BAB III METODE PENELITIAN A.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian efektifitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

S, 2015 PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM INKUIRI PADA TOPIK SIFAT KOLOID DALAM PEMBUATAN TAHU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

2016 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING REAKSI TRANSESTERIFIKASI PADA KONTEKS PEMBUATAN BIODIESEL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM, KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pra experiment

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (reseach and development). Untuk itu dilakukan penelitian dengan langkah-langkah yang diajukan oleh Borg dan Gall dan dimodifikasi oleh Sukmadinata (2005:184-187). Secara garis besar langkah penelitian yang dimodifikasi oleh Sukmadinata terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1. Studi Pendahuluan Tahap ini merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal. Pada tahap studi kepustakaan dalam penelitian ini, dipelajari standar isi serta konsep-konsep yang berkaitan dengan reaksi transesterifikasi serta pembuatan biodiesel. Pada survey lapangan, dilakukan wawancara kepada guru untuk mengetahui keterlaksanaan praktikum topik lemak saat ini. 2. Pengembangan Model Terdapat dua langkah dalam tahap pengembangan model, yaitu uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Namun pada penelitian ini hanya dilakukan hingga tahap uji coba terbatas. 3. Uji model Uji model merupakan tahap pengujian keampuhan model yang dikembangkan. Uji model dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental. Namun pada penelitian ini tidak dilakukan hingga tahap uji model. B. Langkah Penelitian Langkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Studi Pendahuluan Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu: studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal atau draft awal.

20 a. Studi Kepustakaan Pada studi kepustakaan, peneliti mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkaitan dengan LKS praktikum, reaksi transesterifikasi lemak serta pembuatan biodiesel. Peneliti melakukan kajian standar isi dan standar proses pembelajaran pada kompetensi inti 3 dan 4 kelas XII semester 2 dengan KD. 3.10. Menganalisis struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak dan KD. 4.10. Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan pengaruh lemak bagi tubuh manusia. Selain itu, peneliti juga mengkaji prosedur praktikum dalam jurnal, buku teks, dan skripsi berkaitan dengan pembuatan biodiesel. Peneliti juga melakukan kajian terhadap LKS praktikum yang beredar berkaitan dengan topik lemak. Kajian yang dilakukan terhadap LKS praktikum meliputi alat dan bahan yang digunakan, jenis LKS, beserta keunggulan dan kelemahan LKS praktikum tersebut. b. Survei lapangan Survey lapangan dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui keterlaksanaan dan kendala yang dialami dalam melakukan praktikum reaksi transesterifikasi pada konteks pembuatan biodiesel yang dilakukan di SMA di Kota Bandung serta pengembangan LKS praktikum inkuiri terbimbing yang mungkin pernah dikembangkan oleh pendididik. Survei lapangan dilakukan dengan cara wawancara terhadap guru. c. Penyusunan produk awal Penyusunan produk awal meliputi penentuan prosedur praktikum pembuatan biodiesel dari minyak sawit serta modifikasi alat dan optimasi prosedur praktikum pembuatan biodiesel dari minyak kelapa sawit. Selain itu, dilakukan pula penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penyusunan LKS berbasis inkuiri terbimbing, dan penyusunan instrumen penilaian. Setelah itu, dilakukan judgement terhadap produk awal oleh dua orang dosen pembimbing. 2. Pengembangan Model Pengembangan model pada penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap uji coba terbatas. Uji coba terbatas yang dilakukan meliputi uji keterlaksanaan

21 praktikum, penjaringan respon siswa, dan penilaian kelayakan LKS oleh guru dan dosen. Uji keterlaksanaan dilakukan di kelas XII MIPA pada salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Siswa dibagi ke dalam lima kelompok lalu melakukan praktikum pembuatan biodiesel dari minyak sawit dengan menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan dan diobservasi oleh observer. Observasi dilakukan dengan cara mengamati tahap-tahap inkuiri yang dilakukan oleh siswa serta mencatat waktunya. Selain itu, uji keterlaksanaan juga dilakukan dengan cara memberikan penilaian terhadap jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS. Penjaringan respon siswa dilakukan dengan cara memberikan angket berupa pernyataan tertutup yang disusun dalam bentuk skala Likert kepada siswa setelah melakukan praktikum pembuatan biodiesel menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Penilaian LKS dilakukan dengan cara memperoleh tanggapan dan saran dalam perbaikan LKS yang dikembangkan dari guru dan dosen berdasarkan lembar penilaian LKS.

Pengembangan Model Studi Pendahuluan 22 C. Alur Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini mengikuti alur sebagai berikut : Studi Kepustakaan Analisis standar isi pada KD 3.10 dan 4.10 kelas XII Survey Lapangan Penyusunan pedoman wawancara Revisi Kajian terhadap LKS yang digunakan di SMA Judgement oleh dosen pembimbing Survey ke SMA Optimasi dan penyusunan prosedur praktikum pembuatan biodiesel dengan alat yang dimodifikasi Penyusunan RPP Penyusunan LKS Judgement LKS oleh dosen pembimbing Revisi Penyusunan produk awal Penyusunan instrumen penelitian Judgement oleh dosen pembimbing Revisi Penilaian kelayakan LKS Uji coba terbatas Uji keterlaksanaan Respon siswa Pengolahan data Kesimpulan Gambar 3.1 Alur Penelitian

23 D. Waktu, Tempat dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini merupakan siswa kelas XII yang belum pernah mempelajari topik reaksi transesterifikasi namun telah mempelajari materi prasyaratnya. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Lembar Analisis LKS Praktikum Lembar analisis LKS praktikum digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam mengkaji karakteristik LKS praktikum yang beredar berkaitan dengan topik lemak. Lembar analisis LKS praktikum terlampir pada lampiran 1.1 halaman 84. 2. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat melakukan survey lapangan. Pertanyaan yang diajukan meliputi pelaksanaan praktikum topik lemak di sekolah, penggunaan dan jenis LKS, penggunaan LKS berbasis inkuiri, serta pengembangan LKS berbasis inkuiri di sekolah. Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui karakteristik LKS praktikum topik lemak yang digunakan saat ini di sekolah. Pedoman wawancara terlampir pada lampiran 1.2 halaman 85. 3. Rancangan Optimasi Rancangan optimasi dibuat sebagai pedoman dalam menentukan kondisi optimum alat, bahan, dan prosedur praktikum pembuatan biodiesel yang dapat dilakukan di SMA. Rancangan optimasi terlampir pada lampiran 1.3 halaman 87. 4. Lembar Observasi Observasi adalah prosedur yang dilakukan oleh pengamat dengan cara mencatat segala sesuatu yang terjadi dalam suatu situasi, misalnya situasi yang terjadi di dalam kelas (Wiersma dan Jurs, 2009:370). Observasi dilakukan saat siswa melakukan praktikum pembuatan biodiesel berdasarkan LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan.

24 Lembar observasi dibuat untuk mengetahui keterlaksanaan tahap-tahap inkuiri dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Keterlaksanaan praktikum dengan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada pembuatan biodiesel dapat dilihat dari keterlaksanaan tahap inkuiri yang dilakukan kelompok siswa pada saat kegiatan praktikum berlangsung dan diobservasi. Observer mengamati tahap-tahap inkuiri yang dilakukan oleh siswa lalu memberikan skor sesuai pada lampiran 1.6 halaman 90. 5. Lembar Pedoman Penilaian Jawaban Siswa terhadap Tugas-Tugas dalam LKS Lembar penilaian ini digunakan untuk menilai jawaban siswa terhadap tugastugas yang tersedia pada LKS yang dikembangkan. Adapun tugas-tugas yang dimaksud yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan. Skor yang diberikan bergantung dari jawaban siswa dengan mengacu pada pedoman penilaian. Skor dari jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS diperlukan untuk mengetahui keterlaksanaan praktikum pembuatan biodiesel berbasis inkuiri terbimbing dengan menggunakan LKS praktikum yang dibuat. Lembar pedoman penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS terlampir pada lampiran 1.7 halaman 111. 6. Lembar penilaian guru dan dosen Lembar penilaian guru dan dosen dibuat untuk memperoleh informasi mengenai kualitas LKS yang dikembangkan. Instrumen ini digunakan untuk mengukur kesesuaian LKS dengan konsep kimia yang terkait, ketepatan tata bahasa, serta tata letak dan perwajahan LKS yang dikembangkan. Lembar penilaian guru dan dosen terlampir pada lampiran 1.8 halaman 113. 7. Angket respon siswa Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa dalam melakukan percobaan serta menemukan konsep reaksi transesterifikasi setelah menggunakan LKS inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Respon siswa dapat menggambarkan kepuasan siswa dalam menggunakan LKS yang dikembangkan.

25 Angket dipilih karena lebih efisien dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam proses pengumpulan datanya. Angket yang dibuat berupa pernyataan tertutup. Pernyataan tertutup dipilih agar angket lebih mudah diisi dan tidak memakan waktu yang lama untuk mengisinya. Pernyataan tertutup disusun dalam bentuk skala Likert. Skala Likert adalah skala yang menunjukkan tingkat kesetujuan ataupun ketidaksetujuan terhadap suatu pernyataan (Wiersma dan Jurs, 2009:363). Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan dalam skala sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Angket respon siswa terlampir pada lampiran 1.9 halaman 114. F. Pengolahan Data 1. Pengolahan Data dari Lembar Observasi Keterlaksanaan Tahap-Tahap Inkuiri Analisis terhadap data keterlaksanaan tahapan inkuiri dilakukan dengan tahapan-tahapan berikut ini, a. Pemberian Skor Pemberian skor untuk data dari lembar observasi yaitu : 2 = siswa melakukan tahap-tahap inkuiri dengan benar 1 = siswa melakukan tahap-tahap inkuiri tidak/kurang benar 0 = siswa tidak melakukan tahap-tahap inkuiri b. Pengolahan Skor Tahap-tahap pengolahan skor adalah sebagai berikut : 1) Menentukan skor maksimal Skor maksimal ditentukan dengan cara: Skor maksimal = jumlah kelompok x bobot maksimal 2) Menjumlahkan skor semua kelompok yang diobservasi 3) Menentukan persentase keterlaksanaan setiap aspek penilaian dalam tahapan inkuiri pada seluruh kelompok, dengan cara : Persentase skor = x 100% 4) Menghitung rata-rata persentase keterlaksanaan LKS praktikum berbasis inkuiri untuk seluruh kelompok, dengan cara :

26 Rata-rata persentase keterlaksanaan = x 100% c. Penafsiran skor Penafsiran skor bertujuan untuk mengetahui kriteria presentasi skor keterlaksanaan LKS praktikum. Tabel interpretasi presentasi skor menurut Riduwan (2010:41) tersaji dalam tabel 3.1. Tabel 3.1. Interpretasi Presentasi Skor Rentang skor (%) Kategori 0 Sangat buruk 21-40 Buruk 41-60 Cukup 61-80 Baik 81-100 Sangat baik 2. Pengolahan Data dari Lembar Pedoman Penilaian Jawaban Siswa terhadap Tugas-Tugas LKS Tahapan pengolahan data dari jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS adalah sebagai berikut: a. Memberikan Skor Pemberian skor untuk setiap jawaban dari tugas-tugas yang terdapat dalam LKS seperti merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan kesimpulan berdasarkan rubrik penilaian jawaban siswa. b. Mengolah Skor Pengolahan skor dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Menjumlahkan skor seluruh siswa pada setiap tugas dalam LKS. 2) Menentukan skor maksimal Skor maksimal = bobot maksimal jumlah siswa 3) Menghitung persentase keterlaksanaan seluruh siswa pada setiap tugas dalam LKS Persentase setiap tugas = x 100%

27 4) Menghitung rata-rata persentase tugas dalam LKS Rata-rata persentase tugas = x 100% 5) Melakukan interpretasi persentase jawaban siswa. Untuk menyatakan kriteria jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretasi persentase skor seperti yang terlihat pada tabel 3.1. 3. Pengolahan Data dari Lembar Penilaian oleh guru dan dosen Tahapan pengolahan data yang diperoleh dari pengisian lembar penilaian oleh guru dan dosen adalah sebagai berikut: a. Memberikan Skor Pemberian skor pada jawaban setiap item dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Adapun penilaian berdasarkan skala Likert terdapat pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2. Kategori Skor Penilaian Guru Berdasarkan Skala Likert No. Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Skor 1. Sangat jelas / sangat sesuai 4 2. Jelas/sesuai 3 3. Tidak jelas/tidak sesuai 2 4. Sangat tidak jelas/sangat tidak sesuai 1 b. Mengolah Skor (Riduwan, 2010:39) Pengolahan skor lembar penilaian oleh guru pada setiap komponen yang terdapat dalam LKS dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Menjumlahkan skor seluruh penilai pada setiap komponen yang dianalisis 2) Menentukan skor maksimal setiap komponen Skor Maksimal = skor tertinggi jumlah penilai 3) Menghitung persentase skor tiap komponen Persentase setiap komponen = x 100% 4) Menghitung rata-rata persentase skor aspek penilaian

28 - Untuk penilaian kesesuaian komponen LKS dengan konsep: Persentase kesesuaian konsep = x 100% - Untuk penilaian kesesuaian komponen LKS dengan tata bahasa: Persentase kesesuaian tata bahasa= x 100% - Untuk penilaian kesesuaian komponen LKS dengan tata letak dan perwajahan: Persentase kesesuaian tata letak= x 100% 5) Melakukan interpretasi persentase penilaian oleh guru dan dosen Untuk menyatakan penilaian guru dan dosen terhadap LKS praktikum inkuri terbimbing yang dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretasi persentase skor seperti yang terlihat pada tabel 3.1. G. Pengolahan Data dari Angket Respon Siswa Tahapan pengolahan data dari pengisan angket respon siswa adalah sebagai berikut: a. Memberikan Skor Pemberian skor pada jawaban setiap item dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Pernyataan yang digunakan dalam skala Likert yang digunakan untuk mengetahui respon siswa adalah pernyataan positif. Adapun penilaian berdasarkan skala Likert dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Kategori Skor Angket Respon Siswa Berdasarkan Skala Likert Skor Pernyataan Tidak Sangat Tidak Sangat Setuju Setuju Setuju Setuju Positif 4 3 2 1 b. Mengolah Skor Pengolahan skor angket respon siswa dilakukan dengan mengikuti tahapantahapan sebagai berikut: 1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap item pernyataan yang terdapat dalam angket respon siswa

29 2) Menentukan skor maksimal setiap respon siswa terhadap LKS. Skor maksimal = skor tertinggi respon siswa x jumlah siswa 3) Menghitung persentase skor setiap item penyataan. % Item pernyataan = x 100% 4) Menghitung rata-rata persentase respon siswa terhadap LKS % respon siswa = x 100% 5) Melakukan interpretasi persentase respon siswa Untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan praktikum serta LKS praktikum inkuiri terbimbing yang dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretasi persentase skor seperti terlihat pada tabel 3.1.