BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Saat ini perusahaan farmasi telah berkembang pesat di Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. apakah perusahaanya mengalami kemajuan atau kemunduran. Hal ini dapat dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperbaiki dan menyempurnakan bidang usahanya agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY DAN TRADING COMPANY, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. piutang dan perputaran kas terhadap tingkat likuiditas (current ratio dan quick ratio)

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, pada tahun 2012 yang lalu berdasarkan riset yang dilaoprkan oleh.

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang sedang melanda lingkungan telekomunikasi dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk bekerja secara maksimal

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Apabila efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung telah terjadi dan akan terus terjadi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijelaskan oleh suatu perusahaan, tentulah

BAB I LATAR BELAKANG. suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. (tidak langsung lunas) dan akan menimbulkan piutang usaha (account receivable).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat seiring dengan majunya tekhnologi

BAB I PENDAHULUAN. bertambah ketat. Perusahaan yang tidak mampu bersaing maka tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan di periode sebelumnya. Perubahan laba menjadi ukuran keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pemimpin dalam sebuah perusashaan atau manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk itu tentu saja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memenuhi kebutuhan tersebut ikut menentukan sampai seberapakah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mengoptimalisasikan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuktikan adanya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitiaan. Setiap perusahaan yang didirikan dalam menjalankan kegiatan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian kinerja perusahaan oleh pihak manajemen menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

Abstract. kinerja perusahaan guna pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak internal

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis khususnya kegiatan pasar modal dalam era globalisasi ini telah

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

Analisis Laporan Arus Kas dalam Mengukur Tingkat Likuiditas pada PT. Matahari Department Store Tbk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dengan demikian semakin bertambah pula jumlah penduduk yang. menikmati penghasilan atau pendapatan yang layak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika dan beberapa negara Eropa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan arus kas merupakan salah satu laporan dari laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo. Dalam

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Saat ini perusahaan farmasi telah berkembang pesat di Indonesia. Perkembangan yang cukup signifikan bagi perkembangan industri farmasi di Indonesia adalah dikeluarkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing (PMA) pada tahun 1967 dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 1968 yang mendorong perkembangan industri farmasi Indonesia hingga saat ini. Peran akan kesehatan menjadi masalah penting untuk diselesaikan oleh karena itu peran perusahaan farmasi di Indonesia juga sangat dibutuhkan. Perusahaan farmasi tidak hanya dikaitkan dengan obat obatan namun juga produk lainnya seperti: kosmetik, produk kelengkapan rumah tangga, suplemen, dan alat alat kesehatan dan lain-lain. Apalagi dengan adanya Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi tujuan pembangunan milenium yang salah satu tujuannya adalah memperhatikan masalah kesehatan, ini merupakan sebuah paradigma pembangunan global, dideklarasikan Konverensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000 yang setiap tujuan menetapkan satu atau lebih target serta masing-masing sejumlah indikator yang akan diukur tingkat pencapaiannya atau kemajuannya pada tenggat waktu hingga tahun 2015. Oleh karena itu peranan industri farmasi menjadi sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Program keluarga

2 berencana yang dibuat oleh pemerintah juga membawa keterlibatan industri farmasi sebagai penyedia alat kontrasepsi dan disamping itu juga peran dokter atau ahli kesehatan juga dibutuhkan. Dengan banyaknya pengembangan riset atau program program tentang kesehatan serta penelitian yang dikembangkan oleh para ahli dan juga pengembangan produk produk farmasi dibutuhkan modal dan dana yang besar bagi industri atau perusahaan farmasi untuk tetap survive dikondisi globalisasi dan persaingan yang ketat didunia usaha seperti sekarang ini, apalagi untuk menjadi perusahaan emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pasar modal merupakan tempat yang tepat untuk mempertemukan para pemilik kepentingan yaitu sebagai tempat perantara yang dapat mengubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Banyak keuntungan yang diperoleh bagi perusahaan farmasi yang bisa terdaftar di Bursa Efek Indonesia namun tidak mudah pula untuk menjadi bagian dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan besarnya modal dan dana yang dibutuhkan untuk mendirikan atau mengembangkan perusahaan dibidang farmasi ditengah tengah persaingan yang ketat dan keadaan globalisasi seperti sekarang ini, maka pihak manajemen harus pintar pintar dalam mengelola keuangannya. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan terutama laporan keuangan. Laporan keuangan selayaknya memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti: investor, kreditor, dan yang lainnya. Laporan keuangan digunakan untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenismya. Keadaan perekonomian yang semakin kejam dan sulit

3 diprediksi membuat persaingan dalam dunia usaha semakin kejam pula terutama bidang keuangan yang harus mendapat perhatian ekstra. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka pihak manajemen perusahaan perlu adanya suatu tata kelola perusahaan yang baik, teratur, dan rapi. Bagi pihak manajemen berupaya untuk menghasilkan keputusan keputusan yang menguntungkan pihak perusahaan adalah hal yang prioritas selain tugas lainnya yaitu untuk mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efisien dan efektif. Dalam hal ini likuiditas suatu perusahaan menjadi sorotan bagi banyak pihak baik eksternal maupun internal. Tingginya dana yang dibutuhkan untuk mampu bersaing menjadikan pihak manajemen perlu melakukan pengelolaan modal kerja juga untuk kebutuhan operasional perusahaan. Modal kerja yang ditetapkan oleh masing masing perusahaan juga berbeda beda sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kegiatan penyediaan modal tersebut bersifat dinamis sehingga harus disesuaikan dengan perkembangan perusahaan. Besarnya modal kerja yang telah ditetapkan merupakan salah satu alat ukur yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah likuiditas perusahaan. Modal kerja ditetapkan salah satunya tergantung pula akan ukuran perusahaan yang bersangkutan. Penyediaan modal yang bersifat dinamis disesuaikan pula dengan keadaan atau perkembangan perusahaan itu sendiri. Jadi dalam hal ini besaran ukuran perusahaan juga menjadi alat ukur untuk menyelesaikan masalah likuiditas perusahaan.

4 Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk melunasi atau memenuhi kewajiban kewajiban jangka pendek atau yang harus segera dibayar. Dipandang dari sisi kreditur bahwasanya perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi mencerminkan perusahaan yang baik karena dana jangka pendek yang dipinjam oleh perusahaan dapat dijamin oleh aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan dan jumlahnya cukup banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajemen bahwasanya perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi mencerminkan kinerja manajemen yang kurang baik karena menunjukkan saldo kas perusahaan yang menganggur, persediaan yang berlebihan pada stock perusahaan dan mungkin adanya kebijakan kebijakan manajemen yang menyebabkan tingginya piutang perusahaan. Selain masalah modal kerja dan ukuran perusahaan yang memperngaruhi keadaan likuiditas perusahaan, salah satu bentuk modal yang tersedia di perusahaan yaitu arus kas. Arus kas juga bisa menunjukkan efektif atau tidaknya suatu perusahaan dalam mengelola dana, sebab suatu laporan yang merinci arus dana sangat penting bagi perusahaan, dengan demikian dapat diketahui bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dana. Laporan arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan sehingga laporan arus kas seharusnya juga berguna untuk pengambilan keputusan. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dengan menyajikan laporan arus yang menunjukkan nilai arus kas yang selalu positif, maka perusahaan itu

5 dikatakan likuid yaitu mampu melunasi kewajiban finansial jangka pendek maupun kewajiban jangka panjangnya yang jatuh tempo pada tahun bersangkutan. Menurut Skousen dkk (2009:284) menyatakan bahwa laporan arus kas menjelaskan perubahan pada kas atau setara kas (cash equivalent) dalam periode tertentu. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang amat likuid yang bisa segera ditukar dengan kas. Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan menurut tiga kategori utama yaitu: aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan. Dalam hal ini jelaslah sudah bahwa arus kas dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. Arus kas operasi merupakan aktiva yang paling likuid serta menawarkan likuiditas bagi perusahaan, sebab arus kas operasi dapat membantu para pengguna laporan keuangan menilai likuiditas, dimana likuiditas merupakan kedekatan aktiva dan kewajiban pada arus kas operasi. Arus kas operasi dapat memberikan informasi tentang perubahan struktur keuangan salah satunya likuiditas. Sedangkan arus kas investasi adalah transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan nonkas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Kegiatan investasi merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat berharga jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap akan mengakibatkan arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap akan mengakibatkan adanya arus kas masuk ke perusahaan. Dan yang terakhir adalah arus kas pendanaan. Arus kas pendanaan adalah menyangkut bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk operasinya dan investasinya. Dalam kategori ini, arus kas

6 masuk merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan perusahaan dan arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditor atas dana yang diberikan sebelumnya. Arus kas pendanaan juga bisa diartikan sebagai kegiatan menarik uang dari kreditor jangka panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepada mereka. Dengan semakin pesatnya persaingan usaha saat ini khususnya adalah perusahaan farmasi di Indonesia dan pentingnya likuiditas perusahaan diketahui oleh berbagai pihak yang berkepentingan baik eksternal maupun internal, maka penulis tertarik untuk mengembangkan kembali penelitian penelitian sebelumnya mengenai faktor faktor yang mempengaruhi likuiditas perusahaan. Dari beberapa penelitian sebelumnya yang telah penulis pelajari, ada bermacam macam faktor yang digunakan oleh penulis sebelumnya untuk meneliti pengaruhnya terhadap likuiditas perusahaan. Beberapa peneltian terdahulu yang telah diiteliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Fitri Andika Sari (2011) dengan judul penelitian PENGARUH ARUS KAS PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial maupun simultan arus kas (operasi, investasi dan pendanaan) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas perusahaan. Likuiditas diiukur dengan current ratio. Kemudian penelitian lainnya yang dilakukan oleh Akhmad Fanny Farhan (2005) dengan judul penelitian PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN (STUDI SURVEI PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BEI),

7 hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran modal kerja dengan tingkat likiditas perusahaan baik dihitung dengan tingkat likuiditas rasio lancar, rasio kas, ataupun rasio cepat. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Iswandi Sukartaatmadja (2005) dengan judul penelitian PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM EMITEN SEKTOR KEUANGAN DI BURSA EFEK JAKARTA, hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi kurang berpengaruh terhadap likuiditas. Penelitian menurut Nurul Hayati (Jurnal Spread 2011) dengan judul penelitian PENGARUH ARUS KAS TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BEI, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan arus kas operasi, investasi dan pendanaan berpengaruh terhadap likuiditas namun secara parsial hanya ada satu variabel yang berpengaruh terhadap likuiditas yaitu arus kas pendanaan, sedangkan variabel yang lainnya tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap likuiditas. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fitri Andika Sari (2011) dengan judul penelitian PENGARUH ARUS KAS PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN, mengamati hanya laporan arus kas triwulanan sedangkan penelitian sekarang mengamati laporan arus kas tahunan. Kemudian kebanyakan dari penelitian sebelumnya mengukur likuiditas dengan curent ratio, namun penulis pada penelitian ini akan menghitung likuiditas berdasarkan quick rasio atau rasio cepat karena menurut penulis rasio ini merupakan ukuran perusahaan

8 untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lebih lama untuk direalisir menjadi uang kas dan menganggap bahwa piutang segera dapat direalisir menjadi uang kas, walaupun kenyataannya persediaan lebih likuid dari pada piutang. Kemudian objek penelitian terdahulu belum ada yang meneliti perusahaan farmasi, kali ini berdasarkan dengan latar belakang perusahaan farmasi yang sedang pesat berkembang dan dibutuhkan masyarakat akan produk produknya, maka penulis menggunakan objek perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam hal ini penulis termotivasi untuk menganalisis apakah faktor faktor yang mempengaruhi likuiditas seperti yang telah diteliti oleh penulis sebelumnya bisa penulis lakukan juga untuk perusahaan farmasi. Penulis juga ingin mengembangkan penelitian ini selain menggunakan variabel yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya yaitu arus kas dan modal kerja, penulis juga akan menambahkan ukuran perusahaan sebagai variabel bebas yang mempengaruhi likuiditas perusahaan. Penulis berpandangan bahwa ukuran perusahaan salah satu variabel yang perlu diukur pengaruhnya terhadap likuiditas perusahaan. Berdasarkan latar belakang di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH ARUS KAS, MODAL KERJA, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LIKUIDITAS PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

9 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan pada penjelalasan diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah arus kas, modal kerja, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap likuiditas perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah arus kas, modal kerja, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap likuiditas perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Kontribusi praktiks bagi perusahaan: sebagai masukan kepada pihak managemen perusahaan untuk mengingkatkan kinerja perusahaannya terutama yang berhubungan dengan arus kas, modal kerja dan ukuran perusahaan. 2. Kontribusi Teoretis bagi penulis dan pembaca: sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh arus kas, modal kerja dan ukuran perusahaan terhadap likuiditas perusahaan Farmasi di indonesia yang terdaftar di Bursa Eferk Indonesia.

10 3. Bagi investor di pasar modal: sebagai bahan informasi dan kajian dalam menganalisis keadaan kinerja saham perusahaan yang diperjual belikan di pasar modal. 4. Bagi peneliti selanjutnya: sebagai bahan referensi dan gambaran dalam melakukan penelitian khususnya yang berhubungan dengan arus kas, modal kerja, ukuran perusahaan dan likuiditas. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar penulisan skripsi ini dapat dilaksanakan dengan terarah dan terhindar dari pembahasan terlalu luas dari pokok permasalahan yang sebenarnya telah diuraikan maka peneliti memberikan batasan batasan sebagai berikut: 1. Perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai subjek penelitian 2. Mempunyai saldo arus kas positif 3. Dengan laporan tahunan yang telah diaudit selama periode 2008-2011