1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilakukan di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Kawasan PUSPITEK Serpong, Sub Bidang Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN). 1.1.1 Sejarah Perusahaan Kegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia diawali dari pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitas tahun 1954. Panitia Negara tersebut mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di lautan Pasifik. Dengan memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga atom bagi kesejahteraan masyarakat, maka melalui Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1958, pada tanggal 5 Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA), yang kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) berdasarkan UU No. 31 tahun 1964 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Tenaga Atom. Selanjutnya setiap tanggal 5 Desember yang merupakan tanggal bersejarah bagi perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan ditetapkan sebagai hari jadi BATAN. Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama (Triga Mark II) di Bandung. Kemudian berturut-turut, dibangun pula beberapa fasilitas litbangyasa yang tersebar di berbagai pusat penelitian, antara lain Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta (1966), Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA,
2 Yogyakarta (1967), dan Reaktor Serba Guna 30 MW (1987) disertai fasilitas penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian bahan bakar, uji keselamatan reaktor, pengelolaan limbah radioaktif dan fasilitas nuklir lainnya. Sementara itu dengan perubahan paradigma pada tahun 1997 ditetapkan UU No. 10 tentang Ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir (BATAN) dengan unsur pengawas tenaga nuklir (BAPETEN). Kemudian pada tahun 1998 berdasarkan Keputusan Presiden No. 10 tahun 1997 terjadi perubahan Badan Tenaga Atom Nasional menjadi Bahan Tenaga Nuklir Nasional. BATAN merupakan lembaga pemerintah non kementrian yang juga memiliki kewenangan untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir. Di bawah kewenangan BATAN pula Biro Pengawasan Tenaga Atom (BPTA) pada tahun 1997 melaksanakan riset dan mengawasi penggunaan tenaga nuklir di Indonesia. Secara singkat sejarah perkembangan Badan Tenaga Nuklir Nasional dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.1 Sejarah singkat Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun Uraian 1954 Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet 1958 Pembentukan Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (PP No.65 Tahun 1958) 1964 Penetapan UU No.31 Tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Tenaga Atom 1965 Peresmian Pusat Reaktor Atom Bandung dan Pengoperasian Reaktor Triga Mark II berdaya 250 kw oleh Presiden RI sertaperubahan nama Lembaga Tenaga Atom menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) 1966 Pembentukan Pusat Penelitian Tenaga Atom (PPTA) Pasar Jumat, Jakarta 1967 Pembentukan Pusat Penelitian GAMA Yogyakarta 1968 Peresmian penggunaan Iradiator Gamma Cell Co-60 PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI
3 1970 Peresmian Klinik Kedokteran Nuklir di PPTA Bandung 1971 Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW 1972 Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2-PLTN) 1979 Peresmian mulai beroperasinya Reaktor Kartini dengan daya 100 kw di PPTA Yogyakarta oleh Presiden RI 1984 Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 300 kev di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI 1987 Peresmian pengoperasian Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy dengan daya 30 MW dan Instalasi Elemen Bakar Nuklir di PPTA Serpong - Tanggerang oleh Presiden RI 1988 Peresmian pengoperasian Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif di PPTA Serpong oleh Presiden RI 1989 Peresmian pengoperasian Instalasi Radioisotop dan Radiofarmaka, Instalasi Elemen Bakar Eksperimental di PPTA Serpong oleh Presiden RI 1990 Peresmian Instalasi Radiometalurgi, Instalasi Keselamatan dan Keteknikan Nuklir, Laboratorium Mekano Elektronik Nuklir di PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI 1992 Peresmian pengoperasian Instalasi Spektrometri Neutron, Instalasi Penyimpanan Elemen Bakar Bekas dan Pemindahan Bahan Terkontaminasi di PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI 1994 Peresmian pengoperasian Mesin Berkas Elektron 2 MeV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI 1995 Dalam memperingati HUT RI ke 50, BATAN berhasil melaksanakan Whole Indonesian Core untuk Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy 1996 Pembentukan PT Batan Teknologi (persero), Divisi : Produksi Elemen Bakar Reaktor, Produksi Radioisotop, Produksi Instrumentasi dan Rekayasa Nuklir 1997 Penetapan UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran yang memisahkan Badan Pelaksana dan Badan Pengawas penggunaan tenaga nuklir 1998 Perubahan Badan Tenaga Atom Nasional menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Keppres No.197 Tahun 1998)
4 2000 Peresmian peningkatan daya Reaktor Triga 2 MW di Pusat Penelitian Tenaga Nuklir Bandung oleh Wakil Presiden RI 2001 Peningkatan status Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir 2003 Penyerahan hasil Comprehensive Assessment of Different Energy Sources for Electricity Generation in Indonesia kepada Presiden RI; Pencapaian 10% jumlah varietas unggul tanaman pangan nasional; Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 350 kev, 10 ma di PPTN Yogyakarta: Pengoperasian Pusat Pelatihan dan Diseminasi Teknologi Peternakan - Pertanian Terpadu di Kalsel 2005 Terwujudnya perpustakaan digital di bidang nuklir 2006 Pencapaian 1 juta hektar penyebaran varietas padi unggul BATAN di seluruh Indonesia 2008 50 tahun BATAN Berkarya. 2012 Pencapaian 20 varietas unggul padi, 6 varietas unggul kedelai, 1 varietas unggul kacang hijau, dan 1 varietas kapas 54 tahun. Pemberian penghargaan berupa G.A. Siwabessy Award kepada tokoh atau figure yang dianggap berjasa dalam pengembangan teknologi nuklir di Indonesia. Penghargaan G.A. Siwabessy Award diberikan kepada Ir. Sutaryo Supadi, M.Sc untuk kategori Nuclear Lifetime Achievement. 2013 Peringatan 55 tahun BATAN Tetap Berkarya dan Penggantian logo BATAN yang memiliki makna BATAN adalah sebuah lembaga yang melakukan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan tentang nuklir yang jujur, terbuka, disiplin, kreatif, inovatif, mengutamakan keselamatan dan keamanan untuk kesejahteraan bangsa. 2014 Indonesia meraih penghargaan tertinggi di bidang nuklir (Outstanding Achievment Award) dunia, atas peran serta mendukung ketahanan pangan melalui radiasi dengan mengembangkan varietas benih unggul. Penghargaan disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal International Atomic Energy Agency (IAEA) Yukiya Amano kepada Duta Besar Indonesia Rachmat Budiman disaksikan oleh Kepala BATAN Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto (BATAN, n.d)
5 1.1.2 Lokasi Perusahaan Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir PTBBN BATAN Gedung 20 atau 65 Kawasan Puspiptek Serpong, Tengerang Selatan. Telp. (021) 7560915, 7565826 Fax. (021) 7560909, 7560547 Email:ptbn@batan.go.id (PTBBN BATAN, n.d) 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI BATAN Sesuai dengan UU No. 10/1997 tentang Ketenaganukliran dan Keppres RI No. 64/2005, BATAN ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden. BATAN dipimpin oleh seorang Kepala dan dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi Tugas pokok BATAN adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai ketentuan Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, BATAN menyelenggarakan fungsi: 1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir. 2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN. 3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir. 4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga. (BATAN n.d)
6 1.3 Visi dan Misi BATAN 1.3.1 Visi BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa. 1.3.2 Misi 1. Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir. 2. Mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. 3. Memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional, dan berperan aktif secara internasional. 4. Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi kepuasan pemangku kepentingan. 5. Melaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada asas kemanfaatan, keselamatan dan keamanan. 1.4 Tujuan BATAN Tujuan pembangunan iptek nuklir adalah memberikan dukungan nyata dalam pembangunan nasional dengan peran: 1. Meningkatkan hasil litbang energi nuklir, isotop dan radiasi, dan pemanfaatan/pendayagunaanya oleh masyarakat dalam mendukung program pembangunan nasional 2. Meningkatkan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi dalam rangka mendukung penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi
7 1.5 Sasaran BATAN Sasaran pembangunan iptek nuklir yang ingin dicapai adalah : 1. Peningkatan hasil litbang enisora berupa bibit unggul tanaman pangan, tersedianya insfrastruktur dasar pembangunan PLTN, pemahaman masyarakat terhadap teknologi nuklir, pemanfaatan aplikasi teknologi isotop dan radiasi untuk kesehatan; dan 2. Peningkatan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi meliputi kelembagaan iptek, sumber daya iptek dan penguatan jejaring iptek dalam rangka mendukung pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi di masyarakat. 1.6 Prinsip, Nilai-Nilai dan Pedoman BATAN 1.6.1 Prinsip Segenap kegiatan iptek nuklir dilaksanakan secara profesional untuk tujuan damai dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan, serta kelestarian lingkungan hidup. 1.6.2 Nilai-nilai Segenap kegiatan nuklir dilandasi nilai-nilai 1. Visionary, Innovative, Excellent dan Accountable 2. Kejujuran, Kedisiplinan, Keterbukaan, Tanggungjawab, Kreatif dan Kesetiakawanan 1.6.3 Pedoman 1. Berjiwa pionir 2. Bertradisi ilmiah 3. Berorientasi industri 4. Mengutamakan keselamatan 5. Komunikatif
8 1.7 Struktur Organisasi BATAN Gambar 1.1 Struktur BATAN 1.8 Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) merupakan salah satu unit kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di bawah Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir (TEN), dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 46 tahun 2013 yang dijabarkan dalam Peraturan Kepala BATAN No. 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN. 1.8.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Kepala BATAN No. 14 Tahun 2013, PTBBN mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pembinaan dan bimbingan di bidang pengembangan teknologi fabrikasi bahan bakar nuklir dan teknik uji radiometalurgi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, PTBBN menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta pelaporan; b. Pelaksanaan pengembangan teknologi fabrikasi bahan bakar nuklir; c. Pelaksanaan pengembangan teknik uji radiometalurgi; d. Pelaksanaan pemantauan keselamatan kerja dan akuntansi bahan nuklir; e. Pelaksanaan jaminan mutu; f. Pelaksanaan pengamanan nuklir; dan g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir.
9 1.9 Visi dan Misi PTBBN-BATAN 1.9.1 Visi PTBBN unggul dan terdepan dalam inovasi litbangyasa teknologi bahan bakar nuklir 1.9.2 Misi 1. Menghasilkan teknologi bahan bakar nuklir yang bermutu, inovatif, dan berorientasi pada pelanggan (demand driven dan stake-holder satisfaction). 2. Mewujudkan pilar-pilar Science and Technology Base di bidang teknologi bahan bakar nuklir yang handal, berdaya saing, dan berkelanjutan 1.9.3 Struktur Organisasi PTBBN-BATAN Gambar 1.2 Struktur Organisasi PTBBN-BATAN.
10 1.10 Fasilitas di PTBBN-BATAN Fasilitas yang dimiliki dalam mendukung tugas dan fungsi Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir meliputi Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) dan Instalasi Radio Metalurgi (IRM), yang terdiri dari : Laboratorium produksi bahan bakar nuklir, Laboratorium uji bahan dan bahan bakar nuklir pasca iradiasi, Laboratorium pengujian bahan dan produk pra iradiasi, Instalasi tata udara dan ventilasi, Instalasi pasokan energi dan media, Fasilitas keselamatan umum dan keselamatan radiasi, dan Fasilitas bengkel mekanik 1.10.1 Fasilitas Keselamatan Kerja dan Keteknikan Dilengkapi dengan peralatan polishing machine,survey meter/detektor radiasi, cutting device, mesin bubut serta fasilitas laboratorium keteknikan 1.10.2 Fasilitas Laboratorium Uji Pasca Iradiasi Fasilitas uji pasca Iradiasi terdiri dari 3 (tiga) hotcell besar ( 101, 102, dan 103), 7 (tujuh) hotcell kecil (104, 105,106, 107, 108, 109 dan 112) dan 2 (dua) hotcell sedang (110 dan 111). Untuk menangani pekerjaan didalam hotcell tersebut maka setiap hotcell dilengkapi dengan manipulator yang jumlah keseluruhannya ada 34 unit, power manipulator (1 unit) dan incell crane (5 unit). Transfer antar hotcell menggunakan dua jalur konveyor. Peralatan proses uji pasca Iradiasi terdiri dari berbagai peralatan, antara lain; can welding station, dismanling machine, ultrasonik, Eddy Current, Laser puncturing device, gamma scanning, peralatan preparasi sampel metalografi/ceramografi, mikroskop optk, uji tarik, uji impak, uji creep, peralatan preparasi uji kimia-fisika dan lainnya. (PTBBN, n.d)