PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL DENGAN AUDIOVISUAL KELAS X SMA PGRI 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2014/2015 ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CD-INTERAKTIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SOSIOLOGI KELAS XI IPS DI MAN 3 PADANG JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE JEOPARDY REVIEW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 KERINCI TAHUN PELAJARAN

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

Miftakhul Ilmi Progam Studi Pendidikan Matematika Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BAGI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 ULAKAN TAPAKIS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

ISSN SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 2, Desember 2015

Keyword : Sociology, Method, Number Head Together

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh: Else Ervina, Buchori Asyik*, Dedy Mizwar** ABSTRACT

ABSTRAK. Kata kunci : Hasil Belajar Matematika, Numbered Heads Together (NHT), Make a Match.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MAN MODEL KOTA JAMBI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI SMPN 35 BATAM

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

Nofa & Rahmi p-issn: ; e-issn: Mutiara Nofa Nst 1 dan Rahmi 2. Padang, Sumatera Barat, Indonesia

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Fashion and Fashion Education Journal

matematika. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya 157

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP

ABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Numbered Heads Together, Student Team Achievement Division, hasil belajar

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

(T- tabel) . MAN 3 Aceh Besar. MAN 3 Aceh Besar. (One group Pretest Postest Design) MAN 3 Aceh Besar MIA

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ADOBE FLASH PLAYER DAN INFOKUS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP PGRI 11 PALEMBANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENERAPKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION HILMARISA 2008/02393

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

Arista Umalasari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH METODE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 28 KORONG GADANG KURANJI PADANG.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

Rini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 1 KEC.

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH

PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN 36 PONTIANAK KOTA

KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DAN JIGSAW PADA PELAJARAN IPS

THE EFFECT OF VIDEO MEDIA VARIATION TO LEARNING INTEREST OF FOURTH GRADE STUDENT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

PENGARUH MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS V

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Transkripsi:

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 2, No 6, November 2015 Halaman 47-53 e-issn : 2356-5225 http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL DENGAN AUDIOVISUAL KELAS X SMA PGRI 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Hafiza Tiffanullah 1, Karunia Puji Hastuti 2, Deasy Arisanty 2 ABSTRACT The title of this research is Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Pembelajaran Visual dan Audiovisual Kelas X SMA PGRI 2 Banjarmasin Tahun Ajaran 2014/2015. The objective of this research is for examining the differences of students learning result between visual learning media with audiovisual learning media. The population in this research is an class X of SMA PGRI 2 Banjarmasin total students 164 people, the samples of this research are students of X 1 as experimental class of visual learning media and students of X 2 as experimental class of audiovisual learning media, so there are 42 students as samples for this research. The method used in experiment with quantitative approach. Kind of data that used are primer data that found from the test of learning result and secunder data that found from observation and document study. This research is analysed by using Uji T technique, which is by using T test formula. The result of counting that can be found from the students taught by using visual learning media is > or 9,54 > 2,02 and from the students taught by using audiovisual learning media is > or 6,78 > 2,04. It means, there is a significance difference between pre-test result and post-test result. Because there is an increasing number from the mean of learning result, about 9,54 from visual learning media and 6,78 from audiovisual learning media. Because it bigger than, it means the differences of students learning result between visual learning media with audiovisual learning media is significance in table 0,05 and 0,01 so the hypothesis is can be accepted. Furthermore, geographic teachers can use visual learning median and audiovisual learning media in teaching and learning process as an effort for improving students learning result. Keywords: Differences Learning Result, Visual Learning Media, Audiovisual Learning Media. I. PENDAHULUAN Perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Pendidikan adalah usaha sadar dan 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Lambung Mangkurat 2. Dosen Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Lambung Mangkurat 47

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan dari Nilai Akhir tahun ajaran 2013/2014 di Kota Banjarmasin mempunyai jumlah peserta yang paling tinggi yaitu 4717 siswa dan siswa yang tidak lulus berada diurutan pertama sebanyak 71 siswa dibandingkan dengan kota ataupun kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan. Nilai Ujian Nasional tahun ajaran 2013/2014 didapatkan SMA PGRI 2 Banjarmasin berada diurutan ke 25 dari 29 Sekolah Menengah Atas di Kota Banjarmasin dari 202 siswa yang mengikuti UN dinyatakan tidak lulus sebanyak 202 siswa, dengan rata-rata nilai UN berkisar 3,22 5,61. Nilai rata-rata UN pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 5,61 ; Bahasa Inggris sebesar 4,59 ; Matematika sebesar 3, 22 ; Ekonomi sebesar 3,55 ; Sosiologi sebesar 4,32 dan Geografi sebesar 3, 80. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi yang sama namun perlakuan yang berbeda dalam hal ini perbedaan media pembelajaran. Media adalah yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokan kedalam empat kelompok yaitu: Media Hasil Teknologi Cetak, Media Hasil Teknologi Audio-visual, Media Hasil Teknologi yang berdasarkan komputer, dan Media Gabungan teknologi cetak dan komputer (Suwarno, 2010). Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini berjudul Perbedaan Hasil Belajar Siswa menggunakan Media Pembelajaran Visual dengan Audiovisual SMA PGRI 2 Banjarmasin Tahun Ajaran 2014/2015. II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami (Hamalik, 2005). Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara terprogram dalam disain instruksional yang menciptakan proses interaksi antara sesama peserta didik, guru dengan peserta didik dan dengan sumber belajar. 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa (Sudjana, 2014). 48

3. Media Pembelajaran Sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Arsyad, 2014). 4. Media Pembelajaran Visual dan Audiovisual Teknologi audiovisual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audiovisual jelas bercirikan pamakaian perangkat kelas selama proses belajar, seperti mesin proyek film, tape recorder dan proyektor visual yang lebar. Jadi pengajaran melalui audio-visual adalah produksi dan penggunaan materi dan penyerapaannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kita (Arsyad, 2014). III. METODE PENELITIAN A. Pemilihan Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 2 Banjarmasin, alasan peneliti dalam memilih penelitian ini adalah: 1. Kota Banjarmasin berada diurutan tertinggi berdasarkan peserta UN dan siswa yang tidak lulus di Kalimantan Selatan. 2. Tingkat kelulusan UN tahun ajaran 2013/2014 dari 29 SMA di Kota Banjarmasin SMA PGRI 2 Banjarmasin berada diurutan 25. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA PGRI 2 Banjarmasin yang berjumlah 164 siswa. Tabel 3.1 Populasi dan Sampel No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa (Sampel) (Populasi) 1 X 1 24 24 2 X 2 18 18 3 X 3 35-4 X 4 28-5 X 5 33-6 X 6 26-49

Jumlah 164 42 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2013). Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif. Penelitian ini hanya menggunakan 2 kelas yaitu kelas X 1 dan X 2 yang berjumlah 42 siswa pada tahun ajaran 2014/2015. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Uji Homogenitas Variansi a. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi digunakan untuk mengetahui homogen tidaknya kemampuan siswa antara kelas yang akan dijadikan sampel. Uji yang dilakukan adalah perbandingan variansi terbesar dengan variansi terkecil yang dikonsultasikan dengan tabel F. Hasil pengujian di atas dapat dikatakan bahwa siswa kelas X-1 dan X-2 mempunyai kemampuan awal yang sama, dilihat dari hasil uji homogenitas yang menunjukkan dua kelas tersebut mempunyai varians yang homogen, sehingga penelitian eksperimen ini dapat dilakukan dengan dua kelompok sampel tersebut. Taraf signifikan α = 0,05, harga lebih kecil dari pada (1,07 < 2,10) berarti sampel penelitan mempunyai varians homogen yang dapat diartikan kemampuan awal siswa kelas X-1 dan X-2 sebelum penelitian bersifat homogen. b. Penentuan Kelas Eksperimen Penentuan kelas eksperimen merupakan penelitian memberi perlakuan berbeda pada setiap kelompok sampel. Syarat rancangan penelitian eksperimen adanya kemampuan awal yang sama antara kedua kelompok sampel. Pengujian kemampuan awal yang dilakukan berupa hasil tes formatif pada pokok bahasan sebelum penelitian. Data diperoleh dari uji yang dilakukan pada mata pelajaran geografi kelas X SMA PGRI 2 Banjarmasin. Uji homogenitas variansi digunakan untuk mengetahui homogen tidaknya kemampuan siswa antara kelas yang akan dijadikan sampel. Kelas X-1 mendapatkan nilai rata-rata 9,27 lebih rendah dari kelas X-2 yang memiliki ratarata 9,84. Hasil dari perhitungan uji homogenitas kemampuan awal siswa kelas X SMA PGRI 2 Banjarmasin. 2. Hasil Belajar Siswa menggunakan Media Pembelajaran Visual dan Audiovisual a. Hasil Belajar Siswa menggunakan Media Pembelajaran Visual (Gambar) 50

Pemahaman awal siswa tentang siklus hidrologi cukup baik walau hanya terlihat dibeberapa siswa yang mendapatkan nilai yang memuaskan, hal ini bisa dilihat dari rata-rata pre-test yang mencapai 5,52setelah diberikan penjelasan lebih rinci dengan menggunakan media pembelajaran gambar nilai rata-rata siswa pada post-test mengalami peningkatan yaitu sebesar 9,31. Tabel 4.1. Presentase Nilai Pre-test dan Post-test pada Kelas Eksperimen Media Pembelajaran Visual No Nilai Kategori Pre-test Post-test F % F % 1 8,1-10 Baik Sekali 1 4,1667 22 91,6674 2 6,1-8,0 Baik 6 25,0002 2 8,3334 3 4,1-6,0 Cukup 9 37,5003 0 0 4 2,1-4,0 Kurang 7 29,1667 0 0 5 0-2,0 Gagal 1 4,1667 0 0 Jumlah 24 100 24 100 Peningkatan pemahaman siswa yang menggunakan media pembelajaran visual dapat dilihat dari hasil pre-test dan post-test dianalisis menggunakan uji t, berdasarkan perhitungan yang disajikan pada Lampiran 5 diperoleh sebesar 9,54 setelah dikonsultasikan dengan tabel nilai t yang disajikan pada lampiran pada taraf signifikan 0,01 dan 0,05 diperoleh sebesar 0,05 = 2,02 dan 0,01 = 2,69 karena lebih besar dibandingkan yaitu 2,02 < 9,54 > 2,69 maka dapat disimpulkan perbedaan hasil pre-test dan post-test signifikan atau dapat diartikan terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah menggunakan media pembelajaran visual atau gambar. b. Hasil Belajar Siswa menggunakan Media Pembelajaran Audiovisual (Video) Pemahaman awal siswa tentang siklus hidrologi cukup baik walau hanya terlihat dibeberapa siswa yang mendapatkan nilai yang memuaskan, hal ini bisa dilihat dari rata-rata pre-test yang mencapai 5,83 setelah diberikan penjelasan lebih rinci dengan menggunakan media pembelajaran video nilai rata-rata siswa pada post-test mengalami peningkatan yaitu sebesar 9,30. Tabel 4.2. Presentase Nilai Pre-test dan Post-test pada Kelas Eksperimen Media Pembelajaran Audiovisual (Video) No Nilai Kategori Pre-test Post-test F % F % 1 8,1-10 Baik Sekali 10 55,6 17 94,52 2 6,1-8,0 Baik 0 0 0 0 3 4,1-6,0 Cukup 1 5,56 1 5,56 4 2,1-4,0 Kurang 7 38,92 0 0 5 0-2,0 Gagal 0 0 0 0 Jumlah 18 100 18 100 51

Peningkatan pemahaman siswa yang menggunakan media pembelajaran audiovisual dapat dilihat dari hasil pre-tes dan post-test dianalisis menggunakan uji t, berdasarkan perhitungan yang disajikan pada lampiran 5 diperoleh sebesar 6,78 setelah dikonsultasikan dengan tabel nilai t yang disajikan pada lampiran pada taraf signifikan 0,01 dan 0,05 diperoleh sebesar 0,05 = 2,04 dan 0,01 = 2,75 karena lebih besar dibandingkan yaitu 2,04 < 6,78 > 2,75, maka dapat disimpulkan perbedaan hasil pre-test dan post-test signifikan atau dapat diartikan terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah menggunakan media pembelajaran audiovisual atau video. c. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang menggunakan Media Pembelajaran Visual dan Audiovisual Hasil penelitian eksperimen yang dilakukan pada kelas X-1 dengan media pembelajaran visual dan kelas X-2 dengan media pembelajaran audiovisual berupa nilai post-test pada Tabel. Tabel 4.3 Nilai post-test pada Kelas Eksperimen Media Pembelajaran Visual dan Audiovisual No Nilai Kategori Post-test X-1 Post-test X-2 F % F % 1 8,1-10 Baik Sekali 22 91,66 17 94,52 2 6,1-8,0 Baik 2 8,33 0 0 3 4,1-6,0 Cukup 0 0 1 5,56 4 2,1-4,0 Kurang 0 0 0 0 5 0-2,0 Gagal 0 0 0 0 Jumlah 24 100 18 100 Perhitungan yang digunakan yaitu uji t, berdasarkan perhitungan diperoleh sebesar 20,96 dikonsultasikan pada tabel nilai t, pada taraf signifikan 0,05 dan 0,01 dengan db = 40 diperoleh untuk taraf signifikan 0,05 sebesar 2,02 dan untuk taraf signifikan 0,01 sebesar 2,71, karena lebih besar daripada. Artinya perbedaan hasil belajar siswa yang menggunkan media pembelajaran visual dan media pembelajaran audiovisual signifikan pada taraf 0,05 dan 0,01 dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran visual dan media pembelajaran audiovisual pada siswa kelas X SMA PGRI 2 Banjarmasin Tahun ajaran 2014/2015 diterima. V. KESIMPULAN A. Kesimpulan Hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1. Perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan post-test diketahui adanya perubahan ke arah positif karena pembelajaran memberikan peningkatan yang signifikan pada nilai post-test siswa, dilaksanakannya pre-test untuk 52

mengetahui bagaimana kemampuan awal siswa serta bagaimana hasil dari pembelajaran yang membawa ke arah positif. 2. Perbedaan hasil pre-test dan post-test signifikan dilihat dari angka rata-rata kenaikan hasil belajar dari media pembelajaran visual sebesar 9,54 dan media pembelajaran audiovisual sebesar 6,78 yang menunjukkan peningkatan pemahaman siswa yang menggunakan media pembelajaran visual lebih tinggi dari yang menggunakan media pembelajaran video. 3. Siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran gambar mendapatkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran video hal ini disebabkan karena dengan menggunakan media pembelajaran gambar siswa lebih memperhatikan dan mencermati makna dari gambar tersebut, sedangkan dengan media pembelajaran video siswa lebih cenderung hanya melihat dan mendengarkan saja tidak memahami lebih jauh. B. Saran-saran 1. Pihak sekolah diharapkan untuk menyediakan media pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar mengajar untuk semua pelajaran 2. Guru geografi diharapkan agar dapat memanfaatkan media pembelajaran secara optimal sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis menggunakan populasi dan pokok bahasan yang lebih luas agar hasil penelitian lebih meyakinkan. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran. Edisi Revisi Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hamalik, O. 2005. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti. Sudjana, N. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Alfabeta. Suwarno, M. 2010. Bentuk Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar. Bentuk Media Pembelajaran, 1 (1): 7-8 53

54