PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN,PENGHAPUSAN,PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2007 T E N T A N G

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2007 SERI D.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

-2- Dengan Persetujuan Bersama

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN,

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2007 SERI E =============================================================

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 28 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN 2006 SERI : E.12

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES Nomor : 39 Tahun : 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 4 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DUSUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN ATAU PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2011 SERI PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2010 NOMOR 25 SERI D NOMOR 21 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2007

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 8 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN/ATAU PENGGABUNGAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2007 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 8 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN,PENGHAPUSAN,PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa untuk menghadapi perkembangan keadaan dalam penyelenggaraan otonomi daerah, peningkatan pelayanan masyarakat serta percepatan pengembangan kawasan pedesaan, dipandang perlu membentuk desa sesuai dengan aspirasi masyarakat dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan proporsional; b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan, maka Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Statu Desa Menjadi Kelurahan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor. 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (LN. R.I. Tahun 1959 No. 74, TLN No. 1822); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3851); 3. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang; 5. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4373); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Pengahapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 10 Tahun 2005 tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bulukumba (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 10). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA dan BUPATI BULUKUMBA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah, ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bulukumba. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah. 4. Bupati adalah Bupati Kabupaten Bulukumba. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selajutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah. 6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Bulukumba. 7. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsure penyeleggara Pemerintahan Desa. 10. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsure penyelenggara Pemerintahan Desa. 11. Kelurahan adalah walayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Bulukumba dalam wilayah kerja Kabupaten Bulukumba dalam wilayah kerja Kecamatan. 12. Kawasan Pedesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan dan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman pedesaan, pelayanan

jasa pemerintahan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan social dan kegiatan ekonomi. 13. Pembentukan Desa adalah penggabungan bberapa desa, atau bagian desa yang bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau pembentkan desa diluar desa yang telah ada. 14. Penghapusan Desa adalah tindakan meniadakan desa yang ada sebagai akibat tidak lagi memenuhi persyaratan. 15. Penggabungan Desa adalah penyatuan dua desa atau lebih menjadi satu. BAB II TUJUAN Pasal 2 Pembentukan Desa da Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan public guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. BAB III PEMBENTUKAN DESA Pasal 3 (1) Pembentukan Desa dapat dilakukan atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul desa, adat istiadat, dan kondisi social budaya masyarakat setempat. (2) Pembentukan desa sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dilakukan setelah mencapai usia penyelenggaraan pemerintahan desa aling sedikit 5 (lima) tahun. (3) Pembentukan desa sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Bagian Pertama Syarat-syarat Pembentukan Desa Pasal 4 (1) Syarat-syarat Pembentukan Desa sebagaimana dimaksud Pasal 2 yaitu: a. Jumlah penduduk paling sedikit 1000 jiwa atau 200 Kepala Keluarga; b. Luas wilayah dapat dijangkau dalam meningkatkan pelayanan dan pembinaan masyarakat; c. Wilayah kerja memiliki jaringan perhubungan atau komunikasi antar dusun; d. Social budaya yang dapat menciptakan kerukunan antar umat beragama dn kehidupan bermasyarakat sesuai dengan adat istiadat setempat; e. Potensi desa yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia. f. Batas desa yang dinyatakan dalam bentuk peta desa; g. Tersedianya lokasi pembangunan kantor desa dan Kantor BPD yang sumber dananya berasal dari swadaya masyarakat dan/atau pihak lain yang sah. (2) Pembentukan Desa dalam wilayah kelurahan akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 5 (1) Pembentukan desa dapat dilakukan dengan spesifikasi wilayah, seperti kondisi geografis dan terpencil, walaupun ada beberapa persyaratan yang tidak terpenuhi sebagaimana dimaksud Pasal 4. (2) Tata cara pembentukan desa sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kedua Mekanisme Pembentukan Desa Pasal 6 Tata cara pembentukan desa, sebagai berikut: a. adanya prakarsa masyarakat dan kesepakatan untuk membentuk desa; b. atas prakarsa tersebut pada huruf a, masyarakat membentuk panitia pembentukan desa yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa; c. masyarakat melalui panitia, mengajukan usul pembntukan desa kepada BPD dan Kepala Desa; d. BPD mengadakan rapat bersama Kepala Desa untuk membahas usul mayarakat tentang pembentukan desa, kesepakatan rapat dituangkan dalam berita acara hasil Rapat BPD tentang Pembentukan Desa; e. Kepala Desa mengajukan usul pembentukan desa kepada Bupati melalui Camat disertai Berita Acara Hasil Rapat BPD dan rencana wilayah administrasi desa yang akan dibentuk; f. Dengan memperhatikan dokumen usulan Kepala Desa, Buati menugaskan Tim Kabupaten bersama Tim Kecamatan untuk melakukan observasi ke Desa yang akan dibentuk, yang hasilnya menjadi bahan rekomendasi kepada Bupati; g. Jika rekomendasi Tim Observasi menyatakan layak untuk dibentuk desa, Bupati menyiapkan rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Desa. BAB IV PENGGABUNGAN DAN PENGHAPUSAN DESA Pasal 7 (1) Desa yang karena perkembangan tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud Pasal 4, dapat digabung dengan Desa lain atau dihapus. (2) Penghapusan dan penggabungan Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) terlebih dahulu dimusyawarahkan oleh Pemerintah Desa dan BPD dengan masyarakat desa masing-masing. (3) Hasil musyawarah sebagaimana dimaksud ayat (2) dittetapkan dengan Keputusan Bersama Kepala Desa yang bersangkutan. (4) Keputusan Bersama Kepala Desa sebagaimana dimaksud ayat (3) disampaikan oleh salah satu Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat. (5) Hasil penggabungan atau penghapusan desa sebagaimana dimaksud ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB V PERBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN Pasal 8 (1) Desa dapat diubah atau disesuaikan statusnya menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa pemerintah desa bersama BPD dengan memperhatikan aspirasi masyarakat setempat. (2) Aspirasi masyarakat sebagaimana dimaksud ayat (1) disetujui 2/3 (dua pertiga) penduduk desa yang mempunyai hak pilih. (3) Dengan beralihnya status desa menjadi kelurahan, kewenangan desa sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang berhak mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat berubah menjadi kewenangan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten dibawah kecamatan. Pasal 9 (1) Desa yang berubah status menjadi kelurahan, lurah dan perangakatnya disi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. (2) Kepala Desa dan Perangkat Desa serta Anggota BPD dari desa yang berubah statusnya, diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dan diberikan penghargaan sesuai nilai-nilai social budaya masyarakat setempat. (3) Tata cara pemberhentian Kepala Desa dan Anggota BPD sebagaimana dimaksud ayat (2) akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Bagian Pertama Syarat-syarat Perubahan Pasal 10 Perubahan status desa menjadi kelurahan sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (1), harus memenuhi syarat : a. luas wilayah tidak berubah; b. jumlah penduduk paling sedikit 2.000 jiwa atau 400 Kepala Keluarga; c. sarana dan prasarana pemerintahan yang memadai bagi terselenggaranya pemerintahan kelurahan; d. potensi ekonomiberupa jenis, jumlah usaha jasa dan produksi serta keanekaragaman mata pencaharian; e. kondsi social budaya masyarakat berupa keanekaragaman status penduduk dan perubahan nilai agraris ke jasa dan industri; f. meningkatnya volume pelayanan. Bagian Kedua Mekanisme Perubahan Status Pasal 11 (1) Tata cara perubahan status desa, sebagai berikut : a. adanya prakarsa masyarakat dan kesepakatan untuk merubah status desa menjadi kelurahan; b. masyarakat mengajukan usul perubahan status desa kepada BPD dan Kepala Desa; c. BPD mengadakan rapat bersama Kepala Desa untuk membahas usul masyarakat tentang perubahan status desa, kesepakatan rapat dituangkan dalam berita acara hasil rapat BPD tentang Perubahan status desa menjadi kelurahan; d. Kepala Desa mengajukan usul perubahan status desa kepada Bupati melali camat disertai Berita Acara Hasil Rapat BPD; e. dengan memperhatikan dokumen usulan Kepala Desa, Bupati menugaskan Tim Kabupaten bersama Tim Kecamatan untuk melakukan observasi ke Desa yang akan diubah statusnya, yang hasilnya menjadi bahan rekomendasi kepada Bupati; f. jika rekomendasi Tim Observasi menyatakan layak untuk merubah status desa, Bupati menyiapkan rancangan Peraturan Daerah tentang perubahan status desa menjadi kelurahan. (2) Tim observasi Kabupaten dan Kecamatan sebagaimana dimaksud ayat (1) akan ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Kedua Pengalihan Kekayaan Desa Pasal 12 (1) Seluruh kekayaan dan sumber-sumber pendapatan yang menjadi milik Pemerintah Desa, dengan berubahnya status desa menjadi Kelurahan, diserahkan dan menjadi milik Pemerintah Daerah dan dikelola oleh Kelurahan yang bersangkutan untuk kepentinga masyarakat setempat. (2) Tata cara pengalihan kekayaan sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Bagian Keempat Tata Cara Pengalihan Administrasi Pemerintahan Pasal 13 (1) Dengan beralihnya status desa menjadi kelurahan, maka administrasi pemerintahan akan dialihkan dan disesuaikan oleh kelurahan yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Tata cara peralihan administrasi pemerintahan sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kelima Pengaturan Sarana dan Prasarana Pasal 14 (1) Sebelum beralihnya status desa menjadi kelurahan maka diperlukan pengaturan sarana dan prasarana perkantoran. (2) Tata cara pengaturan sarana dan prasarana perkantoran sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bulukumba. Ditetapkan di : Bulukumba Pada tanggal : BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 15 Pembiayaan pembentukan, Penghapusan, penggabungan desa dan perubahan status desa menjadi kelurahan dibebankan pada APBD. Diundangkan di : Bulukumba Pada tanggal : BUPATI BULUKUMBA T.T.D A.M. SUKRI A. SAPPEWALI BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala ketentuan mengenai pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini. SEKRETARIS DAERAH T.T.D Drs. MUCHSIN,MM LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2007 NOMOR 01 Pasal 17 (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Bupati. (2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa dinatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.