BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN. Tapa, Kabupaten Bone Bolango Kota Gorontalo. Waktu penelitian diadakan dalam jangka waktu paling kurang tiga bulan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. Hal ini agar penelitian tersebut objektifitasnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teori maupun temuan penelitian di lapangan, maka penelitian ini harus dilakukan sesuai prosedur. Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau alur yang ditempuh untuk mengungkap data dan fakta yang berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan. Langkah-langkah tersebut meliputi metode dan teknik penelitian, operasionalisasi variabel, populasi dan sampel, prosedur penelitian, pengolahan data dan pengujian hipotesis. A. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode tersebut dipaparkan fakta empiris yang benar-benar nyata tengah berlangsung dilapangan disertai penganalisisan. Pernyataan diatas merujuk pada pendapat yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1998) bahwa metode deskriptif yaitu metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut Creswell (2002) dalam Asmaldi Alsa (2004) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja 42

43 dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistic untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel yang lain. 2. Teknik Penelitian Teknik penelitian yang tepat akan berguna dalam kelancaran mengungkapkan masalah yang sedang diteliti, maka atas dasar hal tersebut penulis menggunakan teknik penelitian sebagai berikut: a. Angket Angket yaitu sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 1998 : 120). Dalam angket ini responden hanya memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (1991:50) bahwa: Angket tertutup terdiri atas pertanyaan sebagai pilihan, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya. Alasan digunakannya angket dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor efektivitas penelitian, karena melalui angket sejumlah besar data yang cukup lengkap dari responden dapat dikumpulkan dalam waktu yang relatif singkat. 2. Faktor efisiensi, karena penelitian dapat dicapai dengan biaya yang relatif rendah. 3. Dengan angket pengolahan relatif mudah.

44 b. Observasi Observasi yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek penelitian dan menggunakan seluruh alat indera (Suharsimi Arikunto, 1998 : 234). Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan untuk memperoleh data mengenai anak-anak yang berusia 11-13 tahun yang sering bermain game online di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. c. Studi dokumentasi Studi dokumentasi adalah cara yang dilakukan peneliti guna mencari data yang sesuai dengan variabel. Sebagaimana dikatakan oleh Suharsimi Arikunto (1998:236). Data yang diperoleh melalui kajian dokumentasi ini dapat dipandang sebagai narasumber yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. B. Operasional Variabel 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas ini juga variabel pengaruh. Sebab variabel ini menerangkan tentang hubungan dengan fenomena yang diamati atau dikontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu: Permainan Game Online. 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat ini disebut juga terpengaruh (dependen) artinya variabel terikat akan berubah karakteristiknya tergantung pada perubahan yang terjadi pada karakteristik variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu: Perilaku Menyimpang Moral Anak. Adapun indikatornya sebagai berikut:

45 a. Tidak Taat 1) Tidak beribadah menjalankan perintah agama. 2) Tidak hormat dan patuh kepada orang tua. 3) Tidak mengerjakan tugas tepat waktu. 4) Tidak disiplin. b. Tidak Sopan 1) Tidak menghormati antar sesama. 2) Tidak menghormati orang yang lebih tua. 3) Tidak menghargai pendapat orang. 4) Tidak sopan dalam berbicara dan berperilaku. c. Tidak Jujur 1) Berbohong pada orang tua, guru, antar sesama. 2) Melalaikan tugas belajar. 3) Mencuri. TABEL 3.1 Operasional Variabel No Variabel Dimensi Indikator 1 Permainan Game Online Hubungan fungsional antara penggunaan game online dengan 1. Pengguna dalam menentukan waktu bermain game online tidak terbatas pada suatu permainan yang mengatasi rintangan sambil menghadapi lawannya. 2. Frekuensi adalah kekerapan atau seringnya menggunakan game online.

46 perilaku menyimpang moral anak 3. Lokasi yang digunakan oleh para pengguna game online yang kebanyakan anak-anak bermain game online tersebut di rental game 2 Perilaku Menyimpang Moral Anak Penggunaan permainan game online terhadap perilaku menyimpang moral anak online. 4. Biaya yang harus dikeluarkan oleh pengguna game online. a. Tidak Taat 1) Tidak beribadah menjalankan perintah agama. 2) Tidak hormat dan patuh kepada orang tua. 3) Tidak mengerjakan tugas tepat waktu. 4) Tidak disiplin. b. Tidak Sopan 1) Tidak menghormati antar sesama. 2) Tidak menghormati orang yang lebih tua. 3) Tidak menghargai pendapat orang. 4) Tidak sopan dalam berbicara dan berperilaku. c. Tidak Jujur 1) Berbohong pada orang tua, guru, antar sesama. 2) Melalaikan tugas belajar. 3) Mencuri.

47 C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Dari setiap penelitian ilmiah tujuannya adalah untuk memecahkan suatu masalah, hal ini perlu didukung oleh sejumlah data yang lengkap dari lapangan. Sehubungan dengan proses pengumpulan data tersebut perlu dijelaskan mengenai populasi dan sampelnya. Sugiyono (2006:117) memberikan pengertian bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang peneliti teliti dalam penelitian ini adalah anak-anak yang berusia 11-13 tahun yang sering bermain game online yang berada di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2009:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Mengingat jumlah populasi yang sangat besar maka jumlah responden untuk menentukan jumlah sampel merujuk pada pendapat Sugiyono (2009:83) yang mengatakan bahwa : Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang akan ditetapkan.

48 Penetapan teknik pengambilan sampel pun merujuk pada Suharsimi Arikunto (1998:120) yang mengatakan bahwa: Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara lain 10-15 %, atau 20-25 % atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap objek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana. c. Besar kecilnya risiko yang ditanggung peneliti. Berdasarkan pendapat di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 20 % dari jumlah populasi sebanyak 106 anak-anak yang berusia 11-13 tahun. Sehingga jumlah sampel ditentukan sebanyak: 20 X 106 = 21,2 dibulatkan menjadi 21 anak. 100 D. Prosedur Penelitian Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi dua, yaitu : tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pengumpulan data merupakan hal pokok dalam suatu penelitian ilmiah. Untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai keinginan peneliti, maka prosedur penelitian yang ditetapkan secara baik dan tepat harus dilakukan. 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini penulis melakukan beberapa langkah, diantaranya sebagai berikut:

49 a. Membuat angket Angket dibuat untuk mengungkap berbagai dua data yang diperlukan. Angket yang dibuat mengacu pada variabel yang telah ditetapkan dan sejumlah item pertanyaan dengan jenis angket tertutup. Untuk membuat angket langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Merumuskan pertanyaan penelitian. 2) Menyusun pertanyaan dengan disertai alternative jawaban. Adapun angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan skala likert. Adapun skor yang diberikan untuk setiap jawaban responden sebagai berikut: Tabel 3.2 Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert Jawaban Responden Sering Kadang-kadang Tidak pernah Skor 3 2 1 b. Uji Coba Instrumen Item-item pertanyaan dalam instrumen penelitan dipandang perlu untuk diujicobakan terlebih dahulu dengan tujuan: 1) Untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap pertanyaanpertanyaan penelitian.

50 2) Untuk menyeleksi /merevisi item-item pertanyaan penelitian yang dianggap perlu,terutama agar mudah dipahami oleh responden. 3) Setelah mempelajari jawaban pertanyaan responden diadakan perbaikan terhadap kuisoner termasuk pengurangan dan penambahan item serta perbaikan susunan bahasa. Sebelum penulis menggunakan angket tersebut terlebih dahulu diadakan uji coba instrumen, ada pun uji coba dimaksudkan untuk memperoleh gambaran atas kelemahan dan kekurangan angket yang diberikan kepada responden dengan data dan bahasa yang diinginkan. Uji coba instrument ini meliputi : 1) Uji validitas Untuk menguji validitas instrumen penulis menggunakan rumus korelasi product moment pearson (Arikunto, 2002:146) sebagai berikut: n XY X Y rxy = ((n. X 2 ) ( X ) 2 )((n Y 2 ) ( Y ) 2 ) Nilai r dirumuskan kedalam uji-t dengan rumus : t = r n 2 1 r Suatu tes dapat dikatakan valid apabila t hitung lebih besar dari t tabel. Taraf signifikan ditetapkan 0,95 % dan derajat kebebasan dicari dengan rumus dk = ( n 1 + n 2 2 ) diperoleh dk = 18, maka t tabel adalah 1,701.

51 2) Uji Realibilitas Untuk menguji realibilitas angket dan skala likert dalam penelitian ini digunakan rumus cronbach Alpha, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Menghitung koefisien realibilitas Dengan keterangan : r 11 = [ k ] [ 1 σ 2 ] k 1 σ 2 1 r 11 K σ 2 σ 2 1 : Realibilitas instrument : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal : Jumlah varian butir : Varian total b) Menghitung variansi total Y 2 ( Y) 2 n σ 2 1 = n Keterangan : σ 2 1 n : Varians total : Jumlah responden uji coba instrument ( Y) 2 : Kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap Item Y 2 : Jumlah kuadrat skor responden Sedangkan untuk mengukur koefisien realibilitas itu setelah diuji signifikansinya digunakan klasifikasi dari Endi Nugraha (1985:56) sebagai berikut:

52 ρ = -1 Korelasi negatif sempurna -1 < ρ < -0,80 Korelasi negatif tinggi sekali -0,80 < ρ < -0,60 Korelasi negatif tinggi -0,60 < ρ < -0,40 Korelasi negatif sedang -0,40 < ρ < -0,20 Korelasi negatif rendah -0,20 < ρ < 0 Korelasi negatif rendah sekali ρ = -1 Tidak mempunyai korelasi Linier 0 < ρ < 0,20 Korelasi rendah sekali 0,20 < ρ < 0,40 Korelasi sedang 0,40 < ρ < 0,60 Korelasi sedang 0,60 < ρ < 0,80 Korelasi tinggi 0,80 < ρ < 1 Korelasi tinggi sekali ρ = -1 Korelasi sempurna c. Memperbanyak angket Setelah angket diuji cobakan sehingga dapat dikategorikan layak dan memenuhi persyaratan, maka penulis memperbanyak angket dengan jumlah responden yang telah ditetapkan yaitu anak-anak yang berusia 11-13 tahun di Kecamatan Sukasari Kota Bandung yaitu berjumlah 21 orang responden. d. Perizinan Penelitian Sebelum diadakan pengumpulan data terlebih dahulu diadakan pengurusan perizinan, prosedur administrasi yang ditempuh adalah: 1) Pada langkah pertama penulis mengajukan surat izin penelitian kepada ketua jurusan Pkn FPIPS UPI.

53 2) Setelah memperoleh surat izin dari Ketua Jurusan Pkn FPIPS UPI diteruskan untuk mendapat izin Pembantu Dekan1 FPIPS UPI. 3) Rektor UPI melalui pembantu Rektor 1 memberikan rekomendasi izin penelitian untuk kemudian diberikan kepada kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung. 4) Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung mengeluarkan surat izin penelitian untuk disanpaikan kepada Kepala Camat Sukasari Kota Bandung. 5) Kepala Camat Sukasari Kota Bandung memberikan izin untuk melaksanakan penelitian kepada penulis 2 Tahap Pelaksanaan Setelah diketahui bahwa alat ukur / instrumen penelitian yang penulis gunakan telah memenuhi syarat sebagai alat ukur yang valid, realiabel, dan normal maka penelitian yang sesungguhnya di lapangan dapat dilaksanakan. Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mendapat data dari responden. Pengambilan data ini dilakukan dengan menyebarkan instrument penelitian berupa angket tertutup dengan skala likert kepada para responden yang telah ditetapkan yaitu anak-anak yang berusia11-13 tahun di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. E. Teknik Pengolahan Data Pendekatan yang digunakan dalam pengolahan data adalah pendekatan korelasi, karena dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis penelitian tentang ada

54 tidaknya hubungan yang fungsional, linier, dan berarti antara variabel bebas (Game Online) dengan varibel terikat (Perilaku Menyimpang Moral Anak). Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:213): "...Pendekatan Korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, apabila ada berapa eratnya serta berarti atau tidaknya hubungan itu". Teknik pengolahan data penelitian ini menggunakan teknik statistik, karena teknik statistik ini dapat digunakan untuk menghitung hubungan antara kedua variabel tersebut di atas (menghitung korelasi) sebagaimana Arikunto (2002:214) mengemukakan bahwa: "..Untuk menghitung besamya korelasi kita menggunakan statistik. Teknik statistik ini dapat digunakan untuk menghitung hubungan antara dua variabel". Dalam mengolah data penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memeriksa, memilih data yang berasal dari angket tertutup dengan skala likert dari (variabel bebas) dan (variabel terikat). 2. Men-tallly data yang diperoleh dari responden. 3. Memberikan skor terhadap data yang diperoleh dari angket. 4. Memasukkan skor ke dalam tabel yang telah dibuat sesuai dengan keperluan. 5. Uji Normalitas. Pengujian normalitas distribusi skor data penelitian menggunakan uji X 2. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1. Mencari rentang variabel X dan variabel Y, dengan rumus: Rentang (R) = skor tertinggi skor terendah.

55 (Sudjana, 1992:47). 2. Menentukan banyak kelas (bk), dengan rumus Struges: Bk = t l + (3,3) log n (Sudjana, 1992:47). 3. Menentukan panjang kelas (p), denganrumus: P = 1 Bk (Sudjana,1992:47) 4. Menentukan mean (rata-rata) variabel X dan variabel Y dengan menggunakan rumus : Mean X (X) = X/n Mean Y (Y) = y/n (Sudjana, 1992:47) 5. Menentukan standar deviasi, dengan rumus : 2 n f i. X i (fi.x i ) 2 SD = n(n 1) (Sudjana, 1992:268) 6. Harga baku (Z score ) = Batas kelas M/SD Pada Interval pertama : Z 1 = x M/SD Dari tabel Z, diperoleh nilai peluangnya Z 2 = x M/SD Dari tabel Z, diperoleh nilai peluangnya 7. Luas interval (L) = Z 2 Z 1 (Luas interval untuk interval kelas lainnya dihitung dengan cara yang sama.)

56 8. Frekuensi yang diharapkan (E i ) = n x L (Frekuensi harapan lainnya dihitung dengan cara yang sama) 9. Nilai Chi Kuadrat (χ 2 ) = O 1 E 1 ) 2 / E 1 (Nilai Chi Kuadrat untuk kelas interval lainnya dihitung dengan cara yang sama) 10. Mencari derajat kebebasan, dengan rumus : Dk = bk 3 (Subino, 1982:113) 11. Membandingkan nilai χ 2 tabel pada taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (dk) dengan χ 2 dari perhitungan di atas. Subino (1982:116) mengatakan : Jika nilai χ 2 hitung < χ 2 tabel, maka distribusi skor adalah normal. 12. Perhitungan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan pengujian signifikasi korelasi digunakan rumus product Moment-Pearson. Dan untuk menguji tingkat signifikansi digunakan test t dan criteria uji : tolak hipotesi nol jika t hitung > t tabel 13. Rumus koefisiensi korelasi Product Moment Pearson : n XY X Y r xy = ((n. X 2 ) ( X) 2 ) ((n Y ) 2 ) Keterangan : χ = Jumlah skor dari X y. = Jumlah skor dari Y χ 2 = Jumlah skor dari X 2 y. 2 = Jumlah skor dari y. 2

57 XY = Jumlah skor dari hasil kali X dan Y yang berpasangan (Arikunto, 2002).