BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penggunaan tipe penelitian ini adalah untuk menganalisis lapisan makna yang menggambarkan representasi diskriminasi agama Islam di balik teks media yang terdapat dalam film 99 Cahaya Di Langit Eropa. Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut. Dalam hal ini, peneliti menghimpun data yang diperoleh dari DVD 99 Cahaya Di Langit Eropa dan menganalisisnya. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (Catherine Marshal, 1995). Poerwandari (2007) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video, dan lain sebagainya. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode semiotika Roland Barthes, yang menyatakan bahwa denotasi merupakan sistem signifikasi tingkat pertama, sementara konotasi merupakan tingkat kedua. 56
57 3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Data Primer Film yang akan diteliti adalah 99 Cahaya Di Langit Eropa. Peneliti menyaksikan film tersebut, yang kemudian hasilnya akan dipotong berdasarkan scene-scene yang sesuai dengan apa yang akan diteliti dan kemudian potonganpotongan scene tersebut akan dicetak sehingga lebih memudahkan dalam penelitian. 3.3.2 Data Sekunder Data sekunder didapat dari jurnal, koran, majalah, tabloid, buku-buku pegangan ilmu komunikasi serta dari internet dengan sumber yang valid. 3.4. Definisi Konsep Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti mengenai Analisis Semiotik Terhadap Representasi Diskriminasi Agama Islam Dalam Film 99 Cahaya Di Langit Eropa. Oleh karena itu sebelumnya peneliti perlu mengetahui definisidefinisi dari : 1. Representasi adalah sesuatu yang merujuk pada proses yang dengannya realitas disampaikan dalam komunikasi, via kata-kata, bunyi, citra, atau kombinasinya.semiotik (semiotics) yang berarti tanda atau sign. 2. Film secara sederhana adalah gambar yang bergerak. Inilah yang membedakan film dengan foto meski dua-duanya dihasilkan dari alat bernama kamera (bahkan tidak jarang dua karya ini bisa berasal dari kamera yang sama). Film atau gambar yang bergerak merupakan gambar-gambar dalam frame di mana
58 frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. 3. Diskriminasi adalah perlakuan tidak adil atau berat sebelah antara suatu pihak dengan pihak yang lainnya. 4. Nilai adalah sesuatu yang baik, berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. 5. Agama berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". 6. Agama Islam adalah Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-nya, menuruti perintah-nya. 7. Nilai-nilai Agama Islam adalah kumpulan dari prinsip-prinsip hidup, ajaranajaran tentang bagaimana seharusnya manusia menjalankan kehidupannya di dunia ini, yang satu prinsip dengan lainnya saling terkait membentuk satu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisah-pisahkan. 3.5. TeknikAnalisis Data Teknik analisa data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Seleksi Pertama peneliti akan menyeleksi bagian dari film tersebut. Bagian mana yang akan peneliti gunakan dan bagian mana yang tidak digunakan.
59 b. Klarifikasi Setelah diseleksi, peneliti akan mengklarifikasikan bagian mana yang dapat menunjukkan representasi diskriminasi agama. c. Analisis Peneliti lalu akan menganalisis bagian tersebut dengan menggunakan analisis mitos Roland Barthes dan menginterpretasikan Representasi Diskriminasi Agama Islam Dalam Film 99 Cahaya Di Langit Eropa. d. Interpretasi Peneliti kemudian akan menginterpretasikan hasil analisis tersebut. e. Kesimpulan Pada bagian akhir, peneliti akan menarik kesimpulan, bagaimanakah Representasi Diskriminasi Agama Islam Dalam Film 99 Cahaya Di Langit Eropa. 3.6. Unit Analisis Unit analisis adalah sesuatu yang berkaitan dengan fokus yang diteliti. Unit analisis suatu penelitian dapat berupa benda, individu, kelompok, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan fokus penelitiannya. Dalam skripsi ini unit analisisnya berupa benda, yakni isi cerita film 99 Cahaya Di Langit Eropa yang menggambarkan representasi diskriminasi agama Islam dan nilai-nilai agama Islam. Diskriminasi dilihat dari adanya pelarangan memakai Jilbab untuk kaum wanita muslim di Perancis, larangan mengikuti shalat Jum at pada saat ujian, sangat sedikitnya fasilitas beribadah bagi kaum muslim di Perancis, sulitnya
60 mencari makanan yang halal di Perancis. Sementara mengenai nilai-nilai agama Islam dilihat dari nilai-nilai kebaikan sebagai agen Islam yang baik di Perancis. Dengan dibatasi pada subyek yang dikaji ini, diharapkan nantinya tidak akan melebar pada persoalan-persoalan yang jauh dari subyek-subyek tersebut. Selain itu, pentingnya penentuan unit analisis ini, agar validitas dan reabilitas dapat terjaga. 3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Agar penelitian dapat dipertanggungjawabkan dari segala segi, maka perlu dilakukan uji keabsahan data atau uji validitas serta pemeriksaan terhadap keabsahan data. Teknik pemeriksaan keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber data. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.
61 Metode triangulasi merupakan salah satu metode yang paling umum di pakai dalam uji validitas penelitian kualitatif. Metode triangulasi didasarkan pada filsafat fenomenologi. Fenomenologi merupakan aliran filsafat yang mengatakan bahwa kebenaran bukan terletak pada peneliti, melainkan realitas objek itu sendiri. untuk memperoleh kebenaran, secara epistimologi harus dilakukan penggunaan multiperspektif.