BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya transaksi bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari berbagai negara. Terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam usahanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan akses informasi yang sudah mendunia. Perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lindung nilai atau biasa dikenal dengan sebutan hedging menjadi topik hangat

BAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. berurusan dengan pasar domestik (Winarto, 2008:45). Mata uang tiap negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Growth Opportunity,

KEPUTUSAN HEDGING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI ) ARTIKEL ILMIAH

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. RM Satwika Putra Jiwandhana dan Nyoman Triartyati (2016)

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. data populasi perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia berdasarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh peristiwa peristiwa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menggunakan dana yang bersumber dari pihak internal dan

BAB II URAIAN TEORTIS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii. PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vi

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menerapkan strategi strategi baru untuk memperbaiki arus kas

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. (Madura, 2012:211). Hedging didefinisikan sebagai tindakan untuk membatasi risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB V PENUTUP. terhadap keputusan hedging bank konvensional maka semakin tinggi. b. Kesulitan keuangan ( financial distress) mempunyai pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda sejak pertengahan tahun menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING CONTRACT FORWARD UNTUK MENGURANGI KERUGIAN SELISIH KURS VALAS ATAS HASIL PENJUALAN EKSPOR

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang baik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN SEBELUMNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB V PENUTUP. likuiditas (CR) dan financial leverage (DR) terhadap profitabilitas pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (shareholder). Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan

Judul : Analisis Forward Contract Hedging dan Open Position dalam Menghadapi Eksposur Valuta Asing (Studi pada CV Bali Cipta Sarana)

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

Chapter 8 FINANCIAL RISK MANAGEMENT. By MAHSINA, SE, MSI

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tujuan didirikan perusahaan, yang pertama adalah untuk UKDW

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. dapat diduga sebelumnya. Risiko dapat dibedakan menjadi risiko murni dan risiko

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

: hedging, risiko, leverage, profitabilitas, likuiditas

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi persaingan

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan go publik. Harga saham terbentuk dari interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi dan cara berpikir manusia yang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan usahanya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Pengklasifikasian Utang. Utang Menurut Djarwanto (2004) merupakan kewajiban perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh Penilaian Kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham karena harga saham juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian ini sebagai faktor internal perusahaan yaitu Return on Asset (ROA), Debt

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan di periode sebelumnya. Perubahan laba menjadi ukuran keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth para

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usaha untuk mencari tambahan dana (berupa

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah salah satu contoh bidang pergerakan usaha yang tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat dekat dengan risiko. Salah satu contoh yaitu sektor perusahaan manufaktur. Don, Wendell, Paul & Michael (2007 : 360) mendefinisikan kegiatan perdagangan internasional atau dikenal dengan perdagangan antar negara yang terjadi karena didorong oleh beberapa faktor seperti adanya saling memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri, keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara serta adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk dipasarkan ke negara lain. Hal tersebut berpengaruh pada laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan aktifitas operasional dengan menggunakan mata uang asing yang berdampak memiliki kerugian nilai tukar mata uang asing, kenaikan suku bunga serta potensi tingkat penjualan pada pasar masa depan. Dampak dari transaksi mata uang asing maupun adanya ketidakpastian pasar masa depan dapat menjadikan penurunan laba perusahan, harga saham perusahaan, meningkatnya hutang perusahaan hingga jumlah investor. Alternatif untuk meminimalisir risiko adalah menggunakan hedging atau lindung nilai. Prinsip hedging adalah menutupi kerugian posisi aset awal 1

2 dengan keuntungan dari posisi instrumen hedging. Hedging adalah bagian dari instrumen derivatif. Tujuan penggunaan instrumen derivatif adalah sebagai alat untuk mengendalikan risiko perusahaan yang disebabkan oleh adanya perubahan harga, tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang. Risiko yang ditimbulkan yang paling nyata dari perdagangan internasional dibandingkan dengan perdagangan domestik ditimbulkan oleh adanya ketidakpastian kurs. Perubahan kurs merupakan hal yang tidak terduga karena memiliki dampak penting pada penjualan, harga, dan laba eksportir dan importer (Levi, 2001 : 6). Fluktuasi tingkat inflasi dapat menimbulkan risiko bagi perusahaan, sebagai contoh perusahaan manufaktur yang dalam operasionalnya membutuhkan bahan baku untuk memproduksi barang. Fluktuasi inflasi membuat harga bahan baku yang dibutuhkan perusahaan tidak stabil, hal ini menimbulkan masalah baru bagi perusahaan. Apabila pada saat inflasi tinggi, menyebabkan harga bahan baku meningkat dan membuat perusahaan membayar lebih dari jumlah yang seharusnya dibayarkan. Apabila perusahaan menggunakan instrumen derivatif sebagai aktifitas hedging, perusahaan dapat menetukan harga transaksi untuk jangka waktu tertentu untuk menghindari fluktuasi harga yang disebabkan oleh inflasi (Septama, 2012). Kerugian lainnya adalah keuangan perusahaan dalam laporan keuangan suatu perusahaan manufaktur yang menunjukkan perusahaan tersebut mendapatkan beban lebih besar akibat eksposur valuta asing. Eksposur yang paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan, misalnya harga saham, laba, pertumbuhan penjualan, dan sebagainya (Septama, 2012). Laporan keuangan

3 tercantum bahwa laba yang seharusnya lebih besar apabila tidak terkena dampak nilai tukar mata uang asing tersebut bisa dirasakan secara luas, mulai dari penurunan laba perusahaan, penurunan laba per saham, penjualan, harga, laba ekspotir, laba importir dan diikuti dengan penurunan harga saham di pasar modal, apabila penurunan harga saham tersebut terjadi, kemungkinan dapat mempengaruhi jumlah investor menjadi menurun dan perusahaan akan kehilangan saluran pendanaan. Risiko tersebut muncul karena adanya kondisi ketidakpastian. Ketidakpastian bisa berasal dari fluktuasi pergerakan aktivitas yang tinggi, semakin tinggi fluktuasi, semakin besar tingkat ketidakpastiannya. Pada dasarnya tidak ada perusahaan yang tidak berhubungan dengan pasar internasional. Perusahaan di negara tertutup saja yang tidak akan terkena dampak dari aktivitas negara lain. Perusahaan dapat dipastikan baik secara langsung ataupun tidak langsung akan mengalami dampak dari aktivitas luar negeri sehingga terdapat risiko akibat dari fluktuasi valuta asing (Donald & dkk, 2007 : 425). Lindung nilai (hedging) adalah suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari investasi. Aktivitas hedging dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen derivatif. Derivatif merupakan sebuah instrumen yang diturunkan dari spot transaction dalam pertukaran internasional (foreign exchange). Transaksi derivatif meliputi swap, option, exchange rate, spot rate (Luciana, 2014 : 131). Luciana (2014 : 135) mendefinisikan hedging transaksi terhadap mata uang asing sebagai berikut :

4 Transaksi mata uang asing ini dapat terjadi karena jual beli barang atau jasa, pembayaran atau penerimaan deviden, atau dapat juga pembayaran atau penerimaan uang pokok dan bunga dari obligasi. Utang/ piutang mata uang asing diwujudkan pada tarif kurs yang berlaku saat ini pada setiap tanggal neraca, dengan menghasilkan laba/rugi yang mencerminkan pendapatan sekarang. Untuk forward contract yang diadakan guna melindung utang/piutang mata uang asing, premi/diskonnya diamortisasi selama umur kontrak dan laba/rugi dari kontrak tersebut dimasukkan langsung ke pendapatan. Sumber : Saham OK Gambar 1.1 Nilai Tukar Rupiah Pada gambar 1.1 dapat diketahui bahwa nilai tukar rupiah semakin melemah untuk dapat melakukan transaksi internasional seperti nilai hutang, piutang, penjualan hingga eksportir pada beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan mengalami perubahan nilai tersebut. Ada perusahaan yang merasa akan mengalami keuntungan serta kerugian setelah terjadi konversi nilai rupiah ke mata uang asing. Perusahaan melakukan keputusan hedging akibat adanya pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan serta

5 pengaruh yang didorong oleh faktor yang berasal dari internal perusahaan. Hedging dengan instrumen derivatif juga dapat mengurangi kemungkinan kebangkrutan, memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan kredit dari kreditor dengan lebih mudah, menjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemasok, dan juga memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah (karena risiko yang dirasakan oleh pemberi pinjaman lebih rendah). Fenomena menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi nilai piutang dan hutang, transaksi mata uang asing serta suku bunga pada beberapa perusahaan yang berdenominasi mata uang asing, sehingga mengalami pergerakan nilai saat dikonversi ke dalam mata uang lokal (rupiah). Fluktuasi nilai tukar antar mata uang dari waktu ke waktu akan menimbulkan risiko bagi pihak-pihak yang mengadakan transaksi dengan mata uang asing yaitu eksposur yang terjadi karena perubahan dalam kepemilikan saham dan konsolidasi pendapatan yang timbul karena harus dikonversikan ke dalam mata uang untuk mempersiapkan konsolidasi laporan keuangan secara global (Eiteman., Artur & Michael 2004 : 198). Perlu diketahui bahwa underlying instruments dalam derivatif tidak terbatas pada aktiva finansial saja, seperti saham, obligasi, dan warrants, tetapi bisa terdapat pada komoditas, logam berharga, indeks saham, tingkat suku bunga, dan kurs nilai tukar (Lisa, 2000). Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yang mempengaruhi aktivitas hedging dengan instrumen derivatif. Adanya pengaruh positif dan rasio hutang

6 terhadap aktifitas hedging serta adanya produk turunan derivatif juga termasuk jenis risiko yang dapat dialihkan oleh aktivitas hedging (Septama, 2012). Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu masih terdapat perbedaanperbedaan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Septama (2012) menyatakan bahwa perusahaan memperhitungkan Debt to Equity Ratio dan firm size menunjukkan angka lebih tinggi belum tentu perusahaan tersebut melakukan aktivitas hedging sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fay (2014) menyatakan bahwa ketika perusahaan melihat variabel leverage mengalami kenaikan maka pihak manajemen seharusnya menambah aktivitas hedging dan penelitian yang dilakukan oleh Rashid (2010) menunjukkan adanya hubungan signifikan antara penggunaan derivatif dengan penjualan asing untuk mengurangi risiko di lingkungan internasional dengan praktek hedging. Perusahaan multinasional selalu dihadapkan pada situasi untuk mengambil keputusan akan melakukan hedging atau tidak terhadap hutang maupun piutang dimasa yang akan datang serta adanya kegiatan perusahaan akan menarik pinjaman dengan mata uang asing yang mempunyai tingkat bunga yang rendah dan adanya transaksi ekspor dan impor, perubahan nilai tukar mata uang asing yang digunakan berpengaruh pada arus kas yang akan mempengaruhi pencatatan laporan keuangan perusahaan. Pengaruh keputusan juga dapat dipengaruhi oleh pihak pemegang saham. Setiap perusahaan mempunyai strategi dan kebijakan sendiri untuk mengatasi exposure yang disebabkan oleh mata uang asing, salah satunya adalah dapat dilakukan hedging.

7 Adanya fenomena empiris berkaitan tentang data acuan pokok untuk melakukan keputusan hedging dengan pengukuran melalui instrumen derivatif serta variabel independen yang dapat diteliti lebih lanjut agar dapat menjadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk melakukan keputusan hedging atau tidak melakukan keputusan hedging dan masih terdapat research gap maka diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variabel independen yaitu Debt to Equity Ratio, Firm Size, Dividen per Share, Kepemilikan Institusional, Cash Flow Volatility tentang hal tersebut. Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan tersebut maka dilakukanlah penelitian ini dengan judul Keputusan Hedging dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Studi Empiris Pada Industri Manufaktur yang terdaftar di BEI 2012-2014). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat fenomena gap dari DER, Firm size, Dividen Per Share (DPS), Kepemilikan Institusional, CFV terhadap Keputusan Hedging, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap keputusan Hedging? 2. Apakah terdapat pengaruh Firm Size terhadap keputusan Hedging? 3. Apakah terdapat pengaruh Dividen Per Share (DPS) terhadap keputusan Hedging?

8 4. Apakah terdapat pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap keputusan Hedging? 5. Apakah terdapat pengaruh Cash Flow Volatility (CFV) terhadap keputusan Hedging? 1.3 Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah penelitian maka hal-hal yang ingin dicapai oleh peneliti adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap keputusan hedging perusahaan. 2. Untuk menganalisis pengaruh Firm Size terhadap keputusan hedging perusahaan. 3. Untuk menganalisis pengaruh Dividen Per Share (DPS) terhadap keputusan hedging perusahaan. 4. Untuk menganalisis pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap keputusan hedging perusahaan. 5. Untuk menganalisis pengaruh Cash Flow Volatility (CFV) terhadap keputusan hedging perusahaan.

9 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan : Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan terutama manajer keuangan perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil strategi dalam pengambilan keputusan terkait dengan aktifitas hedging dalam melindungi aset-aset perusahaan serta adanya transaksi perdagangan luar negeri. b. Bagi Investor : Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi investor dalam pemilihan perusahaan yang digunakan untuk berinvestasi, karena dapat mengetahui perusahaan mana yang tanggap dalam melindungi aset perusahaannya. c. Bagi Akademisi : Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi dalam mengembangkan penelitian selanjutnya dan menjadi pedoman pembelajaran serta menjadi sumber untuk memperluas wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi keuangan terutama dalam komsep strategi hedging. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa bab, dimana antara bab satu dengan lainnya saling berkaitan. Adapun skripsi ini disusun secara sistematis sebagai berikut :

10 BAB I : PENDAHULUAN Bab pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan diuraikan mengenai tinjauan pustaka yang menguraikan tentang penelitian terdahulu yang selain menjadi rujukan juga menjadi perbandingan dengan penelitian ini, landasan teori, kerangka pemikiran serta hipotesis Penelitian BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sample dan tekhnik pengambilan sample, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang gambaran subyek penelitian dan analisis data yang memuat analisis dari hasil penelitian dengan menggunakan alat uji SPSS dalam bentuk analisis deskriptif, analisis statistik dan pembahasan hasil penelitian. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan akhir, keterbatasan penelitian dan saran.