuh orang tua merupakan lahan yang subur bagi pertumbuhan rasa, cipta dan karya anak. Namun bagaimana dengan anak kecil yang ditinggal oleh salah satu orang tuanya sehingga menjadi yatim atau yatim piatu pada keluarga yang tidak mampu, atau sebab lain sehingga anak tidak pernah memperoleh pendidikan, pelayanan, dan sentuhan dari nilai-nilai agama sejak kecil, Sehingga dibutuhkan tehnik bimbingan agama ustad/ustadzah terhadap anak, karena anak merupakan generasi penerus bangsa dan agama, yang akan meneruskan cita-cita para pendahulu. Untuk melanjutkan bimibingan orang tua yang telah meninggal, maka selayaknya ada orang atau individu yang berkenan untuk membimbing anak yatim tersebut menjadi pribadi yang lebih baik. Orang atau individu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan bimbingan tersebut adalah ustad/ustadzah, yang merupakan stimulator perkembangan anak yang bernuansa Islami, lingkungan masyarakat perlu membekali anak yatim untuk tetap tegar di era globalisasi yang menuntut kemampuan berkompetisi namun tetap berpegang pada tuntunan agama. Masyarakat Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati seharusnya peduli terhadap kondisi anak yatim, karena anak yatim di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati kurang kasih sayang dari orangorang disekitar. Pertumbuhan anak-anak yatim tersebut masih membutuhkan banyak bimbingan untuk mampu mengembangkan emosinya. Maka dari itu, peneliti mencoba memfokuskan teknik bimbingan agama pada anak-anak sejak dini, terlebih anak yatim yang berada di Desa Mantingan Jaken. Pada realitasnya anak yatim di desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati masih mengalami perkembangan emosi yang tidak stabil, sehingga dalam kehidupan sehari-hari anak yatim tersebut belum bisa mengatur emosinya menjadi emosi yang terkendali.

6 Oleh sebab itu penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul TEKNIK BIMBINGAN AGAMA USTAD/USTADZAH DALAM MENGEMBANGKAN EMOSI ANAK YATIM DI DESA MANTINGAN KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI TAHUN 2015 B. Fokus Penelitian Banyak hal yang perlu di identifikasi terkait penelitian ini. Berikut ini adalah pokok-pokok masalah, yang peneliti sudah menemukan identifikasinya. Agar pembahasan peneliti dapat terfokus sesuai dengan permasalahannya, maka dalam penelitian ini akan di fokuskan pada pembahasan yang akan mencakup tentang bimbingan agama ustad/ustadzah dalam mengembangkan emosi anak yatim di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, serta bagaimana respon emosi anak-anak yatim yang sudah di tinggal salah satu orang tuanya. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana teknik bimbingan agama ustad/ustadzah dalam mengembangkan emosi anak yatin di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati? 2. Bagaimana dampak bimbingan agama ustad/ustadzah dalam mengembangkan emosi anak yatim di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati? 3. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan emosi anak yatim di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisa teknik bimbingan agama ustad/ustadzah yang ada di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.

7 2. Untuk mengetahui dampak bimbingan agama ustad/ustadzah dalam mengembangkan emosi anak yatim di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan emosi anak yatim di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. E. Manfaat Penelitian Mengikuti pentingnya dari sebuah penelitian, maka manfaat dari penelitian ini dapat di paparkan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Dapat menambah khasanah keilmuan dalam teknik bimbingan agama ustad/ustadzah pada anak yatim, khususnya dalam mengembangkan emosi. b. Dapat di gunakan sebagai dasar untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam bagi peneliti khususnya dan Fakultas Dakwah pada umumnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti dapat mengetahui tentang teknik bimbingan agama ustad/ustadzah dalam mengembangkan emosi anak yatim. b. Bagi anak yatim yang menjadi fokus penelitian, dapat di jadikan reverensi atau menambah khasanah pustaka tentang mengembangkan emosi anak sehingga dapat di integrasikan dengan bimbingan agama. c. Bagi masyarakat, dapat memberikan bimbingan agama kepada anak yatim yang ada di sekitarnya. F. Sistematika Penulisan 1. Bagian Muka Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman persembahan, halaman persembahan, halaman motto, halaman kata pengantar, dan daftar isi.

8 2. Bagian Isi BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang : Latar belakang, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Kajian Pustaka Bab ini berisi tentang : Deskripsi pustaka, hasil penelitian terdahulu dan kerangka berfikir. BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisi tentang : Jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, lokasi penelitian, instrument penelitian subyek penelitian, teknik pengumpulan data, uji keabsahan data dan teknis analisis data. BAB IV : Hasil Penelitian dan Analisis Bab ini berisi tentang : a. Hasil penelitian meliputi, Gambaran umum Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati meliputi : kondisi geografis, luas wilayah, orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan), kondisi sosial dan budaya, keadaan anak yatim, visi dan misi, struktur organisasi Desa Mantingan, struktu organisasi TPQ Ar- Rohman. b. Diskripsi Data Penelitian meliputi : Data Teknik Bimbingan Agama Ustad/Ustadzah Dalam Mengembangkan Emosi Anak Yatim Di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Data dampak bimbingan agama ustad/ustadzah dalam mengembangkan emosi anak yatim di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Data faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan emosi anak yatim di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. c. Analisis data meliputi : Analisis tentang teknik bimbingan agama dalam mengembangkan emosi anak yatim di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Analisis dampak bimbingan agama ustad/ustadzah dalam mengembangkan emosi anak yatim di Desa Mantingan Kecamatan Jaken

9 Kabupaten Pati. Analisis faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan emosi anak yatim di Desa Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. BAB V : Penutup Bab ini berisi tentang : Kesimpulan, saran dan penutup. 3. Bagian Akhir Bagian ini terdiri dari lampiran-lampiran dan riwayat singkat pendidikan penulis.