(Setyapurnama dan Norpratiwi, 2006).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah (Suad Husnan, 1994) dalam Adrian (2011). Menurut jawa pos

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh investor, salah satu alternatif yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. modal menjadi pilar perekonomian negara-negara maju dan menjadi cermin. menentukan maju atau melemahnya ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang

BAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi perusahaan go public. Salah satu jenis perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor

BAB I. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh imbalan berupa return. Untuk memperoleh return yang diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. pada saat jatuh tempo. Bagi para emiten, obligasi merupakan sekuritas yang relatif

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai salah satu alternatif investasi untuk memperoleh keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh dana dari pemilik modal (investor), juga merupakan sarana bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).

BAB I PENDAHULUAN. instrumen keuangan yang diminati. Minat yang cukup tinggi dari para investor

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu alternatif investasi guna memperoleh keuntungan. modal dapat memberikan imbal hasil berupa dividen atau dapat

BAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Obligasi merupakan surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak

BAB I PENDAHULUAN. modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian, pasar modal menjadi pilihan

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat

PENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN BOND RATING TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana ( issuer). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. baik peringkat obligasi yang diperdagangkan maka return yang diberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendapatan tetap tersebut diperoleh dari pokok obligasi dan bunga yang akan

BAB I PENDAHULUAN. diminati investor, karena obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhruddin (2011) (ekbis.sindonews.com) Harsono (2010)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal menjadi suatu kegiatan ekonomi yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. 2003). Instrumen pasar modal yang utama yaitu saham dan obligasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri (Husnan, 2003). Salah satu instrument yang diperjual belikan dipasar

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas di Asia (ASEAN Free Trade Area) untuk negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang tergolong Surat Berharga Pasar Modal dengan Pendapatan Tetap (fixed-income

BAB I PENDAHULUAN. saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Investasi obligasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari beberapa instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh agen pemeringkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mendelegasikan pekerjaan dan agent sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seorang pemilik modal yang berminat membeli obligasi, sudah seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh investor. Pasar modal juga termasuk dalam salah satu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan investor yang berorientasi pertumbuhan. nilai nominal (nilan pari/par value) dan jangka waktu jatuh tempo tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu instrumen hutang yang ditawarkan penerbit (issuer) atau yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk pemenuhan kebutuhan keuangan perusahaan adalah melalui obligasi.

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh melalui pasar uang dan pasar modal. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. lapangan usaha perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Menurut Mankiw

BAB I PENDAHULUAN. modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di suatu negara. Investasi di Indonesia telah melekat dengan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang RI Nomor 8 tentang Pasar Modal Tahun 1995, pasar

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk pembiayaan yang berasal dari eksternal salah satunya yaitu dana dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

yang agak lamban tersebut salah satu kendalanya adalah kondisi pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang berkaitan dengan obyek yang akan diteliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wolk et al (2000) dalam Sari et al (2006), signaling theory menjelaskan

I. PENDAHULUAN. penting. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki. kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan tetap bagi pemegangnya. Salah satu bentuk informasi yang dapat

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI PADA LEMBAGA KEUANGAN BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pengembangan usaha dan perluasan jaringan suatu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Umum atau yang disebut juga sebagai Bank Konvensional merupakan

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakn pasar dari berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan. Pasar modal merupakan salah satu perantara untuk menghubungkan pihak-pihak yang membutuhkan dana (unit deficit) dengan investor. Bagi investor, kegiatan tersebut merupakn investasi yang bertujuan untuk meningkatkan kekayaan dirinya, salah satu instrumen dari pasar modal tersebut adalah obligasi (Amrullah, 2007). Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan penerbit obligasi/obligor, yang menyatakan bahwa investor telah meminjamkan sejumlah uang kepada penerbit obligasi. Perusahaan yang menerbitkan obligasi mempunyai kewajiban untuk membayar bunga sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan serta pokok pinjaman pada saat jatuh tempo (Bapepam). Investasi dalam bentuk obligasi lebih memberikan jaminan pengembalian dan keuntungan dibandingkan dengan investasi saham. Di Bursa Efek Surabaya dari tahun 2001-2003 telah terdapat 92 perusahaan yang menerbitkan obligasi, hal ini menunjukkan pasar obligasi merupakan suatu instrumen yang dapat dijadikan sebagai suatu alternatif investasi. (Setyapurnama dan Norpratiwi, 2006). 1

2 Faerber (2000) dalam Setyapurnama dan Norpratiwi (2006) menyatakan bahwa investor lebih memilih berinvestasi pada obligasi dibandingkan saham, hal ini disebabkan karena dua alasan, yaitu: 1. Volatilitas saham lebih tinggi dibandingkan obligasi, sehingga mengurangi daya tarik investasi pada saham 2. Obligasi menawarkan tingkat pengembalian yang positif dengan pendapatan tetap (fixed income), sehingga obligasi lebih memberikan jaminan dibandingkan dengan saham. Obligasi sebagai surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (investor) dengan yang diberi pinjaman (obligor) (Yanti, 2007). Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai diatas 5 tahun dalam Almilia dan Vieka (2007) dan disertai pemberian bunga yang jumlah dan saat pembayarannya telah ditetapkan dalam perjanjian. Sebelum suatu penerbit (perusahaan/negara) mengeluarkan surat obligasi, maka akan dilakukan proses pengujian terhadap obligasi tersebut, di Indonesia di lakukan oleh Bapepam selaku pengawas pasar modal dan dilakukan pengujian peringkat (rating) obligasi. Biasanya proses penerbitan secara keseluruhan membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan, sebelum obligasi tersebut dinyatakan dapat diterbitkan dan bisa dibeli investor (Manurung, Silitonga dan Tobing, 2008). Di Indonesia terdapat dua lembaga pemeringkat sekuritas obligasi, yaitu PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) dan PT. Kasnic (Credit

3 Rating Indonesia). Perusahaan rating yang mendominasi pasar atas rating ini yaitu PT. Pefindo. Perusahaan ini juga sangat sering menerbitkan ratingnya ke publik (Manurung, Silitonga dan Tobing 2008). Seorang investor yang berminat membeli obligasi, sudah seharusnya memperhatikan peringkat obligasi karena peringkat tersebut memberikan informasi atau memberikan signal tentang probabilitas hutang suatu perusahaan (Almilia danvieka, 2007). Penelitian ini dilakukan karena menurut Burton Et Al, 1998 Pertumbuhan (growth) perusahaan merupakan faktor akuntansi yang mempengaruhi peringkat obligasi, disamping itu Pottier dan Sommer (1999) juga mengatakan ukuran (size) perusahaan dapat juga mempengaruhi peringkat obligasi (Yanti, 2007). Almilia dan Devi (2007) meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan (growth) perusahaan dan likuiditas perusahaan mempengaruhi prediksi peringkat obligasi. Sedangkan ukuran/size perusahaan yang diproksikan dengan total aset tidak dapat menentukan peringkat obligasi perusahaan. Menurut Restuti (2006) yang meneliti tentang pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap peringkat dan yied obligasi. Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi.

4 Sedangkan menurut penelitian Yanti (2007) tentang analisis pengaruh ukuran dan pertumbuhan perusahaan terhadap peringkat obligasi menyatakan bahwa pertumbuhan (growth) mempengaruhi peringkat obligasi. Sedangkan ukuran (size) perusahaan tidak mempengaruhi peringkat obligasi. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Almilia dan Vieka (2007), yang menguji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ (Bursa Efek Jakarta). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada periode penelitian. Penelitian terdahulu mengunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada periode 2001-2005, sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2005-2008. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali apakah peringkat obligasi dipengaruhi oleh variabel-variabel fundemental yang terdiri dari ukuran, pertumbuhan dan likuiditas perusahaan. Apabila pertumbuhan perusahaan dinilai baik maka perusahaan penerbit obligasi akan memiliki peringkat obligasi invesment grade. Oleh karena itu investor disarankan untuk memiliki perusahaan penerbit obligasi yang mempunyai pertumbuhan perusahaan yang baik. Sementara dari size/ukuran perusahaan yang menggunakan proksi total asset menunjukkan besar tetapi masih tergolong non investment grade. Hal ini bisa digunakan oleh investor sebagai prediktor resiko dalam pengambilan keputusan untuk memilih peringkat obligasi.

5 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pertumbuhan perusahaan (growth) berpengaruh terhadap peringkat obligasi? 2. Apakah ukuran perusahaan (size) berpengaruh terhadap peringkat obligasi? 3. Apakah likuiditas perusahaan berpengaruh terhadap peringkat obligasi? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mengeluarkan obligasi pada tahun 2005-2008. Penelitian ini juga berusaha menjawab pertanyaan tentang faktor akuntansi yang dapat mempengaruhi peringkat obligasi. Penulis juga akan membatasi pada perusahaan yang eksis pada tahun tersebut. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah pertumbuhan/growth perusahaan berpengaruh terhadap peringkat obligasi. 2. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan/size berpengaruh terhadap peringkat obligasi. 3. Untuk mengetahui apakah likuiditas perusahaan dapat berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

6 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Penelitian sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan baru yang diperoleh secara langsung yang didasarkan pada teori yang didapat dari bangku kulaiah dan untuk mengetahui apakah perusahaan yang terdapat di BEI sudah terdaftar dalam peringkat obligasi. 2. Bagi Akademisi Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pembuktianpembuktian empiris adanya faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi pada perusahaan di BEI, serta memberi referensi bagi pengembangan ilmu-ilmu ekonomi khususnya akuntansi. 1.6 Kerangka Pemikiran Investasi dalam bentuk obligasi lebih memberikan jaminan pengembalian dan keuntungan dibandingkan dengan investasi saham. Di Bursa Efek Surabaya dari tahun 2001-2003 telah terdapat 92 perusahaan yang menerbitkan obligasi, hal ini menunjukkan pasar obligasi merupakan suatu instrumen yang dapat dijadikan sebagai suatu alternatif investasi. (Setyapurnama dan Norpratiwi, 2006). Ukuran perusahaan (size) merupakan salah satu variabel akuntansi yang mempengaruhi peringkat obligasi. Miswanto dan Husnan (1999) dalam Almilia dan Vieka (2007) Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total asset, penjualan atau ekuitas.

7 Menurut Burton et al. (1998) dalam Yanti (2007) Growth atau pertumbuhan perusahaan juga merupakan faktor akuntansi yang dapat mempengaruhi peringkat obligasi, disamping itu menurut Pottier dan Sommer (1999) dalam Yanti (2007) juga menyatakan size/ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total asset dapat mempengaruhi peringkat obligasi. Sedangkan menurut Burton et al (2000) dalam Almilia dan Vieka (2007) menyatakan bahwa tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan sehingga secara financial akan mempengaruhi prediksi peringkat obligasi. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka pengaruh pertumbuhan, ukuran dan likuiditas perusahaan terhadap peringkat obligasi, dapat ditunjukkan dalam gambar kerangka pemikiran sebagai berikut: Gambar 1 Kerangka Penelitian Growth (X 1 ) Size (X 2 ) Peringkat obligasi (Y) Likuiditas (X 3 )

8 1.7 Hipotesis H 1 : Pertumbuhan (growth) perusahaan berpengaruh terhadap peringkat obligasi. H 2 H 3 : Ukuran perusahaan (size) berpengaruh terhadap peringkat obligasi. : Likuiditas perusahaan berpengaruh terhadap peringkat obligasi.