Jurnal Keperawatan & Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC Nuris Kushayati Program Studi Keperawatan, Akademi Keperawatan Dian Husada Mojokerto Email : fa.fun11@yahoo.co.id ABSTRAK Antenatal Care (ANC) merupakan perawatan sebelum melahirkan yang ditujukan pada ibu hamil untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu dan bayi. Pada kenyataannya ibu hamil yang ada di wilayah Dusun Jogodayoh Desa Jabon Mojoanyar Mojokerto beranggapan bahwa memeriksakan dan merawat kehamilannya ke dukun beranak lebih murah dari pada ke bidan. Hal ini terjadi dikarenakan banyak ibu hamil tidak mengetahui manfaat tentang ANC. Adapun tujuan melakukan penelitian ini menganalisa hubungan pengetahuan keluarga tentang Antenatal Care (ANC) dengan keteraturan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel sebanyak responden yaitu semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Bidan Praktek Swasta (BPS) Ny. R Dusun Jogodayoh Desa Jabon Mojoanyar Mojokerto pada bulan Juni 2010. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (ANC) dan lembar observasi untuk mengetahui keteraturan ibu hamil dalam Antenatal Care (ANC). Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan menggunakan Uji Rank Spearman s Correlation dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden dalam kategori berpengetahuan cukup sebanyak responden () dan responden yang teratur ANC sebanyak responden (). Hasil Uji Korelasi Separman s Rho didapat ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan keteraturan ANC dengan ρ = 0,013 (α < 0,05). Melihat hasil penelitian maka diharapkan ibu hamil lebih meningkatkan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur untuk mencegah terjadinnya kelainankelainan yang menyertai kehamilan. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu, Keteraturan ANC Halalaman 50
Jurnal Keperawatan & Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal yang memerlukan perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat (Depkes RI,1995 : 2). Banyaknya angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil disebabkan karena pendidikan masyarakat yang rendah cenderung pemeliharaan kesehatan secara tradisional dan belum siap menerima pelaksanaan kesehatan modern, selain itu pengawasan antenatal masih belum memadai sehingga menyebabkan penyulit dan hamil dengan resiko tinggi tidak atau terlambat untuk diketahui (Manuaba, 1998 : 133). Hal ini terjadi dikarenakan banyak ibu hamil tidak mengetahui manfaat ANC, padahal melalui ANC dapat mengenal dan menangani sedini mungkin kelainan yang terdapat saat hamil, persalinan dan kala nifas, selain itu kebanyakan ibu hamil beranggapan bahwa memeriksakan dan merawat kehamilannya kedukun beranak lebih murah daripada ke bidan. Dari studi pendahuluan pada bulan Mei di BPS Ny. R Dusun Jogodayoh desa Jabon Mojoanyar Mojokerto melalui wawancara dengan orang 10 ibu hamil di dapatkan ibu hamil yang tahu tentang ANC sebanyak 3 orang (%) dan yang tidak tahu tentang ANC sebanyak 7 orang (70%). Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) sangat penting dilakukan untuk ibuhamil, karena Antenatal Care (ANC) dapat menyiapkan fisik, mental ibu serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas. Agar ibu dan bayi sehat dan normal setelah ibu melahirkan. Namun kenyataannya tidak dilakukan oleh ibu hamil. Adapun faktor yang menyebabkan ibu hamil enggan untuk ANC yaitu dikarenakan ekonomi, pekerjaan, kurang informasi bagi ibu hamil tentang manfaat ANC. Karena kurangnya pengetahuan inilah yang menjadi pemicu utama ibu hamil enggan untuk melakukan pemeriksaan ANC, sehingga mengakibatkan ibu kurang memperhatikan kebutuhan nutrisinya, ibu tidak mengetahui perkembangan kesehatan dirinya serta janinnya dan kurangnya informasi perawatan tentang bayi dan pada saat menyusui, mengenal persalinan dan perawatan masa nifas. Pemeriksaan kehamilan sangat diperlukan bagi ibu khususnya pemeriksaanyang teratur ini bertujuan untuk mencegah terjadinya bahaya dalam kehamilan serta menjaga kesehatan ibu agar janin didalam kandungannya tidak terganggu dan tidak kekurangan apapun. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ANC salah satunya adalah dengan memberikan penyuluhan pada ibuibu hamil tentang Antenatal Care (ANC). METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan cross sectional karena peneliti melakukan observasi atau pengumpulan data pada saat itu juga. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2010. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya di BPS Ny. R Dusun Jogodayoh Desa Jabon Mojoanyar Mojokerto sebanyak 50 responden. Sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak responden dengan kriteria inklusi ibu hamil yang bersedia menjadi responden dan tanpa komplikasi. Kriteria eksklusi yang ditentukan adalah ibu hamil yang baru memeriksakan pertama kali ke BPS. Sampling menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care dan variabel dependennya adalah keteraturan Antenatal Care. Instrumen menggunakan kuesioner untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil dan lembar observasi untuk mengetahui keteraturan ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Analisa dilakukan secara analitik observasional untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan menggunakan tabulasi silang sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka analisa data yang digunakan adalah uji korelasi Spearman s Rho. Hal 51
Jurnal Keperawatan & Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur Responden di BPS Ny. R Dusun Jogodayoh Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto Umur Frekuensi Prosentase (%) > 20 tahun 20 tahun 40 tahun SD SLTP SMA Akademi/PT < 1 km 2 4 km 5 7 km > 7 km 9,0% Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) 10 33,3% 14 46,7% 6 20,0% Jarak Rumah ke BPS Frekuensi Prosentase (%) 12 40,0% 15 50,0% 3 10,0% Penghasilan Frekuensi Prosentase (%) 14 46,7% 16 53,3% > Rp. 1.000.000, Rp. 500.000, Rp. 1.000.000, Rp. 0.000, Rp. 500.000, < Rp. 0.000, Tabel 1 diatas diketahui bahwa dari responden sebagian besar berumur 20 tahun sebanyak responden () dan tidak ada yang umur lebih dari tahun, paling banyak tingkat pendidikan SLTP sebanyak 14 responden (46,7%) dan paling sedikit tingkat pendidikannya SMA sebanyak 6 responden (20%). Berdasarkan jarak rumah ke tempat pemeriksaan di BPS Ny. R Dusun Jogodayoh Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto mayoritas jarak rumah responden ke BPS adalah 2 4 km sebanyak 15 responden (50,0%) dan yang jarak rumahnya 5 7 km sebanyak 3 responden (10,0%). Penghasilan responden mayoritas < Rp. 0.000, sebanyak 16 responden (53,3%) dan yang berpenghasilan Rp. 0.000, sampai dengan Rp. 500.000, sebanyak 14 responden (46,7%). 2. Pengetahuan Responden Tentang Antenatal Care (ANC) Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden di BPS Ny. R Dusun Jogodayoh Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) Baik Cukup Kurang 8 1 26,7% 3,3% Jumlah 100% Dari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari responden paling banyak berpengetahuan cukup sebanyak responden () dan berpengetahuan kurang sebanyak 1 responden (3,3%). 3. Keteraturan Antenatal Care (ANC) Tabel 3 Distribusi Frekuensi Keteraturan Antenatal Care (ANC) Responden di BPS Ny. R Dusun Jogodayoh Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto Keteraturan Frekuensi Prosentase (%) Teratur Tidak teratur 9,0% Jumlah 100% Dari tabel 3 diatas menunjukkan bahwa dari responden terdapat responden () yang teratur Antenatal Care (ANC). Halalaman 52
Jurnal Keperawatan & Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto 4. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care (ANC) dengan Keteraturan Antenatal Care (ANC) Tabel 4 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care (ANC) dengan Keteraturan Antenatal Care (ANC) di BPS Ny. R Dusun Jogodayoh Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto No 1. 2. 3. Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Keteraturan Antenatal Care (ANC) Teratur Tidak Teratur Σ % Σ % 8 26,7% 13 43,3% 8 1 26,7% 3,3% Jumlah 8 1 % 26,73% 3,3% Total 9,0% 100% Dari hasil tabulasi silang diatas dapat diketahui bahwa responden yang pengetahuannya cukup dengan Antenatal Care (ANC) teratur sebanyak 13 responden (43,3%), dan responden yang pengetahuannya cukup dengan Antenatal Care (ANC) tidak teratur sebanyak 8 responden (26,7%). Tabel 5 Hasil Analisis Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care (ANC) dengan Keteraturan Antenatal Care (ANC) di BPS Ny. R Dusun Jogodayoh Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto Correlations Spearman's rho Tingkat Pengetahuan Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N Tingkat Pengetahuan 1,000, Keteraturan ANC,447*,013 Keteraturan ANC Correlation,447* 1,000 Coefficient,013, Sig. (2tailed) N Correlation is significant at the *..05 level (2tailed).. Dari tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,447 dengan tingkat signifikan 0,013 (α < 0,05) dan berarti H1 diterima bahwa ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (ANC) dengan keteraturan Antenatal Care (ANC). PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care (ANC) Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa responden mempunyai pengetahuan cukup tentang Antenatal Care (ANC) sebanyak responden (). Menurut teori Notoatmodjo (2002 :1) bahwasannya pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang tersebut melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Menurut Notoatmodjo (1993 : 132) pengetahuan itu sendiri banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya usia, tingkat pendidikan, pengalaman, media massa. Usia menurut Nursalam (2001 : 135) mengatakan bahwa usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai ia berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Selain itu faktor pendidikan juga dapat mempengaruhi dimana menurut teori Koentjoroningrat (1997) yang dikutip oleh Nursalam (2001 : 135) menyebutkan bahwa semakin tinggi Hal 53
Jurnal Keperawatan & Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi sehingga banyak pengetahuan yang dimilikinya, selain itu pengalaman juga mempengaruhi dimana menutut Notoatmodjo (1997 : 104) mengatakan bahwa seseorang yang mendapatkan pengalaman akan lebih siap menghadapi permasalahan dalam hidup, dari pengalaman tersebut akan menambah pengetahuan seseorang. Media massa juga mempengaruhi dimana menurut S. Maftah dan Y. Riyadi (1995 : 180) mengatakan bahwa media massa ini ternyata dapat menjadi media, sosialisasi, dimana melalui media massa seseorang bisa menerima nilai, norma, sikap dan pola perilaku yang kemudian dia bisa menerimanya. Dari hasil responden didapatkan () ibu hamil berusia 20 tahun, pada usia tersebut umumnya ibu cukup matang dalam berfikir. Adapun faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan ibu yaitu faktor pendidikan, hampir setengahnya ibu hamil berpendidikan SLTP, kemungkinan untuk penerimaan informasi masih cukup sulit. Dan dari sejumlah pertayaan yang di ajukan di kuesioner responden bisa menjawab pertayaan tentang pengertian antenatal care,tujuan dari pemeriksaan kehamilan,mengapa ibu harus teratur antenatal care,mengapa ibu hamil setiap periksa di timbang berat badannya,latihan yang di anjurkan bagi ibu hamil,mengapa dalam pola makannya harus tinggi nilai gizinya dan manfaat perawatan payudara selama kehamilan,itu semua karena pertayaannya tidak terlalu ke medis.dan responden yang tidak bisa menjawab pertayaan yang di ajukan tentang kehamilan berapa bulan ibu harus lebih sering periksa,dalam 1 hari ibu hamil harus mengkomsumsi makanan tinggi kalori,dan mengapa ibu hamil harus lebih memperhatikan kesehatan tubuhnya. 2. Keteraturan Antenatal Care (ANC) Berdasarkan tabel 3 sebagian besar ibu hamil teratur dalam memeriksakan kehamilannya (ANC) yaitu sebanyak responden (). Menurut Manuaba (1998 : 128) bahwa pengawasan Antenatal Care (ANC) yang sesuai standart dan teratur dapat memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sesuai dengan tujuan dari Antenatal Care (ANC) yaitu untuk memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan/komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran agar dapat tumbuh kembang secara normal, menurunkan angka kematian ibu dan perinatal (Saifudin, 2002 : 90), sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkahlangkah dalam pertolongan persalinannya. Sedangkan (%) ibu hamil tidak teratur dalam memeriksakan kehamilannya. Tapi pelaksanaan Antenatal Care (ANC) yang tidak sesuai standart dan tidak teratur disebabkan karena faktor demografi, pendidikan, paritas, pekerjaan dan jarak rumah ke tempat periksa. Dari hasil penelitian di dapatkan responden yang teratur antenatal care (ANC) sebanyak () dan yang tidak teratur antenatal care (ANC) sebanyak 9 responden (,0%). Dengan hanya pendidikan SLTP,keteraturan di pengaruhi oleh pendidikan di mana pendidikan responden hanya sampai SLTP sehingga mempengaruhi pengetahuan responden,dengan pengetahuan cukup yang di dukung dengan adanya pendidikan non formal yaitu dari televisi,nedia cetak, puskesmas dan bidan desa sehingga antenatal care (ANC) responden teratur.dan juga keteraturan di pengaruhi oleh jarak rumah,di mana jarak rumah responden 2 4 km ke tempat periksa,tapi dengan jarak demikian tidak mempengaruhi ibu hamil memeriksakan kehamilannya baik itu menggunakan sepeda motor ataupun jalan kaki. 3. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care (ANC) dengan Keteraturan Antenatal Care (ANC) Berdasarkan tabel 5 Di ketahui ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil Halalaman 54
Jurnal Keperawatan & Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto tentang Antenatal Care (ANC) dengan keteraturan Antenatal Care (ANC) dengan tingkat signifikan 0,013 (α < 0,05). Pengawasan sebelum lahir meliputi pemeriksaan kehamilan dan upaya koreksi jika ditemukan adanya kelainan, disamping itu dengan pelaksanaan Antenatal Care (ANC) yang teratur maka ibu akan mempersiapkan bagi kesehatan fisik maupun persiapan mental, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998 : 129). Hubungan yang terjadi dengan hasil tabulasi silang di peroleh responden dengan pengetahuan cukup dan melakukan Antenatal Care (ANC) teratur sebanyak 13 responden ( 43,3%).akan tetapi keyataannya orang yang berpengetahuan cukup lebih teratur dalam melakukan Antenatal Care (ANC) dari pada responden yang berpengetahuan baik,hal itu mungkin terinspirasi oleh tetanggatetangganya ataupun teman dekatnya. Pengetahuan yang cukup bukan berarti mengurangi keteraturan responden untuk antenatal care (ANC), Dan keteraturan responden juga di pengaruhi oleh penghasilan responden di mana penghasilan respondan sebagian besar kurang dari tiga ratus ribu. SIMPULAN DAN SARAN Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (ANC) sebagian besar cukup dan ibu hamil datang ke tempat pemeriksaan secara teratur. Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (ANC) dengan keteraturan Antenatal Care (ANC). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya membina dan mengembangkan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan pemeriksaan kehamilan. Untuk itu bagi tenaga kesehatan yang meberikan fasilitas pemeriksaan kehamilan tetap meningkatkan pelayanan kesehatan serta meningkatkan promosi kesehatan mengenai perlunya pemeriksaan kehamilan khususnya untuk mencegah terjadinya kelainankelainan dalam kehamilan. ibu hamil diharapkan tetap melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur untuk mencegah terjadinya kelainankelainan yang menyertai kehamilan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, (1998), Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 282 Bobak, Lowdermilk, Jensen, (2004), Maternal Maternity, Jakarta, Renta Kemalasari, EGC : 124 Depkes RI, (1992), Asuhan Kebidanan pada ibu dalam Kontek Keluarga, Jakarta, Depkes RI:59 Departemen P&K, (1999), Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga Berencana. Jakarta : EGC. Farrer Helen, (1999), Perawatan Maternitas, Jakarta, EGC :73 & 78 Hamilton, PM, (1995), Dasardasar keperawatan maternitas. Jakarta, EGC : 27 & 6070 Keliat,BA (1992), Gangguan konsep diri, Jakarta, EGC :128 Koentjoroningrat, (1999), Metode Penelitian, Jakarta : PT. Rineka Cipta Manuaba, IBG, (1998), Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan, Jakarta, EGC, 128 Moechtar, Rustam, (1998), Sinopsis Obstetri Fisiologis dan Patologi, jilid 1, edisi 2, Jakarta, EGC : 48 Notoatmodjo, S, (2002), Metodologi Penelitian untuk Kesehatan, Jakarta, PT. Rineka Cipta : 85, 99 dan 4950 Notoatmodjo, S, (2005), Metodologi Penelitian, Jakarta : PT. Rineka Cipta : 70,92 Hal 55
Jurnal Keperawatan & Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto Nursalam dan Siti pariani, (2003), Pendekatan PraktisMetodologi Riset Keperawatan, Jakarta : Sagung Seto,: 6466 Prawiro, Sarwono,(2001), Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan maternal dan Neonatal, jakarta : Yayasan Bina Pustaka,: 85 Pusdiknakes, (2003), Asuhan Antenatal. Jakarta : JHPIEGOWHO : 3 Saifuddin, (2002), Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka : 90 93 Varney, Helen, dkk. (2002), Buku Saku Kebidanan, Jakarta : EGC : 88 Halalaman 56