BAB III METODE PENELITIAN. Metode, berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian pembiayaan pada lembaga keuangan non-perbankan berprinsip syariah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun alasan pemilihan metode dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN

seperti pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008; 19) penelitian kualitatif adalah sebuah proses penelitian yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan

III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Implementasi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata implementasi berarti

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala holistic-kontekstual melalui

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus pada perusahaan yang memberikan gambaran mengenai obyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam objek yang akan diteliti. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis manfaat pelaksanaan PNPM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ekonomi Masyarakat Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Pelangi Desa Botungobungo

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009:15) mengemukakan bahwa: peneliti menjadi sosok kunci dalam pembuatan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut: strategi bisnis masyarakat muslim akademik dan non akademik.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

MAKALAH METODE PENELITIAN MATEMATIKA. Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Deskriptif. Oleh : Kelompok 9

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode, berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode berkaitan dengan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Sebelum melakukan penelitian maka terlebih dahulu peneliti harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang dipergunakan, guna menjawab permasalahan yang di hadapi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bermaksud untuk memahami, mengungkapkan dan menjelaskan berbagai gambaran tentang fenomenafenomena yang ada dilapangan kemudian dirangkum menjadi kesimpulan deskriptif berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Metode deskriptif digunakan karena metode ini dianggap paling tepat untuk menggambarkan dan menjelaskan bagaimana upaya guru dalam mengembangkan 51

bahasa reseptif dan ekspresif anak tunarungu usia dini di Sekolah Khusus Tunarungu Karnnamanohara. Metode deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang. Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut. Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu; analitis kualitatif untuk menjelaskan fenomena dengan aturan berpikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa menggunakan model kuantitatif; atau normatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian standar norma, hubungan dan kedudukan suatu unsur dengan unsur lain. (http://pristiditomo.blog.plasa.com) Sedangkan pendekatan kualitatif oleh Musthafa (Alwasilah, 2002: 27) diasumsikan sebagai pendekatan penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena sosial dari persepktif para partisipan melalui pelibatan ke dalam kehidupan aktor-aktor yang terlibat. Kirk dan Miller (Moleong, 2007:3) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Dengan kata lain, peneliti sendiri yang menjadi instrumen utama dalam upaya mengumpulkan informasi tentang data yang akan diteliti, sedangkan instrumen lainnya hanyalah sebagai pelengkap. Peneliti juga sekaligus sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis data, dan pada akhirnya akan menjadi pelapor dari hasil penelitiannya. 52

Moleong (2007: 19) menjelaskan bahwa instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian itu sendiri adalah; peneliti sebagai pencari data, pengolah data dan yang menyimpulkan hasil data, kuesioner, responden sebagai informant dalam memberikan data penelitian dan lingkungan penelitian. B. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat dilakukannya penelitian. Tempat penelitian penting untuk diketahui terlebih dahulu sebelum memastikan bahwa tempat itu layak dijadikan sebagai tempat penelitian. Karena itu sebaiknya peneliti melakukan survey terlebih dahulu, agar peneliti mendapat data dan hasil yang baik bagi peneliti itu sendiri. Karena berhasil atau tidaknya penelitian seseorang tergantung juga bagaimana tempat itu mendukung dalam menghasilkan informasi dan data yang sesuai, sehingga dapat memberikan penelitian yang valid. Penelitian ini akan dilaksanakan disekolah Khusus Tunarungu Karnnamanohara, yaitu Jalan Pandean 2 Sleman - Yogyakarta. C. Instrumen Penelitian Di dalam penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari obyek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif the 53

research is the key instrument. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2008: 60). Seperti yang diungkapkan Linclon and Guba (1986) dalam Sugiyono (2008 : 60) menyatakan bahwa : the instrument of choice in naturalistic inquiry is the human. We shall see that other forms of instrumentantion may be used in later phases of the inquiry, but the human is the initial and continuing mainstay. But if the human instrument has been used extensively in earlier stages of inquiry, so that an instrument can be constructed that is grounded in the data that the human instrument has product Selanjutnya Nasution (2003) menyatakan : Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya 54

Berdasarkan dua pernyataan di atas dapat dipahami bahwa, dalam penelitian kualitatif pada awalnya permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri, tetapi setelah masalahnya yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrumen. Instrumen yang telah dikembangkan tersebut dapat dilihat di setiap lampiran dalam skripsi ini. D. Sumber Data Dalam penelitian kualitatif, sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling. Spradlei dalam Sugiyono (2008:146) mengemukakan bahwa, situasi sosial yang di dalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya; 2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti; 3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi; 4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil kemasannya sendiri. 55

Berdasarkan pemaparan dan kriteria yang ditentukan di atas maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah : 1. Guru kelas taman latihan, yang merupakan sumber informasi tentang upaya yang dilakukan guru, fasilitas yang digunakan, hambatan dan upaya dalam mengatasi hambatan dalam mengembangkan bahasa reseptif dan ekspresif siswa tunarungu usia dini. 2. Orangtua juga sebagai sumber informasi tentang upaya dan dukungan yang mereka lakukan dalam mengembangkan bahasa reseptif dan ekpresif anak. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam hal ini, data yang dibutuhkan adalah semua faktor yang berhubungan dengan upaya yang dilakukan guru dalam mengembangkan bahasa reseptif dan ekspresif siswa tunarungu usia dini di Taman Latihan Sekolah Khusus Tunarungu Karnnamanohara. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara. Sedangkan metode penunjang yang digunakan adalah metode dokumentasi. 1. Metode observasi a. Pengertian observasi 56

Observasi yaitu teknik untuk mengenal secara langsung maupun tidak langsung kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti berperan serta secara lengkap. Peneliti dalam hal ini menjadi anggota dari kelompok yang diamatinya. Peneliti ikut langsung dalam proses pembelajaran dan kegiatan lainnya selama penelitian berlangsung. Dengan demikian, peneliti lebih leluasa dalam mengumpulkan data sedalam-dalamnya. Menurut Nasution (2003: 106) bahwa dalam observasi ini diusahakan mengamati keadaan yang wajar dan sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi, mengatur atau memanipulasinya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan. b. Manfaat observasi Menurut Patton dalam Nasution (2003), dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut : a. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh. b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pedekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.. c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, 57

karena telah dianggap biasa dan karena itu tidak akan terungkap dalam wawancara. d. Dengan pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasisituasi yang rumit. Maka dari semua itu dapat dikatakan bahwa melalui tehnik observasi ini diharapkan dapat memperoleh informasi tentang upaya guru dalam mengembangakan bahasa reseptif dan ekpresif anak tunarungu usia dini di Taman Latihan Sekolah KhususTunarungu Karnnamanohara. 2. Metode wawancara Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksi makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada guru pengajar, yaitu upaya apa yang dilakukan, fasilitas apa yang dipakai dan hambatan serta upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah dalam mengembangkan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif anak tunarungu usia dini di Taman latihan dan orangtua yaitu untuk mengetahui upaya yang dilakukan orangtua di rumah dalam mengembangkan bahasa reseptif dan ekspresif anak. Adapun jenis wawancara dalam penelitian ini adalah pendekatan menggunakan petunjuk wawancara. Dalam hal ini pewawancara telah membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan dalam proses wawancara. Dengan metode wawancara ini, data bisa diperoleh secara langsung dari nara sumber. 3. Metode dokumentasi 58

Metode dokumentasi merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut. F. Tehnik Analisis Data Mile dan Huberman seperti yang dikutip oleh Salim 2006: 20-24 (http://pristiadiutomo.blog.plasa.com), menyebutkan ada tiga langkah pengolahan data kualitatif, yakni reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing and verification). Dalam pelaksanaannya reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi, merupakan sebuah langkah yang sangat luwes, dalam arti tidak terikat oleh batasan kronologis. Secara keseluruhan langkah-langkah tersebut saling berhubungan selama dan sesudah pengumpulan data, sehingga model dari Miles dan Huberman disebut juga sebagai Model Interaktif. Berdasarkan pada penjelasan yang telah dikembangkan oleh Agus Salim 2006: 22-23(http://pristiadiutomo.blog.plasa.com), dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut: Analisis data dalam penelitian ini adalah anlisis data yang dikemukakan oleh Nasution (2003: 129), yaitu sebagai berikut : 1. Reduksi data (data reduction). 59

Dalam tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang diperoleh. Reduksi data merupakan suatu bentuk analitis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Dalam penelitian ini data-data yang diperoleh dikelompokkan menjadi beberapa bagian antara lain : a. Data-data tentang kondisi obyektif bahasa reseptif dan ekspresif anak tunarungu usia dini di Taman Latihan. b. Data-data tentang upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak tunarungu usia dini di Taman Latihan. c. Data-data tentang fasilitas yang menunjang dalam pengembangan bahasa anak tunarungu usia dini di Taman Latihan. d. Data-data tentang upaya yang dilakukan orangtua dalam mengembangkan bahasa reseptif dan ekpresif anak tunarungu usia dini di Taman Latihan. e. Data-data tentang hambatan yang dialami dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut. 2. Penyajian Data (data display). 60

Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display data atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk teks naratif. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and verification). Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena, dan proposisi. 3. Menarik kesimpulan atau verifikasi Data yang diperoleh dari awal, dicari hubungan hal-hal yang sering timbul, dicari tema kemudian ditarik kesimpulan sementara. Pada mulanya kesimpulan itu masih kabur dan belum jelas, akan tetapi dengan semakin bertambahnya data maka kesimpulan itu akan lebih valid setelah seluruh proses analisis dilakukan sehingga kesimpulan final dapat diambil. Penarikan kesimpulan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga adanya tafsir dari pihak-pihak tertentu. Oleh karena itu, kesimpulan senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk menjaga kepercayaan penelitian. Langkah terakhir dalam analisis data, peneliti melakukan penafsiran atau interprestasi terhadap data yang telah dideskripsikan dan membandingkannya dengan teori-teori yang relevan agar data-data tersebut memiliki makna. 61

G. Tehnik Penguji Keabsahan Data/Triangulasi. Teknik penelitian keabsahan data dilakukan dengan triangulasi, yaitu teknik pengujian keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu dari luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data yang telah diperoleh (Moleong, 2007:178). Triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi metode atau cara pengumpulan data ganda yang antara lain dengan pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen. Data akurat diperoleh dengan cara wawancara diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara dicocokkan dengan informan penelitian dan apabila dapat ditempuh, data tersebut dicocokkan dengan dokumen yang diperoleh. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi direduksi, yaitu dengan menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan diorganisasi dengan cara sedemikian rupa, kemudian dilakukan crosscheck atau di cek silang diantara ketiga data tersebut. Setiap sumber data dicek silang dengan dua sumber data lainnya. Dengan demikian, validitas data yang ada dapat dipertanggungjawabkan, karena data akhir yang didapat merupakan hasil perbandingan dari sumber data yang ada. 62