suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

BAB I PENDAHULUAN. menentukan masa depan bangsa, melalui pendidikan ini cita-cita luhur untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. penegasan istilah. Maka pendahuluan tersebut sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. guna menciptakan mutu pendidikan yang baik. Undang-Undang RI. Nomor 14 tentang Guru dan Dosen, Bab I pasal 1 menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan. Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah sampai sekarang merupakan lembaga pendidikan utama yang. merupakan pusat pengembangan sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sebuah program. Program yang melibatkan sejumlah komponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

PEMETAAN BUTIR SOAL DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH BATURETNO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Di dalam penilaian tersebut guru merancang jenis penilaian yang seperti

BAB I PENDAHULUAN. depan. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan peserta

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan sadar, baik secara terencana maupun tidak. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan sebagai warga bangsa. Arus globalisasi telah menyebar dan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepita Ferazona, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya pengembangan potensi peseta didik. Peserta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perwujudan masyarakat Indonesia yang berkualitas dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

Fatihah Indah Rohmani K

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. setelah melalui kegiatan interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk (kualitatif).

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Menurut UU Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : EVALUASI PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi hasil dan proses. Dari

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan global. Tantangan dan perkembangan pendidikan di

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. dan teori kurikulum berbasis kompetensi (Kunandar, 2013,h.33). Kurikulum. berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Disusun Oleh : YULI WIDY ASTUTI A

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tingkah laku yang sesuai. Sanjaya (2006:2) mengatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan aspek yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan berorientasi kepada tujuan pembelajaran. Apakah tujuan pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional.

BAB I PENDAHULUAN. maju, meningkatkan diri, punya motivasi, dan jiwa pencari pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, untuk mencapai proses pembelajaran yang bermutu baik. pendidikan yang berkualitas. Sampai detik ini komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami pengertian dasar tentang IPA yang saling berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya. Pendidikan juga merupakan suatu hal yang sangat spesifik untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa. Dalam rangka membangun sistem pendidikan yang baik, tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan dalam proses belajar mengajar yang dapat menentukan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya adalah peran guru. Tugas guru dan dosen sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih, seperti yang tertera pada Undang Undang Guru dan Dosen pada pasal 1 yang berbunyi Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sebagai pendidik yang profesional, seorang guru dan dosen diharapkan dapat menghantarkan peserta didik untuk mencapai ketuntasan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian hasil belajar peserta didik dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi hasil belajar. Kegiatan evaluasi belajar memiliki 1

2 peranan penting dalam kemajuan pendidikan, melalui evaluasi belajar dapat diketahui peningkatan atau penuruan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Evaluasi dapat diketahui hasil kegiatan pembelajaran sampai sejauh mana kemampuan yang dicapai oleh peserta didik sehingga dari hasil tersebut dapat ditentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Indonesia, dalam melakukan pembelajaran menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas. Sedangkan dalam evaluasi menerapkan sistem penilaian berkelanjutan yang mencakup aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada umumnya, hasil belajar dapat dikelompokan menjadi tiga aspek yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara eksplisit ketiga aspek tersebut tidak dipisahkan satu sama lain. Untuk aspek kognitif lebih menekankan pada teori, aspek psikomotor menekankan pada praktek dan kedua aspek tersebut selalu mengandung aspek afektif. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah atau para pendidik di lembaga pendidikan karena berkaitan dengan kemampuan para peserta didik dalam menguasai isi bahan ajar. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom dalam Arikunto (2003:17), segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek

3 atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang ranah kognitif tersebut yang paling tinggi adalah aspek evaluasi. Jenjang pendidikan terdiri dari beberapa tingkat yaitu sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi. Menurut Madaus dalam Arikunto (2003:121), bahwa aspek-aspek kognitif yang baik diterapkan pada tingkat sekolah dasar adalah ingatan, pemahaman, dan aplikasi, sedangkan aspek analisis dan sintesis hanya dapat diterapkan pada SLTP, SMU dan Perguruan Tinggi. Dengan urutan yang ada, memang menunjukkan usaha yang makin ke bawah makin berat. Maka dari itu menurut Madaus dalam Arikunto (2003:121) menyimpulkan semakin tinggi jenjang pendidikan yang didapat semakin tinggi pula jenjang kemampuan kognitif yang seharusnya dimiliki. Menurut Arikunto (2003:53) tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan suasana, dengan cara dan aturanaturan yang sudah ditentukan. Tes dikatakan baik jika memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktisibilitas, dan ekonomis. Agar evaluasi yang dilakukan melalui penilaian dengan menggunakan tes sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan adanya peninjauan kembali terhadap pelaksanaan evaluasi tersebut. Evaluasi item soal dapat dilakukan dengan uji analisis item secara empiris dan teoritik. Analisis empirik meliputi analisis validitas, reliabilitas, daya beda soal, tingkat

4 kesukaran soal, penyebaran soal dan efektifitas distraktor. Sedangkan analisis teoritik adalah analisis meliputi kaidah penulisan soal tes. Jenjang pendidikan terdiri dari beberapa tingkat yaitu sekolah dasar, sekolah menengah dan perguruan tinggi. Tingkat perguruan tinggi merupakan tingkat paling tinggi dalam susunan jenjang pendidikan maka secara logika kemampuan peserta didiknya terutama pada ranah kognitifnya seharusnya lebih tinggi dibandingkan dengan jenjang pendidikan yang lain. Menurut Madaus dalam Arikunto (2003:121), bahwa aspek-aspek kognitif yang baik diterapkan pada tingkat Sekolah Dasar adalah ingatan, pemahaman, dan aplikasi, sedangkan aspek analisis dan sintesis hanya dapat diterapkan pada SLTP, SMU dan perguruan tinggi. Maka Madaus dalam Arikunto (2003:121) menyimpulkan semakin tinggi jenjang pendidikan yang didapat semakin tinggi pula jenjang kemampuan kognitif yang seharusnya dimiliki. Mahasiswa merupakan tingkat peserta didik paling tinggi dalam susunan jenjang pendidikan yang diharapkan setelah menempuh pendidikan mereka memiliki output yang baik dan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SD, SMP dan SMA. Output yang baik ditunjang pula dengan tingkat kemampuan pengajarnya. Mata pelajaran biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta tanggung jawab sebagai seorang warga negara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya

5 sekedar penguasaan kumpulan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja namun juga merupakan proses penemuan melalui analisis dan sintesis. Mahasiswa khususnya yang belajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi merupakan mahasiswa yang nantinya memiliki skill atau kemampuan menjadi pendidik mata pelajaran biologi. Mahasiswa yang menempuh studi pendidikan Biologi di Universitas Muhammadiyah Surakarta mempelajari berbagai mata kuliah secara global mengenai hewan, tumbuhan, manusia, lingkungan dan pendidikan. Pada setiap mata kuliah, mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep yang diajarkan oleh dosen pengampu dimana hal tersebut bertujuan untuk mencetak para peserta didik biologi yang berkompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Kompetensi-kompetensi tersebut akan menjadi patokan guru dapat diterima di dunia kerja khususnya dunia pendidikan. Agar dalam mengerjakan soal peserta didik dapat memahami dengan jelas maksud dan tujuan soal yang diberikan. Maka penelitian ini berjudul ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER MAHASISWA BIOLOGI MATA KULIAH BIDANG PENDIDIKAN SEMESTER GASAL PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012.

6 B. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah kualitas butir soal Ujian Akhir Semester Mahasiswa Biologi Semester Gasal mata kuliah Landasan Kependidikan, Manajemen Pendidikan dan Kajian Kurikulum Sekolah Menengah Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 jika ditinjau berdasarkan analisis empirik yang melingkupi daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas, validitas dan distraktor atau pengecoh? 2. Bagaimanakah jenjang penyebaran soal ditinjau dari ranah kognitif butir soal Ujian Akhir Semester Mahasiswa Biologi Semester Gasal mata kuliah Landasan Kependidikan, Manajemen Pendidikan dan Kajian Kurikulum Sekolah Menengah Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kualitas butir soal Ujian Akhir Semester Mahasiswa Biologi Semester Gasal mata kuliah Landasan Kependidikan, Manajemen Pendidikan dan Kajian Kurikulum Sekolah Menengah Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 jika ditinjau berdasarkan analisis empirik yang melingkupi daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas, validitas dan distraktor atau pengecoh. 2. Mengetahui jenjang penyebaran soal ditinjau dari ranah kognitif butir soal Ujian Akhir Semester Mahasiswa Biologi Semester Gasal mata kuliah

7 Landasan Kependidikan, Manajemen Pendidikan dan Kajian Kurikulum Sekolah Menengah Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki nilai manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis a. Konsep-konsep yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan masukan yang berharga bagi dunia pendidikan khususnya bidang evaluasi pendidikan. b. Hasil-hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi para peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis atau melanjutkan penelitian tersebut secara lebih luas, intensif dan mendalam. 2. Manfaat praktis a. Dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta khususnya Program Studi Biologi sebagai bahan untuk menentukan kebijakan dan langkah-langkah yang dipandang efektif dibidang pendidikan terutama yang berhubungan dengan evaluasi. b. Bagi Dosen atau Guru, khususnya yang ditunjuk sebagai penyusun soal, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan soal yang akan datang sehingga dapat

8 menyempurnakan atau memperbaiki kualitas soal yang kurang baik atau tidak valid dan soal-soal yang baik dapat dijadikan bank soal. E. Daftar Istilah 1. Analisis Butir Soal Menurut Arikunto (2006) analisis soal merupakan prosedur sistematis yang memberikan informasi khusus terhadap butir tes yang disusun. Sedangkan menurut Sudjana (2001) analisis butir soal merupakan pengkajian terhadap tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas baik. Rudyatmi dan Anni (2010) menyebutkan bahwa analisis butir soal merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian. Analisis soal dalam penelitian ini merupakan prosedur yang sistematis untuk mengkaji kualitas pertanyaan dalam tes dari jawaban mahasiswa Biologi, yang meliputi analisis empirik yang melingkupi daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas, validitas dan distraktor atau pengecoh serta jenjang penyebaran soal ditinjau dari ranah kognitif butir soal. 2. Ujian Semester mahasiswa Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Ujian Akhir Semester Gasal Mahasiswa Biologi merupakan Ujian mata kuliah bidang pendidikan mahasiswa Biologi yang meliputi Landasan Kependidikan, Manajemen Pendidikan dan Kajian Kurikulum Sekolah Menengah yang

9 dilakukan serentak oleh Mahasiswa Biologi FKIP UMS Tahun Ajaran 2011/2012.