BABI PENDAHULUAN. Sebuah organisasi tidak akan berjalan mulus tanpa adanya. manajemen, yang merupakan satu kelompok utuh dari pengelola organisasi,

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA PROGRAM STUDI AKUNTANSI. Bambang Kesit Tim Akuntansi Sektor Publik Prodi Akuntansi 2009

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

BAB I PENDAHULUAN. (1) pure-profit organization, (2) quasi-profit organization, (3) quasi-nonprofit

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

KUESIONER Isilah dan beri tanda ( ) pada jawaban yang paling sesuai Nomor Responden.. (diisi oleh petugas) 1 Jenis Kelamin 1 Laki laki 2 Perempuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Akuntansi Sektor Publik

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

JURNAL IMPLEMENTASI PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Study Kasus Pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data penting yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat,maka

BAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK. hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. bahasan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi kinerja manajer puncak kemudian digunakan sebagai dasar

Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan

Kirmizi Ritonga. Abstrak. Kata kunci: kinerja manajerial, desentralisasi, ketidakpastian tugas dan sistem akuntansi manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi hingga tujuan yang diharapkan tercapai. Perencanaan Sistem Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak

SKRIPSI. Oleh : ARIFAH NUR SABRINA B

Pengantar: Perbedaan Sifat & Karakteristik Organisasi PUBLIK dengan SWASTA

SILABUS KULIAH. 1 Pendahuluan, Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik, Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Agus Widarsono, SE., M.Si, Ak Prodi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengendalian organisasi karena pengukuran kinerja diperkuat dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang

TANTANGAN PENERAPAN KURIKULUM AKUNTANSI PEMERINTAHAN UNTUK SMK KELOMPOK KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN DENGAN ADANYA UU DESA NOMOR 6 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan kemandirian. Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 Pasal 1 Angka 5 memberikan

BAB I PENDAHULUAN. peraturan organisasi yang berlaku. Pada organisasi pemerintahan di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan transaksi keuangan dari

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatakan wujud dari penyelenggaraan otonomi daerah adalah

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BABI PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini ditandai dengan adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara

S K R I P S I. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dilaksanakan oleh tim anggaran

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang sebagai pekerja profesional, ada yang mengalami perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. produksi, teknologi informasi, dan struktur organisasi mengakibatkan organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-Undang no 22 tahun 1999 dan Undang-Undang no 25

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

PENDEKATAN KONTINJENSI DALAM PENELITIAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAGEMEN

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

BAB II DASAR TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. theory yaitu stewardship theory (Donaldson dan Davis, 1991), yang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3

BABI PENDAHULUAN. Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sehor

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. besarnya penyerahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penggunaan komputer. Perkembangan teknologi informasi. bisnis yang baik agar kinerja manajerial dapat meningkat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

MAKALAH EKONOMI SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

PENDAHULUAN. lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yaitu Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan. Namun, menurut Covaleski et al. (2003) dan Shields and

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses penganggaran daerah diatur dalam Permendagri Nomor 13 tahun

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitikberatkan pada Pemerintah

LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN UKDW. organisasi nirlaba disebakan oleh organisasi ini berpengaruh pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan saat ini

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN A. LA TAR BELAKANG MASALAH Sebuah organisasi tidak akan berjalan mulus tanpa adanya manajemen, yang merupakan satu kelompok utuh dari pengelola organisasi, yang terdiri dari manajer, direktur, dewan direksi, dan sebagainya. Akuntansi manajemen merupakan salah satu jenis informasi yang dibutuhkan oleh manajemen. Informasi diperlukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Akuntansi dapat dipandang dari dua sudut, yaitu akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Pemahaman yang baik mengenai karakteristik akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi akan membantu pemahaman karakteristik dan perekayasaan informasi akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi, akuntansi merupakan suatu sistem yang mengelola masukan yang berupa data operasi atau data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh pemakai Henry Simamora (1999:7) berpendapat bahwa informasi adalah fakta, data, observasi, persepsi, atau segala sesuatu lainnya yang menambah pengetahuan. 1

2 Ketika unsur dalam suatu badan usaha menjadi semakin kompleks, pihak manajemen membutuhkan informasi yang dapat mendukung dalam membuat putusan-putusan manajerial. Perubahan lingkungan juga memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Ketidakpastian lingkungan yang saat ini sedang melanda berbagai aspek kehiduapn, mulai dari ekonomi, politik, sosial, budaya, menuntut manajer untuk menyiapkan diri dan perusahaan untuk menghadapi perubahan yang cepat. Dinamik Dari hasil peneliti~n Gul dan Chi (1994), Chia (1995), serta Nazaruddin (1998) menunjukkan bahwa karakteristik informasi akuntansi manajemen tergantung pada variabel konstektual organisasi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk melihat pengaruh faktor ketidakpastian lingkungan terhadap karakteristik akuntansi manajemen (Gul & Chia, 1994; Chong, 1997 dalam Rahman, 2002). Hasil penelitian tersebut memberikan penjelasan bahwa ketersediaan informasi akuntansi manjemen yang andal akan dapat meningkatkan kinerja manajerial pada kondisi ketidakpastian lingkungan. Dampak interaksi karakteristik Sistem Akuntansi manajemen dengan desentralisasi berhubungan positif terhadap kinerja manajerial, artinya apabila dalam kondisi tingkat desentralisasi yang tinggi para manajer didukung dengan tingkat ketersediaan karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen yang semakin tinggi pula.informasi dalam sistem desentralisasi lebih banyak dibutuhkan dibanding dalam organisasi yang tersentralisasi.

3 Waterhouse dan Tieesan (1978), Galbraith (1973) rnenyatakan bahwa hal ini dikarenakan sistem sentralisasi manajer hanya menjalankan perintah atasannya saja. Sebaliknya dalarn sistern desentralisasi manajer mernerlukan informasi lebih banyak untuk membuat keputusan rnereka. Dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi, bentuk struktur organisasi yang sesuai adalah desentralisasi (Burn dan Stalker, 1961; Govindarajan, 1986; Nazarudin, 1998 dalarn Rahman, 2002). Hal ini disebabkan karena dalarn kondisi ketidakpastian yang tinggi diperlukan suatu pengarnbilan keputusan dengan cepat dan segera. Desentralisasi menyebabkan rnanajer lini terdepan yang berhubungan langsung dengan pusat permasalahan akan memiliki otoritas untuk mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat (Thomson, 1967). Desmiyawati (2001) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada interaksi antara karakteristik informasi broad scope sistem akuntansi rnanajernen dan strategi bisnis akan rneningkatkan kinerja organisasi, dan adanya interaksi antara karakteristik informasi broad scope sistern akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan adalah positif dan signifikan yang berarti bahwa ada pengaruh antara karakteristik informasi broad scope sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja organisasi. Selain itu pula, pembebanan tugas yang dalarn hal ini dititikberatkan pada job description, dapat menjadi salah satu faktor penentu yang dapat mempengaruhi dalam menilai kinerja manajer.

4 Sifat-sifat perbedaan tugas dalam research & development secara potensial dapat mempengaruhi keefektifan bentuk pengendalian akuntansi karena sifatnya yang tidak rutin (Abernethy & Brownell, 1997). Dalam penelitian Keller (1994), Miller, Glick, Wang & Huber (1991) rutinitas didefinisikan sebagai suatu teknologi dalam melakukan tugas-tugas yang berulang-ulang dan yang dapat diprediksi. Model stuktur dan teknologi Perrow (1970) melihat rutinitas dari 2 dimensi, yaitu: task analyzability dan number of exception. Task analyzability adalah keberadaan suatu teknik yang dirancang dengan baik dan digunakan untuk melakukan suatu tugas. Sedangkan number of exception merupakan derajat variasi (pengecualianpengecualian) dalam melakukan suatu tugas. Task analyzability dan number of exception mengacu pada ketidakpastian tugas (task uncertainty). Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk tugas-tugas dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi, bentuk pengendalian akuntansi kurang tepat untuk digunakan (Hirst, 1983; Brownell & Hirst, 1986; Brownell & Dunk, 1991). Namun buktibukti yang memperkuat hasil penelitian diatas untuk organisasi research & development. Faisal (2000) yang meneliti tentang Pengaruh Karakteristik Tugas terhadap Keefektifan Bentuk Pengendalian Akuntansi, Perilaku, dan Personal dalam Peningkatan Kinerja Manajerial, memberikan hasil bahwa untuk pengendalian akuntansi kurang cocok dalam organisasi research & development tetapi hasil penelitian tersebut diharapkan mempunyai beberapa implikasi.

5 Kebutuhan informasi dalam suatu organisasi tergantung pada beberapa faktor. Hal ini sejalan dengan pendekatan kontijensi (Otley, 1980), bahwa tingkat ketersediaan dari masing-masing karakteristik informasi sistem akuntansi itu mungkin tidak selalu sama untuk setiap organisasi, tetapi ada faktor penentu lainnya yang akan mempengaruhi tingkat kebutuhan terhadap informasi akuntansi manajemen. Faktor-faktor tersebut antara lain: ketidakpastian lingkungan (Gordon dan Narayanan, 1984; Govindarajan, 1984), kompleksitas teknologi (Chenhall dan Morris, 1986), task uncertainty (Chong, 1996), strategic uncertainty (Riyanto, 1997), strategi (Govindaraja dan Gupta, 1985; Simons, 1987; Abernethy dan Guthrie,.1994; Chong dan Kar, 1997). Fenomena yang dapat diamati dalam perkembangan sektor publik dewasa ini adalah semakin menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik oleh organisasi sektor publik (seperti: pemerintah pusat dan daerah, unit-unit kerja pemerintah, departemen dan lembaga-lembaga negara). Tuntutan akuntabillitas sektor publik terkait dengan perlunya dilakukan transparansi dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak-hak publik. Mardiasmo (2002) dalam Abdullah (2005) mengatakan bahwa dalam melaksanakan pemerintahan, pemerintah daerah berkewajiban melakukan dua jenis pertanggungjawaban. Pertama, pertanggungjawaban vertikal kepada pemerintah pusat. Kedua, pertanggungjawaban horizontal kepada DPRD dan masyarakat luas. Kedua jenis pertanggungjawaban

6 pemerintah daerah tersebut merupakan elemen penting dalam proses akuntabilitas. Menurut Mardiasmo (2002:8), perbedaan sifat dan karakteristik antara orgamsast publik dan organisasi swasta dapat dilihat pada tabel berikut: Tabell Perbcdaan, Sifat, dan Karakteristik Antara Organisasi Publik dan Organisasi Swasta Pcrbcdaan Scktor Publik Sektor Swasta Tujuan Organisasi Nonprofit motive Profit motive Sumber Pendanaan Pajak, retribusi, utang, Pembiayaan internal: obligasi, laba modal sendiri, laba BUMN/BUMD, ditahan, penjualan penjualan asset negara, dll. aktiva. Pembiayaan eksternal: utang bank, obligasi, penerbitan saham. Pertanggungjawaban Kepada masyarakat Kepada pemegang (publik), parlemen saham dan kreditor (DPR/DPRD) Struktur Organisasi Birokratis, kaku dan Fleksibel: datar, hierarkhis pyramid, lintas fungsional, dsb. Karakteristik Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik Anggaran Sistem Akuntansi Cash Accountinf? Accrual Accountinf? Sumber: Mardiasmo (2002:8) B. RUMUSAN MASALAH Penelitian ini dilakukan untuk meneliti apakah ada pengaruh informasi sistem akuntansi manajemen desentralisasi, ketidakpastian lingkungan (perceived environmental uncertainty), dan pembebanan tugas

7 terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah informasi sistem akuntansi manajemen desentralisasi berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah? 2. Apakah informasi sistem akuntansi manajemen perceived environmental uncertainty berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah? 3. Apakah informasi sistem akuntansi manajemen pembebanan tugas berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah? c. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah informasi sistem akuntansi manajemen desentralisasi berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja pemerintah daerah. 2. Untuk mengetahui apakah informasi sistem akuntansi manajemen perceived environmental uncertainty berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja pemerintah daerah. 3. Untuk mengetahui apakah informasi sistem akuntansi manajemen pembebanan tugas berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja pemerintah daerah.

8 D. MANFAAT PENELITIAN Ada beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu: 1. Untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya berkenaan dengan adanya hubungan antara desentralisasi, ketidakpastian lingkungan (perceived environmental uncertainty), dan pembebanan tugas dengan karakteristik informasi akuntansi manajemen. 2. Untuk memperjelas faktor yang paling berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah. 3. Bagi para praktisi, diharapkan dapat memberikan informasi yang berarti mengenai perlunya perencanaan sistem control dalam suatu organisasi. Karena adanya perubahan dalam sistem kontrol organisasi, membutuhkan beberapa aspek lain dari struktur orgamsas1 sehingga dapat meningkatkan karakteristik sistem informasi akuntansi. E. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Adanya perencanaan, pengendalian, serta pengambilan keputusan dalam suatu organisasi dibutuhkan adanya sistem informasi yang dapat memberikan masukan bagi perkembangan organisasi. Informasi merupakan pendorong utama yang membantu manajemen dalam bekerja. Kurangnya informasi dapat menyebabkan manajemen tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Dcwasa ini organisasi sektor publik dituntut untuk dapat memberikan informasi yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Penyampaian informasi

9 secara efektif dan efisien serta dilakukan transparan, setidaknya telah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam penelitian ini, hanya membatasi sistem informasi akuntansi manajemen desentralisasi, ketidakpastian lingkungan (perceived environmental uncertainty), dan pembebanan tugas serta pengaruhnya terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah.