ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1810

dokumen-dokumen yang mirip
Estimasi Bobot Karkas Sapi Pedaging Menggunakan Metode Fraktal dan Klasifikasi K-Nearest Neighbor (KNN)

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH DALAM RUANGAN PADA VIDEO MENGGUNAKAN METODE LNMF DAN NMFsc

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

YOGI WARDANA NRP

PENGENALAN IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE PENCIRIAN INDEPENDENT COMPONENTS ANALYSIS (ICA) DAN JARAK MINKOWSKI

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem analog menjadi sistem komputerisasi. Salah satunya adalah sistem

ANALISA DETEKSI KELOMPOK USIA DAN GENDER BERDASARKAN KONTUR WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

IDENTIFIKASI WAJAH MANUSIA BERDASARKAN PERBANDINGAN PARAMETER TINGGI HIDUNG, LEBAR HIDUNG DAN JARAK MATA. Yusriani Laa Baan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

ESTIMASI BERAT KARKAS SAPI BERDASARKAN SEGMENTASI GRAPH PARTITIONING DENGAN KLASIFIKASI KNN

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1980

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN NLDA (NULL-SPACE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS)

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK

DETEKSI ADANYA CACAT PADA KAYU MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN DETECTION OF THE EXISTENCE OF THE DEFECTS IN WOOD USING LOCAL BINARY PATTERN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.5, No.1 Maret 2018 Page 578

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA TELINGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI HOUGH ABSTRAK

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION

PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT)

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR

IDENTIFIKASI WAJAH SESEORANG BERDASARKAN CITRA BIBIR MENGGUNAKAN METODE EIGEN FUZZY SET ABSTRAK

FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE TWO- DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (2DPCA) ABSTRAK

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1725

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK

Elisabeth Patricia Chandra 1, Astri Novianty 2, Agung Nugroho Jati 3. Abstrak

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL LINE BINARY PATTERN (LLPB)

ENKRIPSI DATA HASIL ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PCA) ATAS CITRA IRIS MATA MENGGUNAKAN ALGORITMA MD5

KONTROL GERAKAN BUKA TUTUP PINTU UNTUK AKSES SISTEM KEAMANAN MENGGUNAKAN POLA IRIS MATA MANUSIA

prototype perangkat lunak yang akan mengidentifikasi manusia sesuai database yang telah ada.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3573

SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP)

Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE

Analisis dan Simulasi Sistem Penilaian Kualitas Gaya Berjalan untuk Sekolah Model Berbasis Video Processing dengan Metode Variable Module Graph

DETEKSI KERUSAKAN JALUR PCB (PRINTED CIRCUIT BOARD) MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

IDENTIFIKASI IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN BEBAS (INDEPENDENT COMPONENTS ANALYSIS ICA)

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA ADAPTIF K MEANS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

Adiguna¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

PENERAPAN ALGORITMA EIGENFACE PADA SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEBCAM SKRIPSI MAULINA SARI

PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN

Deteksi Kualitas Pemasangan Ubin Berbasis Ekstraksi Ciri Bunyi Dengan Klasifikasi K-Nearest Neighbor

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS ABSTRAK

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM KLASIFIKASI SONGKET PALEMBANG MENGGUNAKAN STATISTIC, COLOR HISTOGRAM, DAN EUCLIDEAN DISTANCE PADA CITRA DIGITAL

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya

Analisis Kualitas Interpolasi Terhadap Fitur Statistik pada Citra

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCRIMINATIVE LOCAL DIFFERENCE PATTERNS

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1794

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KLASIFIKASI K-NEAREST NEIGHBOR (K-NN) PADA SISTEM IDENTIFIKASI BIOMETRIK TELAPAK KAKI MANUSIA

ABSTRAK. Michael Parlindungan ( ) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

Pengenalan Tulisan Tangan Dengan Menggunakan Metode Diagonal Feature Extraction dan K-Nearest Neighbour. Yustar Pramudana

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE PADA BRAIN-CONTROLLED WHEELCHAIR

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

Pengolahan Citra untuk Bidang Pertanian(Menentukan Kematangan Buah) Oleh Nama:Wahyu Abid A. NRP : Kelas :2D4 IT(B)

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

IDENTIFIKASI INDIVIDU BERDASARKAN CITRA SILUET BERJALAN MENGGUNAKAN PENGUKURAN JARAK KONTUR TERHADAP CENTROID ABSTRAK

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

ABSTRAK. Kata kunci: pengenalan wajah, perangkat keamanan, sistem benam. vi Universitas Kristen Maranatha

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PERANCANGAN APLIKASI PENGURANGAN NOISE PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE FILTER GAUSSIAN

Nurul Ilmi 1 1 Fakultas Informatika, Universitas Telkom, Bandung

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA SILUET ORANG BERJALAN MENGGUNAKAN SUDUT SETENGAH KAKI

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN BERBASIS CIRI SKELETON DAN STATISTIK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN. Disusun oleh : Mario Herryn Tambunan ( )

DETEKSI KELOMPOK USIA MANUSIA BERDASARKAN FITUR WAJAH MENGGUNAKAN FILTER GABOR 2D

IMPLEMENTASI DEEP LEARNING BERBASIS TENSORFLOW UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI

SIMULASI DAN ANALISIS KLASIFIKASI GENRE MUSIK BERBASIS FFT DAN CONTINOUS DENSITY HIDDEN MARKOV MODEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jln. Telekomunikasi No.1 Terusan Buah Batu Bandung Indonesia

SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODA FISHERFACE TUGAS AKHIR. Febrian Ardiyanto NIM :

IDENTIFIKASI BIOMETRIK FINGER KNUCKLE PRINT MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI PCA DAN GLCM

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1810 SISTEM IDENTIFIKASI IRIS MATA DENGAN METODE INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS DAN KLASIFIKASI K-NEAREST NEIGHBOR IDENTIFICATION SYSTEM OF IRIS EYE WITH INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS METHOD AND CLASSIFICATION OF K-NEAREST NEIGHBOR Eky Yuliansyah 1, Ir. Rita Magdalena.,M.T, Estananto,S.T.,M.T 3 1,2 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 1 ekyyuliansyah@student.telkomuniversity.ac.id, 2 ritamagdalena@telkomuniversity.ac.id, 3 estananto@gmail.com Abstrak Iris mata adalah bagian mata yang berwarna yang membantu pupil untuk melihat dengan jelas dan mengatur masuknya pencahayaan. Iris adalah indikator biometrik. Untuk itu iris dapat dijadikan sebagai identifikasi untuk mengetahui seseorang yang memiliki pola iris tersebut. Iris memiliki pola yang berbeda pada tiap orangnya sehingga besar kemungkinan seseorang dapat diketahui dari pola iris matanya. Dalam tugas akhir ini penulis membahas mengenai teknik untuk mengidentifikasi pemilik dari citra iris mata yang telah diambil citra iris matanya. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi citra iris mata. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan metode Independent Component Analysis dengan algoritma FastICA dan klasifikasi menggunakan K-Nearest Neighbor yang diawali dengan proses preprocessing yang terdiri dari operasi grayscale, cropping, resize, radius agar citra dapat diambil bagian irisnya saja. Hasil penelitian tugas akhir ini didapatkan nilai akurasi identifikasi iris mata adalah 85,1429% dengan waktu komputasi 2,3954 detik dengan menggunakan statistik mean, standar deviasi dan skewness. Sangat diharapkan dengan kemampuan sistem ini dapat membantu kebutuhan manusia untuk mengidentifikasi seseorang atau bahkan untuk dijadikan sistem keamanan yang sangan baik. Kata kunci : Identifikasi, K-Nearest Neighbor, Independent Component Analysis, MATLAB, Iris mata. Abstract The iris of the eye is the colored part of the eye that helps the pupil to see clearly and adjust the entry of the lighting. Iris is a biometric indicator. For that iris can be used as an identification to know someone who has the iris pattern. Iris has a different pattern on each person so it is possible that a person can be known from the iris pattern. In this final project the author discusses the technique to identify the owner of the iris image that has taken the image of the iris. There are several methods that can be used to detect iris image. In this final project the authors use Independent Component Analysis method with FastICA algorithm and classification using K- Nearest Neighbor which begins with preprocessing process consisting of grayscale operation, cropping, resize, radius so that image can be taken only part of iris. The result of this final project got the accuracy value of iris identification is 85,1429% with computation time 2,3954 second by using mean statistic, standard deviation and skewness. It is desirable that the ability of this system can help the human need to identify a person or even to be a good security system. Keywords: Identification, K-Nearest Neighbor, Independent Component Analysis, MATLAB, Iris Eye. 1. Pendahuluan Pada beberapa waktu kebelakang sudah banyak teknologi yang ditemui dengan mengambil beberapa data seperti suara, video, dan gambar dan sejenisnya. Sehingga saat ini sudah sangat berkembang teknologi untuk membantu manusia dalam menyelesaikan sesuatu bahkan melakukan pengawasan untuk sistem keamanan. Salah satunya adalah sistem keamanan biometrik menggunakan identitas pemilik untuk membukanya[1]. Iris mata adalah bagian mata yang berwarna yang membantu pupil untuk melihat dengan jelas dan mengatur masuknya pencahayaan. Iris termasuk sebagai indikator biometrik. Dengan perkembangan teknologi memungkinkan untuk melakukan interaksi manusia dengan komputer melalui media visual untuk mendukung berbagai kebutuhan manusia untuk lebih praktis dan fleksibel[1][2]. Pada penelitian sebelumnya terdapat sistem identifikasi biometrik dengan menggunakan pengenalan suara, wajah, dan sidik jari, tetapi masih ada sedikit kekurangan dalam sistem tersebut. Pada tugas akhir ini saya

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1811 membuat sistem identifikasi iris mata sebagai objeknya dengan menggunakan metode Independent Component Analysis (ICA)[3][7] dan K-Nearest Neighbor. Independent Component Analysis (ICA) untuk menemukan faktorfaktor tersembunyi yang ada pada sekumpulan variable acak atau sinyal-sinyal. Kemudian akan diklasifikasi dengan menggunakan K-Nearest Neighbor (K-NN) yang dibagi menjadi dua bagian yaitu tahap pelatihan dan tahap pengujian. Tahap pelatihan bertujuan untuk mendapatkan fitur-fitur penting hasil proses ekstrasi ciri yang akan menjadi masukan untuk tahap pengujian. Tahap pengujian bertujuan untuk melihat bagaimana perangkat lunak berjalan dari awal sampai akhir dengan beberapa parameter pengujian. Iris mata tersebut akan diolah kedalam komputer dan akan diproses dengan metode yang digunakan yang kemudian hasilnya akan di klasifikasi untuk sukses atau tidaknya fungsi biometrik yang akan digunakan sebagai sistem keamanan. 2. Dasar Teori 2. 1 Pattern Recognition Pattern Recognition atau pengenalan pola adalah tindakan pengambilan data mentah dan bertindak sebagai klasifikasi data. Sistem pattern recognition sudah banyak mengalami perkembangan, misal nya dalam hal sistem pengamanan. Sebelumnya banyak data yang sudah digunakan dan sudah di jadikan penelitian oleh orang-orang sebelumnya. Sistem pengamanan bisa berupa data dari Voice Recognition, Face Recognition dan sebagainya. Sistem penguncian termasuk sistem pengamanan yang lagi pupuler saat ini. Jika sudah ada sistem kunci dengan menggunakan suara, gambar, wajah, biometrik ataupun sidik jari. 2. 2 Iris Mata Iris mata manusia adalah bagian mata yang berpigmen. Hal ini terlihat melalui lapisan terluar mata, atau kornea. Iris ini terdiri dari jaringan ikat dan serat otot polos. Iris manusia dapat memiliki berbagai pigmen, tekstur dan pola yang berbeda. Setiap orang memiliki iris yang unik yang terletak diantara kornea mata dan lensa mata. Struktur ini terdiri dari tiga lapisan yang dikenal sebagai endothelium, stroma, dan epitel. Anatomi ini membagi kompartemen anterior mata menjadi dua ruang. Fungsi iris mata adalah memberikan warna mata, dan mengatur perbesaran pupil (kondisi dimana mengatur jumlah banyaknya cahaya yang dapat masuk ke iris). Letak iris berada di tengah bola mata dan tepat dibelakang kornea. Jenis rasa tau bangsa menjadi factor yang mempengaruhi warna iris yang berbeda-beda. 2. 3 Pengolahan Citra Pengolahan Citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual. Proses ini mempunyai ciri data masukan dan informasi keluaran yang berbentuk citra. Istilah pengolahan citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas, pengolahan citra digital juga mencakup semua data dua dimensi. Citra digital adalah barisan bilangan nyata maupun kompleks yang diwakili oleh bit-bit tertentu. Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali citra yang kita miliki mengalami penurunan mutu (degradasi), misalnya mengandung cacat atau derau (noise), warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur (blurring), dan sebagainya. Tentu saja citra semacam ini menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi yang disampaikan oleh citra tersebut menjadi berkurang. 2. 5 Independent Component Analysis Secara mendasar, variabel y 1 dan y 2 dikatakan bebas jika informasi pada nilai dari y 1 tidak memberikan informasi apapun tentang nilai dari y 2 dan sebaliknya. Secara teknik, bebas dapat dijelaskan dengan kepadatan probabilitas p(y 1,y 2) adalah probability density function (pdf) gabungan dari y 1 dan y 2 dan p 1(y 1) adalah pdf marjinal dari y 1 yaitu pdf y 1 jika dianggap sendiri: P(y 1,y 2)= p(y 1,y 2)dy 2. Begitu juga dengan y 2, y 1 dan y 2 adalah komponen bebas jika dan hanya jika pdf gabungannya dapat difaktorkan dengan cara sebagai berikut: P(y 1,y 2)=p 1(y 1)p 2(y 2). Definisi tersebut berkembang untuk semua jumlah n dari variabel acak, yang mana kepadatan gabungan harus merupakan perkalian dari n variabel pdf. 3. K-Nearest Neighbor [10] K-Nearest Neighbor (KNN) merupakan salah satu algoritma dalam metode klasifikasi yang dapat digunakan untuk data yang tahan terhadap noise dan berukuran besar. Proses klasifikasi dengan metode KNN terdiri dari beberapa langkah yaitu menentukan nilai k dari tetangga terdekat, menghitung jarak, memilih tetangga berdasarkan jarak dan pelabelan kelas. KNN menentukan label kelas pada proses pengujian dengan menggunakan nilai k tetangga terdekat antara data uji dan data latih. Jarak ditentukan dengan aturan perhitungan yang telah ditetapkan. Berikut adalah rumus perhitungan jarak dengan aturan Euclidean Distance : L 2 (X, Y) = d i=1 (X i Y i ) 2 (3) 3. Desain Sistem Gambaran umum dari sistem yang dirancang pada penelitian kali ini direpresentasikan oleh diagram alir berikut Gambar 2. Diagram Alir Sistem

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1812 3. 1 Akusisi Citra Akuisisi citra mata merupakan tahap awal dari proses berjalannya semua tahapan pada tugas akhir ini. Citra mata didapat dari kamera DSLR Nikon dengan format.jpg. Citra mata yang berhasil didapatkan merupakan citra mata yang terbagi atas data latih dan data uji yang akan diproses dalam tahap preprocessing. Pada akuisisi citra, objek yang diambil adalah bagian mata sebelah kiri yang diambil dengan pencahayaan yang diberikan dibagian kiri, kanan, dan atas pada mata objek mata. Jarak pengambilan juga berbeda-beda sesuai dengan fokus kamera sehingga mampu menangkap pola iris mata dari bagian mata sebelah kiri tersebut. Adapun citra latih yang digunakan adalah sebanyak 60 gambar mata dengan detail satu orangnya sebanyak empat. 3. 2 Pre-processing Tahapan pre-processing akan memperbaiki citra input agar memiliki kualitas lebih baik, sehingga dapat memudahkan tahapan pengolahan citra digital setelahnya seperti ekstraksi ciri dan klasifikasi. Tahapan preprocessing diawali dengan resize citra, kemudian grayscale kemudian black and white kemudian cropping terus saja mengikuti alur hingga selesai. Gambar 3. Diagram Alir Pre-processing 3. 3 Ekstraksi Ciri Indenpendent Component Analysis adalah teknik perhitungan statistik untuk menemukan faktor-faktor tersembunyi yang ada pada sekumpulan variabel acak atau sinyal-sinyal. Model dasar Indenpendent Component Analysis yaitu, X=AS dimana S adalah sekumpulan sinyal source, matrik A mempresentasikan mekanisme penggabungan sinyal-sinyal source dan X mempresentasikan sinyal mixture hasil penggabungan tersebut[22]. Dalam Independent Component Analysis, ada dua tahapan utama yang penting yaitu tahapan centering dan whitening. Pada tahapan centering, masukkan data akan diubah nilai x(diameter) reratanya menjadi 0 dengan cara mengurangkan vektor reratanya. Pada tahapan whitening, data yang sudah memiliki rerata 0 akan dicari dekomposisi eigennya dengan proses pencarian matrik kovarian, ortogonal dan diagonal. Independent Component Analysis akan bekerja setelah melalui dua proses utama tersebut dan akan mendapatkan ciri citra dari citra tersebut. 3. 4 Klasifikasi Pada tugas akhir ini digunakan metode klasifikasi dengan menggunakan K-Nearest Neighbor. Masukan pada proses klasifikasi K-Nearest Neoghbor adalah hasil dari ekstrasi ciri yang dilakukan dengan metode Independent Component Analysis dengan algoritma FastICA. Penentuan nilai K adalah penetuan jumlah tetangga dalam klasifikasi dengan pendekatan K-Nearest Neighbor. Algoritma K-Nearest Neighbor bekerja berdasarkan jarak terpendek dari citra uji ke citra latih.jumlah nilai K diujikan untuk mendapatkan hasil terbaik. Semakin besar nilai K, maka jumlah pembanding akan semakin besar. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil nilai K, maka jumlah pembanding akan semakin kecil. Analisis yang dilakukan K-Nearest Neighbor adalah pengaruh nilai K yang digunakan terhadap akurasi sistem dalam mengenali ciri citra iris mata seseorang. Nilai K yang diuji adalah 1,3,5,7, dan 9. Nilai K yang diambil adalah nilai ganjil. Ini dimaksudkan agar mengurangi kesalahan algoritma jika peluang kemiripannya sama. Selanjutnya, jarak-jarak yang paling dekat akan dikelompokkan sesuai dengan nilai K yang digunakan. 4. Hasil Pengujian Sistem 4. 1 Hasil Pengujian Skenario 1 Pada skenario 1, nilai jumlah komponen (NumOfIC) adalah 3. Berikut ini adalah hasil pengujian dari skenario 1 dengan mengubah nilai k di setiap proses sistem saat dijalankan dengan klasifikasi K-Nearest Neighbor dengan Tabel 4.1 Hasil Sistem Dengan Statistik Mean dan NumOfIC Sebesar 3 K Akurasi % Waktu Komputasi (s) Mean Data Benar 1 56,3333 2.5705-0.539458 33 3 51,3333 1.9504-3.76055 31

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1813 5 62,3333 1.9740-2.5748 37 7 59,6667 2.0930-0.952927 35 9 60,3333 2.1033-1.18723 36 Pada table diatas dapat dilihat akurasi paling bagus adalah 62,3333% dengan nilai klasifikasi nilai K=5. Skenario 1 ini menggunakan jumlah komponen (NumOfIC) yaitu sebesar 3 dengan data statistik hanya menggunakan mean saja. 4. 2 Hasil Pengujian Skenario 2 Pada skenario 2, nilai jumlah komponen (NumOfIC) adalah 5. Berikut ini adalah hasil pengujian dari skenario 2 dengan mengubah nilai k di setiap proses sistem saat dijalankan dengan klasifikasi K-Nearest Neighbor dengan Tabel 4.2 Hasil Sistem Dengan Statistik Mean dan Skewness dan NumOfIC Sebesar 5 K Akurasi % Waktu Komputasi (s) Mean Skewness Data Benar 1 64,6667 2,0485-0,715453 0,201371 39 3 66,3333 1,9909-0,114495 0,034917 40 5 64,6667 2,1270 0,195817 0,446213 39 7 64,6667 2,0263-0,054928 0,347037 39 9 64,6667 2,2859 0,223782 0,330767 39 Pada table diatas dapat dilihat akurasi paling bagus adalah 66,3333% dengan nilai klasifikasi nilai K=3. Skenario 2 ini menggunakan jumlah komponen (NumOfIC) yaitu sebesar 5 dengan data statistik menggunakan mean dan skewness. 4. 3 Hasil Pengujian Skenario 3 Pada skenario 3, nilai jumlah komponen (NumOfIC) adalah 7. Berikut ini adalah hasil pengujian dari skenario 3 dengan mengubah nilai k di setiap proses sistem saat dijalankan dengan klasifikasi K-Nearest Neighbor dengan 4.3 Hasil Sistem Dengan Statistik Standar Deviasi dan Skewness dan NumOfIC Sebesar 7 K Akurasi % Waktu Standar Skewness Data Benar Komputasi (s) Deviasi 1 72,6667 3,7459 5,47985-0,331539 43 3 77 3,8868 8,16964-0,0200294 46 5 70,6667 3,6958 11,0819-0,426701 42 7 65,6667 3,8966 12,4797 0,287817 39

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1814 9 69 4,0907 12,5265-0,228959 41 Pada table diatas dapat dilihat akurasi paling bagus adalah 72,6667% dengan nilai klasifikasi nilai K=1. Skenario 3 ini menggunakan jumlah komponen (NumOfIC) yaitu sebesar 7 dengan data statistik menggunakan standar deviasi dan skewness. 4. 4 Hasil Pengujian Skenario 4 Pada skenario 4, nilai jumlah komponen (NumOfIC) adalah 9. Berikut ini adalah hasil pengujian dari skenario 4 dengan mengubah nilai k di setiap proses sistem saat dijalankan dengan klasifikasi K-Nearest Neighbor dengan Tabel 4.4Hasil Sistem Dengan Statistik Mean, Standar Deviasi dan Skewness dan NumOfIC Sebesar 9 K Akurasi % Waktu Komputasi (s) Mean Standar Deviasi Skewness Data Benar 1 85, 1429 2.3954 1.28133 3.66257-0.20565 51 3 85, 1429 2.1376 0.751088 3.48658 0.37857 51 5 78 2.1197 0.965712 3.97189 0.484179 47 7 80,3337 2.19792 1.16706 3.19545 0.183909 48 9 78 2.0581-0.90912 3.62217-0.25489 47 Pada table diatas dapat dilihat akurasi paling bagus adalah 85,1429% dengan nilai klasifikasi nilai K=3 dan K=3. Skenario 4 ini menggunakan jumlah komponen (NumOfIC) yaitu sebesar 9 dengan data statistik menggunakan mean, standar deviasi dan skewness. 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil implementasi, pengujian, dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem ini dapat mengklasifikasikan atau mengidentifikasi iris mata, karena dapat mengenali iris mata dari data yang sudah diambil. 2. Pada sistem dilakukan proses preprocessing, ekstrasi ciri dan klasifikasi untuk mengolah data yang sudah diperoleh agar menjadi keluaran yang akurat dan tepat. 3. Ekstrasi ciri menggunakan Independent Component Analysis dengan algoritma FastICA dengan memanfaatkan jumlah komponen untuk memperoleh hasil yang baik. 4. Setelah dilakukan pengujian terhadap sistem dengan data citra latih sebanyak 60 dan citra uji sebanyak 60 maka dengan mengubah jumlah komponen dari metode ekstrasi ciri (NumOfIC) serta mengganti dan menggabungkan beberapa statistik maka didapatkan hasil akurasi sebesar 85,1429% dengan jumlah komponen (NumOfIC) sebesar 9 dan dengan menggabungkan 3 statistik yaitu mean, standar deviasi dan skewness serta mengubah-mengubah k pada klasifikasi jarak Euclidean Distance sampai mendapatkan hasil terbaik. 5.2 Saran Saran yang dapat digunakan untuk perkembangan penelitian selanjutnya, yaitu: 1. Gunakan data yang lebih banyak lagi agar dapat mengetahui lebih jauh sistem yang dibuat benar-benar tepat. 2. Pada ekstrasi ciri, gunakan algoritma dari Independent Component Analysis selain FastICA untuk mencari hasil yang lebih baik lagi. 3. Gunakan kedua citra mata, yaitu mata kiri dan kanan sebagai data. Daftar Pustaka [1] Mahendra. I Komang Wahyudi Putra, Perancangan Prototype Sistem Kunci Pintu Dengan Pola Jari Tangan Menggunakan Raspberry Pi Berbasis Video Processing, Skripsi Mahasiswa S-1 Teknik Telekomunikasi Universitas Telkom, Bandung, 2016. [2] Leonita. Gina, Pengenalan Iris Mata untuk Identifikasi Manusia dan Sistem Keamanan dengan Menggunakan Metode Circular Symmetric Filter dan K-Nearest Neighbor, Informatika Teori dan Pemograman, 2008.Saputro, Thomas. 2015. Pendugaan Bobot dan Badan Ternak dengan Berbagai Macam Rumus. [Online]. Tersedia : www.ilmuternak.com (Diakses : 12 Oktober 2016)

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1815 [3] Casbari. Hari, Identifikasi Iris Mata Menggunakan Metode Analisis Komponen Bebas (Independent Component Analysis ICA), 2008. [4] A. S. N, N. and P. Siwindarto, "Sistem Keamanan Pintu Otomatis Menggunakan Voice Recognition," 2014. [5] Wijaya, Marvin Ch. dan Agus Prijono. (2007). Pengolahan Citra Digital Menggunakan MATLAB Image Processing Toolbox. Bandung : Penerbit Informatika. [6] Putra, Darma. (2009). Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta : Penerbit ANDI. [7] Hyvärinen, A. and O, Erkki, Independent Component Analysis: Algorithms and Applications, Helsinki University of Technology, Espoo, 2000. [8] Yu Tao., Ernest C M Lam., Yuan Y. 2000. Extraction of Fractal Feature for Pattern Recognition. IEEE : 527-530. [9] Ilmi, Nurul, T.A. Budi, dan Kurniawan Nur. 2016. Handwriting Digit Recognition using Local Binary Pattern Variance and K-Nearest Neighbor Classification. Fourth International Conference on Information and Communication Technologies (ICoICT). [10] Padraig. Cunningham, and Sarah Jane Delany, k-nearest Neighbor Classifier. (-): Technical Report UCD- CSI, vol. 4, pp. 1-2, 2007. [11] Fahmi, Perancangan Algoritma Pengolahan Citra Mata Menjadi Citra Polar Iris Sebagai Bentuk Antara Sistem Biometrik. Karya Ilmiah, Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara, Medan, 2007. [12] Whidhiasih, R.N., Wahanani, N.A., & Supriyanto. (2013). Klasifikasi Buah Belimbing Berdasarkan Red- Green-Blue Menggunakan KNN dan LDA. Jurnal Penelitian Ilmu Komputer, System Embedded & Logic.